50-Article Text-142-1-10-20180302-1
50-Article Text-142-1-10-20180302-1
Email: theresiaivana84@gmail.com
INTISARI
Latar Belakang: Stres diketahui bahwa sering dialami oleh mahasiswa keperawatan salah satunya pada saat
ujian Objective Structured Clinical Examination (OSCE). Stres adalah respon seseorang terhadap kejadian
yang mengancam atau menantang. Mahasiswa/I yang mengalami keadaan ini bisa mengalami stres dnegan
rentang ringan, sedang, dan berat. Aromaterapi lavender merupakan salah satu terapi dengan menggunakan
minyak esensial bunga lavender yang mampu menghasilkan efek memberi rasa nyaman, menjadikan emosi
dan perasaan lebih stabil, pikiran dan perasaan lebih tenang sehingga menjadikan penghirup dapat
menghadapi situasi stres dengan tenang.
Tujuan: Mengetahui adakah pengaruh aromaterapi lavender terhadap penurunan tingkat stres pada
mahasiswa semester VI angkatan VIII di STIKES Suaka Insan Banjarmasin.
Metode: Desain penelitian pra-eksperimental dengan pendekatan one group pretest and posttest design,
dengan teknik purposive sampling, dan jumlah sampel 14 responden. Pengumpulan data dilakukan dengan
kuesioner dan alat ceklist skala DASS 42 yang terlebih dulu dilakukan uji validitas dan reliabilitas. Teknik
analisa menggunakan Uji Wilcoxon.
Hasil: Berdasarkan Uji Wilcoxon didapatkan ρ = 0,00 < 0,01, artinya ada pengaruh teknik aromaterapi
lavender terhadap penurunan tingkat stres mahasiswa semester VI angkatan VIII di STIKES Suaka Insan
Banjarmasin pada saat berlangsungnya OSCE.
Kesimpulan: Ada pengaruh yang signifikan teknik aromaterapi lavender terhadap penurunan tingkat stres
pada saat berlangsungnya OSCE pada mahasiswa semester VI angkatan VIII di STIKES Suaka Insan
Banjarmasin.
Pada saat penelitian responden terlihat tenang Hasil analisa peneliti berupa wawancara dalam
dalam berdiskusi dan fokus dalam mengingat mengevaluasi tindakan dengan mewawancari
prosedur-prosedur tindakan, akan tetapi ada responden yang berjumlah 2 orang yang pertama
sebagian responden mengatakan bahwa mereka pada tingkat stres sedang dan kedua pada tingkat
merasa mengantuk sedikit dan sebagiannya lagi stres ringan. Responden yang pertama
mengatakan merasa rileks saat berada di dalam mengatakan bahwa pada waktu OSCE sesudah
ruangan tersebut. Ternyata menurut Hustasoid diberikan aroma terapi lavender memang masih
(2006) mengatakan bahwa aromaterapi lavender merasa gugup, lupa akan prosedur akibat kaget
merupakan salah satu aromaterapi terkenal karena sesudah diberikan aromaterapi lavender
memiliki efek sedative, hyponif, dan anti- responden langsung masuk dan langsung
neurodepresive pada manusia, karena minyak melakukan tindakan OSCE disitulah responden
lavender dapat memberikan rasa tenang, merasa tertekan dan mengulang OSCE lagi pada
sehingga dapat digunakan sebagai manajemen prosedur yang pertama, akan tetapi responden
stres. Jadi dari pernyataan tersebut menjelaskan mengatakan sewaktu diberikan aroma terapi
bahwa memang benar aroma lavender dapat responden waktu itu merasakan nyaman, tenang,
membuat mengantuk dan seseorang yang rileks, dan fokus hanya saja dari dirinya sendiri
menghirupnya akan merasa lebih tenang dari yang tidak bisa mengontrol stres tersebut
sebelumnya. makanya hasil dari penelitian sesudah dan
sebelum diberikan aroma terapi lavender aroma terapi akan lebih baik lagi jika mengikuti
responden masih sama pada stres tingkat sedang. pola hidup yang seimbang.
Dan juga responden yang pertama mengatakan
sebelum diberikan aroma terapi pada OSCE
KESIMPULAN DAN SARAN
sebelumnya memang responden mudah merasa
Kesimpulan
gugup, cemas, tidak bisa rileks, dan kadang-
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan
kadang pada saat melakukan tindakan bisa lupa
yang telah diuraikan mengenai Pengaruh Teknik
dan itu membuat saya bisa mengikuti remedial
aromaterapi lavender pada tingkat stres
pada tindakan OSCE akan tetapi reponden sangat
mahasiswa semester 6 angkatan 8 di STIKES
menyenangi dan efektif pada saat dikumpulkan
Suaka Insan Banjarmasin 2017, maka dapat
bersama kelompok kecil dan membahas sama
diberikan kesimpulan sebagai berikut:
sama tentang tindakan OSCE sehingga
1. Hasil dari identifikasi pengaruh tingkat stress
responden merasa rileks dan nyaman pada saat
pada mahasiswa semester VI angkatan VIII
berdiskusi dan berkumpul di ruangan dengan
pada saat OSCE sebelum pemberian teknik
aroma terapi lavender. Dan responden yang
relaksasi aroma terapi lavender adalah
kedua mengatakan bahwa pada saat sesudah
sebesar 100% dengan tingkat stress sedang.
diberikan aroma terapi lavender dalam
2. Hasil dari identifikasi pengaruh tingkat stress
melakukan tindakan OSCE bahwa responden
pada mahasiswa semester VI angkatan VIII
merasakan rileks, santai, dan lebih tenang
pada saat OSCE sesudah pemberian teknik
melakukan tindakan dan berhati-hati dalam suatu
relaksasi aroma terapi lavender adalah
melakukan tindakan pada saat diberikan aroma
sebesar 92,85% dengan tingkat stress ringan
terapi pun di dalam ruangan responden
dan 7,14% dengan tingkat stress sedang.
merasakan santai, rileks, nyaman, fokus dalam
3. Pemberian teknik relaksasi aroma terapi
berdiskusi, dan sangat menikmati berdiskusi
lavende pada mahasiswa semester VI
diruangan karena responden mengatakan dengan
angkatan VIII pada saat OSCE memiliki
adanya kelompok kecil responden lebih fokus
pengaruh yang signifikan terhadap
berdiskusi dan tanya jawab dengan teman teman
penurunan tingkat stress dirasakan oleh
yang berbeda kelompok itu yang membuat
mahasiswa yang menjadi responden peneliti
responden lebih santai dan tetap fokus, sewaktu
pada saat pelaksaan OSCE (ρ = 0,00).
belum diberikan aroma terapi lavender pada saat
OSCE sebelumnya responden mengatakan bahwa
Saran
responden selalu merasakan yang namanya
Hasil penelitian yang telah dilakukan memberikan
gugup, tegang, tidak fokus, mudah lupa, dan
kesimpulan sebagaimana dijelaskan di atas, oleh
merasa tertekan pada saat OSCE itu diakibatkan
karenanya guna kebaikan pihak-pihak terkait,
oleh prosedur yang banyak, waktu yang sedikit
peneliti memberikan saran sebagai berikut :
untuk belajar, waktu OSCE cuma 7 menit pada
saat melakukan tindakan itu yang membuat
1. Bagi institusi STIKES Suaka Insan
responden biasanya mudah lupa dan merasa
Banjarmasin
tertekan karena merasa tertekan dalam
Diharapkan penelitian ini dapat menjadi
mengahadapi OSCE tersubut.
pertimbangan bagi institusi untuk lebih
meningkatkan kualitas pengajaran di
Maka dari penjelasan di atas dengan demikian
STIKES Suaka Insan terutama pada saat
dapat disimpulkan penggunaan aroma terapi
OSCE dan ujian. Hal tersebut seperti
lavender memiliki pengaruh dalam menurunkan
meningkatkan pengetahuan dan keterampilan
tingkat stress pada mahasiswa yang menjalani
semua orang dengan melaksanakan seminar
OSCE, dan serta teknik aromaterapi memberikan
mengenai terapi komplementer terutama
efek yang berbeda pada setiap individu.
pemberian aromaterapi lavender secara benar
Tergantung pada usia, gaya hidup, dan
dalam memberikan teknik relaksasi dan
bagaimana pemakai menggunakannya, efek
selanjutnya dengan pembuatan prosedur
tentang pemberian teknik aroma terapi pada Studi S1 Pendidikan Dokter Fakultas
mahasiswa menjadi unggulan institusi dalam Kedokteran Umum Dan Ilmu Kesehatan
meningkatkan akreditasi institusi. Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
Semester Satu Angkatan 2010/2011.
2. Bagi mahasiswa
Thesis. Di 14 September 2014 unduh dari
Mahasiswa sebagai salah satu bagian http://thesis.umy.ac.id
yang memiliki peranan penting dalam
pemberian asuhan keperawatan dan sebagai Arikunto, S. (2010). Prosedur Penelitian Suatu
responden dalam pemberian aroma terapi Pendekatan Praktek. Jakarta: PT. Rineka
lavender dalam terapi non farmakologi yang Cipta
dapat mengontrol tingkat stress diharapkan Ayut Merdikawati, Titin Andri Wihastuti. (2012).
dapat mengaplikasikan didalam kehidupan Aromaterapi Bunga Lavender Dengan
sehari-hari dan terlebih lagi pada waktu Tingkat Kecemasan Remaja Putri Pre
berjalannya OSCE dan ujian. Agar Mentrual Syndrome. Jurnal keperawatan.
mahasiswa dapat mengontrol stress yang Di 11 Juli 2012 unduh dari
http://ayut.fk@ub.ac.id
dialaminya serta memberikan kepuasaan saat
menjalani OSCE. Cervone, Daniel, dan Pervin, Lawcrence A.
3. Bagi peneliti lain (2011). Kepribadian: Teori dan
Diharapkan peneliti lain melanjutan dari Penelitian. Jakarta: Salemba Humaika
hasil penelitian ini untuk meneliti kelemahan
Drs. Moch. Imron TA, MM, MBA. (2014).
dan keterbatasan dari teknik-teknik relaksasi Metodologi Penelitian Bidang
yang dapat diberikan pada mahasiswa dan Kesehatan Edisi II, Jakarta: Sagung Seto
pasien yang mengalami stress, nyeri, dan
kecemasan. Drs. M. Dalyono. (2010). Psikologi Pendidikan,
Jakarta: Rineka Cipta
Afrianti Wahyu Widiarti, Suhardi. (2015). Martha Raile Alligood. (2014). Pakar Teori
Penurunan Kecemasan Menghadapi Keperawatan Volume II, Jakarta: Elsevier
Skripsi Dengan Menggunakan
Aromaterapi Inhalasi. Jurnal Terpadu Miao-Chuan Chen MS RN, Shu-Hui Fang MSE.
Ilmu Kesehatan. Di unduh 2 November (2013). The effects Of Aromatherapy In
2015dari http://Afrianti.fk.@ub.ac.id Relieving Symptoms Related To Job
Stress Among Nurses. International
Agustine Ruruh Rahwati. (2012). Hubungan Journal Of Nursing Practice. Di unduh
Antara Insidensi Stres Dan Prestasi mei 2013 dari Winey Publishing Asia Pty
Belajar Dalam Kaitannya Dengan Indeks ltd
Prestasi Pada Mahasiswa Baru Program
Myung-Haeng Hur, Ji-ah Song dll. (2014).
Aromatherapy For Stress Reduction In
Healthy Adults: A Systematic Revies and
Meta-Analaaysis Of Randomized Clinical
Trials. Journal homepage. Di unduh 08
Juni 2014 dari
www.elsevier.com/locate/maturitas
Peneliti :
1. Yola Tricintia
Mahasiswi STIKES Suaka Insan
Banjarmasin
2. Theresia Ivana
Dosen STIKES Suaka Insan Banjarmasin
3. Dwi Martha Agustina
Dosen STIKES Suaka Insan Banjarmasin