Contoh Sporozoa
Contoh Sporozoa
Plasmodium vivax
Plasmodium vivax
Klasifikasi :
Kerajaan : Protista
Filum : Apicomplexa
Kelas : Aconoidasida
Ordo : Haemosporida
Famili : Plasmodiidae
Genus : Plasmodium
Morfologi umum :
Eritrosit yang terinfeksi oleh parasit ini mengalami pembesaran dan pucat karena kekurangan
hemoglobin.
Tropozoit :
tampak sebagai cincin amuboid akibat penebalan sitoplasma yang tidak merata.Tropozoit tua
Mikrogametosit berinti besar dalam pewarnaan Giemsa akan berwarna merah muda sedangkan
sitoplasma berwarna biru.
1. Bentuk Cincin
Ukuran 1/3 dari erytrosit
2. Bentuk Tropozoit
Ukuran besar
Penyebaran tersebar
3. Skizon Imatur
Pigmen tersebar
4. Skizon Matur
Mengisi erytrosit
Bentuk bersegmen
Merozoit 14-24
Rata 16
Ukuran sedang
5. Bentuk Mikrogametosit
Kromatin fibril-fibril dengan gelendong dengan daerah sekitar yang tidak berwarna
Pigmen tersebar
6. Bentuk makrogametosit
Waktu timbul 3-5 hari
Perkembangbiakan
Diagnosa Lab :
Penyakit
Malaria vivax
Malaria tertiana
Pengobatan
a. Pemberian obat untuk menurunkan demam seperti paracetamol, vitamin untuk meningkatkan
daya tahan tubuh sebagai upaya membantu kesembuhan.
b.Sedangkan obat antimalaria biasanya yang dipakai adalah Chloroquine, karena harganya yang
murah dan sampai saat ini terbukti efektif sebagai penyembuhan penyakit malaria di dunia
Pencegahan
Pencegahan penyakit malaria dapat dilakukan dengan Pembersihan Sarang Nyamuk (PSN), berusaha
menghindarkan diri dari gigitan nyamuk, atau upaya pencegahan dengan pemberian obat
Chloroquine bila mengunjungi daerah endemik malaria.
PLASMODIUM
{ November 14, 2011 @ 2:18 am } · { Uncategorized }
Siklus hidup Plasmodium dapat berlangsung pada dua keadaan, yaitu siklus hidup aseksual
( skizogoni ) yang terjadi di dalam sel darah merah vertebrata dan siklus hidup seksual ( sporogoni
yang berlangsung di dalam tubuh invertebrate ). Hasil siklus aseksual adalah merozoit, sedangkan
hasil siklus hidup sporogoni adalah sporozoit . Proses pembentukan gametosit yang disebut
gametogoni dimulai di dalam sel darah merah vertebrata dan berakhir di dalam tubuh nyamuk dengan
manusia maupun malaria pada kera. Sedangkan yang menjadi vector penular pada unggas adalah
Spesies parasit malaria yang dapat menginfeksi manusia adalah sebagai berikut :
a. Plasmodium vivax, dapat menyebabkan malaria tertian benigna, disebut juga malaria vivax atau ‘
tertian ague “, ini memiliki kecenderungan menginfeksi sel darah merah yang muda ( retikulosit ).
b. Plasmodium ovale, dapat menyebabkan malaria tertian benigna atau lebih cepat disebut malaria
ovale. Predileksinya terhadap sel-sel darah merah mirip dengan vivax yang menginfeksi sel darah
c. Pasmodium falciparum, dapat menyebabkan penyakit tertian maligna ( malaria tropica ), infeksi oleh
spesies ini menyebabkan parasitemia yang meningkat jauh lebih cepat dibandingkan spesies lain dan
merozoitnya menginfesi sel darah merah dari segala umur ( baik muda maupun tua ).
d. Plasmodium malariae, dapat menyebabkan malaria kuartana, serangan panas berulang setiap 72
jam, dan menginfeksi sel-sel darah yang tua P. malaria merupakan satu-satunya spesies parasit
malaria manusia yang ditemukan juga menginfeksi simpanse dan beberapa binatang lainnya ( Kus
Irianto, 2009 ).
Morfologi Plasmodium
Plasmodium vivax
Adapun gambar Plasmodium vivax dapat dilihat pada lampiran Gambar B.1. Berikut bentuk – bentuk
a. Bentuk cincin : 1. Ukuran 1/3 eritrosit, 2. Bentuk cincin tebal, 3. Kromatin masa padat berbatas
b. Bentuk Tropozoit : 1. Ukuran besar, 2. Bentuk sangat irregular, vakuola nyata, 3. Kromatin titik –
titik atau benang – benang, 4. Pigmen halus, warna kuning coklat, 5. Penyebaran partikel halus, 6.
Penyebaran tersebar.
c. Bentuk Skizon Imature : 1. Bentuk hampir mengisi seluruh eritrosit, 2. Bentuk sedikit amoeboid, 3.
d. Bentuk Skizon Mature : 1. Mengisi Eritrosit, 2. Bentuk bersegmen, 3. Merozoit 14 – 16, rata – rata
e. Bentuk Mikrogametosit : 1. Waktu timbul 3 – 5 hari, 2. Jumlah dalam darah banyak, ukuran mengisi
eritrosit yang membesar 3. Bentuk bulat/ ovale dan padat, 4. Sitoplasma biru pucat, 5. Kromatin fibril
f. Bentuk Makrogametosit : 1. Waktu timbul 3 – 5 hari, 2. Jumlah dalam darah banyak, ukuran mengisi
eritrosit yang membesar, 3. Bentuk bulat/ovale dan padat, 4. Sitoplasma biru tua, 5. Kromatin
Plasmodium ovale
Adapun gambar Plasmodium ovale dapat dilihat pada lampiran Gambar B.2. Berikut bentuk – bentuk
a. Bentuk Cincin : 1. Ukuran 1/3 eritrosit, 2. Bentuk cincin padat, 3. Kromatin massa padat berbatas
tegas, 4. Bentuk accole tidak ada, 5. Pigmen pada stadium ini tidak ada.
b. Bentuk Tropozoit sedang berkembang : 1. Ukuran kecil, 2. Bentuk padat, vakuola tidak dikenal, 3.
Kromatin mempunyai kelompok besar irregular, 4. Pigmen bentuk kasar, warna kuning coklat dan
c. Bentuk Skizon Imature : 1. Ukuran hampir mengisi eritrosit, 2. Bentuk berpigmen, 3. Merozoit 6-12,
d. Bentuk Mikrogametosit : 1. Waktu timbul 12 – 14 hari, 2. Jumlah dalam darah sedikit, 3. Ukuran
besar eritrosit, berbentuk bulat padat, 4. Sitoplasma biru pucat, 5. Kromatin dan pigmen seperti P.
vivax
e. Bentuk Makrogametosit : 1. Waktu timbul 12 – 14 hari, 2. Jumlah dalam darah sedikit, 3. Ukuran
sebesar eritrosit berbentuk bulat padat, 4. Sitoplasma biru tua, 5. Kromatin dan pigmen seperti P.
vivax
Plasmodium falciparum
Adapun gambar Plasmodium falciparum dapat dilihat pada lampiran Gambar B.3. Berikut bentuk –
a. Tropozoit muda : 1. Bentuk cincin dengan inti yang kecil dan sitoplasma yang halus, 2. Seringkala
cincin mempunyai 2 inti, 3. Banyak sekali cincin disertai tingkat parasit yang lebih tua
b. Tropozoit Dewasa : 1. Vakuole cincin sering tidak ada atau hampir tidak ada, 2. Parasit sangat kecil
dan kompak, 3. Sitoplasma biasanya pucat, oval, atau bulat tidak teratur. 4. Sebuah inti yang besar
kumpulan pigmen yang berkabut atau kelompok yang sangat gelap kira – kira sebesar inti. 5. Biasanya
hanya dijumpai pada infeksi berat saja, dimana terlihat bentuk yang banyak jumlahnya.
c. Skizon muda : 1. Tingkat ini jarang terlihat dan biasanya bersama – sama dengan sejumlah besar
tropozoit sedang berkembang. 2. Parasit sangat kecil dengan 2 inti atau lebih dan sedikit sekali
sitoplasmanya sering berwarna pucat. 3. Pigmen terdiri dari satu kelompok kecil atau lebih, padat dan
d. Skizon dewasa : 1. Selalu bersamaan dengan banyak bentuk cincin 7 kali, 2. Biasanya mempunyai
kira – kira 20 atau lebih merozoit kecil yang berkumpul disekitar satu kelompok kecil, pigmen yang
e. Gametosit dewasa : 1. Bentuk pisang atau biji kacang kedele, 2. Pada bagian yang tebal dari
sediaan, dapat berbentuk bulat, bujur telur atau kelihatan agak rusak, 3. Dapat bersama – sama
a. Tropozoit awal : 1. Ukuran 1/5 dari eritrosit, 2. Bentuk cincin sangat halus, 3. Kromatin titik halus
sering kali dua, 4. Bentuk acole stadium ini tidak ada, 5. Pigmen pada stadium ini tidak ada.
b. Tropozoit sedang berkembang : 1. Jarang terlihat dalam darah perifer, 2. Mempunyai ukuran kecil,
3. Berbentuk padat, 4. Vakuole tidak dikenal, 5. Kromatin titik atau batang – batang, 6. Berpigmen
bentuk kasar.
c. Skizon Imature ( muda ) : 1. Jarang terlihat dalam darah perifer, 2. Ukuran hampir mengisi eritrosit,
d. Skizon matur ( tua ) : 1. Jarang terlihat dalam darah perifier, 2. Ukuran hampir mengisi eritrosit, 3.
e. Makrogametosit : 1. Jumlah dalam darah banyak, 2. Ukuran lebih besar daripada eritrosit, 3. Bentuk
bulan sabit ujung runang/ bulat, 4. Sitoplasma biru tua, 5. Kromatin granula padat dekat pusat, 6.
f. Mikrogametosit : 1. Waktu timbul 7 – 12 hari, 2. Jumlah dalam darah banyak, 3. Ukuran lebih besar
daripada eritrosit, 4. Bentuk seperti pisang, 5. Sitoplasma biru kemerahan, 6. Kromatin granula halus
Plasmodium malariae
Adapun gambar Plasmodium malariae dapat dilihat pada lampiran Gambar B.4. Berikut bentuk –
a. Tropozoit muda : 1. Cincin lebih tebal dengan inti yang kasar dan sedikit sitoplasma yang biasanya
tertutup tanpa vakuola, 2. Pigmen berbentuk lebih awal, 3. Praktis tingkat yang lebih tua selalu ada
b. Tropozoit sedang berkembang : 1. Kecil, kompak, biasanya bulat, pigmen menjadi padat gelap
dengan butir – butir agak kasar, sehingga kelihatan terbenam dalam pigmen, 2. Fase tropozoit ini
langsung lama, jadi tingkat ini adalah yang paling lazim dan paling sering dijumpai.
c. Tropozoit dewasa : 1. Kompak, warna lebih tua dan ukuran lebih besar dari tingkat sebelumnya. 2.
Pigmen yang kasar, coklat tua dan berlimpah, sering menutupi inti, 3. Sukar membedakannya dengan
d. Skizon muda :1. Sangat mirip P. vivax kecuali parasitnya yang lebih kecil, 2. Sering sangat kompak
sehingga sulit mengenal susunan dalam dari parasit, 3. Biasanya bersama-sama dengan parasit
e. Skizon tua : 1. Stadium yang kadang menjadi dalam sediaan darah tebal, 2. Dapat dijumpai dalam
jumlah yang banyak dan biasanya bersama tropozoit atau skizon muda atau kedua-duanya.
f. Gametosit muda : 1. Pigmen padat dan gelap, lebih sering mengumpul kadang – kadang memancar,
2. Sama dengan P. vivax kecuali tidak begitu sering dijumpai, 3. Menyerupai tropozoit yang sehingga
g. Gametosit tua : 1. Biasanya jumlah sedikit dan agak kecil dari P. vivax, 2. Pigmen lebih kasar dan
a. Tropozoit awal : 1. Ukuran 1/3 dari eritrosit, 2. Berbentuk cincin padat, 3. Kromatin sering
b. Tropozoit sedang berkembang : 1. Ukuran kecil, bentuk padat, 2. sering berbentuk barang, 3.
vacuole tidak dikenal, 4. kromatin titik atau benang, 5. Pigmen bentuk kasar, berwarna coklat tua dan
c. Skizon immature ( muda ) : 1. Ukuran hampir mengisi, 2. Bentuk padat, 3. Kromatin sedikit berupa
d. Skizon matur ( tua ) : 1. Ukuran hampir mengisi eritrosit, 2. Bentuk berpigmen, 3. Merozoit 6 – 12
e. Mikrogametosit : 1. Waktu timbul 7 – 14 hari, 2. Ukuran dalam darah sedikit, 3. Ukuran lebih kecil
daripada eritrosit, 4. Bentuk bulat padat, 5. Sitoplasma biru pucat, 6. Kromatin seperti P. vivax
f. Makrogametosit : 1. Waktu timbul 7 – 14 hari, 2. Jumlah dalam darah sedikit, 3. Ukuran lebih kecil
daripada eritrosit, 4. Bentuk bulat padat, 5. Sitoplasma biru tua, 6. Kromatin seperti P. vivax, 7.