Anda di halaman 1dari 30

LAPORAN TUGAS PRAKTEK LAHAN

ASUHAN KEPERAWATAN KISTA OVARIUM

DISUSUN OLEH
NAMA : IKA PUSPITA SARI
NPM : 018013541
SEMESTER : 5 (LIMA)

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKES) MATARAM


2020/2021
LEMBAR PENGESAHAN
ASUHAN KEPERAWATAN KISTA OVARIUM
Telah Disetujuai
Hari : Saptu
Tanggal : 06 Februari 2020

DISUSUN OLEH MAHASISWA


Nama :Ika Puspita Sari
Npm :018013541
Semester : 5 (Lima)
Ruangan :Nifas

MENGETAHUI

PEMBIMBING KLINIK PEMBIMBING AKADEMIK

( Ni.Wayan Legawati,Amd.Keb.SKM ) (Ns. Nurul Ilmi, M.Pd)

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKES) MATARAM


2020/2021
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan karunia-
Nya Kami dapat menyelesaikan Tugas Asuhan Keperawatan “Kista Ovarium” ini tepat pada
waktunya.. Tidak lupa kami mengucapkan terima kasih pada pembimbing lahan dan akademik
atas bimbingan dan arahannya sehingga kami dapat menyelesaikan Tugas Asuhan Keperawatan
“Kista Ovarium” ini dengan baik.

Kami menyadari bahwa Tugas Satuan Asuhan Keperawatan “Kista Ovarium” ini masih jauh dari
kesempurnaan oleh karena itu Kami berharap agar pembimbing Lahan dan Akademik
memberikan kritik dan saran yang membangun demi Asuhan Keperawatan “Kista Ovarium”
dikemudian hari. Atas perhatian dan kerjasamanya Kami mengucapkan terima kasih.

Tanjung 06 Februari 2021

Penyusun
LAPORAN PENDAHULUAN
CYSTOMA OVARIUM
A. Pengertian

Kista ovarium merupakan pembesaran sederhana ovarium normal, folikel de graf atau
korpusluteum atau kista ovarium dapat timbul akibat pertumbuhan dari epithelium ovarium.
(Smelzer and Bare. 2002: 1556)

Kista ovarium adalah pertumbuhan sel yang berlebihan/abnormal pada ovarium yang
membentuk seperti kantong. Kista ovarium secara fungsional adalah kista yang dapat bertahan
dari pengaruh hormonal dengan siklus mentsruasi. (lowdermilk, dkk. 2005: 273)

Kista adalah tumor jinak di yang paling sering ditemui. Bentuknya kistik, berisi cairan kental,
dan ada pula yang berbentuk anggur. Kista juga ada yang berisi udara, cairan, nanah, ataupun
bahan-bahan lainnya. Kista termasuk tumor jinak yang terbungkus selaput semacam jaringan.
Kumpulan Sel-sel tumor itu terpisah dengan jaringan normal di sekitarnya dan tidak dapat
menlebar ke bagian tubuh lain. itulah sebabnya tumor jinak relatif mudah diangkat
dengan jalan pembedahan, dan tidak membahayakan kesehatan penderitanya. Selain pada
ovarium kista juga dapat tumbuh di vagina dan di daerah vulva (bagian luar alat kelamin
perempuan) Kista yang tumbuh di daerah vagina, antara lain inklusi, duktus gartner,
endometriosis, dan adenosis. Sedangkan kista yang tumbuh di daerah vulva, antara lain pada
kelenjar bartholini, kelenjar sebasea serta inklusi epidermal.

B. Etiologi

Penyebab dari kista belum diketahui secara pasti tapi ada beberapa Faktor pemicunya yaitu:
1. Gaya hidup tidak Sehat misalnya :

a. Konsumsi makanan yang tinggi lemak dan kurang serat

b. zat tambahan pada makanan

c. Kurang olah raga

d. Merokok dan konsumsi alkohol

e. Terpapar dengan polusi dan agen infeksius

f. Sering stress

g. Zat polutan

2. Faktor genetik

Dalam tubuh kita terdapat gen gen Yang berpotensi memicu kanker, Yaitu Yang disebut
protoonkogen, karena suatu sebab tertentu, misalnya karena makanan Yang bersifat karsinogen,
polusi, atau terpapar zat kimia tertentuatau karena radiasi, protoonkogen ini dapat berubah
menJadi onkogen, Yaitu gen pemicu kanker.
C. Tanda dan Gejala

Kebanyakan kista ovarium tidak menunjukan tanda dan gejala. Sebagian besar gejala yang
ditemukan adalah akibat pertumbuhan aktivitas hormon atau komplikasi tumor tersebut.
Kebanyakan wanita dengan kanker ovarium tidak menimbulakan gejala dalam Waktu Yang
Lama, gejala umumnya sangat Bervariasi dan tidak Spesifik
 Tanda dan gejala Yang sering muncul pada kista ovarium antara lain :

a. Menstruasi Yang tidak teratur, disertai nyeri.

b. Perasaan penuh dan tertekan diperut bagian Bawah

c. Nyeri pada saat bersenggama.

a. perdarahan menstruasi yang tidak biasa. mungkin pendarahan lebih lama, mungkin
lebih pendek, atau mungkin tiak keluar darah menstruasi pada siklus biasa atau siklus
menstruasi tidak teratur

 Pada stadium Awal gejalanya dapat berupa:

a. Gangguan haid

b. jika sudah menekan rectum mungkin terjadi konstipasi atau sering berkemih.

c. dapat terjadi peregangan atau penekanan daerah panggul yang menyebabkan nyeri
spontan dan sakit diperut.

d. Nyeri saat bersenggma

 Pada stadium lanjut :

a. Ansites

b. Penyebaran ke omentum (lemak perut) serta oragan organ di dalam rongga perut (usus
dan hati)

c. Perut membuncit, kembung, mual, gangguan nafsu makan,

d. Gangguan buang air besar dan kecil


D. Patofisiolog

Kista terdiri atas folikel-folikel praovulasi Yang telah mengalami atresia (degenerasi. Pada
wanita yang menderita ovarium polokistik, ovarium utuh dan FSH dan SH tetapi tidak terjadi
ovulasi ovum. Kadar LH lebih tinggi dari normal, sepanjang stadium folikular daur haid,
sementara kadar Lh lebih tinggi dari normal,tetapi tidak memperhatikan lonjakan
peningkata LH Yang terus menerus menimbulkan pembentukan androgen dan estrogen
oleh folikel dan kelenjar adrenal. folikel anovulasi berdegenerasi dan membentuk kista, yang
menyebabkan terjadinya ovarium polikistik. (corwin 2002)
Kista bermetastasis dengan invasi langsung struktur yang berdekatan dengan abdomen dan
pelvis dan sel -sel yang menempatkan diri pada rongga abdomen dan pelvis. penyebaran Awal
kanker ovarium dengan jalur intra peritonial dan limfatik muncul tanpa gejala atau tanda
spesifik.Gejala tidak pasti yang akan muncul seiring dengan Waktu adalah perasaan berat pada
pelvis. Sering berkemih dan disuria dan perubahan fungsi gastro intestinal, seperti rasa penuh,
mual, tidak enak pada perut, cepat kenyang dan konstipasi. pada beberapa perempuan
dapat terjadi perdarahan abnormal vagina skunder akibat hiperplasia endometrium, bila tumor
menghasilkan estrogen beberapa tumor menghasilkan testosterone dan menyebabkan virilisasi.
(Price, wilson, 2006)
Kista nonneoplastik sering ditemukan, tetapi bukan masalah serius. Kista folikel dan luteal di
ovarium sangat sering ditemukan sehingga hampir dianggap sebagai varian fisiologik. Kelainan
yang tidak berbahaya ini berasal dari folikel graaf yang tidak ruptur atau folikel yang sudah
pecah dan segera menutup kembali. Kista demikian seringn#a adalah multipel dan timbul
langsung di bawah lapisan serosa yang menutupi ovarium, biasanya kecil, dengan diameter 1-
1,5,cm dan berisi cairan serosa yang bening.mtetapi ada kalanya penimbunan cairan cukup
banyak, sampai mencapai diameter 8 hingga 5cm sehingga dapat di raba massa dan
menimbulkan nyeri panggul. jika kecil, kista ini dilapisi granulosa atau sel teka, tetapi seiring
dengan penimbunan cairan timbul tekanan yang dapat menyebabkan atropi sel tersebut. Kadang-
kadang kista ini pecah, menimbulkan perdarahan intraperitonium, dan gejala abdomen akut.
(robbins, 2007)

E. Pemeriksaan Penunjang

1. Gambaran Radiologi

a. USG Ultrasonik adalah gelombang suara dengan frekuensi lebih tinggi dari pada
kemampuan pendengaran telinga manusia, sehingga kita tidak bisa mendengarkan sama
sekali . Suara yang dapat didengar manusia mempunyai frekuensi antara 20+20.000 Cpd
(cicles per detik Hz) Masing-masing jaringan tubuh mempunyai impedene acustic tertentu.
dalam jaringan yang heterogen akan ditimbulkan bermacam-macam echo, disebut

b. Ransabdominal Sonogram Ransabdominal ultrasonographilebih baik dibandingkan


endovaginal ultrasonographi untuk mengevaluasi besarnya massa serta struktur intra
abdominal lainya, seperti ginjal, hati, dan asites. Syarat pemeriksaan transabdominal
sonogram dilakukan dalam keadaan vesika urinaria terisi penuh.
c. Endovaginal Sonogram pemeriksaan ini dapat menggambarkan/memperlihatkan secara
detail struktur pelvis. pemeriksaan ini dilakukan dengan cara endovaginal. pemeriksaan
dilakukan dalam keadaan vesika urinaria kosong.

d. Kista dermoid gambaran USG kista dermiod dibawah ini menunjukkan komponen yang
padat yang dikelilingi dengan kalsifikasi.

e. Kista Endometriosis Menunjukkan karakteristik yang difuse, low level echoes pada
endometrium, yang memberikan gambaran yang padat.

f. polikistik ovarium menunjukkan jumlah folikel perifer dan hipererhoid stroma

2. MRI Gambarnya lebih jelas memperlihatkan jaringan halus dibandingkan dengan ct stan,
serta ketelitian dalam mengidentifikasi lemak dan produk darah. Ct Stan dapat
pemberian petunjuk tentang organ asal dari massa yang ada. tidak terlalu dibutuhkan dalam
beberapa/ banyak kasus.

F. Penataksanaan

Adapun prinsip untuk menangani tumor ovarium:


1. operasi untuk mengambil tumor : dapat menjadi besar dan kemungkinan degenerasi
ganas.

2. Saat operasi dapat didahului dengan frozen section untuk kepastian ganas dan tindakan
operasi lebih lanjut. hasil operasi harus dilakukan pemeriksaan PA sehingga kepastian
klasifikasi tumor dapat ditetapkan untuk menentukan terapi

3. 0perasi tumor ganas diharapkan debulking yaitu dengan pengambilan jaringan tumor
sebanyak mungkin sampai dalam batas aman diameter sekitar 2 cm. Setelah
mendapatkan radiasi dan kemoterapi atau dilakukan terapi kedua untk mengambil
sebanyak mungkin jaringan tumor. Kistoma ovarii diatas umur 45 thn sebaiknya
dilakukan

4. terapi profilaksis. untuk penanganan tumor nonneoblastik diambil sikap wit and see.
jika wanita yang masih ingin hamil berovulais teratur tanpa gejala dan hasil usg
menunjukkan kista yang berisis cairan maka dilakukan pemeriksaan tindakan
menunggu dan melihat dan kista ini akn memghilang 2+) bulan kemudian .
penggunaan pil kontrasepsi dapat digunakan untuk terpi kista fungsional pembedahan
dilakukan jika kista besar dan padat ,tumbuh atau tetap selama 2-3 bulan bulan siklus
haid maka dapat dihilangkan dengan pembedahan.jika tumor besar atau ada
komplikasi maka dilakukan pengangkatan ovarium disertai saluran tuba ( salpingo
ooferektom dan dilakukan pengontrolan jika terdapat keganasan aka
dilakukan histerektomi.
G. Komplikasi

Komplikasi yang dapat terjadi pada kista ovarium:


1. perdarahan ke dalam kista yang terjadi sedikit-sedikit, sehingga berangsur-angsur
menyebabkan pembesaran kista, dan hanya menimbulkan gejala-gejala
klinik yang minimal. akan tetapi jika perdarahan terjadi dalam jumlah yang banyak
akan terjadi distensi yang tepat dari kista yang menimbulkan nyeri perut yang
mendadak.

2. Torsio. putaran tangkai dapat terjadi pada kista yang berukuran diameter 5cm atau
lebih. putaran tangkai menyebabkan gangguan sirkulasi meskipun gangguan ini
jarang bersifat total.

3. Kista ovarium yang besar dapat menyebabkan rasa tidak nyaman pada perut dan
dapat menekan vesika urinaria sehingga terjadi ketidakmampuan untuk
mengosongkan kandungkemih secara sempurna.

4. massa kista ovarium berkembang setelah masa menopouse sehingga besar


kemungkinan untuk berubah menjadi kanker (maligna) faktor inilah yang
menyebabkan pemeriksaan pelvis menjadi penting

5. Infertilitas akibat tidak adanya ovulasi

6. peningkatan resiko pembentukan tumor - tumor dependen - estrogen di payudara dan


endometrium.

DIGNOSA KEPERAWATAN
1. Gangguan rasa nyaman b.d gejala terkait penyakit
2. Resiko konstipasi dengan faktor risiko tumor 
3. Ketidakseimbangan nutrisi : kurang dari kebutuhan tubuh b.d faktor biologis
4. Risiko infeksi dengan faktor risiko imunosupresi
INTERVENSI KEPERAWATAN
No Dignosa keperawatan NIC NOC
1 Gangguan rasa nyaman Setelah dilakukan tindakan 1. Kaji penyebab
b.d gejala terkait penyakit Keperawatan selama 3x24 jam nyeri
gangguan rasa nyaman dapat 2. monitor nyeri
teratasi dengan kriteria hasil : 3. Ajarakan tehnik
a. Klien tidak mengeluh nyeri relaksasi
b. nyeri berkurang 4. Atur posisi
nyaman dan
c. Nyeri terkontrol
5. Kaji skala nyeri
d. menunjukkan ekpresi tidak
meringis postur tubuh
rileks
e. Berpartisipasi dalam aktivitas
dan tiduristirahat dengan
tepat

Resiko konstipasi 1. Identifikasi


Setelah dilakukan tindakan
dengan faktor risiko
tumor  Keperawatan selama 3x24 faktor-faktor
jam gangguan risiko
yang
konstipasi dapat dihindari
dengan kriteria menyebabkan

hasil : konstipasi
1. Pola Bab Dalam
2. monitor tanda-
Batas Normal
tanda ruptur 
2. Fases Lunak
3. Konsultasikan
3. Aliran Dan Serat
dengan dokter
Adekuat
tentang
4. Aktivitas Adekuat peningkatan
dan

4. penurunan
bising usus

Ketidakseimbangan 1. Kaji adanya


Setelah dilakukan tindakan alergi makanan
nutrisi : kurang dari
kebutuhan tubuh b.d 2. Kolaborasi
faktor biologis dengan ahli
Keperawatan selama 3x24 jam
gizi untuk
ketidakseimbangan nutrisi
menentuka
kurang dari kebutuhan dapat
n jumlah
teratasi dengan kriteria hasil:
kalori dan
1. Albumin serum
nutrisi yang
2. Hematokrit
dibutuhkan
3. Hemoglobin
pasien

3. monitor
adanya
penurunan
BB dan
gula darah

4. monitor mual
dan muntah
5. onitor turgor kulit

2. Risiko infeksi Setelah dilakukan tindakan 1. Kaji tanda- tanda


dengan faktor infeksi bservasi
risiko Keperawatan selama 3x24 jam
2. Klien
imunosupresi melakukanPera
risiko infeksi dapat dihindari
watan luka
dengan kriteria hasil : dengan tehnik
aseptik dan anti
1. tidak terdapat tanda+tanda septik 
infeksi seperti 3. jaga kebersihan
area sekitar
kemerahan, bengkak, nyeri, luka.
4. Mendiskusikan
panas pada area luka post
dengan klien
op dan keluarga
klien tentang
2. Suhu tubuh klien dalam tentang
batas normal perawatanluka
post operasi
5. tingkatkan
istiraha
6. Kolaborasi :
Beri Antibiotik
sesuai indikasi

IMPLEMNTASI

Pelaksanaan tindakan keperawatan dilakukan sesuai dengan rencana tindakan


keperawatan.

EVALUASI

Evaluasi adalh proses berkelanjutan untuk menilai respon dan efek dari tindakan
keperawatan pada klien. Evaluasi dilaksanakan secara terus menerus,
membandingkan respon klien dengan kriteria hasil yang telah ditentukan
FORMAT PENGKAJIAN GANGGUAN SISTEM REPRODUKSI UNIT
KEPERAWATAN MATERNITAS

Tanggal masuk :02 Feb 2021 Jam masuk :12.45 Wita


Ruang / kelas :Nifas/3 Kamar no. : 303
Tgl. Pengkajian :02 Feb 2021 Jam :12.45 Wita

1. PENGKAJIAN

A. IDENTITAS
Nama pasien : Hj.S
Umur : : 48Thn
Suku bangsa : Sasak
Agama : Islam
Pendidikan : SD
Pekerjaan : IRT
Alamat : Pawang Kunyit
Status kawin : Kawin

Nama Penanggung Jawab : T.L


Umur : 30Thn
Suku bangsa : Sasak
Agama : Islam
Pendidikan : S1 PGSD
Pekerjaan : Kepala Dusun
Alamat : Pawang Kunyit
Status kawin : Kawin

B. RIWAYAT KEPERAWATAN
1. Keluhan Utama (alasan masuk RS) :
Klien Masuk rumah sakit pada tanggal 2 februari 2021 dan Masuk ruangan Kandungan
terlebih dahulu lalu dipindahkan keruangan nifas pada Jam 12.45 Wita Dengan Kista
Ovarium Dan mengatakan Sakit Pada Perut, dan Perutnya Membesar dari 4 Bulan lalu,
mengeluh mules sejak 1 minggu lalu, sakit kepala sebelah kanan, lemas, pusing dan Juga
mengatakan sudah tidak mestruasi sejak 7 Tahun lalu, Tidur pun sering terbangun tiba-
tiba, pada Tanggal 03 Februari 2021
Klien Akan dijadwalkan Oprasi Pengangkatan Kista Sehingga dirawat diruangan Nifas
Terlebih dahulu

2. Keluhan Saat dikaji :


Klien mengatakan Sakit Pada Perut, dan Perutnya Membesar dari 4 Bulan lalu, mengeluh
mules sejak 1 minggu lalu, sakit kepala sebelah kanan, pusing dan Juga mengatakan
sudah tidak mestruasi sejak 7 Tahun lalu,
3. Timbulnya Keluhan : Mendadak
4. Faktor Yang Memperberat : Ibu Mengatakan Baru Memiliki Keluhan 4
bulan lalu, dan ketika diperiksa ternyata Kistanya sudah Membesar, Terlambatnya
Mengetahui keadaannya dapat menjadi Faktor pemberat
5. Upaya Yang Dilakukan Untuk Mengatasi : Oprasi Pengangkatan Kista Ovarium.

C. RIWAYAT KEPERAWATAN
1. Riwayat Obstetri

a) Riwayat Mestruasi
- Menarche,umur : 15Thn Siklus : Teratur
- banyaknya : Tidak Terkaji Lamanya : 6Hari
- HPHT :______________ keluhan : sering disminore

b) riwayat kehamilan , persalinan ,nifas yang lalu

Anak
Kehamilan Persalinan Komplikasi nifas Anak
ke
Umur
n Tahu penyu penyul laseras infek perdarah p
kehamila jenis Penolong jenis BB
o n lit it i si an j
n
1 199 9Bln Sponta Dukun L -
2 1 9Bln n Dukun P
3 199 9Bln Sponta Dukun L
3 n
199 Sponta
6 n
c) genogram

: Mati

: Laki-Laki

: Perempuan

: Keturunan

: Menikah

: Pasien
2. Riwayat Keluarga Berencana
 Melaksanakan Kb (  ) Ya ( ) Tidak
 Bila Ya Jenis Kontresepsi Apa Yang digunakan : Spiral dan Obat
 Sejak Kapan Mengunakan Kontrasepsi : 20 Thn
 Masalah Yang Terjadi :

3. Riwayat Kesehatan
 Penyakit yang pernah dialami oleh ibu : Klien mengatakan Tidak memiliki penyakit
Terdahulu
 Pengelola Yang Didapat :
 Riwayat Penyakit Keluarga

Penyakit DM Penyakit Jantung


Penyakit Hipertensi Penyakit Bawaan

Jelaskan

4. Riwayat Lingkungan
 Kebersihan : Sangat Bersih
 Bahaya : Tidak Berbahaya
 Lainnya Sebutkan :

5. Aspek Psikososial
a. persepsi ibu setelah bersalin : Baik Dan Sudah Terbiasa
b. apakah keadaan ini menimbulkan perubahan terhadap kehidupan sehari-hari? Bila ya
bagaimana : Pertama Melahirkan Memang terjadi banyak Peruahan Terkait Kegiatan
Sehari-hari Namun sudah Terbiasa Untuk Melakukannya dulu.
c. ibu tinggal dengan siapa? Dengan Suami
d. siapa orang yang terpenting bagi ibu : Keluarga
e. sikap anggota keluarga terhadap keadaan saat ini : Keluarganya Sangat Kooperatif
Selalu menemani Ibunya
f. sikap anggota keluarga terhadap keadaan saai ini : Sabar dan selalu menemani, dan
Berharap lekas Sembuh
g. kesiapan mental menjadi ibu : Siap, Karna Tanda dan gejala Kista semakin Membuat
Perutnya Terasa Sakit
6. Kebutuhan Dasar Khusus
a) Pola Nutrisi
 Frekwensi Makan : (Sebelum Masuk Rs 4-5x) (Sesudah 3x)
 Nafsu Makan Jelaskan : Baik, Namun Terjadi Penurunan Frekuensi Makan.
 Jenis Makanan Rumah : Sayuran Langsung Dari Kebun Nya Sendiri.
 Makanan Yang Tidak Disukai / Alergi / Pantangan

b) Pola Eliminasi :
 BAK :
Frekwensi : 9-11x Namun pada saat akan dilakukan Oprasi Pasien
dipasangkan Kateter
Warna : Teh
Keluhan :

 BAB
Frekwensi :1x2
Warna :-
Konsistensi : Cair
Bau : Biasa
Keluhan : (Sebelum masuk Rs BAB Lancar) (Sesudah Masuk menjadi 2
hari 1x )

7. Pola Personal Hygiene


a. Mandi
Frekwensi : 3x hari
sabun () ya ( ) tidak

b. oral hygiene
frekwensi :3xhari
waktu : (  ) pagi (  ) siang ( )setelah makan
c. cuci rambut
frekwensi : 2x Sehari
shampoo () ya ( ) tidak

d. pola istirahat tidur


lama tidur :7 jam/ hari
kebiasaan sebelum tidur : Tidak Ada
keluhan : Pasien Tidur dengan Baik namun Sering Terbangun
Ditengah Malam

e. pola aktivitas dan latihan


kegiatan dalam pekerjaan : Melakukan Pekerjaan setelah itu Memetik Sayur dikebun
waktu bekerja : Tidak Menentu
olah raga : Banyak Bergerak juga olahraga, namun dikampung
Terdapat Ssnam barang, dan Klien juga sering ikut untuk melakukan Olahraga
frekwensi :Sering
kegiatan waktu luang :Bermain Dengan Cucuknya
keluhan dalam aktifitas :____________________________

f. pola kebiasaan yang mempengaruhi kesehatan


g. merokok : Tidak
h. minuman keras :Tidak
i. ketergantungan obat : Tidak

8. Pemeriksaan Fisik
Keadaan umum : Baik Kesadaran :Sadar
Tekanan darah :100/80 MmhG Nadi :74 x/M
Respirasi :17 x/M Suhu :36.6 o/o
Berat badan : 46 Kg Tinggi badan :______________
 Kepala : bentuk Normal, Tidak ada pembengkakan ataupun Nyeri tekan
:keluhan________________________________
 Mata
 kelopak mata : tidak ada pembengkakan, tidak ada nyeri tekan.
 gerakan mata : Aktif
 konjungtiva : Sedikit pucat
 sclera : Agak Kuning
 akomodasi________________________________
 lainnya sebut______________________________

 hidung
 reaksi alergi : Tidak Ada
 sinus : Tidak ada nyeri tekan
 lainnya sebut_______________________________

 mulut dan tenggorokan


 gigi geligi : Bersih dan Rapih
 kesulitan menelan : Tidak ada
 lainnya sebut______________________________

 dada dan axial


 mammae membesar ( ) ya (  ) tidak
 areola mammae : Tidak ada luka diareola mammae, dan warnanya coklat
gelap
 papilla mammae : Tidak Ada cairan yang keluar dari papilla, tidak ada nyeri
tekan dan tidak ada lecet
 colostrums : Tidak ada Cairan
 pernafasan
 jalan nafas : Lancar, tidak Lendir ataupun Lesi yang dapat
menghambat saluran pernafasan
 suara nafas : Tidak ada Suara Tambahan, Whizeng, Ronchin Ataupun
Stridor
 mengguanakan otot Bantu nafas :Tidak ada
lainnya sebut______________________________

 sirkulasi jantung
 kecepatan denyut apical_____________________
 irama____________________________________
 kelainan bunyi jantung_______________________
 sakit dada : Nyeri dada Paca Oprasi karna Masih melakukan Puasa
 lainnya sebut______________________________

 abdomen
 mengecil :Tidak mengecil Namun Membesar karna adanya Kista
 linea & striae : masih terlihat, Walaupun Sedikit Memudar
 luka bekas operasi : Luka Oprasi pada bagian abdomen kuadran kanan bawah
dengan panjang 12CM
 TFU : Tidak Terkaji
 Lain Sebutkan :

 Genitourinary
 Perineum : Tidak ada Luka Robek pada perineum Klien
 Vesica urinaria : Terpasang Kateter pada Klien Sehari Sebelum Oprasi
 Lain sebutkan____________________________
 ekstemitas (integumen / muskuloskeletal)
 Turgor kulit : Elastis Kembali dalam 3 detik
 Warna kulit : Sawo Matang, Tidak ada Warna Kebiruan pada
tubuh pasien
 Kontraktur ekstremitas : Tidak ada Kelainan
 Kesulitan pergerakan : Sebelum Dioprasi Ibu Dapat Bergerak bebas
terkadang Merasakan Nyeri pada bagian Perutnya, namun setelah Dilakukan
Oprasi Klien mengalami kesulitan untuk Bergerak karna Merasakan Nyeri
pada Luka Oprasi, bahkan sampai menangis dan meringgis
 Lain sebutkan_____________________________

 data penunjang
1. laboratorium
- Urine Rutin ( Carik Celup)
a. Warna :Kuning Jernih
b. Darah : Neg
c. Leukosit : Neg
d. Nitrit : Neg
e. Benda Keton : Neg
f. Bilirubin : Neg
g. Urobilinogen : Neg
h. Glukosa : Neg
i. Protein : Neg
j. Bj : 1.010
k. Ph : 7.0
- Rapid Antibody IgG /IgM
- Anti Covid19
a. IgG :Non Reaktif
b. IgG : Non Reaktif
2. USG : Positif Kista Ovarium
3. rontgen____________________________________
4. terapi yang didapat___________________________
data tambahan
________________________________________________________
Mataram,……………………………2021
pemeriksa,

(Ika Puspita
Sari)
Patway
Kista ovarium adalah pertumbuhan sel Yang berlebihan/abnormal
pada ovarium Yang membentuk seperti kantong

Pembesaran Ovarium

Operasi Pengangkatan Kista

Luka Pasca
Operasi

Syaraf
Sensorik
Diskontinuitas jaringan

Pergerakan
terhambat Nyeri b/d luka Port d’Entri Nyeri
Pasca Operasi

Dibantu
Rasa Sakit Resiko
Infeksi
Intoleransi
Aktifitas Tidak
nyaman

Sulit Tidur

Gangguan Pola Tidur


ANALISA DATA
NO ANALISA DATA ETIOLOGI MASALAH
1 DS: Nyeri Gangguan Pola
1. Klien mengatakan Sakit pada Tidur
bagian Perut,
2. Keluarga Klien mengatakan Klien Rasa Tidak nyama
mengeluh mules sejak 1 minggu
lalu, disertai dengan sakit kepala
sebelah kanan, pusing dan juga
Tidur pun sering terbangun tiba- Terbangun Tiba-tiba
tiba
DO
1. Klien terlihat Meringis, dan Tidak Nyenyak
mengeluh pada Keluarganya
2. Bagian Dibawah matapun
Menghitam
Gangguan Pola Tidur
Tanda-Tanda Vital
TD: 110/80 MmhG
N : 73 x/m
S : 36.6 o/o
2 DS: Luka Pasca Operasi Intoleransi Aktivitas
1. Klien mengatakan Sakit pada
bagian Perut sakit kepala sebelah
kanan, lemas dan Pusing, Nyeri ketika Bergerak
2. Keluarga juga mengatakan Klien
sering meringis dan mengeluh
sakit pada bagian Luka Operasi Tidak dapat bergerak
dan dadanya leluasa
3. Keluarga mengatakan Klien
kesulitan untuk melangkah
menuju Toilet sehingga dibantu
DO: Dibantu
1. Klien Nampak kesulitan untuk
menuju Toilet
2. Klien tidak dapat Bergerak
sendiri selain dibantu Oleh Intoleransi Aktivitas
keluarganya
3 DS: Kista Ovarium Nyeri berhubungan
1. Keluarga Klien mengatakan dengan pasca
bahwa Klien Sering meringis operasi
dan Mengeluh Sakit pada bagian
luka Operasi Dan dadanya pembengkakan

DO :
1. Klien Terlihat Meringgis dan Operasi Pembedahan
Mengeluh Sakit pada Luka
pasca Operasi dan Dadanya

2. PQRST :

P : Kista Ovarium pasca Operasi Terdapat luka

Q  :  Nyeri seperti diris iris dan


panas Meringis

R : nyeri dibagian luka pasca


Nyeri Pasca Operasi
oprasi dibagian perut dan dadanya

S    :    Skala nyeri 6

T : nyeri kadang hilang dan


timbul Dan akan sangat Sakit Apa
bila Digerakan
4 DS : Operasi Pembedahan Resiko Infeksi luka
Klien Terlihat Meringgis dan pasca Operasi
Mengeluh Sakit pada Luka pasca
Oprasi dan Dadanya Terdapat Luka

DO :
1. Terdapat luka pada bagian Kanan Bakteri, Virus Parasit
bawah perut
2. Luka dengan panjang 12cm
3. Luka telah diberikan perban. Resiko Infeksi luka
pasca Operasi

2. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Gangguan Pola Tidur
2. Intoleransi Aktivitas
3. Nyeri berhubungan dengan pasca operasi
4. Resiko Infeksi luka pasca Operasi
3. INTERVENSI KEPERAWATAN

Tgl Diagnosa Tujuan dan criteria Intervensi


Keperawatan Hasil
02/Feb Gangguan Pola Observasi
/2021 Tidur Setelah dilakukan 1. jalin Hubungan Saling percaya
Intervensi selama 3x24 dengan Klien
jam. Diharapkan 2. Kaji TTV
Gangguan Pola tidur 3. Identifikasi pola Aktivitas dan
dapat teratasi dengan tidur
Kritera hasil :
4. Identifikasi faktor penganggu tidur
1. Keluhan tidak puas (Fisik/psikologis)
tidur dapat teratasi
Terapeautik
2. Istirahat tidur
tercukupi 1. Modifikasi lingkungan (misalnya
pencahayaan, kebisingan, suhu,
3. Klien nyaman matras dan tempat tidur
untuk beristirahat
2. Tetatapkan jadwal tidur rutin

3. Terapi Musik

Edukasi

1. Jelaskan pentingnya tidur waktu


sakit

2. Anjurkan untuk menepati


kebiasaan tidur teratur

3. Anjurkan utuk tidak mengonsumsi


makanan dan minuman yang
menganggu tidur

03/feb/ Intoleransi Setelah dilakukan Observasi


2021 Aktivitas Intervensi selama 3x24 1. jalin Hubungan Saling percaya
jam. Diharapkan dengan Klien
intoleransi aktivitas 2. Pemantauan Tanda Vital
teratasi dengan criteria 3. Monitor lokasi dan ketidak
hasil : nyamanan selama melakukan
aktivitas
1. Frekuensi nadi 60-
100x/menit Terapeutik
2. Keluhan nyeri 1. Lakukan latihan rentan gerak
berkurang pasih dan atau aktif
3. Klien dapat 2. Berikan aktivitas distraksi yang
bergerak bebas menenangkan
3. Terapi akativitas
4. Terapi musik

Edukasi
1. Anjurkan tirah Baring
2. Anjurkan untuk melakukan
aktivitas secara bertahap

Kolaborasi
1. Kolaborasi dengan ahli giz tentang
asupan Makanan

03/feb/ Nyeri Setelah dilakukan Observasi


2021 berhubungan 1. Identifikasi lokasi, karakteristik
tindakan keperawatan
dengan pasca 2. Identifikasi skala nyeri
operasi selama 3×24 jam 3. Identifikasi Respon nyeri’
4. Monitor efek samping pengunaan
diharapkan nyeri
analgetik
berkurang atau hilang
Terapeutik
dengan kriteria hasil:
1. Berikan teknik nonfarmakologi
untuk mengurangi rasa nyeri
1. Skala nyeri (misalnya terapi music,terapi pijat,
aromaterapi, teknik imajinasi,
berkurang
kompres hangat atau kompres
2. Ekspresi wajah dingin)
santai dan tenang
2. Kontrol lingkungan yang
3. TTV dalam batas memberatkan rasa nyeri (misalnya
suhu ruangan, pencahayaan,
normal.
kebisingan)
4. Pasien tampak
Edukasi
rileks.
1. Jelaskan penyebab,periode fsn
5. Kaji tingkat nyeri pemicu nyeri
2. Jelaskan strategi meredakan nyeri
dengan standar
3. Anjurkan memonitor nyeri secara
PQRST. Tepat
4. Anjurkan Teknik Nonfarmakologis
Analgetik secara Tepat

Kolaborasi
1. Kolaborasi pemberian anagetik
jika perlu
04/feb Resiko Infeksi Setelah dilakukan Observasi
2021 luka pasca 1. Pemantauan Tanda-tanda vital
tindakan keperawatan
Operasi 2. Periksa kesiapan Dan kemampuan
selama 3×24 jam menerima informasi
3. Pemantauan elektrolit
diharapkan Resiko
4. Pemantauan nutrisi
Infeksi luka pasca
Terapeutik
Operasi berkurang atau
1. Pencegahan luka tekan
hilang dengan kriteria 2. Pengaturan posisi
3. Perawatan luka
hasil:
4. Dukungan perawatan diri: mandi
1. Kontrol Resiko
Edukasi
infeksi menurun
1. Jelaskan tanda dan gejala infeksi
2. Status imun local dan sistematik
2. Anjurkan untuk mengikuti
meningkat
tindakan pencegahan sesuai
3. Status nutris baik kondisi
3. Anjurkan untuk membatasi
untuk mempercepat
pengunjung
Proses 4. Ajarkan cara untuk merawat luka
5. Edukasi kebersihan Luka
penyembuhan
Colaborasi
1. Pemberian obat
2. Pemberian obat intravena
3. Pemberian obat oral

4. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
Tgl Diagnosa Implementasi Evaluasi
Keperawatan
02/Feb/202 Gangguan Observasi S:
1 Pola Tidur 1. Menjalin Hubungan Saling 1. Klien mengatakan akan
percaya dengan Klien mengikuti anjuran untuk
2. Mengkaji Tanda-Tanda tidur teratur sesuai
Vital dengan yang dijelaskan
3. Identifikasi pola Aktivitas 2. Keluarga Klien
dan tidur mengatakan paham
mengenai apa yang sudah
4. Mengidentifikasi faktor dijelaskan
penganggu tidur 3. Keluarga mengatakan
(Fisik/psikologis) pasien nyaman Untuk
tidur karna Ruangan
Terapeutik sangat bersih
4. Keluarga mengatakan
4. Melakukan Modifikasi tidak akan memberikan
lingkungan pencahayaan, Minuman dan makanan
kebisingan, suhu, matras yang dapat menghambat
dan tempat tidur klien untuk Tidur seperti
kopi
Edukasi O:
1. Klien nampak Nyaman
4. Menjelaskan pentingnya untuk beristirahat dan
tidur waktu sakit Kepada Tidur dirumah sakit
Klien dan Keluarganya 2. Tanda-tanda Vital
TD: 100/80 MmHg
5. Menganjurkan untuk
S : 36.6 o/o
menepati kebiasaan tidur
Rr : 17x/Menit
teratur
N : 74x/m
6. Mengurkan utuk tidak A: Masalah Teratasi
mengonsumsi makanan Sebagian
dan minuman yang P : Intervensi Dilanjutkan
menganggu Pola tidur 1. Kaji TTV
Klien 2. Identifikasi pola Aktivitas
dan tidur
3. Identifikasi faktor
penganggu tidur
(Fisik/psikologis)

4. Tetatapkan jadwal tidur


rutin

03/Feb/202 Intoleransi Observasi S:


1 Aktifitas 1. Menjalin Hubungan Saling 1. Klien mengatakan sakit
percaya dengan Klien dan meringis ketika
2. Melakukan Pemantauan melakukan latihan
Tanda Vital gerakan pasif
3. Melakukan Monitor lokasi 2. Klien mengatakan Tidak
dan ketidak nyamanan bisa menghabiskan
selama melakukan aktivitas makanan yang diberikan.
3. Klien mengatakan sulit
Terapeutik melakukan aktivitas
1. Melatih rentan gerak pasif karna ada luka pasca
dan atau aktif oprasi
2. Memberikan aktivitas
distraksi yang O:
menenangkan 1. Klien nampak Meringis
ketika dilakukan Latihan
Edukasi gerakan Pasif
1. Menganjurkan Klien 2. Tanda-Tanda Vital
Untuk Melakukan tirah TD :110/
Baring N : 83
2. Menganjurkan Kien untuk S : 36.8o C
melakukan aktivitas secara RR : 22X/Menit
bertahap 3. Makanan Klienn tersisa
Banyak Dinampan yang
Kolaborasi dibawakan Ahli gizi
1. Melakukan Kolaorasi A : Intervensi Teratasi
dengan ahli gizi tentang Sebagian
asupan Makanan P : Intervensi Dilanjutkan
1. Pantau Tanda-tanda Vital
2. Lakukan latihan rentan
gerak pasih dan atau
aktif
3. Berikan aktivitas distraksi
yang menenangkan
4. Anjurkan tirah Baring
5. Anjurkan untuk
melakukan aktivitas
secara bertahap

03/Feb/ Nyeri Observasi S:


2021 berhubungan 1. Melakukan identifikasi 1. Klien mengatakan
dengan Luka skala nyeri pada Klien Sakitnya seperti teriri-iris
Pasca 2. Melihat Respon nyeri Pada dan terasa panas
Operasi Klien 2. Klien mengatakan Tidak
tahan menahan nyeri
Terapeutik Yang Ia rasakan
1. Kontrol lingkungan yang 3. Keluarga Mengatakan
memberatkan rasa nyeri Bahwa setelah Dioperasi
(misalnya suhu ruangan, klien tidak merasakan
pencahayaan, kebisingan) sakit, namun Setelah
beberpa jam Klien
Edukasi langsung Meringis
1. Menjelaskan penyebab 4. Keluarga klien
periode pemicu nyeri mengatakan dirumah
2. Menjelaskan strategi sakit nyaman dan tidak
meredakan nyeri Pada berisik
Klien 5. Keluarga Klien
mengatakan Paham
Kolaborasi dengan apa yang telah
1. Kolaborasi pemberian dijelaskan mengenai
anagetik jika perlu nyeri
O:
1. Wajah klien nampak
pucat
2. Setelah beberapa jam
pemberian analgesic
pasien Nampak nyaman
dan tidak meringis
3. Keluarga nampak paham
apa yang telah dijelaskan

A: Intervensi dapat teratasi


sebagian
P: lanjutkan Intervensi
1. Kolaborasi pemberian
anagetik jika perlu
2. Monitor efek samping
pengunaan analgetik

04/Feb/202 Resiko Observasi S:


1 Infeksi 1. Melakukan Pengecekan 1. Klien mengatakan Ingin
berhubungan Tanda-tanda vital pulang
dengan Luka 2. Mengecek Pemantauan 2. Keluarga Klien
Pasca nutrisi mengatakan bahwa Klien
Operasi Sudah bisa menghabiskan
Terapeutik makanan Yang diberikan
1. Melakukan Pengaturan Oleh ahli Gizi
posisi Klien 3. Klien mengatakan masih
2. Melakukan Perawatan luka merasakan sakit pada
pasca Operasi Klien bagian Luka Pasca
Operasi
Edukasi 4. Keluarga Klien
1. Menjelaskan tanda dan mengatakan sudah paham
gejala infeksi local dan mengenai apa yang telah
sistematik dijelaskan mengenai
2. Anjurkan untuk mengikuti perawatan luka
tindakan pencegahan 5. Keluarga klien pun
sesuai kondisi mengatakan Sudah
3. Menganjurkan untuk melarang keluarganya
membatasi pengunjung untuk menjenguk Klien
4. Mengajarkan cara untuk terlalu sering
merawat luka
5. Melakukan Edukasi O:
Bagaimana merawat 1. Tanda-Tanda Vital
kebersihan Luka TD : 120/90 MmHg
N :91x/m
Colaborasi RR : 21x/M
1. Memberikan obat S : 36.3o C
intravena
2. Memberikan obat oral 2. Keluarga Klien mengikuti
apa yang telah dianjurkan
oleh Perawat
3. Klien nampak paham apa
yangtelah dijelakan,
4. Klien nampak senang
karna akan dipulangkan
5. Luka nampak Bersih,
namun masih sangat
Basah

A: Masalah Teratasi
sepenuhnya
P : Hentikan Intervensi

Anda mungkin juga menyukai