Anda di halaman 1dari 39

MATEMATIKA DAN BERPIKIR LOGIS

ARGUMEN
DEPARTEMEN MATEMATIKA FMIPA IPB - 2020
PENGANTAR
1 Motivasi, ilustrasi argumen
dalam kehidupan sehari-hari

TOPIK BAHASAN
ARGUMEN
2 Pengertian, bentuk, aturan
inferensia

ARGUMEN BERKUANTIFIKASI

Berargumentasi yang 3 Argumen yang melibatkan


pengkuantifikasi “semua”,
sah secara logika “takada”, “beberapa”

LATIHAN SOAL
4 Pendalaman materi melalui
problem solving
PENGANTAR
Contoh berargumentasi dalam
kehidupan sehari-hari

Kisah ARGUMEN di
balik cuci tangan
Kisah ARGUMEN
di balik cuci
tangan

Ignaz Semmelweis Google Doodle - March 20, 2020


Klinik I

➢ Semmelweis : dokter kandungan di RSU Wina.


➢ 1846: diangkat sebagai asisten kepala Klinik I
(tempat praktik mhs kedokteran).
➢ Klinik I bersebelahan dengan Klinik II (tempat
praktik bidan).
➢ Serangan penyakit baru: demam nifas yang
menyerang ibu-ibu melahirkan. Klinik II

Kutha Ardana - Dep. Matematika, FMIPA - IPB, 2020 5


Tingkat Kematian Klinik I Klinik II
Ibu bersalin 9.9 % 3.4 %
Bayi 6.1 % 2.1 %

Hipotesis penyebab
demam nifas
1. Kualitas udara
2. Kepadatan berlebih
3. Kecemasan pasien
4. Benda asing (kadaver) di
tangan dokter

Kutha Ardana - Dep. Matematika, FMIPA - IPB, 2020


Tingkat Kematian Klinik I Klinik II
Ibu bersalin 9.9 % 3.4 %
Bayi 6.1 % 2.1 %

Argumentasi I SAH!

• Jika demam nifas disebabkan oleh


pengaruh kualitas udara, maka tingkat 𝑢→𝑠
kematian di Klinik I dan II akan serupa.
• Namun faktanya, tingkat kematian Klinik I
dan II tdk sama.
−𝑠
• Kesimpulannya, demam nifas tidak
disebabkan oleh pengaruh kualitas udara. ∴ −𝑢
Kutha Ardana - Dep. Matematika, FMIPA - IPB, 2020
Tingkat Kematian Klinik I Klinik II
Ibu bersalin 9.9 % 3.4 %
Bayi 6.1 % 2.1 %

Argumentasi IV SAH?
• Jika demam nifas disebabkan oleh bahan
kontaminan (kadaver) di tangan dokter, maka
tingkat kematian akan turun dengan cara dokter 𝑘→𝑡
mencuci tangan dengan air berklorin sebelum
dan sesudah operasi melahirkan.
• Dia memaksa para dokter melakukan ini. 𝑡
Hasilnya adalah tingkat kematian turun bahkan
lebih rendah dibandingkan Klinik II.
• Kesimpulannya, demam nifas disebabkan oleh ∴𝑘
bahan kontaminan (kadaver) di tangan dokter.

Kutha Ardana - Dep. Matematika, FMIPA - IPB, 2020


ARGUMEN
Pengertian, bentuk, aturan
inferensia
Mengapa belajar argumen?
• belajar strategi bernalar dengan
Mengapa beberapa baik → aturan inferensia
orang dapat bernalar, • menghindari kesalahan umum
berargumentasi dengan dalam penalaran → logical fallacies
baik, beberapa tidak? • belajar teknik yang efektif untuk
mengevaluasi keabsahan argumen.

bakat studi tentang metode


sebagian,
alami untuk mengevaluasi
YA
? argumen

sebagian, bisa diasah dan studi


TIDAK disempurnakan LOGIKA

Kutha Ardana - Dep. Matematika, FMIPA - IPB, 2020 10


Argumen
Definisi
Argumen terdiri atas sekumpulan
Premis 1
proposisi,
• salah satu disebut kesimpulan, dan Premis 2
Kesimpulan
lainnya disebut premis (hipotesis). ⋮
• premis (hipotesis) dimaksudkan
untuk mendukung kesimpulan. Premis-𝑛 ,𝑛 ≥ 1

Kutha Ardana - Dep. Matematika, FMIPA - IPB, 2020 11


Bentuk Argumen

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur
adipiscing elit, sed do eiusmod tempor adipiscing elit, sed do eiusmod tempor
BENTUK
incididunt ut labore et DASAR
dolore magna BENTUK
incididunt ut labore etALTERNATIF
dolore magna
aliqua. aliqua.
𝑃1
𝑃1 ∧ 𝑃2 ∧ ⋯ ∧ 𝑃𝑛 → 𝐾 ⋮
𝑃𝑛
𝑃1 , ⋯ , 𝑃𝑛 : premis (hipotesis)
𝐾 : kesimpulan ∴𝐾

Kutha Ardana - Dep. Matematika, FMIPA - IPB, 2020 12


Keabsahan Argumen
Argumen
𝑃1 ∧ 𝑃2 ∧ ⋯ ∧ 𝑃𝑛 → 𝐾
Sah
tautologi
𝑃1 ∧ 𝑃2 ∧ ⋯ ∧ 𝑃𝑛 → 𝐾
Tidak sah
tak-tautologi

• Pada suatu argumen (deduktif) yang sah, jika semua hipotesisnya benar, maka kesimpulannya
pasti benar. Mustahil hipotesisnya benar, kesimpulannya salah.
• Jika argumen 𝑃1 ∧ 𝑃2 ∧ ⋯ ∧ 𝑃𝑛 → 𝐾 sah, maka argumen tersebut juga disebut implikasi
lojik, dilambangkan 𝑃1 ∧ 𝑃2 ∧ ⋯ ∧ 𝑃𝑛 ⇒ 𝐾
Kutha Ardana - Dep. Matematika, FMIPA - IPB, 2020 13
Pemeriksaan Keabsahan Argumen

Aturan Inferensia Dalil-dalil


Aturan dasar penarikan
1 Dalil-dalil kesetaraan pada
kesimpulan yang sah. bab sebelumnya.

Metode “TKP”
2 3 Gabungan
Tabel Kebenaran Pendek Gabungan (1) – (3).
Hanya memeriksa kemungkinan
kesimpulan bernilai 0, premis 1
(argumen tidak sah). Selainnya,
argumen sah.
4

Kutha Ardana - Dep. Matematika, FMIPA - IPB, 2020 14


Aturan Inferensia
BENTUK BAKU ARGUMEN YANG SAH (TAUTOLOGI)

MP MT SH SD
Modus Ponens Modus Tollens Silogisme Hipotesis Silogisme Disjungsi
𝑃1: 𝑝→𝑞 𝑝→𝑞 𝑝→𝑞 𝑝∨𝑞 𝑝∨𝑞
𝑃2: 𝑝 −𝑞 𝑞→𝑟 −𝑝 −𝑞
𝐾: ∴𝑞 ∴ −𝑝 ∴𝑝→𝑟 ∴𝑞 ∴𝑝
penalaran langsung penalaran kontrapositif penalaran transitif penalaran alternatif

Kutha Ardana - Dep. Matematika, FMIPA - IPB, 2020 15


Aturan Baku Inferensia
Contoh Argumen
penegasan anteseden penolakan konsekuen
Modus Ponens Modus Tolens
Jika hari hujan, maka halaman Jika hari hujan, maka halaman
basah. Hari hujan.
Akibatnya, halaman basah.
MP MT basah. Halaman tidak basah.
Karena itu, hari tidak hujan.
ℎ→𝑏 ℎ→𝑏
ℎ −𝑏
∴𝑏 ∴ −ℎ
Silogisme Disjungsi Silogisme Hipotesis
Si Gepeng atau si Corah yang Jika biaya kuliah terus meningkat, maka
mencuri perhiasan itu. Ternyata hanya orang kaya yang mampu membiayai
si Gepeng tidak mencuri
perhiasan itu. Berarti, si Corah
SD SH pendidikan PT. Jika hanya orang kaya yang
mampu membiayai pendidikan PT, maka
pembagian jurang kelas kaya-miskin makin
pelakunya.
menguat. Artinya, jika biaya kuliah terus
𝑔∨𝑐 𝑏→𝑘 meningkat, maka pembagian jurang kelas
−𝑔 𝑘→𝑗 kaya-miskin makin menguat.
∴𝑐 ∴𝑏→𝑗
Kutha Ardana - Dep. Matematika, FMIPA - IPB, 2020 16
Aturan Baku Inferensia
Pemeriksaan Tabel Kebenaran Argumen
penegasan anteseden
Modus Ponens
Jika hari hujan, maka halaman 𝐾 𝑃2 𝑃1
basah. Hari hujan.
Akibatnya, halaman basah.
MP • Tidak perlu membuat tabel 𝒃 𝒉 𝒉→𝒃
ℎ→𝑏 lengkap 1 1 1
ℎ 𝑃1 ∧ 𝑃2 → 𝐾. 1 0 1
∴𝑏
• Cukup dilihat nilai 0 1 0
kebenaran 𝑃1, 𝑃2, … , 𝐾
0 0 1
Jika ada baris ∀𝑃𝑖 = 1, 𝐾 = 0,
maka taksah, selainnya sah.

Kutha Ardana - Dep. Matematika, FMIPA - IPB, 2020 17


Beberapa Bentuk Fallacy Argumen
𝐾 𝑃2 𝑃1 penegasan konsekuen penolakan anteseden
𝒑 𝒒 𝒑→𝒒 Fallacy Fallacy
Modus Ponens Modus Tollens
1 1 1
1 0 0
𝑃1 𝑝→𝑞 𝑝→𝑞
ada baris ∀𝑃𝑖 = 1, 𝐾 = 0,
𝑃2 𝑞 −𝑝
0 1 1
maka taksah. 𝐾 ∴𝑝 ∴ −𝑞
0 0 1
Fallacy Fallacy
Silogisme Hipotesis Silogisme Disjungsi
Fallacy Modus Ponens 𝑝→𝑞 𝑝∨𝑞 𝑝∨𝑞
Jika jalanan macet, maka saya terlambat masuk kelas.
Saya terlambat masuk kelas.
𝑞→𝑟 𝑝 𝑞
∴ Jalanan macet. ∴𝑟→𝑝 ∴ −𝑞 ∴ −𝑝

Kutha Ardana - Dep. Matematika, FMIPA - IPB, 2020 18


Beberapa Bentuk Fallacy Argumen
penegasan konsekuen penolakan anteseden
Fallacy Modus Tolens Fallacy Fallacy
Jika jalanan macet, maka saya terlambat masuk kelas. Modus Ponens Modus Tollens
Jalanan tidak macet.
∴ Saya tidak terlambat masuk kelas. 𝑃1 𝑝→𝑞 𝑝→𝑞
𝑃2 𝑞 −𝑝
Fallacy Silogisme Hipotesis
Jika seseorang belajar logika, maka dia terhindar
𝐾 ∴𝑝 ∴ −𝑞
dari sesat nalar. Jika dia terhindar dari sesat nalar,
maka dia dapat berargumentasi dengan sahih. Fallacy Fallacy
∴Karenanya, jika seseorang dapat berargumentasi Silogisme Hipotesis Silogisme Disjungsi
dengan sahih, maka dia belajar logika. 𝑝→𝑞 𝑝∨𝑞 𝑝∨𝑞
Fallacy Silogisme Disjungsi 𝑞→𝑟 𝑝 𝑞
Sedikitnya satu orang yang terlibat, Si Gepeng atau ∴𝑟→𝑝 ∴ −𝑞 ∴ −𝑝
si Corah yang mencuri perhiasan itu.
Gepeng mencuri perhiasan itu.
∴ Corah tidak mencuri perhiasan itu.
Kutha Ardana - Dep. Matematika, FMIPA - IPB, 2020 19
Contoh 2.1
Lambangkan proposisi-proposisi berikut,
lalu gunakan aturan inferensia beserta
tahapannya untuk memeriksa keabsahan
argumen
Joni seorang pekerja keras. Jika Joni bekerja
keras, maka dia tidak punya waktu
berekreasi. Jika dia tidak punya waktu
berekreasi, maka dia tidak punya banyak
teman. Jadi, Joni tidak punya banyak
teman.

Kutha Ardana - Dep. Matematika, FMIPA - IPB, 2020 20


Solusi 2.1
Joni seorang pekerja keras. Jika Joni pekerja
Misalkan
keras, maka dia tidak punya waktu berekreasi.
𝑘 = Joni pekerja keras.
Jika dia tidak punya waktu berekreasi, maka dia
𝑟 = Joni punya waktu berekreasi. tidak punya banyak teman. Akibatnya Joni tidak
𝑡 = Joni punya banyak teman. punya banyak teman.

Cara – 1 Cara - 2
No.
Proposisi Inferensia Proposisi Inferensia
P1: 𝑘
1 𝑘 P1 𝑘 P1
P2: 𝑘 → −𝑟
P3: −𝑟 → −𝑡 2 𝑘 → −𝑟 P2 𝑘 → −𝑟 P2
K: −𝑡 3 −𝑟 → −𝑡 P3 −𝑟 → −𝑡 P3
4 −𝑟 MP 1, 2 𝑘 → −𝑡 SH 2, 3
5 −𝑡 MP 3, 4 −𝑡 MP 1,4
∴ argumen SAH
Keterangan: MP = modus ponens, SH = silogisme hipotesis

Kutha Ardana - Dep. Matematika, FMIPA - IPB, 2020 21


Contoh 2.2
Diberikan sebuah argumen dengan premis-
premis:
1. −𝑛 → (𝑏 → 𝑑 → (𝑛 ∨ −𝑒)
2. 𝑏 → 𝑒 → −𝑛
3. 𝑏 → 𝑑
4. 𝑑 → 𝑒
dan kesimpulan – 𝑑.
Gunakan aturan inferensia untuk membuktikan
bahwa argumen tersebut sah.

Kutha Ardana - Dep. Matematika, FMIPA - IPB, 2020 22


Solusi 2.2
P1 :−𝑛 → (𝑏 → 𝑑 → (𝑛 ∨ −𝑒)]
P2 : 𝑏 → 𝑒 → −𝑛
P3 :𝑏 →𝑑
P4 :𝑑 →𝑒
K : −𝑑

No. Proposisi Inferensia No. Proposisi Inferensia


1 −𝑛 → (𝑏 → 𝑑 → (𝑛 ∨ −𝑒)] P1 6 −𝑛 MP 2, 5
2 𝑏 → 𝑒 → −𝑛 P2 7 𝑏 → 𝑑 → (𝑛 ∨ −𝑒) MP 1, 6
3 𝑏→𝑑 P3 8 𝑛 ∨ −𝑒 MP 3, 7
4 𝑑→𝑒 P4 9 −𝑒 SD 6, 8
5 𝑏→𝑒 SH 3, 4 10 −𝑑 MT 4, 9
Keterangan: MP = modus ponens, MT = modus tolens,
SD = silogisme disjungsi, SH = silogisme hipotesis.

∴ argumen SAH
Kutha Ardana - Dep. Matematika, FMIPA - IPB, 2020 23
Aturan Inferensia: Plus - Minus
Memberikan landasan yang kokoh
dalam melakukan penarikan
kesimpulan secara deduktif. PLUS
Dapat digunakan untuk memeriksa
argumen yang SAH sesuai aturan yang
digunakan.

Tidak dapat digunakan


untuk memeriksa argumen
yang TAKSAH.
MINUS

Kutha Ardana - Dep. Matematika, FMIPA - IPB, 2020 24


Metode “TKP” (Tabel Kebenaran Pendek)
TAKSAH (taktautologi)
Kegunaan Landasan Metode No. 𝒑𝟏 ⋯ 𝒑𝒌 (𝑷𝟏 ⋯ 𝑷𝒏 ) → 𝑲
1 1 1 1 ⋯ 1 1 1
• Argumen 𝑃 → 𝐾 ≡ (𝑃1 ∧ 𝑃2 ∧ ⋯ ∧ 𝑃𝑛 ) → 𝐾
Untuk 2 1 0 1 ⋯ 1 0 0
tak-tautologi jjk. minimal ada satu baris
memeriksa pada tabel kebenarannya dengan nilai akhir ⋮ ⋮ ⋮ ⋮
keabsahan 0, (∀𝑃𝑖 = 1, 𝐾 = 0). 2𝑘 0 0 1 ⋯ 0 1 1
argumen (sah
• Cukup diselidiki kemungkinan argumen 𝑃 → SAH (tautologi)
/ taksah)
𝐾 bernilai 0, yakni ketika 𝑃 = 1, 𝐾 =
menggunakan No. 𝒑𝟏 ⋯ 𝒑𝒌 (𝑷𝟏 ⋯ 𝑷𝒏 ) → 𝑲
0 atau 𝑃1 = 1, 𝑃2 = 1, ⋯ , 𝑃𝑛 = 1, 𝐾 = 0.
nilai 1 1 1 1 1 1 1
kebenaran • Jika argumen 𝑃 → 𝐾 dapat dibuat bernilai
2 1 0 0 1 1 1
secara efisien. 0, maka argumen tersebut TAKSAH. Jika
tidak dapat dibuat bernilai 0, maka ⋮ ⋮ ⋮ ⋮ ⋮
argumen tersebut SAH.
2𝑘 0 0 1 0 1 1

Kutha Ardana - Dep. Matematika, FMIPA - IPB, 2020 25


Contoh 2.3
Gunakan metode TKP untuk memeriksa keabsahan argumen-argumen berikut
0 (iv) 0 (ii) 0 (v) 1 (vi)
P1: 𝑝 ∨ 𝑞 P1 P2 K P1: 𝑝 ∨ 𝑞 P1 P2 P3 K
1 (iii)
(0 ∧ 1) → 0 0 (iv) (1 ∧ 1 ∧ 1) → 0
(a) P2: −𝑝 1 P2: 𝑝 → −𝑞 0 (vii) 0
(b)
ฎ0
0→ 0 (iii)
0 (ii) ฎ0
1→
∴K: 𝑞 0 (i) P3: 𝑝 → 𝑟
tidak bisa dibuat 1 → 0 ∴K: 𝑟 0 (i)
∴SAH bisa dibuat 1 → 0, ∴TAKSAH
K P1 P2 K P1 P2 P3
𝒑 𝒒 𝒑 ∨ 𝒒 −𝒑 𝒑 𝒒 𝒓 𝒑∨𝒒 𝒑 → −𝒒 𝒑→𝒓
1 1 1 0 1 1 1 1 0 1

1 0 1 0 1 1 0 1 0 0
1 0 1 1 1 1
0 1 1 1
1 0 0 1 1 0
0 0 0 1
0 1 1 1 1 1
0 1 0 1 1 1
0 0 1 0 1 1
0 0 0 0 1 1
Kutha Ardana - Dep. Matematika, FMIPA - IPB, 2020 26
ARGUMEN BERKUANTIFIKASI
Argumen yang melibatkan pengkuantifikasi
“semua”, “tak ada”, “beberapa”
Argumen Berkuantifikasi
Silogisme Kategorik
• Argumen sering muncul melibatkan himpunan yang unsur-
unsurnya dideskripsikan menggunakan pengkuantifikasi: “semua”,
“tak ada”, “beberapa”.
• Argumen berkuantifikasi dengan 2 premis dan 1 kesimpulan yang
melibatkan 3 kategori sering disebut dengan Silogisme Kategorik.

Contoh
𝑃1 : Semua mahasiswa IPB belajar dari rumah.
𝑃2 : Semua yang belajar dari rumah boros kuota internet.
𝐾 : Semua mahasiswa IPB boros kuota internet.
Kutha Ardana - Dep. Matematika, FMIPA - IPB, 2020 28
Bentuk Baku Silogisme Kategorik
Empat Jenis Bentuk Baku

No. Proposisi Makna / Bentuk Kesetaraan Sifat


1 A : Semua 𝑃 adalah 𝑄. Tak ada anggota 𝑃 di luar 𝑄. umum, positif
2 E : Tidak ada 𝑃 yang juga 𝑄. Tak ada anggota 𝑃 di dalam 𝑄. umum, negatif
3 I : Beberapa 𝑃 juga 𝑄. Sedikitnya ada satu anggota 𝑃 di dalam 𝑄. khusus, positif
4 O: Beberapa 𝑃 bukan 𝑄. Sedikitnya ada satu anggota 𝑃 di luar 𝑄. khusus, negatif

• A, I ← bhs. Latin AffIrmo (“affirm”, menegaskan)


• E, O ← bhs. Latin nEgO (“deny”, menolak)

Kutha Ardana - Dep. Matematika, FMIPA - IPB, 2020 29


Diagram Venn Silogisme Kategorik
No. Proposisi Makna / Bentuk Kesetaraan
1 A : Semua 𝑃 adalah 𝑄. Tak ada anggota 𝑃 di luar 𝑄.
umum: arsir!
2 E : Tidak ada 𝑃 yang juga 𝑄. Tak ada anggota 𝑃 di dalam 𝑄.
3 I : Beberapa 𝑃 juga 𝑄. Sedikitnya ada satu anggota 𝑃 di dalam 𝑄. khusus: tandai, ×!
4 O: Beberapa 𝑃 bukan 𝑄. Sedikitnya ada satu anggota A di luar B.

× ×

𝑃 𝑄 𝑃 𝑄 𝑃 𝑄 𝑃 𝑄
Semua 𝑃 adalah 𝑄 Tak ada 𝑃 yang 𝑄 Beberapa 𝑃 adalah 𝑄 Beberapa 𝑃 bukan 𝑄
: KOSONG (tanpa unsur) × : ada/beberapa (sedikitnya satu) unsur
daerah yang tidak diarsir atau tak ditandai × : tak dapat ditentukan – mungkin berisi unsur, mungkin tidak.
Kutha Ardana - Dep. Matematika, FMIPA - IPB, 2020 30
Prinsip Uji Keabsahan Silogisme Kategorik
dengan Diagram Venn *)

Argumen Deduktif
• Kesimpulan mengikuti premis secara pasti
• Premis benar, kesimpulan pasti benar
• Mustahil premis benar kesimpulan salah

• Periksa dengan diagram venn HANYA untuk premis-premis penyusunnya


• Apakah hasil akhir diagram juga mencerminkan kesimpulan?
• Ya : argumen sah
• Tidak : argumen tidak sah

*) dari sudut pandang Boole (logika modern)


Kutha Ardana - Dep. Matematika, FMIPA - IPB, 2020 31
Tahapan Pemeriksaan Keabsahan Silogisme
Kategorik dengan Diagram Venn (Boole)
Ilustrasi
1. Buat diagram (hanya) bagi premis-premisnya.
2. Mulai dengan kuantifikasi umum (semua, tak P1 : Semua R adalah P
ada) kemudian kuantifikasi khusus
(beberapa). P2a : Bbrp. R adalah Q P2b : Bbrp. Q bukan R
• Kuantifikasi umum: arsir bagian yang kosong
• Kuantifikasi khusus: tandai keberadaan suatu ∴K : Bbrp. P adalah Q. ∴K : Bbrp. Q bukan P.
unsur dengan ”×” di bagian yang dimaksud.
sah taksah
3. Bila menggunakan ”×” (sedikitnya ada satu),
letakkan di batas daerah hanya bila R R
penempatannya tak dapat ditentukan.
4. Apakah diagram premis juga mewakili
kesimpulan? ×
• Jika ya, maka argumen sah ×
• Jika tidak, maka argumen taksah. P Q P Q
Kutha Ardana - Dep. Matematika, FMIPA - IPB, 2020 32
Contoh
3.1 3.2
P1 : Semua mahasiswa IPB belajar dari rumah. P1 : Beberapa C adalah B.
P2 : Semua yang belajar dari rumah boros kuota internet. P2 : Semua B adalah A.
K : Semua mahasiswa IPB boros kuota internet. K : Beberapa A adalah C.

R i. P2: arsir 1, 4 B
i. P1: arsir 5,6 ii. P1: silang di 3 (karena 4 kosong)
ii. P2: arsir 1, 2 1 iii. K: silang di 3 atau 6 1
iii. K: arsir 2, 5 (terwakili ii, sah)
(terwakili (i), (ii), sah)
2 4 2 4
3 ×
3
sah 6 7 sah 6 7
5 5

I N A C
Kutha Ardana - Dep. Matematika, FMIPA - IPB, 2020 33
Contoh
3.3 3.4
P1 : Semua matematikawan yang baik P1 : Semua OTG memiliki imunitas yang baik
memiliki kecerdasan kreatif. P2 : Beberapa mahasiswa bukan OTG (org tanpa gejala)
P2 : Beberapa sarjana tidak memiliki kecerdasan kreatif. K : Beberapa mahasiswa tidak memiliki imunitas
K : Beberapa sarjana bukanlah matematikawan yang baik. yang baik
K O
i. P1: arsir 6, 7 i. P1: arsir 1, 2
ii. P2: silang di 5 (karena 6 kosong) ii. P2: silang di antara 5 & 6
1 1
iii. K: silang di 2 atau 5 iii. K: silang di 5 (krn 2 kosong)
(terwakili (ii) − silang di 5, sah) (tak-terwakili, taksah)
2 4 2 4
taksah
3 Catatan 3
sah × 6
Bbrp (≥ 1) mhs bukan OTG
5 6
5
7 (× di antara 5 & 6) bermakna: × 7
• di 5 saja, atau
• di 6 saja, atau
S M • keduanya (5 dan 6) M I
Kutha Ardana - Dep. Matematika, FMIPA - IPB, 2020 34
Latihan Soal

TUGAS
KELOMPOK
Posting jawaban di Forum Diskusi Kelas
Tugas Kelompok (TK-1)

Gunakan aturan inferensia, metode TKP, dalil-dalil atau kombinasinya untuk


memeriksa keabsahan argumen berikut. Bila tidak sah, tentukan nilai kebenaran
proposisi penyusunnya yang menyebabkan argumen taksah.
1. 𝑝 ∨ 𝑞 2. 𝑝 → 𝑞 3. 𝑝 → (𝑞 ∨ 𝑟)
𝑞→𝑟 𝑝 → −𝑞 −𝑞
∴ 𝑝∨𝑞 →𝑟 𝑝→𝑟 −𝑟
∴𝑟 ∴ −𝑝
4.
𝑝→𝑟 5. 𝑝 → 𝑞
𝑞→𝑠 𝑟→𝑠
−(𝑟 ∧ 𝑠) 𝑝∨𝑠
∴ −(𝑝 ∧ 𝑞) ∴𝑞∨𝑟

Kutha Ardana - Dep. Matematika, FMIPA - IPB, 2020 36


Tugas Kelompok (TK-2)

Lambangkan argumen berikut menggunakan nama proposisi penyusun yang


diberikan (warna kuning), lalu periksa keabsahannya menggunakan perpaduan:
i. aturan inferensia dan dalil untuk no. 6
ii. aturan inferensia dan metode TKP untuk no. 7
6. (Bak makan buah simalakama, dia menghadapi pilihan yang berat). Jika dia
tidak melaksanakan perintah pengadilan, dia akan dipecat dari jabatannya.
Kalau pun dia laksanakan perintah pengadilan, dia akan dipecat juga. Artinya,
pemecatan dari jabatannya merupakan suatu kepastian.
7. Berikut adalah hasil investigasi suatu kasus pencurian.
Pencuri berlian itu si BOS (botak sebelah) ataukah si JOS (juling sebelah). Jika
JOS yang mencuri berlian tersebut, maka (setelah kejadian) dia berada di kafe.
Tapi jika JOS ada di terminal bus, maka dia tidak ada di kafe. Oleh karena itu,
jika JOS ada di terminal bus, maka BOS lah yang mencuri berlian tersebut.

Kutha Ardana - Dep. Matematika, FMIPA - IPB, 2020 37


Tugas Kelompok (TK-3)

Gunakan Diagram Venn untuk memeriksa keabsahan argumen berkuantifikasi berikut.


Huruf berwarna menyatakan lambang kategori.
8. Semua bilangan asli merupakan bilangan bulat. Beberapa bilangan bulat berupa
bilangan ganjil. Konsekunsi logisnya, beberapa bilangan asli merupakan bilangan
ganjil.
9. Seluruh penguin adalah burung. Beberapa penguin berwarna putih. Ini berarti,
beberapa burung putih adalah penguin.
10. Gunakan diagram Venn dan tariklah kesimpulan yang sah dari dua premis berikut
ke dalam bentuk baku. Bila tak dapat ditarik kesimpulan, tuliskan “tak ada
kesimpulan”.
P1: Beberapa C bukan B.
P2: Semua C adalah A.

Kutha Ardana - Dep. Matematika, FMIPA - IPB, 2020 38


PUSTAKA UTAMA
Copi IM, Cohen C, McMahon, K. 2011. Introduction to Logic, 14th Edition.
Pearson Prentice Hall.

Anda mungkin juga menyukai