Anda di halaman 1dari 4

TUGAS RESUME

KOMUNIKASI DALAM KEPERAWATAN II


KESADARAN DIRI SELF AWARNESS

Nama : Ilah Kholilah


NIM : 1020032033
Program Studi : Ilmu Keperawatan (Tansfer) / FIKes
Kelas : 1A
Mata Kuliah : Komunikasi Dalam Keperawatan

A. Pengertian
Menurut Geroge Herbet mead manusia adalah makhluk yang sangat rasional dan
menyadari keberadaan dirinya, setiap tindakan yang dilakukan benar-benar didasari dan
dimengerti oleh manusia.
Abraham Maslow dalam teori Humanistiknya menyebutkan bahwa kesadaran diri
adalah mengerti dan memahami siapa diri kita, bagaimana menjadi diri sendiri, apa
potensi yang kita miliki, gaya apa yang anda miliki, apa langkah-langkah yang anda
ambil, apa yang dirasakan, nilai-nilai apa yang kita miliki dan yakini, dan kearah mana
perkembangan yang akan dituju.
Achmanto Mendatu (2010) mengemukakan kesadaran diri adalah keadaan dimana
seseorang bisa memahami dirinya sendiri dengan setepat-tepatnya. Seseorang disebut
memiliki kesadaran diri jika seseorang tersebut memahami emosi dan mood yang sedang
dirasakan, kritis terhadap informasi mengenai dirinya sendiri, dan sadar tentang dirinya
yang nyata.
Eko Harianto (2011) mengemukakan dari istilah psikologi bahwa kesadaran diri
diawali dengan melihat terminology istilah pribadi yang berani, sendiri atau mandiri. Dari
sana didapatkan pengertian tentang kesadaran diri yaitu dengan akal budi yang dimiliki,
manusia mengetahui apa yang dilakukan dan mengapa melakukannya.
Menurut Bringham (1991) kesadaran diri manusia mengarahkan perhatiannya ke
dalam untuk memfokuskan pada isi diri sendiri atau derajat perhatian yang diarahkan ke
dalam untuk memusatkan perhatian pada aspek diri sendiri. Kesadaran diri terdiri dari
dua jenis antara lain:
1) Kesadaran diri pribadi (private self-awareness): memfokuskan pada aspek yang
relatif pada diri seperti mood, presepsi dan perasaan. Orang yang memiliki kesadaran
jenis ini yang dominan akan lebih cepat memroses infromasi yang mengacu pada
dirinya dan memiliki gambaran tentang diri sendiri yang lebih konsisten
2) Kesadaran diri publik (public self-awareness): perhatian diarahkan pada aspek
tentang diri yang tampak atau kelihatan pada orang lain seperti penampilan dan
tindakan sosial. Orang dengan kesadaran diri publik yang tinggi akan cenderung
menaruh perhatian pada identitas sosialnya dan reaksi orang lain pada dirinya.
Berdasarkan pemaparan diatas dapat disimpulkan kesadaran diri adalah
kemampuan individu untuk memahami keadaan diri, perasaan maupun kemampuan yang
dimiliki sehingga dapat meningkatkan kemampuan bersosialisasi dengan lingkungan
kerja secara aktif dan efektif .
Dengan kesadaran diri juga merupakan kecerdasan dimana seseorang akan dapat
menempati dirinya pada situasi dan kondisi tertentu dan kesadaran tentang dirinya dan
apa yang harus ia lakukan.
B. Faktor-Faktor Pendorong Kesadaran Diri
Mangkunegara (2006) yang mengacu pada teori mead menambahkan terdapat
aspek-aspek faktor standar kesadaran diri, individu dalam melakukan pekerjaannya,
antara lain:
1. Waktu yang dipergunakan dalam ketepatan kerja
2. Proses tanggung jawab terhadap kondisi pekerjaan yang dibebankan
3. Kemampuan mengevaluasi hasil pekerjaan
H. Jodeph Reitz (1981) yang dikutip dalam Nanang Fattah, mengemukakan
faktor kesadaran diri terhadap seorang pemimpin, antara lain:
1. kepribadian (Personality), pengalaman masa lalu dan harapan pemimpin, hal ini
mencakup nilai-nilai, latar belakang dan pengalamannya akan mempengaruhi pilihan
akan gaya kepemimpinan.
2. Harapan dan prilaku orang lain/atasan
3. Karakteristik, harapan dan perilaku orang lain /bawahan
4. Kebutuhan tugas
5. Iklim dan kebijakan organisasi
6. Harapan dan perilaku rekan

Boyatzis (1999), mengemukakan faktor dimensi kesadaran diri mengandung


tiga kompetensi antara lain:

1. Emotional Awareness: mengenal emsoi diri dan pengaruhnya


2. Accurate Self Assesment: mengetahui kekuatan dan keterbatasan diri
3. Self Confidence: pengertian yang mendalam akan kekuatan diri

Berdasarkan penjelasan diatas disimpulkan faktor-faktor dari kesadaran diri adalah


sebagai berikut:

1. Kesadaran ketepatan dalam mengelola waktu


2. Kesadaran dalam tanggung jawab
3. Kesadaran bekerja secara cermat
C. Bentuk Kesadaran Diri
Tokoh psikologi yakni Baron dan Byrn (2005) mereka berpendapat bahwa self-
awareness atau kesadaran diri memiliki beberapa bentuk diantaranya:
 Self-awareness subjektif adalah kemampuan dirinya untuk membedakan dirinya dari
lingkungan fisik dan sosialnya. Yaitu bagaimana ia harus bersikap yang membuat
orang bisa menilai dirinya berbeda dengan yang lainnya.
 Self-awareness subjektif adalah kapasitas seseorang untuk menjadi objek
perhatiannya sendiri, kesadaran akan keadaan pikirannya dan mengetahui bahwa
bahwa ia tahu dan mengingat bahwa ia ingat. Maksudnya ialah dimana pribadi sadar
akan tugas dan tanggung jawabnya.
 Self-awareness simbolik adalah kemampuan seseorang untuk membentuk sebuah
konsep abstrak dari diri melalui bahasa kemampuan seseorang untuk berkomunikasi,
menjalin hubungan, menentukan tujuan mengevaluasi hasil dan membangun sikap
yang berhubungan dengan diri dan membelanya terhadap komunikasi yang
mengancam.
Menurut konsep Suryamentara (2004), bahwa mawas diri adalah sebagai cara
latihan Milah Mlahake (memilah-milah) rasa sendiri dengan rasa orang lain untuk
meningkatkan kemampuan menghayati rasa orang lain sebagai manifestasi tercapainya
pertumbuhan dan perkembangan kepribadian yang sehat dan sejahtera.

Hasil penelitian Yosshimich mendapati bahwa pemahaman diri melalui tahapan


mawas diri mampu menunjukkan bahwa pada diri seseorang ada elemen kunci yang
sangat menentukan bahagia tidaknya seseorang, elemen ini adalah elemen yang selalu
stabil, tenang, serta damai, dan elemenelemen yang berubah-ubah, senantiasa berubah
serta selalu berusaha menuruti keinginannya sendiri.

Kesadaran diri atau mawas diri merupakan bagian dari kualitas personal perawat
yang mempengaruhi seorang perawat untuk berhubungan secara terapeutik dengan
pasien. Kesadaran diri merupakan bagian dari tahap preinteraksi dalam hubungan
terapeutik perawat dengan pasien. Agar terbina hubungan yang terapeutik antara perawat
dan pasien maka kesadaran akan diri sendiri perlu ditingkatkan sebagai seorang perawat.

Sumber:

https://jurnal.uai.ac.id/index.php/SH/article/download/304/280

http://etheses.uin-malang.ac.id/2181/6/08410061_

http://repository.unair.ac.id/35281/12/35281.pdf

Anda mungkin juga menyukai