TINJAUAN PUSTAKA
pemahaman diri sendiri. Self Awareness atau kesadaran diri adalah bahan
orang lain mampu menempatkan diri dari suatu waktu dan keadaan.
2017).
2017).
membedakan dirinya dari lingkungan fisik dan sosialnya. Dalam hal ini
yang lainnya.
(2) Self Awareness objektif, yaitu kapasitas orgasme untuk menjadi objek
untuk bisa mengenali dirinya dan harus bisa berfikir tentang dirinya di
mata orang lain, siswa dalam hal ini lebih banyak belajar dari
sekitarnya, dan lebih penting siswa harus bisa belajar bagaimana bisa
dunia sekelilingnya.
lingkungan sekitarnya.
(2) Self concept (konsep diri) Konsep diri dibagi menjadi konsep diri yang
(3) Self esteem (harga diri) Harga diri dibagi menjadi harga diri positif
yaitu menerima dan menghargai dirinya sendiri apa adanya, dan harga
yang efisien.
yang berusia 10-19 tahun, youth berusia 15-24 tahun, dan young people
berusia 10-24 tahun (Ofori et al., 2020). Menurut Diane Papalia dan Sally
Olds, masa remaja adalah masa transisi perkembangan antara masa kanak-
kanak dan dewasa yang pada umumnya dimulai pada usia 12-13 tahun dan
berakhir pada usia akhir belasan tahun atau awal dua puluh tahun. (Saputro,
menyebutkan bahwa remaja berada pada rentang usia 10-24 tahun dengan
Masa remaja merupakan masa transisi atau peralihan dari masa anak
perubahan, baik fisik maupun psikis. Perubahan yang tampak jelas adalah
berpikir anstrak seperti orang dewasa. Pada periode ini pula remaja mulai
melepaskan diri secara emosional dan orang tua dalam rangka menjalankan
peran sosialnya yang baru sebagai orang dewasa (Yusuf Syamsu, 2012)
untuk anak usia 10-14 tahun, risiko utama kesehatan terkait dengan air,
kebersihan, dan sanitasi. Risiko untuk usia 15-19 tahun lebih sering
Fase ini merupakan fase remaja yang sangat pendek. Pada fase ini
remaja akan sangat tertutup dengan orang tua dan orang lain disekitar.
dalam diri remaja. Pada fase ini remaja mulai mencari jati diri, dan
Pada fase ini remaja ingin menonjolkan diri, mereka ingin menjadi
dan sudah mulai menetapkan identitas diri dan tidak bergantung pada
kondisi emosional.
baru.
Pada fase ini, remaja bukan lagi seorang anak dan bukan juga
harapan mereka.
Lambat laun mereka mulai mendambakan identitas diri dan tidak puas
dalam hal harapan dan cita-cita. Harapan dan cita-cita yang tidak
realistik ini, tidak hanya bagi dirinya sendiri tetapi juga bagi keluarga
yang seperti ini akan memberikan citra yang sesuai dengan yang
diharapkan mereka.
Salah satu periode dalam rentang kehidupan adalah fase remaja. Masa
mempunyai otoritas
kemampuannya sendiri
(6) Memperkuat self-control (kemampuan mengendalikan diri) atas dasar
dengan lingkungan, mulai dari perilaku yang paling tampak hingga tidak
tampak, dari yang dirasakan hingga yang tak dirasakan. Terdapat lima
tubuh (otak dan syaraf) karena perilaku diatur oleh kegiatan otak dan
atau manusia.
b. Psikologis
berdasarkan pengalaman.
b) Aversi (pantangan), yaitu menghindari makanan tertentu,
a. Budaya
b. Ekonomi
c. Norma sosial
d. Pengetahuan
pemilihan makanan.
peningkatan berat badan, bahkan jika dilakukan dalam jangka waktu yang cukup
lama secara langsung akan meningkatkan kadar gula darah dan akan berdampak
pada terjadinya diabetes type-2, bahkan secara tidak langsung berkontribusi pada
yang dikenal oleh masyarakat tidak hanya terdapat pada gula tebu, gula aren, dan
gula jagung yang dikonsumsi dari makanan dan minuman. Dalam kandungan
gula juga terdapat dalam makanan lain yang mengandung karbohidrat sederhana
seperti tepung, roti, kecap, buah manis, jus, minuman berdosa dan sebagainya.
fruktosa adalah gula sederhana yang terdapat di dalam madu, berbagai buah, gula
meja (sukrosa dan high fructose corn syrup / HFCS) (Kemenkes, 2014)
Penelitian yang dilakukan oleh Nisak & Mahmudiono (2017), didapatkan
hasil bahwa pola konsumsi gula 16 kali dalam sebulan berpengaruh terhadap
zat gizi lainnya. Ada dua macam gula yang dikonsumsi yaitu, gula yang
dihasilkan dari buah seperti fruktosa, atau yang bersumber dari susu (laktosa),
dan gula yang ditambahkan pada makanan dan minuman, seperti gula pasir
(sukrosa). Jenis kedua ini yang dikenal sebagai ’added sugar’ yang kemungkinan
2003).
(1) Kurangi secara perlahan penggunaan gula, baik pada minuman teh/kopi
manis pada minuman, tambahkan jeruk nipis pada minuman teh atau madu,
(3) Ganti makanan penutup/dessert yang manis dengan buah dan sayuran
Kerangka teori adalah konsep yang sebenarnya merupakan abtarksi dari hasil
pemikiran atau kerangka dan acuan yang pada dasarnya bertujuan mengadakan
kesimpulan terhadap dimensi. Kerangka teori berarti kerangka dalam bentuk alur
Kerangka Teori :
2.7 Hipotesis
didasarkan pada teori yang relevan, belum didasarkan pada fakta-fakta yang
empirik (Sugiyono, 2017). Adapun hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini
adalah :
1. Ha : Ada hubungan yang positif antara Self-Awareness remaja terhadap
METODOLOGI PENELITIAN
Desain penelitian yang akan digunakan pada penelitian ini adalah desain
adalah pendekatan cross sectional, yaitu setiap objek dalam penelitian hanya
2018). Penelitian ini terdiri dari variabel bebas (independen) yaitu kesadaran
diri (self awareness) dan dan variabel terikat (dependent) yaitu perilaku
konsumsi gula.
1. Tempat Penelitian
memilih siswa SMK karena siswa SMK termasuk kedalam remaja yang mana
merupakah salah satu SMK terfavorit dan sekolah tertua di Pekanbaru karena
2. Waktu Penelitian
penelitian dengan seminar hasil dari bulan september 2022 sampai dengan
mei 2022 proses pelaksanaan penelitian dapat dilihat pada tabel berikut.
Pengajuan
Judul
Penyusunan
Proposal
Seminar
Proposal
Perbaikan
Proposal
Uji Etik
Pelaksanaan
Penelitian
Pengolahan
Data
Proses
Bimbingan
Seminar
Hasil
Perbaikan
Laporan
Hasil
3.3 Populasi dan Sampel
1) Populasi
dengan karakteristi yang sama (Polit & Beck, 2012). Penetapan batas
populasi akan mempermudah peneliti dalam memberikan sifat dan ciri pada
2) Sampel
Keterangan:
n : Besar sampel
N : Besar populasi
e : Derajat kepercayaan (5%)
Berdasarkan rumus diatas didapatkan jumlah sampel dengan perhitungan
sebagai berikut:
n= 897
1+ (897 x 0.052)
n = 276,6 siswa
dibulatkan menjadi 277 siswa.
oleh setiap anggota populasi yang dapat di ambil sebagai sampel atau
b. Kriteria Eksklusi
Etika merupakn salah satu poin penting dalam penelitian, karena dijadikan
sebagai prinsip etis yang diterapkan dalaam kegiatan penelitian sehingga menjadi
responden tidak bersedia maka tidak akan dilibatkan dalam penelitian ini.
Setiap individu memiliki hak dasar dimana salah satunya adalah privasi
ini diberlakukan sama oleh peneliti sesuai dengan perlakukan yang akan
untuk mengetahui fungsi seksual pada akseptor kontrasepsi hormonal dan non
terkait variabel dalam penelitian dan pembaca memiliki pemahaman yang sama.
(Notoatmodjo, 2018)
2 Perilaku kegiatan atau tindakan yang dapat kuisioner Rasio 1. Sering : Jika total skor
Konsumsi diamati secara langsung meliputi jawaban responden <
gula konsumsi makanan dan minuman nilai mean / median
remaja yaitu, gula yang dihasilkan 2. Jarang : Jika total
dari buah seperti fruktosa, atau skor jawaban
yang bersumber dari susu responden ≥ nilai
(laktosa), dan gula yang mean / median
ditambahkan pada makanan dan
minuman, seperti gula pasir (Notoatmodjo, 2018)
(sukrosa).
teoritis yang ada. Berikut penjelasan alat pengumpul data yang peneliti gunakan:
sistematis agar penelitian dapat berjalan dengan lancar sehingga tujuan tercapai.
1. Tahap Persiapan
2. Tahap Pelaksanaan
beberapa pertanyaan.
untuk melengkapinya.
3. Tahap Akhir
dengan menggunakan uji statistik yang sesuai dengan data. Selanjutnya diakhiri
1. Pengolahan data
a. Editing
b. Coding
Coding adalah kegiatan merubah data berbentuk huruf menjadi
c. Entry data
analisa data.
d. Cleaning
e. Processing
sesuai.
f. Analyzing
bivariat.
1. Analisa data
a. Analisa Univariat
b. Analisa Bivariat
nilai α, jika nilai p value ≤ nilai α (0,05), maka Ho ditolak artinya ada