Proposal Skripsi Siti Hanifah M - J500170012 Bismillah+Ttd
Proposal Skripsi Siti Hanifah M - J500170012 Bismillah+Ttd
HALAMAN JUDUL
PROPOSAL SKRIPSI
Diajukan Oleh :
FAKULTAS KEDOKTERAN
2020
i
UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN EKSTRAK ETANOL DAN FRAKSI ETIL
ASETAT DAUN MENIRAN (Phyllanthus niruri L.) DENGAN METODE DPPH
(2,2-difenil-1- pikrilhidrazil)
HALAMAN JUDUL
PROPOSAL SKRIPSI
Diajukan Oleh :
FAKULTAS KEDOKTERAN
2020
ii
PROPOSAL SKRIPSI
UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN EKSTRAK ETANOL DAN FRAKSI ETIL
ASETAT DAUN MENIRAN (Phyllanthus niruri L.) DENGAN METODE DPPH
(2,2-difenil-1- pikrilhidrazil)
J500170012
NIK.1769
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL................................................................................................i
LEMBAR PERSETUJUAN....................................................................................ii
DAFTAR ISI...........................................................................................................iv
BAB I PENDAHULUAN.....................................................................................1
A. Latar Belakang...............................................................................................1
B. Rumusan Masalah..........................................................................................3
C. Tujuan Penelitian...........................................................................................3
A. Landasan Teori..............................................................................................4
B. Kerangka Konsep.........................................................................................12
C. Hipotesis......................................................................................................13
BAB III..................................................................................................................14
METODE PENELITIAN.......................................................................................14
A. Rancangan Penelitian..................................................................................14
C. Variabel Penelitian.......................................................................................14
D. Definisi Operasional...................................................................................15
E. Instrumen Penelitian...................................................................................15
F. Prosedur Penelitian......................................................................................16
G. Analisis Data................................................................................................18
H. Alur Penelitian............................................................................................19
I. Jadwal Penelitian.........................................................................................20
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................21
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Seiring berkembangnya zaman dan teknologi yang semakin maju
membuat gaya hidup seseorang berubah menjadi kurang sehat, seperti kebiasaan
mengonsumsi makanan cepat saji, terkena paparan asap rokok, sinar UV, radiasi,
polusi, ion logam berat, alergen, obat-obatan, racun, dan pestisida dapat
berkontribusi pada peningkatan produksi radikal bebas dalam sel [ CITATION
Sar151 \l 1033 ].
Radikal bebas seperti Reactive Oxygen Species (ROS) dan Reactive
Nitrogen Species (RNS) diketahui dapat menyebabkan kerusakan pada
biomolekul seluler. Semakin tinggi beban radikal bebas menyebabkan
ketidakseimbangan dalam homeostatis antara oksidan dan antioksidan dalam
tubuh yang dikenal sebagai stres oksidatif. Stres oksidatif dapat menyebabkan
penuaan dan berbagai penyakit degeneratif seperti jantung koroner, stroke, dan
diabetes mellitus. Antioksidan menawarkan ketahanan terhadap stres oksidatif
dengan menghambat radikal bebas [CITATION Ate18 \l 1033 ].
Beberapa prevalensi penyakit degeneratif di Indonesia, diantaranya
penyakit jantung koroner menurut provinsi menunjukkan angka prevalensi
sebesar 1,5% pada populasi umur lebih dari atau sama dengan 15 tahun.
Prevalensi penyakit stroke adalah 12,1 per seribu penduduk. Sedangkan
prevalensi penyakit diabetes mellitus pada populasi umur lebih dari atau sama
dengan 15 tahun, baik menurut diagnosis dokter maupun gejala, mencapai 2,1%,
meningkat 1% dari tahun 2007 [ CITATION Ris13 \l 1033 ].
Di negara berkembang, sebagian besar penduduknya masih terus
menggunakan obat tradisional. Demikian pula penggunaan obat tradisional di
Asia terus meningkat, meskipun banyak beredar obat kimia. Indonesia
merupakan Negara tropis yang kaya dengan tumbuhan yang secara turun
temurun digunakan sebagai obat tradisional [CITATION Mur14 \l 1033 ].
2
ِ ااۡل َ ۡرضُ ُز ۡخ ُرفَہَا َو ا َّزیَّن َۡت َو ظَ َّن اَ ۡہلُہَ ۤا اَنَّہُمۡ ٰق ِدر ُۡونَ َعلَ ۡیہَ ۤا ۙ اَ ٰتہَ ۤا اَمۡ ُرنَا لَ ۡیاًل اَ ۡونَہَارًا فَ َج َع ۡل ٰنہَا َح
ِ ۡص ۡیدًا َکا َ ۡن لَّمۡ ت َۡغنَ بِااۡل َم
ؕس
َ ِک َٰذل
ِ ک نُفَصِّ ُل ااۡل ٰ ٰی
ت لِقَ ۡو ٍم یَّتَفَ َّکر ُۡون
Artinya: “Sesungguhnya perumpamaan kehidupan duniawi itu, hanya seperti air
yang Kami turunkan dari langit, lalu tumbuhlah tanaman-tanaman bumi dengan
subur, di antaranya ada yang dimakan manusia dan hewan ternak.” (QS Yunus
(10) ayat 24). Dari ayat tersebut dapat diartikan bahwa Allah SWT telah
menciptakan tumbuh-tumbuhan yang dapat diambil berkah dan manfaatnya
untuk umat manusia.
Meniran (Phyllanthus niruri L.) adalah salah satu tanaman yang tumbuh
secara liar, meniran dapat tumbuh di tempat yang berbatu dan lembab.
Tumbuhan ini biasa tumbuh di tepi sungai, semak dan tempat liar
lainnya[CITATION Lul19 \t \l 1057 ]. Kandungan senyawa kimia yang terdapat
pada herba meniran antara lain saponin, falavonoid, polifenol, filantin,
hipofilantin, dan garam kalium. Senyawa-senyawa tersebut berinteraksi satu
sama lain sehingga dapat meningkatkan aktivitas antioksidannya. [ CITATION
Tam19 \l 1033 ] Pada masyarakat umum tanaman ini sering dimanfaatkan
sebagai pengobatan sakit kuning, demam, radang hati, diare, membantu proses
penyembuhan luka, dan hepatitis (Luliana, Desnita, & Sehro, 2019). Meniran
juga mengandung senyawa terpenoid yang berfungsi sebagai antibakteri.
Masyarakat Jawa Barat biasa menggunakan meniran sebagai obat gatal-gatal
dengan cara meminum air rebusan meniran[CITATION Riv13 \l 1057 ].
Pada penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Risma, dkk. (2019),
menyatakan bahwa esktrak etanol 70% herba meniran memenuhi standarisasi
mutu simplisia dan ekstrak, uji aktivitas antioksidan menunjukkan hasil bahwa
ekstrak etanol 70% berpotensi memberikan efek farmakologis dengan hasil
IC50: 17,55 bpj; 17,64 bpj; 17,59 bpj termasuk antioksidan kuat. Namun,
3
penelitian tersebut masih terbatas pada tingkat ekstrak, sehingga kebaruan dari
penelitian ini dilakukan pemisahan lebih lanjut atau fraksinasi menggunakan etil
asetat untuk mengetahui aktivitas antioksidan ekstrak hasil fraksinasi.
Berdasarkan latar belakang diatas, peneliti tertarik melakukan penelitian
untuk mengetahui aktivitas antioksidan pada ekstrak etanol dan fraksi etil asetat
herba meniran dengan metode DPPH (2,2-difenil-1- pikrilhidrazil).
B. Rumusan Masalah
1. Apakah ekstrak etanol herba meniran (Phyllanthus niruri L.) memiliki
aktivitas antioksidan terhadap DPPH (2,2-difenil-1- pikrilhidrazil)?
2. Apakah fraksi etil asetat herba meniran (Phyllanthus niruri L.) memiliki
aktivitas antioksidan terhadap DPPH (2,2-difenil-1- pikrilhidrazil)?
C. Tujuan Penelitian
Untuk mengetahui aktivitas antioksidan ekstrak etanol dan fraksi etil
asetat herba meniran (Phyllanthus niruri L.) dengan menggunakan metode
DPPH (2,2-difenil-1-pikrilhidrazil).
1. Manfaat teoritis :
a. Untuk menambah wawasan dalam bidang farmakologi khususnya dalam
herbal medicine tentang antioksidan dari herba meniran (Phyllanthus
niruri L.).
b. Sumber informasi dan referensi bagi peneliti lain untuk melanjutkan dan
mengembangkan penelitian yang berhubungan dengan penelitian ini.
2. Manfaat praktis :
Penelitian ini dapat memberikan informasi yang ilmiah kepada masyarakat
dalam memahami manfaat antioksidan dari daun meniran (Phyllanthus niruri
L.).
4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
a. Radikal Bebas
Radikal bebas atau sering juga disebut reactive oxygen species (ROS)
berasal dari bahasa latin radicalis adalah suatu bahan kimia yang dapat berupa
atom maupun molekul yang tidak memiliki elektron berpasangan pada lapisan
luarnya. Sifat dari radikal bebas adalah sangat reaktif dan memiliki waktu
paruh yang sangat cepat. Radikal bebas akan segera bereaksi dengan cepat
dengan mengambil elektron molekul disekitarnya. Radikal bebas dapat
merusak jaringan normal terutama apabila jumlahnya terlalu banyak. Akibat
dari radikal bebas dalam jumlah besar adalah gangguan produksi DNA, lapisan
lipid pada dinding sel, pembuluh darah, produksi prostaglandin, dan kerusakan
sel mengurangi kemampuan sel untuk beradaptasi terhadap lingkungannya
[ CITATION Kur15 \l 1033 ].
Dalam Tubuh manusia radikal bebas dapat berasal dari dua sumber yaitu
endogen dan eksogen.
a) Sumber endogen
1. Oksidasi Enzimatik
Enzim katalase adalah antioksidan endogen yang dapat
menangkap radikal bebas dengan cara mengkatalisis hidrogen
peroksida (H2O2) menjadi H2O dan O2 serta mencegah pembentukan
gelembung CO2 dalam darah.
2. Respiratory Burst
Merupakan proses dimana sel fagositik menggunakan oksigen
dalam jumlah yang besar pada proses fagositosis. Sekitar 70-90 %
penggunaan oksigen tersebut berperan dalam produksi superoksida
yang merupakan bentukan awal dari radikal bebas.
b) Sumber eksogen
1. Obat-obatan
Obat-obatan dapat berperan dalam peningkatan produksi radikal
bebas dengan cara peningkatan tekanan oksigen. Jenis obat-obatan
tersebut dapat berupa obat golongan antibiotik quionoid, obat kanker,
serta penggunaan asam askorbat yang berlebih dapat mempercepat
peroksidasi lipid.
2. Radiasi
Pengunaan Radioterapi memungkinkan terjadinya kerusakan
jaringan yang disebabkan oleh radikal bebas. Radiasi di bagi menjadi
radiasi elektromagnetik dan radiasi partikel. Radiasi elektromagnetik
6
b. Antioksidan
Antioksidan bekerja dengan melindungi lipid dari proses peroksidasi
oleh radikal bebas. Ketika radikal bebas mendapat elektron dari antioksidan,
maka radikal bebas tersebut tidak lagi perlu menyerang sel dan reaksi rantai
oksidasi akan terputus. Setelah memberikan elektron, antioksidan menjadi
radikal bebas secara definisi. Antioksidan pada keadaan ini berbahaya karena
mereka mempunyai kemampuan untuk melakukan perubahan elektron tanpa
7
peptide, protein, nukleotid, asam nukleat dan lainlain). Akibat dari proses ini,
setiap molekul akan kehilangan satu elektron dan kemudian menjadi radikal.
[CITATION Zha16 \l 1033 ]
a. Klasifikasi
Kingdom : Plantae (Tumbuh-tumbuhan)
Divisi : Tracheophyta (Tumbuhan berpembuluh)
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Malpighiales
Family : Phyllanthaceae
Genus : Phyllanthus L.
Spesies : Phyllanthus niruri L.
[CITATION nor63 \t \l 1033 ]
d. Ekstraksi
Ekstraksi adalah suatu proses pemisahan satu atau lebih senyawa aktif dari
tanaman menggunakan pelarut selektif melalui prosedur standar. Tujuan dari
semua ekstraksi adalah untuk memisahkan antara metabolit tumbuhan yang
larut dengan residu yang tidak larut [ CITATION Azw15 \l 1033 ].
a) Maserasi
Maserasi adalah metode ekstraksi yang sangat sederhana dengan
kerugian waktu ekstraksi yang lama dan efisiensi ekstraksi yang rendah
ini bisa digunakan untuk ekstraksi komponen termolabil, selain itu cairan
yang digunakan cukup banyak, tidak dapat digunakan untuk bahan-bahan
yang mempunyai tekstur keras seperti benzoin, tiraks dan lilin
[CITATION Tec18 \l 1033 ]
b) Perkolasi
c) Refluks
Refluks adalah metode ekstraksi dengan pelarut pada temperatur
titik didihnya, selama waktu tertentu dan jumlah pelarut yang relatif
konstan dengan adanya pendinginan balik. Ekstraksi refluks digunakan
untuk mengekstraksi bahan-bahan yang tahan terhadap pemanasan
[ CITATION Chu16 \l 1033 ].
d) Soxhletasi
Soxhletasi adalah metode ekstraksi yang dapat digunakan pada
sampel dengan tekstur lunak dan tidak tahan terhadap panas secara
langsung, pelarut yang digunakan lebih sedikit dan pemanasannya dapat
diatur[ CITATION Kas19 \l 1033 ].
e) Destilasi Uap
Destilasi uap adalah metode ekstraksi yang popular untuk
ekstraksi minyak-minyak menguap (esensial) dari sampel tanaman.
Metode destilasi uap air diperuntukkan untuk menyari simplisia yang
mengandung minyak menguap atau mengandung komponen kimia yang
mempunyai titik didih tinggi pada tekanan udara normal. Pelarut yang
baik untuk ekstraksi adalah pelarut yang mempunyai daya
melarutkanyang tinggi[ CITATION Akd19 \l 1033 ].
e. Fraksinasi
Fraksinasi adalah suatu proses pemisahan senyawa atau golongan
senyawa dari suatu campuran senyawa. Biasanya prinsip pemisahan ini
didasarkan pada sifat fisika-kimia seperti polaritas, kelarutan, titik didih
dan pembentukan kompleks atau garam. Sementara teknik fraksinasi
terbagi menjadi beberapa macam yaitu destilasi, kristalisasi, partisi cair-
cair, dan kromatografi yang meliputi kromatografi kolom, kromatografi
11
B. Kerangka Konsep
Radikal bebas
Inisiasi :
RH + OH R • + H2O
2. Propagasi :
R • + O2 ROO•
Antioksidan
ROO• + RH ROOH + R•
Endogen Eksogen
3. Terminasi :
ROO• + ROO• ROOR + O2
ROO• + R• ROOR
R • + R• R Katalase Flavonoid
Superoksidase Polifenol
Filantin
Stres oksidatif
Senyawa bioaktif
Jantung Koroner
Stroke
DM Ekstrak etanol
Fraksi etil asetat
meniran
meniran
Uji DPPH
13
C. Hipotesis
1. Ekstrak etanol herba meniran (Phyllanthus niruri L.) memiliki aktivitas
antioksidan terhadap DPPH (2,2-difenil-1- pikrilhidrazil).
2. Fraksi etil asetat herba meniran (Phyllanthus niruri L.) memiliki aktivitas
antioksidan terhadap DPPH (2,2-difenil-1- pikrilhidrazil).
14
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Rancangan Penelitian
Penelitian ini menggunakan jenis penelitian experimental laboraturium
dengan menggunakan metode DPPH (2,2-difenil-1- pikrilhidrazil) yang
digunakan untuk mengukur aktivitas antioksidan terhadap pengikatan radikal
bebas.
2. Waktu penelitian
Penelitian ini di laksanakan pada bulan November – Desember 2020.
E. Variabel Penelitian
1. Variabel bebas
a. Konsentrasi ekstrak etanol herba meniran (Phyllanthus niruri L.).
b. Konsentrasi fraksi etil asetat herba meniran (Phyllanthus niruri L.).
2. Variabel terikat
a. Besarnya (%) penangkap radikal bebas ekstrak etanol herba meniran
(Phyllanthus niruri L.).
b. Besarnya (%) penangkap radikal bebas fraksi etil asetat herba meniran
(Phyllanthus niruri L.).
3. Variabel terkendali
a. Pelarut
b. Konsentrasi DPPH (2,2-difenil-1- pikrilhidrazil)
c. Suhu
d. Lama inkubasi
15
e. Vitamin C
F. Definisi Operasional
1. Fraksi etil asetat daun meniran (Phyllanthus niruri L.).
Fraksi yang didapatkan dari daun tanaman Phyllanthus niruri L. yang
dikeringkan dan dibuat serbuk, kemudian diekstraksi dengan cara maserasi
menggunakan etanol 70%. Setelah itu masing-masing ekstrak dipekatkan
dengan rotary evaporator menjadi ekstrak kental, lalu dipartisis dengan
corong pisah menggunakan pelarut etil asetat sehingga diperoleh fraksi etil
asetat dan fraksi air.
1. Alat
a. Timbangan analitik
b. Blander
c. Oven
d. Gelas ukur
e. Heater
16
f. Rotary evaporator
g. Waterbath
h. Freezer dryer
i. Spektrofotometer
2. Bahan
H. Prosedur Penelitian
a. Determinasi Tanaman
Tahap pertama adalah melakukan determinasi tanaman daun meniran
(Phyllanthus niruri L.) yang berasal dari Pasar Gede Surakarta. Determinasi
dilakukan dengan menunjukkan tanaman meniran dan menetapkan
kebenerannya sesuai ciri-ciri morfologi. Determinasi tamanan daun meniran
dilakukan di Laboraturium Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan
Alam Universitas Muhammadiyah Surakarta.
b. Pembuatan Simplisia
Daun meniran dipisahkan dari pengotor baik benda asing maupun bagian
tanaman yang telah rusak kemudian dilakukan pencucian dengan
menggunakan air mengalir yang bersih. Pencucian dilakukan untuk
menghilangkan tanah dan benda asing lainnya yang ada pada simplisia. Herba
meniran kemudian dikeringkan di tempat yang terlindung dari cahaya
matahari langsung hingga kadar air < 10%. Lakukan sortasi kering dengan
17
A blanko−A sampel
×100 %
A blanko
Keterangan :
A blanko = serapan radikal DPPH 1 mM
A sampel = serapan radikan DPPH 1 mM setelah diberi perlakuan
I. Analisis Data
Pengukuran aktivitas penangkap radikal sebenarnya juga merupakan
parameter untuk menguji aktivitas antioksidan. Untuk uji aktivitas penangkap
radikal bebas ini menggunakan metode DPPH (2,2-difenil-1- pikrilhidrazil).
Hasil aktivitas penangkap radikal ekstrak etanol dan fraksi etil asetat daun
meniran ini dibandingkan dengan vitamin C dan dinyatakan dengan persen
penghambatan atau inhibisi yang diperoleh dari data absorbansi kemudian
dilakukan perhitungn nilai IC50 dengan menggunakan persamaan regresi yang
menyatakan hubungan antara konsentrasi sampel (x) dengan persen inhibisi (y).
Persamaan regresi linear hubungan antar konsentrasi (ppm) vs persen inhibisi
menghasilkan nilai A, B, dan r dan agar kurva linear maka nilai r harus
mendekati 1, sehingga dapat dihitung persamaan regresi linearnya yaitu :
Y = Bx + A
Keterangan :
Y = persen inhibisi
A = intercept
B = slope
19
J. Alur Penelitian
Daun
Daunmeniran
meniran
Sortasi
Pengeringan
Penghalusan
Simplisia
Tambahkan 1 mL DPPH 1 mM
20
TAHUN 2020
K. Jadwal Penelitian
I II III IV V
Penyusunan
Proposal
Perbaikan Proposal
Pengambilan Data
Pengolahan dan
Analisis Data
Penyusunan Skripsi
Ujian Skripsi
Perbaikan Skripsi
DAFTAR PUSTAKA
Akdağ, A. & Ozturk, E., 2019. Distillation Methods of Essential Oils. Review
Article.
Alyidrus, R., Ariastiwi, D. A. & Mardi, Y., 2019. Ekstrak Etanol Daun Meniran
(Phyllanthus niruri) Terhadap Mencit Jantan (Mus musculus) yang Diinduksi
Asam Asetat Sebagai Analgetik. Media Farmasi, 15(1), pp. 1-5.
Aster, K. A., 2015. Buku Ajar Patologi Robins. 9 ed. Singapore: Elsevier .
Atere, T., 2018. In Vitro Antioxidant Capacity and Free Radical, Scavenging
Evaluation of Standardized Extract of Costus afer Leaf. Food and Science and
Human Wellness, p. 267.
Boroski, M. & Aguinar, A., 2017. Antioxidant Activity of Herbs and Exctracted
Phenolic From Oregano in Canola Oil. International Food Research Journal.
Chen, L., Deng, H. & Cui, H., 2018. Inflammatory Responses and
Inflammation-associated Diseases. Oncotarget, 9(6), pp. 7204-7218.
Dara Setia, A. I. & Tjitaresmi, A., 2017. Aktivitas Antiinflamasi dari berbagai
tanaman. farmaka fakultas farmasi universitas padjajaran, 14(3), pp. 77-86.
22
Eva, S. S., 2014. Skrining Fitokimia Ekstrak Etanol SDaun Gatal (Laportea
decumana (Roxb.) Wedd). Pharmacy, 11(01), pp. 98-107.
Hamzah, N., Najib, A., Thahir, N. & Misqawati, I., 2015. Studi Farmakofor
Reseptor COX-2 Sebagai Anti Inflamasi. JF FIK UINAM, 2(3), pp. 99-107.
Hidanah, S., Sabdoningrum, E. K., Wahjuni, R. S. & Chusniati, S., 2018. Effects
of meniran (Phyllanthus niruri L.) administration on leukocyte profile of broiler
chickens infected with Mycoplasma gallisepticum. Veterinary World, Volume
11, pp. 834-839.
Huyut, Z., Beydemir, S. & Gulcin, L., 2017. Antioxidant and Antiradical
Properties of Selected Flavonoids and Phenolic Compounds. Biochemistry
Research International, pp. 1-2.
Jatmiko, S. W. & Aisyah, R., 2015. Imunitas Alamiah. 1 ed. Surakarta: UNS.
Katzung, B. G., Masters, S. B. & Trevor, A. J., 2012. Basic and Clinical
Pharmacologi. 12 ed. New york: The McGraw-Hill Companies.
Kumar, V., Abbas, A. K. & Aster, C. J., 2015. Buku Ajar Patologi Robbins. 9
ed. Jakarta: Elsevier.
Kurutas, E. B., 2015. The Imprtance of Antioxidants which Play the Role in
Cellular Response Against Oxidative/Nitrosative Stress. Nutritional Journal.
Luliana, S., Desnita, R. & Sehro, S., 2019. Formulasi Sediaan Losio Ekstrak
Etanol Meniran (Phyllanthus niruri L.) Sebagai Penumbuh Rambut Terhadap
Tikus Putih (Rattus norvegicus) Jantan Galur Wistar. Pharmaceutical Sciences
and Research (PSR), 6(1), pp. 52-61.
Luliana, S., Susanti, R. & Agustina, E., 2017. Uji Aktivitas Antiinflamasi
Ekstrak Air Herba Ciplukan (Physalis angulata L.) terhadap Tikus Putih (Rattus
norvegicus L.) Jantan Galur Wistar yang Diinduksi Karagenan. Traditional
Medicine Journal, 22(3), pp. 199-205.
Murdopo, 2014. Obat Hebal Tradisional. In: Dewi, ed. Warta Ekspor. Jakarta:
Kementrian Perdagangan Republik Indonesia, pp. 1-20.
Nimse, S. B. & Pal, D., 2015. Free Radicals, Natural Antioxidants, and Their
Reaction Mecanisms.
Nusroh, R. & Hanifah, S., 2019. Manfaat Kopi. Journal of Cardiology, pp. 5-6.
Rivai, H., Septika, R. & Boestari, A., 2013. Karakterisasi Ekstrak Herba
Meniran (Phyllanthus niruri Linn) Dengan Analisa Fluoresensi. Jurnal Farmasi
Higea, 5(2), pp. 15-23.
Souza, . T. P., Petrovick, P. R. & Lyra, I. L., 2013. Anti-infl ammatory and
antinociceptive activities of Phyllanthus niruri spray-dried standardized extract.
Revista Brasileira de Farmacognosia Brazilian Journal of Pharmacognosy,
23(1), pp. 138-144.
Sutrisna, E., 2015. Efek Antioksidan Ekstrak Etanol 70% Biji Alpukat (Persea
americana mill.) dengan Metode DPPH. pp. 167-168.
Sutrisna, E., Maryati, Wahyuni, S. & S Azizah, T., 2019. Anti Inflammatory
Effect of Phyllanthus niruri L from Indonesia ( Pre-Clinic Study). Phamacogn J,
11(6), pp. 1-4.
25
Tambunan, R. M., 2019. Uji Aktivitas Antioksidan dari Ekstrak Etanol 70%
Herba Meniran (Phyllanthus niruri L.) Terstandar. Jurnal Ilmu Kefarmasian, p.
61.
Zhang, M. & Li, H., 2016. Antioxidant Mechanism of Betaine without Free
Radical Scavenging Ability. Journal of Agricultural and Food Chemistry.
Zhang, Q. W., 2018. Techniques for extraction and isolation of natural product:
a comprehensive review. Chinese Medicine.