Anda di halaman 1dari 5

NAMA : ANNISYA ANWAR

KELAS : XII

TUGAS : AQIDAH

1. AL-AFFUW

Nama Allah Al-Affuw adalah yang menghapuskan dosa-dosa dan mengabaikan tindakan durhaka.

Menurut Imam Al-Ghazali, Al-Affuw berarti yang menghapuskan keburukan dan mengampuni kekejian.

DALIL NAQLI :

Dan adalah Allah Maha Pemaaf lagi Maha Pengampun.

DALIL AQLI:

Dalil Aqli : Sungguh karena sangat besarnya Maaf yang diberikan Allah kepada Hamba-Nya, maka
manusia yang beruntung adalah yang dapat menjaga tingkah lakunya agar tidak melakukan kesalahan,
Jikalau sudah terlanjur melakukannya maka ia langsung memohon maaf atau menyesali perbuatannya
dan pasti akan diberikan Maaf Nya.

MENELADANI SIFAT AL-AFFUW

 Menjadi pribadi yang sabar


 Selalu memaafkan kesalahan orang lain, meskipun telah membuat kita sakit hati
 Tidak mempunyai rasa dendam kepada siapapun yang telah menyakiti kita.

2. AR-RAZAQ

Ar-razzaq adalah pemberi rezeki untuk seluruh makhluk-Nya.

Akar kata ROZAQO dalam bahasa arab klasik diartikan sebagai menerima sesuatu yang bermanfaat,
khususnya sebagai rezeki untuk memenuhi kebutuhan hidup untuk menerima satu porsi, bagian atau
keseluruhan dengan cara pemenuhan kebutuhan sehari-hari.

DALIL NAQLI :

Sesungguhnya Allah Dialah Maha Pemberi rezeki Yang mempunyai Kekuatan lagi Sangat Kokoh.
DALIL AQLI:

Allah akan memberikan apa yang kita butuhkan oleh karena itu syukurilah ketika mendapat Rizqi dari
Allah Subhanahu Wata’ala, agar tidak menjadi menjadi pribadi yang kufur atas Rizqi pemberian-Nya.

MENELADANI SIFAT AR-RAZZAQ

 Senantiasa mensyukuri Nikmat-Nya


 Membantu dan memberi makan Faqir Miskin

3. AL-MALIk
Al-Malik secara umum diartikan dengan kata raja atau penguasa. Kata al-Malik terdiri dari huruf Mim
Lam Kaf yang rangkaiannya mengandung makna kekuatan dan Keshahihan. Kata al-Malik di dalam al-
Qur’an terulang sebanyak lima kali dan biasanya diartikan dengan arti raja. Dua dari ayat tersebut
disandingkan kepada kata al- Haq yang berarti pasti dan sempurna. Hal ini karena kerajaan Allah Swt
abadi dan sempurna tidak seperti kerajaan manusia.
Imam al-Ghazali menyatakan kata al-Malik menunjukkan bahwa Allah Swt tidak membutuhkan kepada
segala sesuatu melainkan segala sesuatu membutuhkan diriNya. Tidak hanya itu bahkan segala wujud
yang ada di muka bumi ini bersumber darinya dan ia menjadi pemilik bagi seluruh wujud tersebut.
Dengan demikian Allah Swt adalah raja sekaligus pemilik. Kepemilikan Allah Swt sangat berbeda dengan
kepemilikan manusia. Kepemilikan manusia terbatas sementara kepemilikan Allah Swt tidak terbatas.
Sebagai misal bisa saja manusia memiliki mobil hanya saja dengan kepemilikannya tersebut ia memiliki
keterbatasan. Tidak mungkin seseorang dengan senagaja menabrakan mobilnya. Sebab apabila ia
melakukan hal ini, minimal kecaman akan ia peroleh karena manusia harus mempertanggungjawabkan
perbuatannya. Sementara ini tidak berlaku bagi Allah Swt karena Allah Swt tidak dimintakan
pertanggungjawaban atas perbuatanNya. Allah Swt juga sebagai raja. Raja berarti Dzat yang memiliki
hak mengatur terhadap diriNya maupun sosok lain dengan kekuatan dan kekuasaannya. Manusia bisa
saja menjadi raja tetapi tidak dapat menjadi raja yang mutlak karena hal tersebut hanya milik Allah Swt.

DALIL NAQLI :

Maka Maha Tinggi Allah, Raja Yang Sebenarnya; tidak ada Tuhan selain Dia, Tuhan (Yang mempunyai)
'Arsy yang mulia.

DALIL AQLI :

Jalankan amanat dengan penuh tanggung jawab bukan dengan Kesombongan. Karna keseombongan itu
dapat menghancurkanmu.

MENELADANI SIFAT AL-MALIK :

 Dengan asma Allah Swt al-Malik ini seharusnya manusia sadar bahwa dirinya terbatas.
 Dengan mengerti dan memahami sifat al-Malik dengan baik, seseorang dapat menguasai hawa
nafsunya. Godaan yang paling besar bagi manusia adalah godaan hawa nafsu.
4. AL-HASIB

Al Hasib berarti sifat yang memperhitungkan segala hal. Allah menciptakan segala sesuatu dengan
perhitungan yang teliti, jelas dan benar. 

Menurut Imam Ghozali: Dia yang mencukupi siapa yang mengandalkan-Nya

DALIL NAQLI :

Dan cukuplah Allah sebagai Pembuat Perhitungan.

DALIL AQLI :

Sungguh beruntung manusia yang senantiasa melibatkan Allah dalam segala hal

MENELADANI SIFAT AL-HASIB

 Hendaknya harus manusia menyadari bahwa Allah yang memberi kecukupan dan yang memberik
kemudian serta mengarahkan kehendaknya kepada Allah
 Jika pandangan dipenuhi dengan rasa cinta hendaknya berusaha akan mendapatkan dan dianugerahi
Allah
 Hendaknya harus melakukan hal yang terbaik sebelum Allah melakukan perhitungan kelak.

5. AL-HADI

Allah memiliki sifat al-Hadi, artinya Yang Maha Pemberi Petunjuk. Kebenaran petunjuk Allah ini bersifat
mutlak. Kebenarannya akan berlaku sepanjang zaman untuk siapa saja, kapan saja dan dimana saja.
Sebagaimana dinyatakan dalam kitab Al-Qur'an bahwa barang siapa mengikuti petunjuk-Nya, maka dia
tidak akan tersesat selama-lamanya.

DALIL NAQLI :

Dan cukuplah Tuhanmu menjadi Pemberi petunjuk dan Penolong.

DALIL AQLI:
Ajaklah orang lain untuk melakukan kebaikan, semoga Allah berikan Hidayah-Nya kepada orang yang
belum baik dengan perantara kita mengajak kebaikan.

MENELADANI SIFAT AL-HADI

 Meyakini Bahwa Petunjuk Allah Swt Banyak Sekali


 Meyakini Bahwa Agama Merupakan Petunjuk Atau Hidayah Tertinggi.
 Memberikan Petunjuk Kepada Orang Lain Dengan Sungguh-Sungguh Dan Tanpa Pamrih.

6. AL-KHOLIQ

Al-Khaliq (Maha Pencipta) berasal dari kata ‘Khalaqa’ yang berarti membuat sesuatu dengan bentuk
baru yang belum ada sebelumnya. Seluruh makhluk Allah subhanahu wa ta’ala. selalu diciptakan-Nya
tanpa melihat contoh sebelumnya, tidak ada persamaan dengan yang lain.

Allah subhanahu wa ta’ala yang menciptakan segala sesuatu. Mulai dari langit, bumi, manusia, jin,
malaikat, dunia, akhirat, dan yang lain. Allah subhanahu wa ta’ala yang menciptakan segala sesuatu
dengan ukuran yang tepat, dengan rapi, kuat dan teliti.

DALIL NAQLI :

Dialah Allah Yang Menciptakan, Yang Mengadakan, Yang Membentuk Rupa, Yang Mempunyai Asmaaul
Husna

DALIL AQLI:

Tidaklah seorang hamba dapat sombong jika ia mengetahui bahwa yang di ciptakan pasti ada yang
menciptakan.

MENELADANI SIFAT AL-KHOLIQ

 seorang hamba yang meneladani sifat al-kholiq berusaha mengembangkan kemampuan yang telah
diberikan Allah kepadanya (akal) untuk berkreasi menciptakan sesuatu (meskipun bentuknya meniru
apa yang telah ada) , seperti membuat bangunan" , membuat peralatan canggih dll.

7. AL-HAKIM

Makna dari al-hakim adalah Yang Maha Bijakasana

Kesempurnaan kehendak dan ketetapan Ilahi merupakan bukti bahwasanya Allah adalah Al Hakim, Dzat
Yang Maha Bijaksana. Hukum terbaik adalah hukum yang dibuat oleh Al Hakim, karena Dialah Yang
Paling Adil dan tidak ada yang lebih benar perkataannya kecuali Allah Subhanahu wata’la.
DALIL NAQLI :

Sesungguhnya Dialah yang Maha Bijaksana lagi Maha Mengetahui.

DALIL AQLI :

Jangan Mudah untuk menghukumi manusia, karena hanya Allahlah Hakim seadil-adilnya

MENELADANI SIFAT AL-HAKIM

 Senantiasa mendahulukan prasangka baik pada siapapun.


 Melerai dan menasehati teman apabila melihat mereka berkelahi atau tidak saling bertegur sapa.
 Menyelesaikan masalah apapun dengan kepala dingin dan menghindari kekerasan.
 Apabila seseorang berbuat buruk maka tidak dibalas dengan keburukan melainkan kebaikan.
 Tidak membalas amarah dengan amarah lainnya yang hanya akan menyulut api kebenci

Anda mungkin juga menyukai