Morfologi Sebagai Pendekatan Memahami Kota: Weishaguna Dan Ernady Saodih
Morfologi Sebagai Pendekatan Memahami Kota: Weishaguna Dan Ernady Saodih
Memahami Kota
ABSTRAK
Dari berbagai teoritis yang ada, secara umum perancangan kota dapat
dibagi menjadi dua kelompok pendekatan yang saling berkaitan yaitu (1)
pendekatan kota sebagai proses dan (2) kota sebagai produk. Pendekatan
perancangan Kota sebagai proses perencanaan berhirarkis dengan melibatkan
aspek-aspek perencanaan seperti analisis proses ekologi berkaitan dengan fisik,
sosial-budaya, ekonomi, transportasi dan kebijaksanaan. Sedangkan pendekatan
perancangan kota sebagai produk lebih memfokuskan diri pada produk desain
massa dan ruang perkotaan. Pendekatan ini kemudian lebih banyak disebut
sebagai morfologi kota. Meskipun demikian dalam pemahaman morfologi kota,
perancang tidak dapat melepaskan diri dari pendekatan kota sebagai proses.
Tulisan ini mencoba memaparkan lebih lanjut morfologi sebagai sebuah
pendekatan meliputi pencarian argumentasi kebutuhan kajian morfologis,
pemahaman istilah, dan ruang lingkup kajian morfologi kota.
4
Lihat kembali C. Snyder, James dan
Catanese, Anthoni J Pengantar Sejarah
Gb. 2 Gedung Sate : Contoh kualitas Perencanaan Perkotaan, Bandung :
lingkungan, fungsional dan visual. Intermatra.1995 : 23 semua kebudayaan
Sumber : Dokumen penulis, 2003. kota memiliki sistem-sistem pengaturan
lingkungan yaitu kebudayaan tersebut
2
Menurut Muhammad Danisworo, peran- mengkomunikasikan secara simbolik
cangan kota menurut prosesnya adalah melalui tatanan lingkungan permukiman
piranti yang akan menentukan wujud kota tempat mereka tinggal. Semua
akhir dari lingkungan binaan kota yang lingkungan mempunyai makna dan
terbentuk oleh kumpulan produk-produk mengkomunikasikan bagian, prioritas,
hasil keputusan pembangunan yang telah kecenderungan-kecenderungan, dan
diambil baik di sektor umum (publik) kebudayaan dari penciptanya yang tidak
maupun sektor swasta. Sedangkan terlepas dari berbagai unsur pengaruh
menurut sasarannya adalah kualitas, yaitu melalui bentukan-bentukan fisiknya.
5
kualitas fungsional, visual, lingkungan Lihat kembali A. Loeckx, Some
dimana rancang kota sebagai suatu proses Introductory Relections On The Issue Of
adalah wahana untuk mencapainya. Form : “The Settlement Tissue,
Rancang kota merupakan penyambung Rediscovery Of A Key-Metaphor 1982 :3.
antara perencanaan kota dan perancangan bahwa pada banyak budaya, kosmologi
arsitektur. dan kepercayaan menentukan
3
Lihat kembali Spreiregen, Paul D, Urban karakteristik bentukan fisik pembentuk
Design : The Architecture Of Towns And yang esensial pada kawasan kota. kota
Cities, The American Institute of adalah proyeksi simbolik dari struktur
Architects (New York : McGraw-Hill fundamental budaya. Perubahan-
Book Company) 1965. p. 63 : perubahan pada bentukan fisik kota,
menekankan pada alasan karena adanya seringkali bukan hanya proyeksi simbolik
hubungan antara bentukan fisik kota dan dari perubahan-perubahan budaya di
kualitas kota. Kekacauan penampilan banyak kebudayaan tapi juga menjadi alat
wajah kota yang berarti juga penurunan gerak transformasi sosial, ekonomi serta
kualitas lingkungan, sering terjadi akibat budaya masyarakatnya.
6
tidak adanya suatu pola yang jelas di Madanpour, Ali, Design of Urban Space.
dalam pengaturan bentukan fisik kota. Chichester. 1996 p. 31.
penting, (5) Clarity of joint yaitu bagian menekankan pada kebutuhan mempe-
strategis yang mampu berhubungan lajari semua aspek permasalahan dalam
dengan sisi yang lain, (6) Visual scope perencanaan kota termasuk mempelajari
yaitu tempat terbuka atau tinggi yang morfologi untuk perancangan kota Dalam
dapat memandang secara bebas dan peraturan tersebut disebutkan juga
lepas ke semua penjuru kota, (7) maksud perencanaan kota yaitu untuk
Directional differentiation yaitu beragam- mewujudkan peningkatan kualitas
beragam bentukan fisik yang diatur secara lingkungan kehidupan dan penghidupan
harmonis, (8) Motion awareness yaitu masyarakat kota dalam mencapai
kemampuan menggerakan emosional kesejahteraan sesuai aspirasi warga
yaitu perasaan nyaman dan dinamis. kota.
26
Krier Rob, Urban Space, Hongkong :
Rizzoli International Publication Inc,
1991 :15-62. Gb. 12 Tipologi ruang terbuka dan tertutup
27
Trancik, Roger, Finding Lost Space : berdasarkan bentuk dasar segi empat,
Theories of Urban Design (1986 : 97- lingkaran dan segi tiga serta variasinya.
106), Van Nostrand Reinhold, New York. Sumber : Rob Krier, 1991 : 29.
28
Fumihiko Maki memfokuskan
pada kajian linkage kolektif, berasal dari
garis-garis yang menghubungkan satu
elemen ke elemen lainnya. Garis ini
dibentuk oleh jalan-jalan, jalur pejalan
kaki, ruang terbuka linier, atau elemen-
elemen menerus, atau yang
berhubungan lainnya secara fisik Gb. 14 Elemen-elemen linkage struktural.
menghubungkan bagian-bagian dari Sumber : Markus Zahn, 1999 : 121.
4. DAFTAR PUSTAKA
4. ----------------,1992, Perencanaan
3. PENUTUP
Kota, Jakarta : Airlangga.
Ada dua argumentasi tentang
5. ----------------, 1995, Pengantar
kebutuhan kajian morfologi dalam
Sejarah Perencanaan Perkotaan,
perancangan kota yaitu (1) karena ada
Bandung : Intermatra.
permasalahan terkait bentukan fisik kota
dengan berbagai faktor penyebabnya, 6. Gallion, Arthur B dan Simon, Eisner,
dan (2) karena tujuan perancangan kota 1992, Pengantar Perancangan
yang menghendaki terciptanya kota Kota, Jakarta : Erlangga.
berkualitas baik secara lingkungan,
7. Herbert, D.T , 1973, Urban
fungsional dan visual. Morfologi kota
Geography : A Social Perspective,
diartikan sebagai ilmu yang mempelajari
London : Longman.
bentuk kota. Dengan definisi ini kota
8. Johnson, J.H, 1981, Urban
dipahami sebagai tempat kumpulan
Geography, Frankfrut : Pergamon
bangunan dan manusia ; artifak yang
Press.
dihuni ; kumpulan bangunan dan artifak :
artikulasi pengalaman ruang ; produk 9. Krier, Rob, 1991, Urban Space,
perubahan sosio-spatial ; kesatuan Hongkong : Rizzoli International
penampilan kota ; karya kolektif dan Publication Inc.
laboratorium bentukan fisik. Secara garis
10. Loeckx, A, 1982, Some
besar bidang kajian morfologi meliputi (1)
Introductory Reflections On The
ekspresi keruangan, (2) land-use, (3)
Issue Of Form : The Settlement
figure-ground, (4) linkage, (5) tata
Tissue, Rediscovery Of A Key-
bangunan dan lingkungan, (6) place dan
Metaphor, Thailand : Bangkok.
(7) plan.
11. Lynch, Kevin, 1960, The Image Of 19. Spreiregen, Paul D, 1965, Urban
The City, MIT Pres Cabridge. Design : The Architecture Of Towns
And Cities, The American Institute of
12. Madanpour, Ali, 1996 Design
Architects (New York : McGraw-Hill
of Urban Space. Chichester.
Book Company)
13. Menteri Dalam Negeri Republik
20. Sujarto, Djoko, 1981, Suatu
Indonesia, 1987, Peraturan Menteri
Tinjauan Tentang Aspek Urban
Dalam Negeri No.2 Tahun 1987
Design dengan Sorotan ke
tentang Penyusunan Rencana Kota.
Beberapa Keadaan Perkembangan
14. Siregar, A., Sandi, 1998,Continuity
Kota di Indonesia, Bandung :
and Discontinuity in Urban
Departemen Planologi, Fakultas
Transformation, Yogyakarta :
Teknik Sipil dan Perencanaan ITB.
Simposim Sejarah Kota-Kota pada
21. Trancik, Roger. 1986, Finding Lost
Masyarakat Islami tanggal 21 – 23
Space : Theories of Urban Design,
April 1998.
New York : Nostrand Reinhold.
15. ----------, 2003, Tata Bangunan
22. Yunus, Hadi sabari, 2000, Struktur
dan Lingkungan di Kota Bandung :
Tata Ruang Kota, Yogyakarta :
Artikel Seminar pekan kebudayaan
Pustaka Pelajar.
Jerman-Indonesia di Bandung
berjudul “Prospek Bandung Menuju 23. Zahn, Markus, 1999, Perancangan
Kota Jasa di Era Globalisasi dilihat Kota Secara Terpadu : Teori
dari sudut pandang tata kota” 9 Perancangan Kota dan
oktober 2003. Penerapannya, Yogyakarta,
Kanisius.
16. Sirvani, Hamid, 1985, The
Urban Design Process, New York :
Van Nostrand Reinhold Company.