Anda di halaman 1dari 1

Diagnosis Kejang Demam

Diagnosis kejang demam ditegakkan berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisis, dan pemeriksaan
penunjang.

Anamnesis

Anamnesis kejang demam memegang peranan penting dalam penegakkan diagnosis. Hal ini dikarenakan
penatalaksaan utama kejang demam adalah atasi demam dan penyebabnya. Detail serangan kejang
berupa durasi, jenis kejang (fokal/umum), gejala sebelum terjadinya kejang, gejala pasca kejang, dan
episode serangan harus dapat digali. Anamnesis gejala demam meliputi onset,durasi, pola demam,
faktor pemberat gejala dan faktor yang memperingan gejala. Gejala penyerta demam seperti BAB cair,
batuk, pilek, muntah, sesak, sulit berkemih, juga perlu dirinci agar fokus sumber demam dapat diatasi.
Kemungkinan terjadinya proses intracranial dan gangguan elektrolit harus dapat disingkirkan.

Pemeriksaan fisis

Pemeriksaan fisis pada kejang demam terdiri dari pemeriksaan tanda vital dan pemeriksaan
generalisata. Pemeriksaan tanda vital yang harus dilakukan adalah pemeriksaan suhu, karena kejang
demam adalah bangkitan kejang yang terjadi pasa anak berumur 6 bulan sampai 5 tahun yang
mengalami kenaikan suhu tubuh (suhu di atas 38 ∘C, dengan metode pengukuran suhu apa pun) yang
tidak disebabkan oleh proses intrakranial. Untuk menyingkirkan kemungkinan adanya proses
intrakranial, pemeriksaan status neurologis seperti tingkat kesadaran, motorik, sensorik, nervus
kranialis, reflex fisiologis, dan refleks patologis harus dikerjakan dengan cermat. Pemeriksaan
generalisata lainnya dilakukan untuk menentukan fokus infeksi yang menyebabkan demam.

Pemeriksaan Penunjang

Pemeriksaan Laboratorium

Tidak ada pemeriksaan laboratorium yang rutin dilakukan pada kasus kejang demam. Pemeriksaan
laboratorium dilakukan atas indikasi mencari sumber infeksi dan menyingkirkan diagnosis banding
seperti gangguan elektrolit.

Pungsi Lumbal

Indikasi pungsi lumbal pada kasus kejang demam adalah :

1. Berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan fisis, terdapat kecurigaan infeksi susunan saraf pusat
2. Adanya gejala dan tanda rangsal meningeal.
3. Pada keadaan anak dengan kejang disertai demam yang sebelumnya telah diberikan terapi
antibiotic, pungsi lumbal dapat dilakukan. Hal ini disebabkan karena penggunaan antibiotik
dapat mengaburkan tanda dan gejala meningitis.

Dipertimbangkan pada anak dengan kejang disertai demam yang


sebelumnya telah mendapat antibiotik dan pemberian antibiotik
tersebut dapat mengaburkan tanda dan gejala meningitis.

Anda mungkin juga menyukai