Anda di halaman 1dari 2

Pengayaan Bahasa Indonesia

Nama : Muhammad Rizky Ramadhan

Kelas : XI IPS 3

No. Absen : 25

Hari/Tanggal : Senin, 7 Desember 2020

Botak

Pada suatu hari, saat jam istirahat, suasana di kelas sangat ramai. Ada yang sedang
makan, membaca buku, dan ada juga murid-murid yang tidak ada di kelas karena sedang
makan di kantin. Tetapi, Rama, Ija, dan Oji merasa bosan. Mereka bingung ingin melakukan
apa. Akhirnya mereka memutuskan pergi ke kantin untuk membeli makanan.

Setelah makan, mereka kembali ke kelas. “Main apa ya yang seru?” tanya Ija kepada
Oji. “Main Mobile Legends aja yuk,” jawab Oji kepada Ija. “Baterai handphoneku habis,”
kata Rama. “Yah, lalu kita mau main apa nih?”tanya Oji. Tiba-tiba Ija mengambil botol yang
sudah tidak terpakai dan mengisinya dengan sedikit air. “Kamu mau ngapain Ja?” tanya
Rama. “Mau main bottle flip,” jawab Ija. Akhirnya mereka bermain bottle flip bersama. Tiba-
tiba Rama memiliki ide yang menarik. “Supaya lebih seru, bagaimana kalau yang kalah harus
dihukum,” kata Rama. “Ok. Siapa takut,” kata Oji.

Setelah permainan selesai, ternyata yang kalah adalah Rama. “Yes. Kamu kalah
Ram,” kata Oji. “Iya, aku mengaku kalah. Sekarang hukumannya apa?” tanya Rama kepada
Oji dan Ija. “Kamu harus botak Ram,” kata Ija. “ Iya. Aku setuju denganmu Ja,”kata oji.
“Aku tidak mau botak. Tolong berikan hukuman yang lebih ringan,” kata Rama. “Tidak bisa
begitu Ram, kamu harus sportif,”kata Ija. “Iya Ram, kamu harus terima
hukumannya,”tambah Oji. Akhirnya Rama menerima hukuman yang diberikan oleh Ija dan
Oji. Setelah itu bel masuk berbunyi dan mereka kembali duduk di tempat mereka masing-
masing.

Matahari tepat di atas kepala, Rama, Oji, dan Ija bergegas untuk pulang. “Ram,
jangan lupa ya hukumannya,” kata Oji. “Iya,” jawab Rama. Rama pun langsung pulang.
Setelah pulang sekolah, Rama langsung masuk ke kamar. Ia masih mempertimbangkan
hukuman yang diberikan Oji dan Ija. Tiba-tiba, Rama dipanggil ibunya. “Rama, makan dulu
sana,” kata ibu. “Iya bu, sebentar,” jawab Rama. Setelah makan, Rama menghampiri
abangnya. “Bang, aku cocok nggak kalau aku botak ?” tanya Rama kepada abangnya. Tiba-
tiba abangnya tertawa. “Hahahahaha. Kamu nggak cocok kalau kamu botak. Pasti kepala
kamu kayak bola,” kata abang. Rama pun langsung masuk ke kamar.

Keesokan harinya, saat di kelas Ija melihat Rama tidak menjalani hukuman yag Rama
dapat. “Loh, kamu kok nggak botak Ram?” tanya Ija. “Aku malu Ja kalau aku botak,” jawab
Rama. “kamu nggak boleh gitu dong. Kamu kan dapat hukuman. Mau tidak mau kamu harus
menjalankannya,” kata Ija. “Ok. Sepulang sekolah nanti aku botak,” kata Rama. Bel masuk
berbunyi. Rama dan Ija kembali ke tempat duduknya masing masing.

Bel pulang sekolah berbunyi, Rama langsung pulang dan segera menepati janjinya.
Sesampainya di rumah, Rama duduk sejenak di teras rumah. Tiba-tiba ibu melihat Rama
merenung di teras. “ Rama, ada apa?” tanya ibu kepada Rama. “Tidak ada apa-apa bu,” jawab
Rama. “ Kok kamu dari tadi merenung?” tanya ibu. “Begini bu, aku kena hukuman dari
teman-temanku karena aku kalah dalam sebuah permainan,” kata Rama. “Memang
hukumannya apa?” tanya ibu. “Aku harus botak bu. Sedangkan aku malu jika aku botak,”
jawab Rama kepada ibu. “Kenapa harus malu, botak kan juga gaya rambut. Kamu juga harus
memenuhi janjimu, karena janji tiu hutang. Lagi pula kamu lebih cocok botak. “Baiklah. Aku
akan menjalankan hukuman yang telah diberikan. Rama pun langsung menemui abangnya
dan meminta untuk diantarkan ke tempat cuku rambut. “Bang, antarkan aku ke tempat cukur
rambut,” kata Rama. “Ayo,” kata abang. Rama dan abangnya pun langsung pergi ke tempat
cukur rambut. Sesampainya di sana Rama langsung minta dibotakin. Setelah selesai Rama
dan abangnya langsung pulang. Sesampainya di rumah Rama langsung mandi untuk
membersihkan rambut yang ada di badannya.

Keesokan harinya Rama datang ke sekolah dengan topi untuk menutupi kepalanya.
Saat sampai di kelas, Rama langsung duduk di bangkunya. Oji dan Ija pun langsung
menghampiri Rama. “ Ram, kamu sudah botak?” tanya Oji. “ Sudah,” jawab Rama kepada
Oji. “Coba lepas topi kamu,” kata Ija. Rama pun melepas topinya. “Nah gitu dong, kamu
akhirnya mau menjalankan hukuman yang kita berikan,” kata Ija. “ Kamu cocok kok kalu
kamu botak,” kata Oji. “Iya. Ini juga karena nasihat ibuku, jadi aku menjalankan hukuman
yang kalian berikan,” kata Rama. Akhirnya Rama tidak malu lagi. Ia juga jadi percaya diri
meskipun ia botak. Dan sampai sekarang, terkadang Rama memilih gaya rambut botak.

Anda mungkin juga menyukai