PROPOSAL
OLEH :
IRID ALPALA
11920212146
PROGRAM S1
HUKUM EKONOMI SYARIAH (MUAMALAH)
PENDAHULUAN
mengurangi timbangan dan takaran, banyak penjual yang tidak jujur dalam
fenomena in di sebabkan banyak penjual yang belum mengetahui tata cara jual
beli yang sesuai dengan syariat islam karna dalam ajaran agama islam tidak boleh
berlaku curang yang merugikan orang lain karena perbuatan itu termasuk perbutan
dzalim.1
minyak makan dan minyak industri yang penting bagi perekonomian Indonesia.
Perkebunan kelapa sawit telah menjadi salah satu pilar utama dalam
produsen terbesar kelapa sawit di dunia, dan kelapa sawit merupakan komoditas
dan membuka lapangan kerja bagi masyarakat. Salah satu wilayah di Indonesia
yang memiliki kontribusi besar dalam produksi kelapa sawit adalah Kabupaten
1
Wiwin Anggraini Sagita, „Proses Penimbangan Buah Dalam Transaksi Jual Beli Sawit
Perspektif Fiqh Muamalah‟ (UIN Suska Riau, 2020).
2
Muhammad Firdaus Lubis and Iskandar Lubis, „Analisis Produksi Kelapa Sawit (Elaeis
Guineensis Jacq.) Di Kebun Buatan, Kabupaten Pelalawan, Riau‟, Buletin Agrohorti, 6.2 (2018),
281–86.
1
2
tulang punggung bagi banyak petani dan perkebunan di wilayah tersebut. Hasil
panen kelapa sawit merupakan sumber pendapatan utama bagi para petani, dan
penting di tingkat lokal dan regional. Dalam proses perdagangan hasil panen ini,
sawit di wilayah tersebut. Para petani dan perkebunan di sekitar Desa Dusun
Tambun bergantung pada koperasi ini sebagai tempat untuk menjual hasil panen
mereka dan mendapatkan harga yang adil dan kompetitif. Dalam konteks inilah,
akurasi timbangan menjadi kritis dan esensial, karena hasil penimbangan yang
akurat akan berdampak langsung pada pendapatan dan keadilan bagi para anggota
koperasi. 4
3
Lubis and Lubis. Praktek Penimbangan Jual Beli Buah Kelapa Sawit Di Nagari Tabek
Kecamatan Timpeh Dalam Pandangan Hukum Islam
4
Anggi Sadewo, „Mekanisme Timbangan Dalam Jual Beli Kelapa Sawit Menurut Etika
Bisnis Islam (Studi Kasus Desa Karya Bakti Kecamatan Kampar Kiri Tengah Kabupaten
Kampar)‟ (Universitas Islam Riau, 2019).
3
bisnis dilakukan dengan itikad baik, ketelitian, dan akurasi untuk mencapai
dengan akurasi timbangan buah kelapa sawit di Koperasi Sumber Air Panas, Desa
adanya dugaan ketidakadilan dalam proses penimbangan hasil panen. Masalah ini
Oleh karena itu, tinjauan fiqih muamalah terhadap akurasi timbangan buah
kelapa sawit di Koperasi Sumber Air Panas, Desa Dusun Tambun, Kabupaten
Pelalawan menjadi sangat relevan dan penting untuk dilakukan. Penelitian ini
penulis menemukan timbangan kelapa sawit yang tidak sesuai dengan semestinya
menimbang buah sawit sesuai dengan timbangan agar kontrak buah kelapa sawit
5
H Ahmad Wardi Muslich, Fiqh Muamalat (Amzah, 2022).
6
Henny Indrawati, ‘Kajian Tentang Hubungan Strategis Produsen Kelapa Sawit Di
Kabupaten Pelalawan Provinsi Riau’, PEKBIS, 3.02 (2011).
7
Randi Yohari, et.al., ‘Pelaksanaan Penimbangan Dalam Jual Beli Buah Kelapa Sawit
Dalam Tinjauan Hukum Positif Dan Fiqh Muamalah (Studi Kasus Di Nagari Talao Sungai Kunyit
Kecamatan Sangir Balai Janggo Kabupaten Solok Selatan)‟, Jurnal Integrasi Ilmu Syariah
(Jisrah), 2.2 (2021), 55–67.
4
bersama pabrik tidak melebihi kontrak pada perjanjian awal kontrak koperasi
Koperasi Sumber Air Panas, Desa Dusun Tambun, Kabupaten Pelalawan, akan
muamalah. oleh sebab itu membuat penulis untuk memecahkan masalah dengan
B. Batasan Masalah
sumber air panas dan meninjau akurasi timbangan buah kelapa sawit dalam
8
Observasi Lokasi Penelitian Di Koperasi Sumber Air Panas (Pelalawan, 2023).
5
C. Rumusan Masalah
timbangan buah kelapa sawit di Koperasi Sumber Air Panas, Desa Dusun
1. Tujuan Penelitian
Kabupaten Pelalawan..
2. Manfaat Penelitian
adalah :
Riau.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Konsep Teoritis
1. Fiqh Muamalah
Fiqh muamalah terdiri dari dua kata utama, yaitu "fiqh" dan
"muamalah." Fiqh memiliki asal dari bahasa Arab "faqiha" dan "yafqahu,"
hukumnya. Selain itu, menurut pandangan Ibnu Khaldun, fiqh adalah ilmu
Dengan demikian, fiqh menjadi landasan bagi perilaku atau tindakan kasat
sesama manusia.9
Fiqh muamalah, pada dasarnya, terdiri dari dua kata, yaitu "fiqh" dan
9
M Ainun Imam and Khaerul Aqbar, ‘Studi Perbandingan Hukum Ijarah Dalam
Perspektif Fikih Muamalah Dan Hukum Positif’, AL-Qiblah: Jurnal Studi Islam Dan Bahasa
Arab, 2.3 (2023), 234–53.
10
M H Harun, Fiqh Muamalah (Muhammadiyah University Press, 2007).
8
9
berbagai aturan dan tata cara yang mengatur perilaku manusia dalam
adalah diambil dari kata imbang yang artinya banding, atau proses,
11
Shelvi Ana Mandasari, Rasta Kurniawati, and B R Pinem, ‘Analisis Praktik
Penimbangan Jual Beli Kelapa Sawit Ditinjau Dari Prespektif Islam Pt . Anugrah Langkat
Makmur' (2022), 70–74.
12
Sukriadi, ‘Analisis Hukum Ekonomi Syariah Terhadap Timbangan Dalam Jual Beli
Kelapa Sawit (Studi Kasus Desa Tasokko, Kec. Karossa, Kab. Mamuju Tengah)‟ (IAIN parepare,
2022).
10
dalam penimbangan sudah diatur nabi. Dapat dilihat dari ayat Q.S Ar-
satuan dasar ukuran isi barang cair, makanan dan berbagai keperluan
memang digunakan alat ukur yang disebut takaran. Kata lain yang
sering juga dipakai untuk fungsi yang sama adalah literan dan sukatan.
Kalau takaran digunakan sebagai alat ukur satuan isi, timbangan (al-
adalah dua macam alat ukur yang diberikan perhatian untuk benarbenar
13
Akhmad Mujahidin, Ekonomi Islam, Revisi Cet (Jakarta: Rajawali Pers, 2013).
11
َ ْ َ ْ ْ ُْ َ
Dalam (QS. Asy-Syu‟araa‟ : 182) َاسال ُم ْست ِق ْي ِم
ِ و ِزنو ِابال ِقسط
telah merampas hak orang lain. Selain itu, praktik seperti ini juga
Oleh karena itu, pedagang yang curang pada saat menakar dan
paling umum digunakan dalam jual beli. Bahkan, beberapa barang yang
14
Yasmin Zaerina, ‘Analisis Tingkat Kecurangan Timbangan Oleh Toke Sawit Pada Petani
Di Desa Petapahan Kecamatan Tapung Menurut Perspektif Ekonomi Syariah’ (UIN Suska Riau,
2023).
12
orang lain yang akan diterimanya juga tidak boleh dilebihkan. Sebab
15
Budi Azwar and Alpis Sabilillah, „Analisis Kepuasan Pembeli Dalam Takaran Timbangan
Menurut Ekonomi Syariah‟, Journal of Sharia and Law, 2.2 (2023), 10.
16
Departemen Agama RI. Al-Quran, p. Hal.232.
13
dan timbangan harus dilakukan dengan neraca yang benar, yaitu neraca
3. Akurasi Timbangan
memberikan hasil pengukuran yang tepat dan akurat sesuai dengan standar
menghasilkan angka atau nilai berat yang dapat dipercaya dan adil bagi
apa yang telah disepakati, dan timbangan yang akurat menjadi salah satu
timbangan yang kurang akurat dan memberikan berat yang lebih rendah
mendapatkan produk atau jasa yang kurang dari nilai yang telah
dalam muamalah.18
18
Vera Armaya, ‘Etika Bisnis Dalam Persaingan Jual Beli Buah Kelapa Sawit
Antar Toke Di Desa Ringin Inhu Perspektif Ekonomi Syariah’ (UIN Suska Riau, 2023).
15
sawit
a. Suhu
kelapa sawit. Hal ini dapat terjadi karena perubahan suhu dapat
b. Getaran
c. Reaksi kimia
d. Arus udara
sawit. Perubahan tekanan udara dari kipas langit-langit, AC, dan pintu
e. Kalibrasi
16
akurat.
f. Kesalahan pengguna
timbangan.
g. Usia
yang akurat. 19
19
Rahmawati, Farida, „Faktor-Faktor Penyebab Pemotongan Timbangan Pada Jual Beli
Sawit Perspektif Hukum Ekonomi Syari‟ah Di Desa Kusuma Jaya Kec. Bekri Kab. Lampung
Tengah‟ (IAIN Metro, 2020)
19
Yasmin Zaerina, ‘Analisis Tingkat Kecurangan Timbangan Oleh Toke Sawit Pada Petani
Di Desa Petapahan Kecamatan Tapung Menurut Perspektif Ekonomi Syariah’ (UIN Suska Riau,
2023).
17
b. Kerugian financial
seharusnya.
20
Yasmin Zaerina, ‘Analisis Tingkat Kecurangan Timbangan Oleh Toke Sawit Pada Petani
Di Desa Petapahan Kecamatan Tapung Menurut Perspektif Ekonomi Syariah’ (UIN Suska Riau,
2023).
18
d. Pelanggaran hukum
beli. Hal ini dapat mengakibatkan sanksi hukum dan merugikan bisnis.
kelapa sawit yang digunakan akurat dan sesuai dengan standar yang
berlaku.21
B. Peneliti Terdahulu
Fiqih Muamalah dalam suatu penelitian tidak terlepas dari perolehan data dan
peneliti mengambil tesis, skripsi, dan artikel yang berkaitan dengan akad
peneliti terdahulu yang hampir mirip dengan pembahasan skripsi ini yaitu :
1. Skripsi dengan judul “Praktek Penimbangan Jual Beli Buah Kelapa Sawit
oleh Yol Padly 2018. Dalam hasil penelitiannya tersebut Yol Padly
21
Yasmin Zaerina, ‘Analisis Tingkat Kecurangan Timbangan Oleh Toke Sawit Pada Petani
Di Desa Petapahan Kecamatan Tapung Menurut Perspektif Ekonomi Syariah’ (UIN Suska
Riau, 2023).
19
masyarakat Nagari Tabek sudah memenuhi rukun jual beli. Tetapi objek
yang diperjual belikan belum memenuhi syarat dalam kuantitas objek jual
beli dalam bentuk barang yang ditimbang dan vi terdapat (jahalah) dan
harga yang diperoleh petani tidak sesuai dengan berat barang yang
Pelaksanaan Jual Beli Buah Kelapa Sawit Di Dusun Cinta Damai tidak
sesuai dengan Rukun dan syarat Jual Beli dimana syarat jual beli dari segi
kiraan terhadap berat buah tandan yang dipotong terhadap Buah Kelapa
pelaksanaannya.23
3. Wiwin Anggraini Sagita UIN Suska Riau. 2020 yang mengangkat judul
22
Yol Padly, ‘Praktek Penimbangan Jual Beli Buah Kelapa Sawit Di Nagari Tabek
Kecamatan Timpeh Dalam Pandangan Hukum Islam’, 2018.
23
Rabiul Awaliyah Daulay and Zulfan Efendi Hasibuan, ‘Pelaksanaan Penimbangan
Jual Beli Buah Kelapa Sawit Ditinjau Dari Fiqih Muamalah’, Jurnal El-Thawalib, 2.2
(2021), 1–15.
20
saat pelaksanaan transaksi jual beli buah sawit terhadap petani. Hukum
pembeli.
Dalam tinjauan hukum Islam, praktek penimbangan pada jual beli kelapa
24
Wiwin Anggraini Sagita, „Proses Penimbangan Buah Dalam Transaksi Jual Beli Sawit
Perspektif Fiqh Muamalah‟ (UIN Suska Riau, 2020).
25
Hayatul Ichsan, ‘Tinjauan Hukum Islam Terhadap Praktek Penimbangan Dalam Jual
Beli Kelapa Sawit (Studi Kasus Di Kecamatan Pante Ceureumen Aceh Barat)’ (UIN Ar-Raniry
Banda Aceh, 2019).
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
B. Lokasi Penelitian
27
Penelitian dilakukan di koperasi sumber air panas dusun tambun
2. Sebagai Objek dalam penelitian ini adalah pihak koperasi sumberair panas,
Pelalawan.
26
Rahmadi, Pengantar Metode Penelitian (Banjarmasin: Antasari Press, 2011).
27
Observasi Lokasi Penelitian Di Koperasi Sumber Air Panas.
19
20
1. Populasi adalah keseluruhan objek yang akan atau ingin diteliti. Populasi
ini sering juga disebut dengan universe. Anggota populasi dapat berupa
28
benda hidup maupun mati, dan manusia, keseluruhan subjek penelitian.
Adapun yang menjadi yang menjadi bagian dari populasi dari penelitian
ini adalah dari pekerja menimbang buah kelapa sawit berjumlah 4 orang
pekerja.
2. Sampel adalah sebagian atau jumlah wakil populasi yang di teliti. Sampel
diukur dan mewakili populasi yang ada. Dengan adanya sample ini maka
E. Sumber Data
Karena objek penelitian ini studi lapangan (field research) maka peneliti
berusaha mencari informasi yang terkait dengan masalah ini selain itu peneliti
juga mncari sumber data lain yang berhubungan dengan bahasa seperti artikel-
lainnya. Oleh karena itu sumber data yang saya gunakan dalam penelitian ini
1. Data Primer
28 24
, Muhammad Muhyi, Metodologi Penelitian (Surabaya: Adi Buana University Press, 2018).
30
Kartini and Katono, Metodologi Research Sosial (Bandung: Mondar Maju, 1996).
21
Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari responden atau
objek yang diteliti. Data primer dalam penilitian ini diperoleh dari
kepada peneliti, yaitu pada pekerja menimbang buah kelapa sawit, dusun
tambun.
2. Data Sekunder
Data Sekunder dalam penelitian ini yang telah tersedia dalam objek
penelitian dan hasil penelitian dalam bentuk laporan. Dalam hal ini sumber
data sekunder yang digunakan oleh penulis yaitu seperti buku-buku. baku
ilmiah, jurnal, dan dokumen-dokumen resmi lainnya, skripsi, tesis dan dari
data koperasi sumber air panas, Pelalawan. yang berupa dokumentasi yang
pada manusia tetapi juga pada objek-objek lain. Dalam observasi ini
timbangan. Penelitian ini yang berlangsung secara lisan antara dua orang
keterangan-keterangan.
tulisan, gambar, atau dalam bentuk lain yang dapat menunjang data dalam
penelitian ini bersal dari dokumen data terhadap akurasi timbangan buah
kelapa sawit pada koperasi sumber air panas dusun tambun, pelalawan.31
deskriptif berupa kata-kata, tulisan atau lisan dari orang-orang yang berprilaku
yang dapat dimengerti.32 Setelah data terkumpul, maka data tersebut dianalisis
atas dasar-dasar ilmu hukum tentang akad ijarah dan lainnya, setelah analisi
data selesai maka hasilnya akan disajikan secara deskriptif. Dalam penelitian
ini menggunakan cara berfikir dimana ditarik kesimpulan bersifat umu dari
31
Sandu, Siyoto, and Ali Sodik, Dasar Metode Penelitian (Yogyakarta: Literasi Media
Publishing, 2015).
32
Sugiyono, Metode Penelitian Kualitatif Kuantitatif (Bandung: Alfabeta, 2015).
23
H. Metode Penulisan
bersifat umum yang berkaitan dengan masalah yang diteliti kemudian ditarik
Armaya, Vera, „Etika Bisnis Dalam Persaingan Jual Beli Buah Kelapa Sawit
Azwar, Budi, and Alpis Sabilillah, „Analisis Kepuasan Pembeli Dalam Takaran
(2023), 10
Penimbangan Jual Beli Buah Kelapa Sawit Ditinjau Dari Fiqih Muamalah‟,
Jual Beli Kelapa Sawit (Studi Kasus Di Kecamatan Pante Ceureumen Aceh
Imam, M Ainun, and Khaerul Aqbar, „Studi Perbandingan Hukum Ijarah Dalam
Kartini, and Katono, Metodologi Research Sosial (Bandung: Mondar Maju, 1996)
Lubis, Muhammad Firdaus, and Iskandar Lubis, „Analisis Produksi Kelapa Sawit
Press, 2018)
Mujahidin, Akhmad, Ekonomi Islam, Revisi Cet (Jakarta: Rajawali Pers, 2013)
Padly, Yol, „Praktek Penimbangan Jual Beli Buah Kelapa Sawit Di Nagari Tabek
Sadewo, Anggi, „Mekanisme Timbangan Dalam Jual Beli Kelapa Sawit Menurut
Etika Bisnis Islam (Studi Kasus Desa Karya Bakti Kecamatan Kampar Kiri
Sagita, Wiwin Anggraini, „Proses Penimbangan Buah Dalam Transaksi Jual Beli
Sandu, Siyoto, and Ali Sodik, Dasar Metode Penelitian (Yogyakarta: Literasi
Dalam Jual Beli Kelapa Sawit (Studi Kasus Desa Tasokko, Kec. Karossa,
21
Riau, 2018)
Dalam Jual Beli Buah Kelapa Sawit Dalam Tinjauan Hukum Positif Dan
2023)