Aditya - Fernando - Transaksional Dan Transformasional Leader
Aditya - Fernando - Transaksional Dan Transformasional Leader
By : A Couple Of Buddy
Teori kepemimpinan ini pertama kali digagas oleh sosiolog Max Weber, yang
kemudian dikulik lebih dalam oleh Bernard M. Bass pada awal 1980-an.
1. Anggota akan berkontribusi melakukan yang terbaik ketika rantai komando jelas.
2. Adanya iming-iming hadiah dan hukuman selalu memotivasi.
3. Mematuhi instruksi pemimpin adalah tujuan utama para anggota.
4. Bawahan perlu dimonitor dengan hati-hati untuk memastikan target terpenuhi.
Jika atasan kita menganut gaya kepemimpinan transaksional, biasanya mereka menunjukkan
sifat-sifat seperti:
1. Berfokus pada tujuan jangka pendek; penekanan hanya pada penyelesaian tugas.
2. Mendukung kebijakan dan prosedur terstruktur.
3. Menekankan pentingnya aturan dan melakukan hal-hal dengan benar sesuai prosedur.
4. Menyukai efisiensi.
5. Condong menggunakan otak kiri.
6. Menentang perubahan (pro status quo).
1. Ada imbalan bagi orang-orang yang termotivasi oleh kepentingan diri sendiri untuk
mengikuti instruksi.
Tetapi tidak sedikit juga kekurangan gaya kepemimpinan ini. Berikut beberapa kekurangan
dari gaya kepemimpinan transaksional:
4. Anggota mungkin termotivasi hanya karena insentif, bukan untuk membuat kelompok
atau perusahaan lebih baik.
8. Kreativitas individual terbatas karena tujuan, sasaran, dan cara mencapainya sudah
ditetapkan.