Anda di halaman 1dari 5

Tradisi Yasinan setiap malam Jum’at di Balai Pengajian

Disusun Oleh :

Dosen pembimbing :.

HUKUM EKONOMI SYARIAH


FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI AR-RANIRY
BANDA ACEH
2019

A. Pengertian Yasinan
Surat Yasin adalah surat yang dalam urutan Al-Qur’an adalah surat yang ke-36, terdiri
atas 83 ayat, termasuk golongan surat makkiyah, diturunkan sesudah surat jin. Dinamai yasin
karena dimulai dengan huruf yasin dipermulaan ayat. Kandungan dalam surat yasin berisi
keimanan yaitu bukti-bukti adanya hari berbangkit, Al-Qur’an bukanlah syair, ilmu, kekuasaan
dan rahmat Allah, surga dan sifat-sifatnya yang disediakan bagi orang-orang mukmin,
mensucikan Allah dari sifat-sifat yang tidak layak bagiNya, anggota badan manusia menjadi
saksi pada hari kiamat atas segala perbuatannya di dunia.

Yasinan adalah acara membaca surat yasin yang biasanya juga dirangkai dengan tahlilan.
Di kalangan masyarakat Indonesia istilah yasinan populer digunakan untuk menyebut sebuah
acara majlis ta’lim, dzikir bersama, doa bersama, atau majlis dzikir. Singkatnya, acara tahlilan,
dzikir bersama, majlis dzikir, atau doa bersama adalah ungkapan yang berbeda untuk menyebut
suatu kegiatan yang sama, yaitu: kegiatan individual atau berkelompok untuk berdzikir kepada
Allah SWT, Pada hakikatnya tahlilan/yasinan adalah bagian dari dzikir kepada Allah SWT.

Aktivitas pembacaan Surah Yasin atau yang sering disebut “Yasinan” dalam kehidupan sehari-
hari di masyarakat sudah menjadi sebuah budaya yang mendarah daging dari generasi ke
generasi yang dilakukan di masjid-masjid maupun rumah-rumah. Pembacaan Surah Yasin pada
malam jumat merupakan tradisi lama yang sudah ada sejak zaman dulu. Tradisi Yasinan ini bagi
masyarakat merupakan sebuah doa, karena keutamaan terhadap pembacaan Surah Yasin
setidaknya berdasarkan pada sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Imam at-Tirmizi yang
berbunyi

‫ل‬AA‫د عن مقات‬AA‫ارون ابي محم‬AA‫حدثنا كتيبة وسفيان بن وكيع قاال حدثنا حميد بن عبد الرحمن الرواسي عن الحسن بن صالح عن ه‬
‫ه‬AA‫ل ل‬A‫را يس كتب اهل‬AA‫ران يس ومن ق‬A‫يء قلب الق‬AA‫ل ش‬AA‫لم ان لك‬AA‫ه وس‬AA‫ل علي‬A‫لي اهل‬A‫ قال النبي ص‬:‫بن حيان عن قتادة عن انس قال‬
‫بقراءتها قراءة القر ان عشر مرات‬

Artinya: “Segala sesuatu memiliki jantung dan jantung Alquran adalah surah Yāsin. Dan barang
siapa yang membaca surah Yāsin maka Allah akan mengganjarnya dengan pahala membaca
Alquran sebanyak sepluh kali.” (H.R.Imam al-Tirmidzi).

Tradisi Yasinan sebagai suatu proses ritual keagamaan adalah bagian dari tradisi yang dipandang
sebagai kehendak untuk memperoleh berkah, restu dan pengharapan tentang suatu kondisi yang
lebih baik.
B. Proses pelaksanaan Yasinan dan Tahlilan

Yasinan dilakukan dalam waktu waktu tertentu misalnya malam jumat yang dilaksanakan
di atau Balai Pengajian, Masjid atau dirumah rumah warga se!ara bergiliran setiap minggunya.
Selain pada malam jumat yasinan juga dilaksanakan untuk memperingati dan mengirim doa bagi
keluarga yang telah meninggal padamalam ketiga, ketujuh, keempat puluh, keseratus, dan
keseribu. Masyarakat mempercayai bahwa dengan membaca surat yasin maka pahala atas
pembacaan itu akan sampai pada si mayat. Ada pula acara yasinan ini dilakukan untuk meminta
hajat kepada Allah agar dipermudah dalam mencari rizki maupun meminta hajat agar orang yang
sakit dan sudah tidak ada harapan lagi untuk sembuh karena tanda-tanda akan diakhirinya
kehidupan ini sudah jelas, maka surat yasin menjadi pengantar kepulangannya ke hadirat Allah.
Masyarakat melaksanakan tradisi ini karena turun temurun. Artinya tradisi ini merupakan
peninggalan dari nenek moyang mereka, dimana islam mengadopsinya sebagai bagian dari ritual
keagamaan. Dari pelaksanaan tradisi ini maka ada makna yanglain selain dari arti ayat ayat yang
dibaca secara bersama sama.

Sudah menjadi hal yang umum jika tradisi yasinan digunakan sebagai majelis taklim dan
zikir mingguan masyarakat dan sebagai media dakwah agar masyarakat menjadi lebih dekat
dengan Tuhannya. Namun di sisi lain tradisi yasinan bisa dimaknai sebagai forum silaturahmi
warga yang tadinya tidak kenal menjadi kenal, yang tadinya tidak akrab menjadi lebih akrab.
Gotong royong, solidaritas sosial, tolong menolong, rasa simpati dan empati juga merupakan
sisilain dari adanya tradisi yasinan. Gotong royong ketika mengadakan acara, tolong menolong
agar acaranya berjalan sesuai yang diharapkan dan rasa empati dan simpati ketika ada seseorang
kerabatnya yang kesusahan atau kerababnya yang meninggal. Semua itu merupakan makna lain
yang terkandung dalam tradisi yasinan.

C. Manfaat Yasinan

Sudah menjadi hal yang umum jika tradisi Yasinan digunakan sebagai Majelis taklim dan
dzikir mingguan masyarakat di Balai Pengajian dan sebagai media dakwah agar masyarakat
menjadi lebih dekat dengan Tuhannya. Namun di sisi lain tradisi Yasinan bisa dimaknai sebagai
forum silaturahmi warga, yang tadinya tidak kenal menjadi kenal, yang tadinya tidak akrab
menjadi lebih akrab. Kegotong royongan, solidaritas sosial, tolong menolong, rasa simpati dan
empati juga merupakan sisi lain dari adanya tradisi Yasinan. Kegotong royongan ketika
mengadakan acara. Tolong menolong agar acaranya berjalan sesuai yang diharapkan. Rasa
empati dan simpati ketika ada seseorang kerabatnya yang kesusahan atau kerababnya yang
meninggal. Semua itu merupakan makna lain yang terkandung dalam tradisi Yasinan.

Tradisi Yasinan juga dapat dipandang sebagai perekat hubungan sosial warga., ketika
mengikuti acara Yasinan maka warga yang kemarin tidak kenal satu sama lain akan menjadi
kenal. Dengan acara seperti ini dapat mempererat tali silaturahmi antar sesama warga.
Disamping itu juga dengan keikutsertaan warga mengikuti acara Yasinan dapat menumbuhkan
rasa empati dan simpati masyarakat untuk ikut merasakan apa yang dirasakan oleh orang yang
mengadakan acara Yasinan. Dalam persiapannya menyajikan makanan, para kaum perempuan
dan laki-laki saling gotong royong untuk membuatkan masakan yang telah dibiyayai oleh tuan
rumah yang memiliki hajat. Oleh karena itu acara Yasinan sangat berpengaruh terhadap
solidaritas warga masyarakat, karena saling membantu satu sama lain.

Makna lain ialah nilai ekonomis, dimana dalam yasinan terkadang ada suguhan makanan
baik berupa snack, makan, dan berkat yang dibawa pulang. Kadang juga ada yang memberikan
sajadah dan diberi tulisan bahwa yasinan ini sebagai peringatan kematian anggota keluarga.
Tentunya bagi warga ini merupakan kesempatan untuk mendapatkan pendapatan bagi
keluarganya. Yang lebih unik lagi bagi yang mengadakan acara Yasinan, terkadang bila tidak
ada uang untuk melaksanakan hal tersebut mereka rela menjual harta yang ada misal sawah,
perhiasan atau ternak. Untuk memberi hidangan pun ada yang sampai menyembelih sapi walau
saat hari raya qurban malah tidak pernah berqurban. Gotong royong dalam penyajian makanan
pun menjani nilai ekonomis bagi masyarakat karena dapat mengurangi pengeluaran tenaga dan
waktu.

D. Analisis pendekatan Sosisiologis pada Tradisi Yasinan setiap malam Jum’at di


Balai Pengajian

Kata yasinan seakan telah mendarah daging dihati masyarakat luas, terutama ditanah air
kita Indonesia. Secara umum dapat dipahami bahwa dua kata tersebut biasanya berkaitan dengan
peristiwa kematian. Yang mana dua kata ini diungkapkan dalam bentuk suatu acara peringatan
terhadap kematian. Acara yang diadakan oleh ahli mayit ini dihadiri oleh para kerabat, para
tetangga, masyarakat sekitar dan terkadang dengan mengundang beberapa orang jauh yang
dianggap penting bagi ahli mayit. Bahkan tidak jarang mendatangkan kyai dan sesepuh yang
dianggap berpengaruh didaerah tersebut.

Jika di tinjau dari aspek sosiologis, yasinan dapat mempererat tali silaturahmin antar
warga, terutama tetangga dan masyarakat sekitar. Disamping itu, konsep theology dan filsafat
yang terdapat pada Yasinan turut serta dalam membentuk mental solidaritas. Misalnya pengaruh
dari konsep theology, masyarakat percaya bahwa dosa mereka terhadap sesama manusia itu
dapat tertutupu dengan amalan-amalan yang baik yang dilakukan selama hidup dibumi dengan
bertindak sesuai dengan petunjuk Al-Qur’an dan hadits, sehingga pada konsep filsafat, sebagai
manusia yang tidak bisa hidup sendirian yang membutuhkan orang lain maka haruslah saling
tolong menolong sesama manusia apalagi sesama umat muslim, supaya dapat mempersatukan
umat muslim seutuhnya dan menghindari pertikaian.

Anda mungkin juga menyukai