Anda di halaman 1dari 7

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Nama Sekolah : SMP N 2 Dente Teladas Kelas/Semester : VIII/2 (Genap)


Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia Tahun Pelajaran : 2020/2021
Materi : Teks Persuasi Alokasi Waktu : 60 JP

TUJUAN PEMBELAJARAN
Menelaah struktur dan kebahasaan teks persuasi dan menyajikan/membuat teks persuasi.

METODE, MEDIA, DAN ALAT.


Model :
Daring

Media
1. Google classroom, Whats App
2. Salindia Materi Teks Persuasi
3. Materi Teks Persuasi (pdf/ms.word)
4. Video Pembelajaran dari Youtube

Alat belajar
1. Laptop/Ponsel/gadget lain

KEGIATAN PEMBELAJARAN
Pertemuan 1. Guru menyampaikan materi yang akan dipelajari yakni struktur dan kebahasaan
Minggu I teks persuasi.
2. Guru memberikan materi struktur dan kebahasaan teks persuasi melalui aplikasi
google classroom
3. Guru membagikan link video pembelajaran kepada peserta didik.
4. Peserta didik membaca, merangkum, dan memahami materi yang telah diberikan
dengan saksama.
5. Guru membuka termin tanya jawab bagi peserta didik melalui aplikasi Whats App
dan google classroom.
6. Peserta didik diperkenankan bertanya kepada guru dan rekan lainnya jika kurang
memahami materi.
7. Peserta didik diperkenankan mencari materi tambahan di internet.

Pertemuan 1. Guru memberikan tugas kepada peserta didik menelaah struktur dan kaidah
Minggu II kebahasaan teks persuasi.
2. Peserta didik diperkenankan bertanya kepada guru jika ada soal yang kurang
dipahami.
3. Peserta didik diperkenankan berdiskusi dengan rekannya secara online melalui
aplikasi yang dapat mereka akses bersama.
4. Peserta didik diperkenankan mencari informasi tambahan untuk mengerjakan
tugas yang diberikan guru.

Pertemuan 1. Guru mengecek progres tugas yang diberikan kepada peserta didik.
Minggu III 2. Guru menanyakan kesulitan-kesulitan yang dialami peserta didik, dan
membimbing pserta didik yang mengalami kesulitan.
3. Peserta didik bertanya kepada guru mengenai kesulitan-kesulitan yang di
alaminya
Pertemuan
Minggu IV 1. Peserta didik mengumpulkan tugas kepada guru secara daring
2. Guru mengoreksi tugas peserta didik dan menyampaikan nilai yang didapat
peserta didik.
Pertemuan
Minggu V 1. Guru menyampaikan materi yang akan dipelajari yakni langkah-langkah membuat
teks persuasi.
2. Guru memberikan materi langkah-langkah membuat teks persuasi melalui aplikasi
google classroom
3. Guru membagikan link video pembelajaran kepada peserta didik.
4. Peserta didik membaca, merangkum, dan memahami materi yang telah diberikan
dengan saksama.
5. Guru membuka termin tanya jawab bagi peserta didik melalui aplikasi Whats App
dan google classroom.
6. Peserta didik diperkenankan bertanya kepada guru dan rekan lainnya jika kurang
memahami materi.
7. Peserta didik diperkenankan mencari materi tambahan di internet.

Pertemuan 1. Guru memberikan tugas kepada peserta didik yang harus dikumpulkan dalam
Minggu VI rentang waktu yang telah ditentukan.
2. Peserta didik diperkenankan bertanya kepada guru jika ada soal yang kurang
dipahami.
3. Peserta didik diperkenankan berdiskusi dengan rekannya secara online melalui
aplikasi yang dapat mereka akses bersama.
4. Peserta didik diperkenankan mencari informasi tambahan untuk mengerjakan
tugas yang diberikan guru.

Pertemuan 1. Guru mengecek progres tugas yang diberikan kepada peserta didik.
Minggu 2. Guru menanyakan kesulitan-kesulitan yang dialami peserta didik, dan
VII membimbing pserta didik yang mengalami kesulitan.
3. Peserta didik bertanya kepada guru mengenai kesulitan-kesulitan yang di
alaminya
Pertemuan
Minggu 1. Peserta didik mengumpulkan tugas kepada guru secara daring
VIII 2. Guru mengoreksi tugas peserta didik dan menyampaikan nilai yang didapat
peserta didik.
Pertemuan
Minggu IX 1. Refleksi pencapaian siswa/formatif asesmen, dan refleksi guru untuk mengetahui
dan X ketercapaian proses pembelajaran dan perbaikan.
Refleksi 2. Menyimpulkan pembelajaran.
dan 3. Guru memberikan remedial bagi siswa yang belum tuntas.
konfirmasi

PENILAIAN
SIKAP PENGETAHUAN KETERAMPILAN
Teknik Penilaian: Teknik Penilaian: Teknik Penilaian:
Observasi Tes Tertulis (Uraian) Praktik Tertulis (Skala
Penilaian)
Aspek yang Aspek yang dinilai: Aspek yang dinilai:
dinilai: 1. Ketepatan hasil menelaah struktur teks 1. Kesesuaian tema teks
1. Kesantunan persuasi. persuasi yang dibuat
2. Kedisiplin 2. Ketepatan hasil menelaah kebahasaan 2. Ketepatan struktur teks
3. Ketekunan teks persuasi. persuasi yang dibuat
4. Rasa ingin tahu 3. Penggunaan bahasa teks
persuasi

Dente Teladas, Januari 2021


Mengetahui
Kepala SMPN 2 Dente Teladas Guru Mata Pelajaran,

Joko Supranto, S.Pd. Purnawan W. P., S.Pd., Gr.


NIP. 197505022010011014 NIP. 199104302019021001
LAMPIRAN PENILAIAN
1. Penilaian Sikap
Instrumen penilaian

LEMBAR KERJA 1
“JURNAL PENILAIAN SIKAP”

NAMA SATUAN PENDIDIKAN : SMP N 2 Dente Teladas


KELAS/SEMESTER : VIII/ Genap
TAHUN PELAJARAN : 2020/2021
NAMA GURU MAPEL : Purnawan Wahyu Pratama
No. Waktu Nama Kejadian/ Butir sikap Positif/ Tindak
Perilaku Negatif Lanjut
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Dst..

LEMBAR KERJA 2

PEDOMAN PENYEKORAN SIKAP SPIRITUAL

NAMA SATUAN PENDIDIKAN : SMP N 2 Dente Teladas


KELAS/SEMESTER : VIII/ Genap
TAHUN PELAJARAN : 2020/2021
NAMA GURU MAPEL : Purnawan Wahyu Pratama
Beri skor pada setiap kolom aspek
Aspek yang dinilai Jumlah
No Nama Siswa Skor
1 2 3 4 5
1
2
3
dst
Keterangan aspek yang dinilai:
1. Berdoa sebelum dan sesudah melakukan sesuatu
2. Mengucapkan rasa syukur atas karunia Tuhan
3. Memberi salam sebelum dan sesudah menyampaikan pendapat/presentasi
4. Mengungkapkan kekaguman secara lisan maupun tulisan terhadap Tuhan saat melihat
kebesaran Tuhan
5. Merasakan keberadaan dan kebesaran Tuhan saat mempelajari ilmu pengetahuan

Keterangan penyekoran
4= selalu, apabila selalu melakukan sesuai pernyataan
3= sering, apabila sering melakukan sesuai pernyataan dan kadang-kadang tidak
melakukan
2= kadang-kadang, apabila kadang-kadang melakukan dan sering tidak melakukan
1= tidak pernah, apabila tidak pernah melakukan
LEMBAR KERJA 3

PEDOMAN PENYEKORAN SIKAP SOSIAL

NAMA SATUAN PENDIDIKAN : SMP N 2 Dente Teladas


KELAS/SEMESTER : VIII/ Genap
TAHUN PELAJARAN : 2020/2021
NAMA GURU MAPEL : Purnawan Wahyu Pratama
Penilaian observasi berdasarkan pengamatan sikap dan perilaku peserta didik sehari-hari, baik
terkait dalam proses pembelajaran maupun secara umum. Pengamatan langsung dilakukan
oleh guru. Berikut contoh instrumen penilaian sikap
Jumlah Skor Kode
Aspek Perilaku yang Dinilai
No Nama Siswa Skor Sikap Nilai
S D T R
1
2
3
4
5
dst

Keterangan :
1. S : Kesantunan
2. D : Kedisiplin
3. T : Ketekunan
4. R : Rasa ingin tahu

Catatan :
1. Aspek perilaku dinilai dengan kriteria:
76-100 = Sangat Baik
51-75 = Baik
26-50 = Cukup
0- 25 = Kurang
2. Skor maksimal = jumlah sikap yang dinilai dikalikan jumlah kriteria = 100 x 4 = 400
3. Skor sikap = jumlah skor dibagi jumlah sikap yang dinilai = 275 : 4 = 68,75
4. Kode nilai / predikat :
75,01 – 100,00 = Sangat Baik (SB)
50,01 – 75,00 = Baik (B)
25,01 – 50,00 = Cukup (C)
00,00 – 25,00 = Kurang (K)
2. Penilaian Pengetahuan
Instrumen Penilaian
Bacalah teks persuasi berikut dengan saksama!
Mari Kita Sukseskan Pembelajaran Daring

Pembelajaran daring masih menjadi tantangan yang besar di Indonesia. Bukan hanya dari segi
infrastruktur yang kurang memadai saja. Namun dari segi kesiapan semua elemen peserta dan
penyelenggara pembelajaran. Betul, tidak semua siswa memiliki gawai. Begitu pula dengan guru, bisa
jadi ada yang tidak memiliki smartphone. Namun permasalahan lain yang harus dihadapi adalah
kesiapan mental, kompetensi, dan kesungguhan yang dimiliki oleh pendidik dan peserta didik.

Mengapa kita harus menyoroti masalah ini? Karena dengan ketersediaan infrastruktur dan gadget pun
hal ini pada akhirnya tetap akan menghantui proses pembelajaran daring.

Indikasi dan gejalanya dapat dilihat pada beberapa macam hal. Dari sisi peserta didik, nyatanya masih
banyak yang menyerahkan pendapat atau tugas hasil dari menyalin mentah-mentah sumber internet.
Padahal, seharusnya peserta didik tetap harus merasa bahwa ia tengah belajar demi pengembangan
dirinya sendiri. Sehingga baik di kelas dan diawasi langsung oleh guru maupun di rumah dengan akses
ke berbagai informasi dari sentuhan jari, siswa harus tetap bersungguh-sungguh untuk mempelajarinya
sendiri tanpa mengandalkan konten internet yang belum tentu benar.

Bukan berarti peserta didik tidak boleh mencari referensi. Mencari referensi itu harus. Anggap
berbagai sumber yang ada di internet itu sepeti buku. Maka, samakan standar kualitas artikel yang kita
pilih dengan buku. Jangan asal memilih artikel yang tidak dapat dipertanggungjawabkan isinya; cari
yang memang berkualitas. Indikasi pembeda artikel yang bagus sangatlah sederhana. Lihat saja apakah
artikel tersebut mencantumkan kutipan ahli dan sumber referensi (daftar pustaka) buku atau jurnal
yang bagus? Contohnya adalah website serupa.id yang selalu memperkuat dan membandingkan artikel
yang disajikannya dengan pendapat ahli dari sumber buku atau karya tulis ilmiah yang terkualifikasi.

Kemudian jangan hanya cuma menyalin konten yang tersedia di sumber internet saja. Cobalah
setidaknya kemukakan pendapat mu sendiri mengenai materi, jawaban, atau baiknya referensi yang
kamu dapatkan dari internet. Setidaknya, ungkapkan dengan bahasamu sendiri. Guru akan sangat
menghargai kerja keras peserta didiknya yang belajar bersungguh-sungguh. Lagi pula, hari ini sangat
mudah untuk mengecek konten plagiasi. Sudah banyak berbagai aplikasi daring yang dapat mendeteksi
dokumen hasil tiruan atau kopian dari internet.

Sementara itu, dari sisi pendidik tampak bahwa banyak guru yang masih ketakutan bahwa apa yang ia
paparkan kepada murid tidak dapat tersampaikan dengan sempurna melalui pembelajaran daring.
Sehingga, faktanya banyak guru yang memberikan terlalu banyak tugas. Hal tersebut sebetulnya
tujuannya sangat baik. Yakni untuk memastikan muridnya benar-benar memahami materi yang
dibawakan dalam pembelajaran.

Namun lagi-lagi hal tersebut juga menjadi bukti lainnya bahwa masalah pembelajaran daring bukan
hanya dari segi infrastruktur atau fasilitas saja. Melainkan dari kesiapan mentalitas dari seluruh elemen
peserta dan penyelenggara pendidikan.

Oleh karena itu, saya kembali mengajak seluruh pihak terkait baik dari sisi peserta maupun pendidik
untuk ikut menyukseskan pembelajaran daring. Saat kita mampu menyukseskannya, hal ini akan
terbawa dan menjadi standarisasi baru pendidikan kita pula. Artinya, pembelajaran daring ini dapat
diaplikaskan di keesokan hari pula, untuk mengefektifkan pembelajaran tatap muka.

Blended learning atau pembelajaran campuran adalah salah satu puncak model pembelajaran terbaik
hari ini. Menyukseskan pembelajaran daring atau PJJ akan membawa kita ke tahap model
pembelajaran termutakhir itu pula. Seperti apa blended learning itu? Kita menggunakan teknologi di
kelas sebagai salah satu bagian dari pembelajaran langsung pula, bukan hanya sekedar media
pembelajaran. Peserta didik akan mendapatkan pembelajaran yang jauh lebih menyenangkan dan
menyerap dengan sempurna karena sifat teknologi yang menarik dan informatif memberikan berbagai
bahan yang dibutuhkan dalam pembelajaran. Siswa dapat berinteraksi langsung dengan materi
pembelajaran sekaligus mendapatkan bimbingan langsung dari gurunya di kelas secara bergiliran.
Sementara itu, pendidik juga akan mendapatkan bantuan yang sangat signifikan dari teknologi
sehingga ia memiliki lebih banyak waktu untuk memperhatikan siswanya satu per satu. Karena selama
ini, sesederhana itulah keinginan guru di kelas bukan? Namun tanpa adanya teknologi yang menunjang
seperti: manajemen kelas, tugas dan modul pembelajaran interaktif yang menarik, hal tersebut
sangatlah sulit terjadi.

Maka dari itu jangan lihat dan jalani keadaan ini dalam keadaan negatif. Cobalah berusaha untuk
bersungguh-sungguh menjalani pembelajaran daring. Bahkan ketika infrastruktur menjadi kendala,
cobalah terus untuk mengusahakannya lewat berbagai cara meskipun salah satu kesulitan terbesar
adalah kesulitan finansial. Dalam kaitannya dengan hal tersebut kita semua, semua elemen
pembelajaran dan pendidikan harus bekerja sama entah apapun bentuknya baik urungan atau upaya
lain.

Namun lagi-lagi yang saya tekankan adalah mentalitas, semangat dan pembawaan kita dalam
melaksanakan pembelajaran jarak jauh ini. Lakukanlah dengan sungguh-sungguh, maka manfaat yang
kita rasakan juga akan nyata dan bukan sekedar angka.

1. Tentukan bagian-bagian struktur teks persuasi di atas!


No. Struktur teks persuasi Paragraf ke ...
(1)
(2)
(3)
(4)

2. Telaahlah 6 aspek kebahasaan dalam teks persuasi tersebut.


Aspek kebahasaaan Bukti kalimat dalam teks
Bujukan/ajakan
Kalimat fakta/opini
Konjungsi
Kata teknis
Kata kerja mental
Perujukan

Rubrik Penilaian Pengetahuan


RUBRIK PENILAIAN SOAL URAIAN
No Aspek yang dinilai Skor
1 Peserta didik mampu menentukan 4 unsur dengan tepat 4
Peserta didik mampu menentukan 3 unsur dengan tepat 3
Peserta didik mampu menentukan 2 unsur dengan tepat 2
Peserta didik mampu menentukan 1 unsur dengan tepat 1
Peserta didik tidak mampu menentukan unsur 0
2 Peserta didik mampu menelaah 6 aspek kebahasaan dengan tepat 6
Peserta didik mampu menelaah 5 aspek kebahasaan dengan tepat 5
Peserta didik mampu menelaah 4 aspek kebahasaan dengan tepat 4
Peserta didik mampu menelaah 3 aspek kebahasaan dengan tepat 3
Peserta didik mampu menelaah 2 aspek kebahasaan dengan tepat 2
Peserta didik mampu menelaah 1 aspek kebahasaan dengan tepat 1
Peserta didik tidak mampu menelaah aspek kebahasaan 0
Jumlah skor maksimal 10

Pedoman Penilaian
Skor yang diperoleh
Nilai = ------------------------------X 100
Skor maksimal (21)
Penilaian Keterampilan
Instrumen Penilaian

Buatlah sebuah teks persuasi yang berhubungan dengan COVID-19, dengan


memperhatikan struktur serta unsur kebahasaannya!

Rubrik Penilaian Keterampilan

Soal Aspek deskripsi Skor


Peserta didik menulis teks persuasi sesuai dengan tema 3
yang dipilih.
Peserta didik menulis teks persuasi kurang sesuai 2
1 Tema
dengan tema yang dipilih.
Peserta didik menulis teks persuasi belum sesuai dengan 1
tema yang dipilih.
Peserta didik menulis teks persuasi sesuai dengan 3
struktur yang sudah dibelajarkan.
Peserta didik menulis teks persuasi kurang sesuai 2
2 Struktur
dengan struktur yang sudah dibelajarkan.
Peserta didik menulis teks persuasi belum sesuai dengan 1
struktur yang sudah dibelajarkan.
Peserta didik menyajikan teks persuasi dengan 3
memperhatikan unsur kebahasaannya.
Peserta didik menyajikan teks persuasi kurang 2
3 Kebahasaan
memperhatikan unsur kebahasaannya.
Peserta didik menyajikan teks persuasi belum 1
memperhatikan unsur kebahasaannya.

Pedoman Penilaian
Skor yang diperoleh
Nilai = ------------------------------X 100
Skor maksimal (9)

Anda mungkin juga menyukai