Anda di halaman 1dari 76

OLEH :

Prof. Dr. H. Haris Supratno

UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA


KONSEP SOSIOLOGI

SOSIOLOGI ADALAH SUATU ILMU YANG MEMPELAJARI


HUBUNGAN ANTARMANUSIA, BAIK SECARA INDIVIDU
MAUPUN KELOMPOK/ MASYARAKAT DENGAN
DAMPAKNYA.

SOSIOLOGI ADALAH SUATU ILMU YANG MEMPELAJARI


MANUSIA DALAM MASYARAKAT, YANG MENCAKUP
STRUKTUR SOSIAL, STRATA SOSIAL, LEMBAGA
SOSIAL, HUBUNGAN SOSIAL, DAN KEBUTUHAN
HIDUP MANUSIA .
KONSEP SASTRA

SASTRA ADALAH HASIL EKSPRESI PENGALAMAN,


PERASAAN, DAN GAGASAN ATAU IDE SEORANG
ENGARANG YANG BERUPA BAHASA TULIS MAUPUN
BAHASA LISAN YANG BERSIFAT FIKTIF, IMAJINATIF,
DAN ESTETIS.

SOSIOLOGI ADALAH SUATU ILMU YANG MEMPELAJARI


MANUSIA DALAM MASYARAKAT, YANG MENCAKUP
STRUKTUR SOSIAL, STRATA SOSIAL, LEMBAGA
SOSIAL, HUBUNGAN SOSIAL, DAN KEBUTUHAN
HIDUP MANUSIA .
KONSEP SOSIOLOGI
SASTRA
SOSILOGI SASTRA ADALAH SUATU ILMU YANG
MEMPELAJARI KARYA SASTRA YANG DIHUBUNGKAN
DENGAN MASYARAKAT.

SOSIOLOGI SASTRA ADALAH ILMU YANG MEMPELAJARI


BERBAGAI FENOMENA SOSIAL ATAU MASALAH
SOSIAL YANG ADA DI DALAM KARYA SASTRA, BAIK
SASTRA TULIS MAUPUN SASTRA LISAN.

SOSILOGI SASTRA ADALAH SUATU ILMU YANG


MULTIDISIPLINER, GABUNGAN ANTARA ILMU SASTRA
DENGAN ILMU SOSIOLOGI, FILSAFAT, AGAMA, PENDIDIAN,
POLITIK, LINGKUNGAN, GEOGRAFIS, DAN BUDAYA.
JENIS SOSIOLOGI

SOSIOLOGI MIKRO SOSIOLOGI MAKRO

MANUSIA SEBAGAI INDIVIDU MANUSIA SEBAGAI


MAKHLUK SOSIAL
JENIS NILAI

NILAI YANG TERKAIT DENGAN NILAI YANG TERKAIT


MANUSIA SEBAGAI DENGAN MANUSIA
INDIVIDU SEBAGAI MAKHLUK
SOSIAL

NILAI YANG TERKAIT DGN


MANUSIASEBAGAI
MAKHLUK
TUHAN/RELIGI
KELAS SOSIAL

Kelas Elit Kelas Menengah Kelas Bawah


1. Peg. Tinggi 1. Peg. Negeri 1. Buruh Tani
2. Pengusaha 2. Petani 2. Buruh Pabrik
3. Gelandangan
4. Pengemis
PEMBEDA KELAS SOSIAL
Stratifikasi Sosial

 Harta
 Jabatan
 Pangkat  Makna
 Ilmu  Sikap
 Keturunan  Gaya
 Pekerjaan
 Pendidikan
HUBUNGAN DAN PENDEKATAN
SASATRA/SENI DENGAN
MASARAKAT
Dari Luar Karya Sas. Karya Sastra

Dari Karya Sastra Di luar Karya Sastra


fenomena Sosial

KS
SASTRA TULIS

OBJEK SASTRA LISAN


KAJIAN SOSIOLOGI
SASTRA
SENI PERTUNJUKAN

FILM/ SINETRON
OBJEK KAJIAN SENI SASTRA

SASTRA TULIS SASTRA LISAN


a. Nyanyian Rakyat
a. Puisi
b. Legenda
b. Cerpen c. Fabel
c. Novel d. Mite/Mitos
e. Sage
d. Drama f. Pujian
e. Naskah g. Mantra
kuno
OBJEK KAJIAN SENI PERTUNJUKAN

Wayang Pertunjukan Lain


a. Wayang Kulit a. Ketoprak
b. Wayang Wong b. Jedor
c. Wayang Krucil c. Hadrah
d. Wayang d. Kes. Khas Daerah
Jemblung e. Sandiwara TV
e. Wayang Beber f. Film TV
BIDANG KAJIAN
SOSIOLOGI SENI
1. Struktur Karya Seni
2. Hubungan Karya Seni dengan masyarakat
3. Bahan Baku Seni
4. Fungsi Seni bagi masyarakat
5. Nilai Seni
6. Tanggapan masyarakat terhadap seni
7. Minat masyarakat terhadap seni
8. Pengaruh seni kepada masysarakat
9. Pengaruh masyarakat kepada seni
10. Pengaruh iptek terhadap seni
11. Unsur simbolik dalam seni
12. Makna seni bagi masyarakat
13. Status sosial seniman
BIDANG KAJIAN
SOSIOLOGI SASTRA
1. Wellek & Werren
a. SosiologiPengarang/Seniman
b. Sosiologi Karya Sastra/Seni
c. SosiologiPembaca /Peminat

2. Ian Watt
a. Sastrawan/seniman Konteks Sosial Pengarang/seniman
b. Karya Sastra/seni Sastra Sebagai Cermin Masyarakat
c. Masyarakat Fungsi Sosial Sastra
SOSIOLOGI
PENGARANG/SENIMAN

1. Nama Pengarang
2. Tempat lahir
3. Pekerjaan
4. Status Sosial
5. Agama
6. Jenis Kelamin
SOSIOLOGI KARYA SASTRA/SENI
Iman
1. Aspek Religius Ibadah
Muamalah
Hukum
Pelacuran
2. Aspek Sosial Perselingkuhan
Penindasan
Perkosaan
Perkawinan
Kemiskinan
3. Adat-Istiadat Kebiasaan Kawin
Kebiasaan Judi
Kebiasaan Minum-minuman
Keras
4. Etika Kepemimpinan
Politik
Bermasyarakat
SOSIOLOGI KARYA
SASTRA/SENI
Baik dan Buruk
5. Moral  Pelacuran
 Pemerasan
 Perkosaan
 Korupsi
 Ketabahan

6. Aspek Politik Perebutan Kekuasaan


Kepemimpinan
Kampanye
7. Nilai-nilai Religi
Sosial
Pendidikan
Kepahlawanan
Tolong-menolong
SOSIOLOGI KARYA
SASTRA/SENI
8. Kearifan  Adat Istiadat
 Gotong-royong
Lokal  Suka menolong
 Toleransi
 Musyawarah

9.Ilmu Cara Pengobatan


Pengetahuan Cara Bersuci
Teknik Bersalat yang baik

10. Perubahan Teknologi


Sosial Sikap/ Perilaku
Politik
Agama
Budaya
SOSIOLOGI KARYA
SASTRA/SENI

11. Fungsi Hiburan


Alat Pengesahan Pranata
Sosial/Lembaga Kebudayaan
Alat Pendidikan
Alat Pemaksa dan Pengawas Agar
Norma-Norma Masyarakat selalu
dipatuhi Masyarakat (WR.Bascom)
12. Simbolik
SEMIOTIK

11. Semiotik INDEK

IKON

SIMBOL
SIMBOL

11. Simbol Bahasa

Benda

Boneka wayang Sesaji


SOSIOLOGI
PEMBACA/PEMINAT
1. Jenis Kelamin Pembaca/Peminat
2. Jenis Umur
3. Pekerjaan
4. Status Sosial
5. Jenis Karya Sastra /seni yang Dibaca/diminati
6. Kesenangan Pembaca/peminat

Jenis Karya Sastra/seni


Jenis Tema
KONTRUKSI SOSIAL
BERGER DAN LUKMAN
1. INTERNALISASI
2. OBJEKTIVASI
3. EKSTERNALISASI
KONTRUKSI SOSIAL
BERGER DAN LUKMAN
1. INTERNALISI
Manusia dibentuk oleh masyarakat. Bila
manusia secara individu baik, maka
masyarakatnya baik, sebaliknya, bila
individunya jelek, maka masyarakatnya jelek.
KONTRUKSI SOSIAL
BERGER DAN LUKMAN

1. OBJEKTIVASI
Kenyataan yang ada dalam masyarakat.
Berbagai problematik yang dialamai
masyarakat, seperti:
a. Politik
b. Sosial
c.Budaya
Ekonomi
d.
KONTRUKSI SOSIAL
BERGER DAN LUKMAN
1. EKSTERNALISASI
2. Masyarakat dibentuk oleh individu. Bila
individunya baik, maka masyarakat baik.
Sebaliknya bila jelek, maka masyarakatnya
jelek.
RELIGIUSITAS DALAM
NOVEL SASTRA INDONESIA
1. IMAN
2. ISLAM
3. IHSAN
4. AKHLAK
5. Muamalah
RELIGIUSITAS DALAM
NOVEL SASTRA INDONESIA
1. IMAN
-Iman artinya percaya
- Percaya kepada Allah swt
- Percaya kepada Malaikat
- Percaya kepada Kitab
- Percaya kepada Rasul
- Percaya kepada Qodlo dan Kodar
- Percaya kepada Hari Kiamat
RELIGIUSITAS DALAM
NOVEL SASTRA INDONESIA
1. IMAN
-Dilafalkan dengan lisan
- Ditasditkan dalam hati
-Diamalkan dalam perbuatan
RELIGIUSITAS DALAM
NOVEL SASTRA INDONESIA
1. Islam
2. - Selamat
3. - Agama Allah yang diturunkan kepada Nabi
Muhammad SAW sebagai agama yang paling
sempurna .
RELIGIUSITAS DALAM
NOVEL SASTRA INDONESIA
1. IHSAN
2. Seseorang yang sudah mencapai ihsan selalu
meraa diawasi Allah dan seakan-akan selalu
melihat Allah.
RELIGIUSITAS DALAM
NOVEL SASTRA INDONESIA
1. Akhlak
2. Sikap, tingkah laku, dan tutur bahasa
seseorang yang baik dan sesuai dengan
ajaran Alquran dan hadis
3. Budi pekerti.
RELIGIUSITAS DALAM
NOVEL SASTRA INDONESIA
1. Muamalah
2. Seluruh hubungan manusia dengan manusia
yang bersifat keduniawaian, seperti tolong
menolong, perdagangan, simpan-pinjam,
perdagangan, dsb
SOSIOLOGI
PEMBACA/PEMINAT
1. Jenis Kelamin Pembaca/Peminat
2. Jenis Umur
3. Pekerjaan
4. Status Sosial
5. Jenis Karya Sastra /seni yang Dibaca/diminati
6. Kesenangan Pembaca/peminat

Jenis Karya Sastra/seni


Jenis Tema
SOSIOLOGI
PEMBACA/PEMINAT
1. Jenis Kelamin Pembaca/Peminat
2. Jenis Umur
3. Pekerjaan
4. Status Sosial
5. Jenis Karya Sastra /seni yang Dibaca/diminati
6. Kesenangan Pembaca/peminat

Jenis Karya Sastra/seni


Jenis Tema
SOSIOLOGI SASTRA LISAN
1. Jenis Sastra - Puisi - Sage
- Legenda - Mite
- Fabel - Nyanyian Rakyat
2. Lingkungan Penceritaan
 Pencerita
 Peristiwa Penceritaan
 Daerah Sebar Cerita
 Gaya Penceritaan
3. Nilai Nilai Religi
Nilai Moral
Nilai Sosial
Nilai Didaktik
Nilai Kepahlawanan
4. Fungsi Hiburan
Alat Pengesahan Pranata
Sosial/Lembaga Kebudayaan
Alat Pendidikan
Alat Pemaksa dan Pengawas Agar
Norma-Norma Masyarakat selalu
dipatuhi Masyarakat (WR.Bascom)
5. Simbolik : BAHASA

BENDA
4. Fungsi Hiburan
Alat Pengesahan Pranata
Sosial/Lembaga Kebudayaan
Alat Pendidikan
Alat Pemaksa dan Pengawas Agar
Norma-Norma Masyarakat selalu
dipatuhi Masyarakat (WR.Bascom)
5. Simbolik
TEORI SOSIOLOGI SENI

1. MEMESIS
2. HERMENEUTIK
3. FEMINIS
4. RESEPTIF/RESEPSI
5. SEMIOTIK
6. FUNGSIONAL/FUNGSI
7. INTERAKSI
8. IMBOLIK/SIMBOLIK
9. REFLEKSI
10. KONFLIK
11. HEGOMONI
TEORI MEMETIK
Teori memetik/memesis berpandangan bahwa seni
sebagai cermin masyarakat, artinya berbagai
fenomena yang ada di dalam karya seni merupakan
tiruan atau refleksi dari apa yang telah ada di dalam
masyarakat

PROSES PENCIPTAAN KARYA SENI

PG DN

KS
SISTEMATIKA PEMBAHASAN

1. Identifikasi aspek sosial dalam karya sastra


2. Analisis aspek sosial dalam karya sastra
3. Data atau pembuktian teks karya sastra
4. Aspek sosial dalam teks sastra/seni dihubungkan
dengan aspek sosial dalam dunia nyata

Didukung Data - Teks Karya Ilmiah


- Hasil Wawancara
- Pengamatan
TEORI ILMU SOSIAL

 FUNGSIONAL/FUNGSI
 STRUKTUR
 KELAS SOSIAL
 REALITAS SOSIAL
 INTERAKSI SIMBOLIK
 REFLEKSI
 KONFLIK
 HEGOMONI
 PERUBAHAN SOSIAL
 MOBILITAS SOSIAL
 HERMENEUTIK
 FEMINIS
HERMENEUTIKA

Proses pencarian makna suatu teks:


1. dari bagian menuju keseluruhan
2. dari keseluruhan menuju kebagian-kebagian
3. kombinasi dari bagian ke keseluruhan, dari
keseluruhan ke bagian
FEMINIS

Suatu teori yang mempelajari masalah-


masalah kewanitaan yang mensejajarkan
dan memperjuangkan kesetaraan serta
hak-hak antara wanita dengan laki-laki.
KARAKTERISTIK FEMINIS

Suatu teori yang mempelajari masalah-


masalah yang berhubungan dengan
kewanitaan, yang mencakup :
1. SIFAT/ WATAK
2. PERILAKU
3. SIKAP
4. TUTUR BAHASA
5. PEKERJAAN
6. TATA CARA BERPAKAIAN
JENIS FEMINIS

1. FEMINIS SOSIAL
2. FEMINIS LIBERAL
3. FEMINIS RADIKAL
4. FEMINIS ISLAM
5. FEMINIS JAWA, SUNDA, BALI,
MADURA,DLL
HEGEMONI

Hegemoni adalah dominasi kekuasaan


suatu kelas sosial atas kelas sosial lainnya,
individu dengan individu, kelompok dengan
individu melalui penindasan atau melalui
kepemimpinan intelektual dan moral.
DOMINASI/PENINDASAN

HEGEMONI

KEPEMIMPINAN INTELEKTUAL
DAN MORAL
CARA HEGEMONI

1. KEKERASAN
2. MENGARAHKAN PEMIKIRAN
3. KONSENSUS MELALUI :
a. Melalui lembaga sosial
b. Menanamkan ideologi
PERBEDAAN HEGEMONI

MARX GRAMSCI
1. Memandang negara 1. Alat represif
sebagai alat refresif 2. Mengabdi kepada
bagi kelompok kelompok masyarakat
penguasa 3. Kepemimpinan moral
2. Kekerasan satu- 4. Meminimkan resistensi
satunya cara untuk penanaman ideologi
mempertahankan 5. Meninggalkan
dominasi/kekuasaan kekerasan
3. Kekuatan 6. Ekonomi sebagai alat
4. Ekonomi alat mempertahankan
pembelahan dan hegemoni
konflik dalam
masyarakat
INTELEKTUAL

ORGANIK TRADISIONAL
MAKRO

RUANG LINGKUP
HEGEMONI

MIKRO
TEORI FUNGSI
1. William R. Bascom.
a. Sebagai alat hiburan
b. Sebagai pengesahan pranata-pranata
dan lembaga-lembaga kebudayaan
c. Alat pendidikan
d. Alat pemaksa dan pengawas norma
masyarakat agar dipatuhi oleh
kelompoknya.
2. Allan Dundes

a. Alat pendidikan
b. Sangsi sosial
c. Meningkatkan perasaan solidaritas
d. Sarana kritik sosial
e. Media pelarian yang
menyenangkan/alat pembayangan
f. Mengubah pekerjaan yang
membosankan menjadi permainan
3. Suripan Sadi Hutomo

a. Sistem proyeksi
b. Pengesahan kebudayaan
c. Alat pemaksa berlakunya norma
sosial dan sebagai alat pengabdi
sosial
d. Sebagai alat pendidikan
e. Memberikan suatu jalan yang
dibenarkan oleh masyarakat
f. Melarikan diri dari himpitan hidup
sehari-hari
4. Malinowski

Kebudayaan sebagai alat yang besar untuk


memenuhi biologis dan sosial tertentu, seperti
keluarga bukan hanya sebagai pengembangan
keturunan dan seks, tetapi berfungsi untuk
memenuhi pendidikan, kewarganegaraan, asas
perpaduan masyarakat, ekonomi, dan budaya
5. Kaum Fungsionalis

Kebudayaan bukan hanya sekedar alat untuk


memenuhi kebutuhan manusia atau
masyarakat, tetapi berfungsi juga sebagai alat
pengubah kelakuan manusia melalui latihan,
pengajaran kemahiran, pengajaran norma,
pembentukan cita rasa, penyatuan pendidikan
dengan kelakuan untuk menghasilkan
manusia yang berkelakuan/berbudi
KONSEP NILAI BUDAYA
Nilai budaya merupakan suatu konsep-konsep
mengenai apa yang hidup dari alam pikirian
sebagian besar mayarakat mengenai sesuatu
yang dianggap bernilai, beradab atau tindakan
bermartabat yang sesuai dengan budaya yang
hidup dalam suatu daerah masyarakat tertentu
yang dapat dijadikan sebagai pedoman dan
tuntunan dalam kehidupan bermasyarakat.
JENIS NILAI
Nilai Budaya Pada Umumnya Berhubungan Dengan:

1. Kehidupan manusia sebagai individu


a. Nilai keutuhan jasmani dan rohani
b. Nilai keseimbangan
c. Nilai keselarasan
d. Nilai keberanian
e. Nilai kemanunggalan dengan masyarakat,
penguasa, dan Tuhan.
2. Kehidupan manusia sebagai
makhluk sosial
a. Nilai mau berkorban untuk orang lain
b. Nilai mau mendahulukan kepentingan
orang lain daripada kepentingan pribadi
c. Nilai mau mengalah
3. Kehidupan manusia sebagai
hamba Allah
a. Nilai kesucian
b. Nilai keadilan
c. Nilai keimanan
d. Nilai ibadah
KONSEP SEMIOTIK
1. Konsep Semiotik sering disamakan dengan tanda.
2. Ilmu yang mempelajari berbagai sistem tanda
oleh Ferdinand de Saussure disebut semiologi.
3. Ilmu tentang tanda dikembangkan oleh Charles
Sandera Peirce dan Roland Barthes yang
kemudian lebih dikenal dengan semiotik.
4. Konsep semiologi Saussure diterapkan pada
bahasa.
5. Konsep Peirce diterapkan pada antropologi semiotik
atau antropologi simbolik, untuk mempelajari atau
menganalisis berbagai sistem simbol budaya, mite,
ritual, upacara, dan sebagainya
KONSEP SEMIOTIK
1. Ikon
Hubungan tanda dengan penandanya mempunyai
mempunyi kemiripan
Contoh: foto dan peta
2. Indeks
Hubungan tanda dengan penandanya mempunyai
hubungan sebab akibat.
Contoh: - mendung tandanya hujan
- asap tandanya api.
3. Simbol
Tanda yang mempunyai makna luas atau banyak.
Contoh: bunga, merah, hijau,dll
KONSEP SIMBOL
1. Simbol mempunyai makna yang luas,
bahkan semua objek apapun atau
kejadian yang mempunyai makna dapat
disebut simbol.
2. Simbol mempunyai peranan penting
dalam penelitian kebudayaan pada
umumnya, sebab kebudayaan terdiri atas
kode-kode simbolis atau sistem-sistem
dan bermacam-macam pesan yang
dikomunikasikan dengan alat bantu.
JENIS SIMBOL

BAHASA BENDA
INTERAKSIONISME SIMBOLIK

1. Konsep interaksi simbolik merupakan aliran sosiologi


di Amarika yang berpusat di Universitas Chicago
dengan tokohnya George Herbert Mead dan Herbert
Blumer
2. Mead mengembangkan suatu kerangka pemikiran
yang lebih mementingkan perilaku terbuka (objektif)
dan perilaku tertutup (subjektif)
3. Realitas sosial sebagai proses dari suatu yang statis,
yang lebih menekankan interaksi sosial.
4. Makna simbol bukan terletak pada proses mental,
tetapi terletak pada interaksi sosial. Manusia tidak
hanya berinteraksi dengan dirinya sendiri, tetapai juga
berinteraksi dengan orang lain secara simbolik
5. Manusia disamping berkomunikasi dengan dirinya
sendiri dan orang lain juga membentuk
pemandangan masyarakat tentang dirinya sendiri,
orang lain, dan objek-objek yang ada pada
lingkungan mereka. Masyarakat itu sendiri dapat
dilihat sebagai suatu mosaik dari bagian-bagian
kecil dan drama kecil sehingga membuat tanda-
tanda bagi diri mereka sendiri, menetapkan
tindakan mereka dan membangun identitas serta
struktur sosial
6. Manusia mengembangkan kemampuan untuk
berkomunikasi dengan orang lain melalui
penggunaan simbol yang dimiliki bersama dan
memberikan makna pada kegiatan mereka. Mereka
dapat menjelaskan situasi dan menaksirkan
perilaku melalui proses sosial.
TEORI STUKTURAL C.LEVI
STRAUSS

 Pandangan Levi Strauss


 Levi Strauss berusaha memahami nalar atau pikiran
bawah sadar manusia dalam menjalani hidup
menggunakan media mitos yang diyakini kebenarannya.
Struktur bawah sadar tersebut dapat menghadirkan
berbagai fenomene budaya.

 Mitos sebagai seni bersifat dialek tikal yang melahirkan


oposisi biner seperti : atas-bawah, kaya-miskin, langit-
bumi, dan air-bumi. Oposisi biner tersebut melahirkan
suatu keharmonisan yang tampak pada pola pikir
masyarakat pemilik mitos, sehingga ada hibungan antara
mitos dengan konteks sosial budaya masyarakat.
 Mitos memberi tempat penting bagi tokoh-tokoh
tertentu yang merupakan refleksi struktur sosial
dan hubungan sosial, sehingga mitos
merupakan gambaran keadaan sosial
masyarakat yang didalamnya terdapat struktur
sosial dan hubungan sosial.

 Mitos sebagai sesuatu yang bermakna yang


terdapat pada unsur-unsurnya yang saling
terkait satu sama lain.
STRUKTUR CERITA

TATARAN TATARAN
GEOGRAFIS SOSIOLOGIS

TATARAN TATARAN
TEKNO EKONOMI KOSMOLOGIS
STRUKTUR CERITA

Nilai/
meteme
Nilai budaya

Oposisi
episode
biner
SKEMA OPOSISI

GEOGRAFIS
SOSIOLOGIS

TEKNO EKONOMI KOSMOLOGIS


STRUKTUR CERITA

TATARAN TATARAN
GEOGRAFIS SOSIOLOGIS

TATARAN TATARAN
TEKNO EKONOMI KOSMOLOGIS
STRUKTUR CERITA

TATARAN TATARAN
GEOGRAFIS SOSIOLOGIS
TATARAN
INTEGRASI
TATARAN TATARAN
TEKNO EKONOMI KOSMOLOGIS
INTEGRASI
GLOBAL
SISTEMATIKA TUGAS MAKALAH
DISKUSI/TUGAS AKHIR
1. Pendahuluan
a. Latar Belakang Masalah
b. Rumusan Masalah/Fokus
c. Tujuan
2. Kajian Teori/Konsep
3. Pembahasan Aspek Sosiologi Seni
a. .................
b. .................
c. .................
4. Simpulan
5. Daftar Pustaka

Anda mungkin juga menyukai