Anda di halaman 1dari 5

PEDOMAN WAWANCARA

ETNOMATEMATIKA PADA JAJANAN PASAR TRADISIONAL KOTA


PONTIANAK

Hari/Tanggal :
Nama :
Sumber Data : Guru Matematika Kota Pontianak
Jabatan : Guru SMAN 7 Pontianak
Alamat :
Pertanyaan yang diajukan :
1. Apakah anda mengetahui tentang jajanan tradisional ?
Jawaban:
Jajanan tradisional adalah aneka cemilan yang proses produksinya masih
konvensional, dan biasanya banyak ditemukan di warung-warung terdekat, di
pasar, maupun tempat penitipan kue.

2. Apakah jajanan tradisional sering di jumpai di pasar tradisional yang ada


di Kota Pontianak ?
Jawaban:
Sampai saat ini jajanan tradisional masih cukup digemari oleh masyarakat Kota
Pontianak, selain mudah ditemukan, jajanan tradisional ini juga menjadi
alternatif masyarakat yang dapat menggantikan nasi sebagai makanan pokok
untuk sarapan di pagi hari. Sehingga para pedagang yang bekerja di pasar
tradisional juga masih menjual jajanan tradisional ini ke lapak mereka masing-
masing. Selain di pasar tradisional, jajanan tradisional ini juga mudah ditemukan
di tempat penitipan kue, karena para pedagang kue tidak perlu jauh-jauh ke pasar
untuk menitipkan dagangannya.

3. Apakah jajanan tradisional termasuk hidangan yang disuguhkan pada saat


acara kebudayaan masyarakat Kota Pontianak seperti pernikahan,
khitanan/sunatan, maulid nabi, robok-robok, peringatan hari kematian dan
lain sebagainya ?
Jawaban:
Dalam beberapa acara kebudayaan masyarakat Pontianak, masih dijumpai
jajanan tradisional sebagai pelengkap lancarnya suatu acara. Terutama pada hari
robo’–robo’, aneka jenis makanan dan jajanan tradisional yang sudah dibacakan
doa, telah dipersiapkan untuk dinikmati.

4. Apa saja jenis-jenis jajanan pasar tradisional yang ada di Kota Pontianak ?
Jawaban:
Jenis-jenis jajanan tradisional yang masih sering dijumpai di pasar Pontianak
misalnya nagasari, klepon, onde-onde, serabi, lepat ubi, dan masih banyak lagi
jenis jajanan tradisional yang tak bisa disebutkan secara satu per satu. Setiap
jajanan tradisional memiliki rasa dan keunikan tersendiri, sehingga membuat
semua orang yang mencicipinya menjadi ketagihan.

5. Apakah anda mengetahui jajanan tradisional seperti kelepon, lepat ubi, kue
pasung, kue pukis, lupis, serabi, lemper, lemang, arem-arem, dan patlau ?
Jawaban:
Ya. Kue-kue tersebut termasuk jajanan tradisional khas Pontianak. Masing-
masing jajanan memiliki bentuk, komposisi, dan rasa yang berbeda-beda. Cara
pembuatannya juga mudah dan tidak memerlukan waktu yang cukup lama untuk
menghasilkan jajanan tradisional yang enak.

6. Apakah sepuluh jajanan tradisional yang disebutkan merupakan jajanan


tradisional yang terdapat di pasar tradisional Kota Pontianak ?
Jawaban:
Ya. Kue-kue tersebut merupakan jajanan tradisional kota Pontianak. Jajanan
tersebut juga mudah dijumpai di pasar tradisional atau tempat penitipan kue di
warung sekitar rumah.
7. Apakah anda mengetahui cara pembuatan jajanan tradisional kelepon,
lepat ubi, kue pasung, kue pukis, lupis, serabi, lemper, lemang, arem-arem,
dan patlau ?
Jawaban:
Untuk pembuatan jajanan tradisional misalkan kita menggunakan salah satunya
saja, yaitu kue patlau. Bahan-bahan yang diperlukan diantaranya adalah beras
ketan putih ½ kg, ambil santan kelapa parut sekitar ½ kg, garam secukupnya, aair
800 ml, dua buah pelepah daun pisang, dan satu ons kacang merah/kacang
hijau/kacang tanah.
Langkah pembuatannya, pertama-tama, rebus kacang merah, kemudian buang
airnya. Kemudian cuci bersih beras ketan, masukkan dalam Teflon, masukkan
santan, kacang merah dan garam secukupnya sesuai selera, lalu diaron sampai
agak kering. Potong daun pisang sekitar sejengkal. Jemur daun pisang atau
dipanggang diatas kompor, sampai agak layu. Supaya tidak pecah saat
membungkus. Kemudian ambil 1 sdm atau sesuai selera, lalu bungkus. Lipat dua
sisi daun pisang. Kemudian ikat patlau sebanyak 5 susun. Kemudian susun di
dalam dandang, isi air sekitar ¼ dandang. Langkah terakhirnya rebus dengan api
sedang sekitar 1 jam. Patlau pun siap dihidangkan.

8. Apakah anda mengetahui aspek matematika apa saja yang terkandung


dalam jajanan pasar tradisional ?
Jawaban:
Aspek yang dapat ditemukan pada jajanan tradisional ini adalah bentuk
geometris dari masing-masing jajanan tradisional. Misalkan klepon berbentuk
bola, patlau berbentuk prisma segitiga, dan lain-lain.

9. Apa saja konsep matematika yang terkandung dalam bentuk jajanan pasar
tradisional ?
Jawaban:
Konsep matematika yang ditemukan dalam jajanan pasar tradisional ini adalah
konsep pengukuran dan perbandingan. Konsep pengukuran dilakukan pada saat
menyatukan komposisi dari jajanan tradisional. Misalkan dalam pembuatan
patlau diperlukan beras ketan puutih ½ kg, air 800 ml, dan sebagainya.
Kemudian konsep perbandingan yang digunakan pada jajanan tradisional ini
dapat dilihat bahwa komposisi patlau yang diperlukan diantaranya adalah beras
ketan putih ½ kg dan santan kelapa parut sekitar ½ kg. Sehingga perbandingan
beras ketan putih berbanding santan kelapa parut adalah 1:1.

10. Apa saja konsep matematika yang terkandung dalam aktivitas pembuatan
jajanan pasar tradisional ?
Jawaban:
Konsep yang digunakan saat pembuatan jajanan tradisional ini adalah
pengukuran waktu. Misalnya berapa lama waktu yang digunakan untuk merebus
adonan patlau yang sudah disusun tadi. Ternyata waktu yang digunakan untuk
mengukusnya adalah 1 jam. Sehingga konsep yang sesuai adalah pengukuran
waktu.

11. Apakah bisa mengajarkan matematika dengan memanfaatkan keberadaan


jajanan tradisional ? Mohon jelaskan !
Jawaban:
Dengan memanfaatkan keberadaan jajanan tradisional, saya yakin para peserta
didik lebih mudah memahami materi yang disampaikan. Sebab keberadaannya
sangat mudah ditemukan di warung sekitar, selain itu dengan harga yang cukup
murah sehingga jajanan tradisional dapat dikatakan sebagai alat peraga dalam
mengajar matematika, meskipun masih banyak para pendidik yang belum
menggunakan jajanan tradisional ini sebagai alat peraganya.
12. Apakah dengan memanfaatkan bentuk pada jajanan tradisional anda bisa
mengajarkan materi bangun datar dan bangun ruang ?
Jawaban:
Tentu saja, karena setiap jajanan memiliki bentuk yang berbeda-beda dan unik,
sehingga memudahkan para pendidik dalam mengajarkan materi yang akan
diberikan kepada para peserta didik terutama dalam materi bangun datar dan
bangun ruang.

13. Apakah dengan memanfaatkan bahan-bahan yang digunakan serta dalam


aktivitas pembuatan jajanan tradisional anda bisa mengajarkan materi
perbandingan, pengukuran, satuan pengukuran dan satuan waktu ?
Jawaban:
Pemanfaatan bahan-bahan ini sebenarnya lebih efisien jika diajarkan ke jenjang
yang lebih rendah, karena materi yang diberikan di bangku SMA sudah tidak
membahas tentang pengukuran, perbandingan, dan satuan waktu.

14. Apakah ada konsep matematika yang terdapat pada jajanan tradisional
yang bisa digali lagi ? Jika ada mohon jelaskan !
Jawaban:
Sejauh ini yang hanya bisa saya temukan adalah konsep pengukuran dan
perbandingan. Selebihnya akan kami telaah lagi pada kasus ini apakah masih ada
konsep matematika yang tersembunyi pada jajanan tradisional ini.

Anda mungkin juga menyukai