Anda di halaman 1dari 4

Nama : Anshori Abdul Jabbar

Kelas : PMI 3A
NIM : 1174040015
Tugas : laporan hasl wawancara mengenai “motif pilihan politik umat islam”(masyarakat
muslim kabupaten bandung barat, kecamatan padalarang)

A. Hasil wawancara

1. Pertanyaan
Berikut pertanyaan yang saya ajukan kepada semua narasumber :
 Kalau menurut bapak/ibu perlu ga sih politik sama agama itu saling di hubungkan?
 Nah kalau masalah pemilihan sendiri biasanya bapak/ibu milih calonnya itu di lihat
dari agamanya ga sih? Contoh misalnya bapak A milih bupati karna bupati ini
sholeh dan sudah naik haji
 Biasanya bapak/ibu kalau milih calon pemimpin di pilpres/pileg biasanya yg kayak
gimana? Contoh misalnya milih yang ganteng/kerjanya bagus/dia agamanya
islam/karena ada yang ngasih uang.

2. Jawaban hasil wawancara


1. Pak Ari , 30 tahun
 Wah kurang tau ya sepertinya mereka gabung
 Iy milih bupati yang pasti sesuai dengan yang diinginkan Kalo sholeh sudah haji
iya itu mungkin bisa jadi alasan saya pilih dia.
 Iyaa kalau saya sendiri jelas lihat dulu rekor erja dia. Masalah agama itu nomor dua.
2. Bu Lia, 45 tahun
 Kalau kata ibu sih iyaa ... soalnya kan di dalam islam sendiri katanya kita harus
milih pemimpin yang muslim.
 iyaa lah pasti.
 Biasanya sih milih yg agamanya bagus,sama yg suka bagi2 sembako,
3. Pak Budi, 48 tahun
 Ada lah. Tpi kalau politik. Di campur adukkan dg agama kan itu tidak sesuai.
Agama. Dan klau itu politik yg tidakmau ngah. Dan agamya suruh ngalah. Itu
kerusakan sangat fatal di suatu negara
 Iya sih. Soalnya bapak sendiri gk faham pendidikan. Lah yg bapak tau cuma
perilakunya dia di masyarakat. Klau semisal si A. Rajin sholat dia akan di pilih.
 Menurut bapak sendiri ,, yg pertama itulihat islamnya. Terus. Dia itu ada kah di
ruang lingkup kita/dia itu ikut berkontribusi gk dlm memajukan kampungnya.
Terus. Dia itu sebelumnya udah mencalonkan jadi angota itu/pemimpin itu. Di
kampungnya
4. Bu Imais , 25 tahun
 Kalau menurutku sih
 Sebagian ada sebagian nggak, soalnya jika dibenturkan dg keadaan skrng
masyarakat menengah ke bawah juga sudah banyak yy ikut kajian2
 Kebanyakan masih dipengaruhi oleh money politik, Dan sebagian karena reputasi
5. Bu Sumirah, 43 tahun
 Iya menurut pemahaman saya, walaupun saya bukan dari kelurga yang berpaham
agama tinggi tapi alhamdulillah saya memahami kalau agama dan politik itu bukan
suatu yg dapat dipisahkan. Sudah pasti jelas saling berhubungan
 Menurut pandangan saya juga, saya kan kurang memahami politik kurang
mengikuti tapi insyaaAllah paham. Bahwa tidak semua partai berlandaskan agama
tapi ada sebagian juga pasti yg partai itu niatnya untuk dakwah. Kalau kaya contoh
itu saya memilih pemimpin insyaaAllah karena agama dulu gamesti sudah haji atau
apa yg penting dilihat agamanya baik. Ya kaya milih suami gitu
 Jujur saya dan keluarga rata rata sama prinsipnya karena faktor agama, ya
Walaupun kita ga ngerti ngerti banget politik itu kaya apa tapi yg jelas kita tetep
andil kalau sudah zaman zamannya pemilihan umum, pasti grup keluarga ramai yg
anak anak dari orangtua saya semua 10 bersaudara tapi sudah meninggal satu jadi 9
itu membahas pemimpin kaya apa. Pasti kaka kaka saya menyarankan dan juga
mengajak kita adik adiknya pilih yg muslim baik agamanya dan sudah pasti yg
terbaik. Walaupun pasti ada perbedaan perbedaan tapi kita pilih yg agamanya islam
itu aja sudah pastinya.
6. Bu Imas, 30 tahun
 Ya saling berhubungan, karena kalo politik tidak dihubungkan dengan agama
hancur. Ga selaras.
 Ya pasti dilatarbelankangi agama. Apalagi kita disini mayoritas semuanya beragama
terutama Islam. Balik lagi kaya yang tadi. Politik ga didasari agama bakal hancur.
 Tidak ada motiv apa2, ya emang sudah jadi kewajiban kita untuk milih. Kalaupun
ada sogokan ya balik lagi ke diri kita.
7. Pak soekirno, 49 tahun
 Menurut bapak sih ngga terlalu begitu berhubungan de. Soalnya kan pemimpin mah
yang penting amanah sama bertanggung jawab
 Kalau bapk sendiri sih kadang lihat apa dia itu amanah dan bertanggung jawab
ngga. Sama dia di kenal sama bapak
 Jujur ya de bapak sendiri biasanya milih orang yang suka ngasih uang ke bapak.
Hehe
8. Pak aznan, 60 tahun
 Bagi bapak mah politik dan agama sendiri sangat perlu di gabungkan de.
 Pastinya de, bapak sendiri dari dulu sampe sekarang kalau milih dalam pemilihan
pasti lihat dulu agamanya. Baik atau ngga.
 Kalau bapak sendiri pasti lihat apakah dia agamanya baik atau ngga ,nah baru
setalah itu bapak lihat dia itu orangnya amanah ngga.
9. Bu luluk,41 tahun
 Kalau menurut saya mah perlu,karna ketika politik yang di dasari oleh nilai-nilai
agama itu akan bagus. Apalagi agama islam
 Waah kalau itu ibu kurang paham de.
 Kalau menurut ibu sendiri dalam memilih ibu mah melihat dari pengalaman kerja
ddianya.
10. Pak darman, 53 tahun
 Maaf de bapak mah kurang paham. Cuma kelihatannya sih perlu di gabungkan de.
 Kalau bapak sendiri ngga kayak gitu. Yang bapak pilih mah yang kerjanya bagus
sih de.
 Kalau bapak sendiri pasti ngelihat cara kerjanya dulu de.

B. Analisisdari hasil wawancara

Dari jawaban beberapa para narasumber yang ada di atas sebagai sampel dari analisi
mengenai motif pilihan pemimpin di pilpres/pileg umat islam di daerah padalarang
kabupaten bandung barat. Agama menjadi salah satu motif dan faktor utama dalam
pemilihan pemimpin oleh masyarakat islam di suatu daerah.
Hampir seluruh para narasumber ketika di tanya motif dalam pemilihan pemimpin
di pileg dan pilpres mereka ternyata mempertimbangkan sisi agama yang di miliki
calon pemimpin yang ikut dalam konestasi pileg dan pilpres sendiri. Bagi kebanyakan
mereka sangan penting memilih pemimpin yang mempunyai latar belakang agama
yang baik dan benar. Dan bagi di dalam agama sendiri jelas bahwa seorang muslim di
anjurkan memilih pemimpin dari golongannya sendiri, bukan yang berada di luar
golongannya. Yaitu orang yang kafir atau musyrik.
Namun, ada juga beberapa narasumber yang tidak begitu memperhatikan latar
belakang agama yang di miliki oleh calon anggota kontestan di pilpres dan pileg
sendiri. Mereka beranggapan bahwa agama bukanlah tolak ukur dalam memilih karena
banyak juga calon anggota yang terlihatnya memiliki latar belakang agama yang baik
namun tidak memiliki kapasitas dan integritas dalam memimpin.
Adapun dalam motif pemilihan calon pemimpin yang di lakukan oleh sebagian para
narasumber di daerah padalarang sendiri sangat bervariatif. Ada narasumber yang
dalam memilih calon pemimpin sendiri motifnya adalah melihat latar belakang agama
dan kapasitas dalam memimpinnya sendiri. Namun, ada juga sebagian yang dalam
memilih calon pemimpin sendiri mereka masih melihat siapakah yang mampu
memberi santunan kepada masyarakat itu sendiri.
Dengan demikian, dapat di simpulkan bahwa dalam pemilihan politik umat islam
sendiri. Pada umumnya umat islam meliki satu alasan yang sama, latar belakang agama
yang dimilki calon pemimpin sangatlah perpengaruh terhadap alasan kebanyak umat
islam dalam memilih pemimpin. Dan tidak hanya agam, integritas dan kapasitas calon
pemimpin umat islam juga menjadi salah satu faktor pemimpin itu dapat di pilih oleh
kebanyakn umat.

Anda mungkin juga menyukai