Anda di halaman 1dari 8

Mengenal Lebih Dekat Kebudayaan, Pariwisata dan Sistem Pendidikan di Taiwan

Ahmad Rofiki Rahman1*) Olan Pratama2*) Farandika Leonardi3*)


123
Fakultas Sastra Budaya dan Komunikasi, Ahmad Dahlan University
Jl. Ahmad Yani Ring Road Selatan, Yogyakarta
olan1800030081@webmail.uad.ac.id phone +62 82184978794

Abstract: Culture is something that exists in every country, a characteristic that underlies the
country to introduce uniqueness that does not exist in other countries. This writing discusses the
culture that exists in Taiwan. Explore the cultures that are there and different from other
countries. Providing information exchange also on the two cultures of different countries
between Taiwan and Indonesia. Explore the history of Taiwan and the language used in everyday
life by people living in Taiwan

Key Words :Culture, taiwan, History, Language

Abstrak: Budaya merupakan suatu hal yang ada pada setiap negara, sebuah ciri khas yang
mendasari negara untuk memperkenalkan keunikakan yang tidak ada di negara-negara lain.
Penulisan ini membahas mengenai budaya yang ada di Taiwan. Mengulik mengenai budaya-
budaya yang ada disana dan berbeda dengan negara lain. Memberikan penukaran informasi
juga terhadap dua kebudayaan negara berbeda antara Taiwan dan Indonesia. Mendalami
sejarah yang ada di Taiwan dan penggunaan bahasa yang digunakan sehari- hari oleh
masyarakat yang tinggal di Taiwan.
Kata Kunci : Budaya, taiwan, Sejarah, Bahasa
PENGANTAR

Kebudayaan didefinisikan sebagai keseluruhan pengetahuan manusia sebagai


makhluk sosial yang digunakannya untuk memahami dan menginterpretasikan lingkungan
dan pengalamannya, serta menjadi landasan bagi tingkah-lakunya. Dengan demikian,
kebudayaan merupakan serangkaian aturan-aturan, petunjuk-petunjuk, rencana-rencana, dan
strategi-strategi yang terdiri atas serangkaian model-model kognitif yang dipunyai oleh
manusia, dan digunakannya secara selektif dalam menghadapi lingkungannya sebagaimana
terwujud dalam tingkah-laku dan tindakan-tindakannya. Kebudayaan dapat didefinisikan
sebagai suatu keseluruhan pengetahuan manusia sebagai makhluk sosial yang digunakan
untuk memahami dan menginterpretasikan lingkungan dan pengalamannya, serta menjadi
pedoman bagi tingkah lakunya.

Sebagai pengetahuan, kebudayaan adalah suatu satuan ide yang ada dalam kepala
manusia dan bukan suatu gejala (yang terdiri atas kelakuan dan hasil kelakuan manusia).
Sebagai satuan ide, kebudayaan terdiri atas serangkaian nilai-nilai, norma-norma yang
berisikan larangan-larangan untuk melakukan suatu tindakan dalam menghadapi suatu
lingkungan sosial, kebudayaan, dan alam, serta berisi serangkaian konsep-konsep dan model-
model pengetahuan mengenai berbagai tindakan dan tingkah laku yang seharusnya
diwujudkan oleh pendukungnya dalam menghadapi suatu lingkungan sosial, kebudayaan, dan
alam. Jadi nilai-nilai tersebut dalam penggunaannya adalah selektif sesuai dengan lingkungan
yang dihadapi oleh pendukungnya

Dari berbagai sisi, kebudayaan dapat dipdang sebagai: (1) Pengetahuan yang diyakini
kebenarannya oleh masyarakat yang memiliki kebudayaan tersebut; (2) Kebudayaan adalah
milik masyarakat manusia, bukan daerah atau tempat yang mempunyai kebudayaan tetapi
manusialah yang mempunyai kebudayaan; (3) Sebagai pengetahuan yang diyakini
kebenarannya, kebudayaan adalah pedoman menyeluruh yang mendalam dan mendasar bagi
kehidupan masyarakat yang bersangkutan; (4) Sebagai pedoman bagi kehidupan, kebudayaan
dibedakan dari kelakuan dan hasil kelakuan; karena kelakuan itu terwujud dengan mengacu
atau berpedoman pada kebudayaan yang dipunyai oleh pelaku yang bersangkutan.

Sebagai pengetahuan, kebudayaan berisikan konsep-konsep, metode-metode, resep-


resep, dan petunjuk-petunjuk untuk memilah (mengkategorisasi) konsep-konsep dan
merangkai hasil pilahan untuk dapat digunakan sebagai pedoman dalam menginterpretasi dan
memahami lingkungan yang dihadapi dan dalam mewujudkan tindakan-tindakan dalam
menghadapi dan memanfaatkan lingkungan dan sumber- sumber dayanya dalam pemenuhan
kebutuhan-kebutuhan untuk kelangsungan hidup. Dengan demikian, pengertian kebudayaan
sebagai pedoman bagi kehidupan adalah sebagai pedoman dalam memenuhi kebutuhan-
kebutuhan hidupnya.

Kebudayaan merupakan suatu hal yang ada pada setiap negara, sebuah ciri khas yang
mendasari negara untuk memperkenalkan keunikan yang tidak ada di negara-negara lain.
Setiap negara tentu mempunyai keunikannya tersendiri. Seperti di Indonesia, negara kita
memiliki keunikan yang terkenal dengan toleransinya baik itu antar suku, bangsa bahasa dan
juga agama. Prof Danang sebagai Kepala Pengembangan Pembinaan Bahasa Kementrian
Pendidikan Kebudayaan mengatakan “Di Indonesia ini memiliki 652 bahasa daerah … ”.
Indonesia juga memiliki 1.340 suku bangsa dan ada agama agama yaitu: Islam, Protestan,
Katolik, Hindu, Buddha dan Konghucu.

Kebudayaan adalah “warisan yang diturunkan tanpa surat wasiat”. berdasarkan


pikiran Rene Char ini, Ignas Kleden menjelaskan bahwa kebudayaan adalah “nasib” dan baru
kemudian kita menanggungnya sebagai tugas (Saptawasana, dkk. dalam Sutrisno, 2005:19)
dan tanpa budaya manusia akan sangat sukar untuk bertahan hidup (Danesi, 2010: 49). Pada
era 4.0 ini, banyak tantangan perubahan kebudayaan. Kemajuan teknologi terbaru membuat
semakin besarnya berbagai tantangan tersebut. misalnya, pendidikan dilengkapi dengan
mobilitas sosial dan intelek tual yang jauh lebih padat dan intensif. Media komunikasi yang
semakin canggih telah menyebabkan masyarakat terintgrasi ke dalam tatanan yang lebih luas,
dari yang bersifat lokal menjadi global.

Reformasi merupakan suatu perubahan terhadap suatu sistem yang telah ada pada
suatu masa. Menurut bahasa Indonesia pengertian reformasi adalah perubahan drastis untuk
perbaikan (bidang sosial, politik, pendidikan atau agama) dalam suatu masyarakat atau
negara. Reformasi juga berarti memperbaiki, membetulkan dan menyempurnakan dengan
membuat sesuatu yang salah menjadi benar. Masyarakat merupakan penentu dari berhasil
atau tidaknya pembaharuan yang dilakukan, karena pembaharuan dalam segi budaya akan
sangat sulit dilakukan bila masyarakat menolak untuk melakukan hal tersebut. Dalam hal ini,
masyarakat yang telah terbiasa dengan kebudayaan yang ada harus menerima perubahan yang
drastis dari kebudayaan sebelumnya (Intan, 2012). suku bangsa yang membuat Taiwan saat
ini memiliki pemandangan yang beranekaragam. Taiwan secara keseluruhan sudah melewati
5 era, yang awal mula dimulai dengan peradaban suku plains aborigines Taiwan dan suku
Ketagalan, dilanjutkan peradaban spanyol dengan belanda, era Dinasti Qing, era jajahan
Jepang, dan Pemerintahan Nasionalis datang ke Taiwan. Dengan adanya perubahan jalanan
Taiwan, menuntun kita menemukan perkembangan Taiwan yang lebih dalam.

KOLABORASI DAN DISKUSI

Dimasa saat ini yang begitu cangih dan sangat membantu kita dalam menyelesaikan
kegiatan mengenai berbagai bidang, seperti pendidikan, bisnis, sosial, ekonomi, dan lain lain.
Bicara mengenai kondisi sekarang yang sedang mengalami sebuah pandemi yang mengharuskan
orang-orang untuk melakukan kegiatannya melalui internet. Diwaktu yang sama kita mengenal
“ZOOM” atau “Google Meet” sebagai aplikasi pertemuan tatap muka online melalui internet.
sering digunakan dalam bidang pendidikan, bisnis, sosial maupun yang lain. Melalui aplikasi
pertemuan online sering juga kita menemui berbagai pertemuan atau diskusi materi seperti
“Webinar”. Arti dari webinar itu sendiri ialah sebuah seminar atau presentasi sebuah materi yang
dipubliksikan kekhalayak publik, biasanya webinar dilaksanakan langung ditempat, namun
dengan kondisi yang saat ini tidak memungkinkan akibat pandemi, maka kita sering menjumpai
undangan webinar online.

Dari kegiatan webinar yang dilakukan secara online, maka dapat membuat rantai
pemutusan virus covid-19 sehingga bisa melakukan aktivitas seperti biasanya sebelum pandemi,
namun jika dilihat dari kegiatan yang serba online begitu sangat praktis dan sangat memudahkan
semua aktivitas, termasuk webinar. Keuntungan dari melaksanakan webinar online begitu
banyak, seperti menghemat biaya untuk keperluan lokasi dan alat-alat yang dibutuhkan untuk
pelaksanaan webinar offline, jika webinar hanya mengandalkan device yang bisa mengakses
aplikasi seperti ZOOM atau Google Meet dan juga akses internet. namun terlepas dari itu, ada
juga hal buruk yang dapat terjadi, seperti tidak adanya device atau koneksi internet untuk
mengakses pertemuan.
Webinar sendiri menimbulkan adanya komunikasi persuasive terhadap khalayak yang
bergabung atau ikut serta dalam kegiatan webinar, yaitu komunikan mendapatkan pengaruh dari
komunikan dalam kepercayaan, sikap, sampai tingkah laku. Namun dari itu terdapat beberapa
komponen sikap komunikan yang memiliki tingkat keterpengaruhnya berbeda-beda, seperti
kognitif yaitu komunikan mencapai tingkat paham pada objek yang dipertunjukkan oleh
komunikator, lalu ada afektif yaitu individu komunikan yang suka atau tidak suka dengan objek
yang dikenalkan komunikator, dan terkahir konatif yaitu sikap individu komunikan sampai ke
titik ia melakukan sesuatu tindakan dari objek yang diberikan komunikator.
Berdasarkan beberapa penjelasan diatas, maka dari itu diadakan webinar online
bertajuk komununikasi internasioanl dengan narasumber yang diundang dalam webinar ini
adalah mahasiswi Indonesia yang berkuliah di Taiwan yaitu Sulfiana di Universitas Hsingwu
Taiwan dengan Program Studi Pariwisata. Webinar ini diberikan tema “Sharing International
Communication” yang mengangkat pembahasan mengenai pariwisata, kebudayaan,
pendidikan, dan tidak lupa yaitu kondisi covid-19 di Taiwan.

Table 1. Susunan Acara Seminar

NO. WAKTU SUSUNAN PENANGGUNG


(WIB) ACARA JAWAB
1. 16.00-16.15 Opening Desi Kurniawati
Pratiwi
2. 16.15-16.45 Bincang Narator dengan Narasumber Olan Pratama
dan Sulfiana
3. 16.45-16.55 Tanya Jawab penonton kepada Narasumber Sulfiana
4. 16.55-17.00 Closing sekaligus foto virtual bersama Desi Kurniawati
Pratiwi

Berdasarkan bincang-bincang mengenai kebudayaan, pariwisata, pendidikan, dan kondisi


covid-19 yang ada di Taiwan sangat menarik dan menambah pengetahuan terhadap apa saja yang
ada di Taiwan. Berdasarkan perbincangan dan tanya jawab, kebudayaan disana yang mungkin
tertib dan bebas namun begitu tertata dan menarik jika diterapkan di negara kita sendiri yaitu
Indonesia, seperti budaya antri yang begitu tertip, peraturan yang dibuat oleh pemerintah sana
dipatuhi oleh masyarakat disana, dapat dilihat juga dengan perkembangan covid-19 yang begitu
bagus, karena tidak ada lagi lonjakan kasus covid-19 didaerah sana, walaupun ada beberapa
entah satu dua orang yang mungkin tidak sesempurna itu terhadap peraturan, namun dengan
demikian itu sangat patut diacungi jempol untuk ketertiban disana.

Bicara mengenai pariwisata di Taiwan tidak diragukan lagi keindahan alam dan kotanya,
disana seperti Taipei 101 yang menyuguhkan panorama kota yang sangat indah dan akan
menjadi pengalaman yang sangat tidak bisa dilupakan, lalu ada Chiang Kai Shek Memorial Hall
seperti Istana Negara jika di Indonesia, tempat mengenang presiden pertama Taiwan, tempatnya
luas dan bangunannya dihiasi dengan arsitektur yang indah. Lalu lari ke tempat jajanan itu ada
Shilin Night Market, disana banyak penjual makanan yang berbagai macam jenis makanan,
sangat direkomendasikan untuk orang yang ingin menyantap makanan yang berbeda dari
Indonesia. Lalu untuk kaum muslimin terdapat Masjid Agung Taipei yang begitu besar dan
keindahan arsitektur bangunan, disana juga terdapat makanan yang halal, jadi tidak bisa
diragukan lagi untuk yang beragama islam berkunjung ke Taiwan.

KESIMPULAN

Dapat disimpulkan bahwa dengan adanya webminar secara online ini kita mendapatkan
ilmu pengetahuan baru tentang kebudayaan dan ke anekaragaman Taiwan tanpa harus
mengunjungi nya langsung. Kita dapat memutus rantai penyebaran covid-19 karena acara yang
berlangsung bersifat online tanpa ada kerumunan sama sekali. Seperti yang sudah di jelaskan di
atas, negara Taiwan memiliki kebudayaan tata tertib dan bebas namun begitu tertata dalam
mematuhi protokol kesehatan yang mungkin dapat di terapkan di indonesia. Dengan hal tersebut
kita dapat menekan lonjakan kasus positive covid-19 yang ada di indonesia

EVALUASI

Selama proses perkuliahan Komunikasi Internasional satu semester ini membuat kami paham
terkait penyelenggaraan webinar, apalagi dengan konsep bertemakan internasional, dan
dilaksanakan dengan tim yang sedikit namun bisa melewati itu semua. Dengan pembelajaran
pada kelompok kami seperti memanage waktu, sigap tanggap disaat dibutuhkan pertemuan zoom
meeting untuk diskusi, eksekusi kegiatan pra produksi, produksi, hingga pasca produksi saat ini
yang sangat berarti karena tidak begitu mudah menjalaninya terlebih kondisi lokasi anggota
kelompok yang terkendala jaringan internet dan kesibukan pribadi yang tidak bisa ditinggalkan.
Berikut kami memberikan apa saja yang mungkin untuk para pembaca laporan ini untuk
kedepannya :
1.) Menyiapkan narasumber cadangan agar bila mana narasumber yang kita pilih tiba-tiba
membatalkan dengan alasan yang serius
2.) Membuat jadwal atau timline untuk diskusi yang lebih matang, agar bisa melakukan
pertemuan tanpa ada kegiatan lain yang menganggu
3.) Mengadakan gladiresik/gladibersih sebelum melakukan webinar bersama narasumber dan
seluruh tim yang terlibat dalam webinar.
4.) Jangan menunggu teman yang tidak bisa hadir dalam diskusi, sebab akan mengulur
waktu jika harus dengan anggota yang lengkap
5.) Kesadaran para anggota akan tugas agar tetap bekerja dengan bijak dan serius
DAFTAR PUSTAKA

Chamidi, R. (2018). Implementasi Pendidikan Karakter di National Tainan Chia-Chi Senior High School Taiwan.
SEMARANG.

Cangara, H. (2007). Pengantar Ilmu Komunikasi Edisi Revisi. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Trenggono, N. (2004). Konstruksi Komunikasi Internasional. Mediator: Jurnal Komunikasi, 5(1), 97-109.

Yulianto, E., Cahyani, P. D., & Silvianita, S. (2020). Perbandingan Kehadiran Sosial dalam Pembelajaran Daring
Menggunakan Whatsapp groupdan Webinar Zoom Berdasarkan Sudut Pandang Pembelajar Pada Masa Pandemic
COVID-19. Jurnal Riset Teknologi Dan Inovasi Pendidikan (JARTIKA), 3(2), 331-341.

Rachman, N. M. (2020). Evaluasi Penyelenggaraan Webinar: Strategi UMKM Korea Selatan Bertahan Dalam
Pandemi COVID-19. Cendekia Niaga, 4(2), 1-15.

Zaenuri, A. (2017). Teknik komunikasi persuasif dalam pengajaran. JALIE; Journal of Applied Linguistics and
Islamic Education, 1(1), 41-67.

NUR, M. (2018). PERANAN INTERNATIONAL COOPERATION AND DEVELOPMENT FUND (ICDF) TAIWAN
DALAM PENINGKATAN KUALITAS PENDIDIKAN TINGGI DI …. MAKASAR.

Shiddiqy, F. (2019). Pengembangan Halal Tourism oleh Pemerintah Taiwan dalam rangka menyasar Wisatawan
Muslim asal Indonesia. surabaya.

Wiradnyana, K. (2017). Budaya Austronesia Di Indonesia Bagian Barat Dalam Kaitannya Dengan Migrasi Out Of
Taiwan.

Yuniarto, P. (2016). Dari Pekerja ke Wirausaha: Migrasi Internasional, Dinamika Tenaga Kerja, dan Pembentukan
Bisnis Migran Indonesia di Taiwan.

Anda mungkin juga menyukai