Anda di halaman 1dari 4

RINGKASAN MATA KULIAH (RMK)

MANAJEMEN KEUANGAN
CHAPTER 8 : BASIC STOCK VALUATION
CHAPTER 9 : CORPORATE VALUATION AND FINANCIAL
PLANNING

Disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Manajemen Keuangan

Dosen Pengampu:
Dr. Bambang Hadinugroho, Msi

Disusun oleh:

Nama : Rut Nova Gita Sihombing


NIM/ Kelas : S432008026/ B

PROGRAM MAGISTER AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2020
Basic Stock Valuation (Penilaian Saham Biasa)
Harga saham merupakan harga jual beli yang sedang berlaku di pasar eefek yang
ditentukan oleh kekuatan pasar dalam arti tergantung pada kekuatan permintaan dan
penawaran. Harga pasar saham juga menunjukkan nilai dari perusahaan itu sendiri. Suatu
perusahaan dapat menjual hak kepemilikannya dalam bentuk saham (stock). Jika perusahaan
hanya satu kelas saham saja, saham ini disebut saham biasa (common stock). Ada beberapa
hak yang dimiliki oleh pemegang saham biasa yaitu (1) hak kontrol (control of firm), Proxy
adalah dokumen yang memberi seseorang kekuatan untuk bertindak untuk orang lain,
biasanya kekuasaan untukmemberikan suara pada saham biasa. Adanya pertarungan proksi
(proxy fight) ketika grup luar meminta perwakilan pemegang saham dalam upaya untuk
menggulingkan manajemen saat ini; (2) Hak preempetif (preemptive right) yang memberikan
prioritas kepada pemegang saham lama untuk membeli saham tambahan yang baru, sehingga
presentase kepemilikiannya tidak berubah. Saham pendiri (Founder’s shares) adalah saham
yang dimiliki para pendiri perusahaan yang memiliki hak suara tetapi membatasi dividen
selama beberapa tahun tertentu.

Untuk membuat keputusan yang baik, seorang manajer harus mampu memperkirakan
dampak dari strategi, taktik dan proyeksi yang mempengaruhi nilai perusahaan. Model
penilaian Arus Kas Bebas (Free Cash Flow) memperkirakan nilai total perusahaan sebelum
memperkirakan harga per saham, sehingga sering disebut Model Penilaian Ekuitas. Nilai
operasi (Value of Operation) adalah nilai sekarang dari semua Arus Kas Bebas (FCF) di masa
depan yang diharapkan dari operasi jika didiskontokan pada Biaya Modal Tertimbang Rata-
rata (WACC) : Vop = ∑ FCFn/ (1+WACCn). Nonoperating assets termasuk investasi jangka
pendek dalam pasar sekuritas dan nilai nonoperating assets biasanya mendekati angka yang
dilaporkan di neraca keuangan. Nilai intrinsik total (Total of instrinsic value) adalah
penjumlahan dari nilai operasi dan nonoperating assets.

Pertumbuhan tahunan Arus Kas Bebas (FCF) yang diharapkan dari sebagian besar
perusahaan tidak konstan selama bertahun-tahun sebelum akhirnya mencapai pertumbuhan
konstan jangka panjang yang berkelanjutan. Namun kita bisa menggunakan Multi-stage
Valuation Model untuk memperkirakan nilai operasi, dengan langkah-langkah yaitu (1)
Hitung Arus Kas Bebas (FCF) yang diharapkan selama periode pertumbuhan yang tidak
konstan, (2) Perkirakan Horizon Value operasi di akhir nilai masa pertumbuhan yang tidak
konstan tersebut, (3) Diskontokan Arus Kas Bebas (FCF) dan perkiraan nilai horizon date
operasi ke masa sekarang, (4) Jumlahkan PV untuk menemukan perkiraan saat ini dari Nilai
Operasi.
Penggerak Nilai (Value Drivers) adalah setiap masukan dalam Model Penilaian Arus
Kas Bebas (Free Cash Flow Value Model) yang dilakukan manajer yang dapat
mempengaruhi melalui pilihan strategis dan pelaksanaan rencana bisnis, yaitu Tingkat
Pertumbuhan Pendapatan (g), Rasio Profitabilitas Operasi (OP), Rasio Kebutuhan Modal
(CR), dan WACC. Manajemen Berbasis Nilai (Value-based Management) adalah penggunaan
sistematis dari Model Penilaian Arus Kas Bebas (CFC Value Model) untuk mengidentifikasi
Penggerak Nilai dan untuk memandu manajerial dan keputusan strategis.

Hasil dividen yang diharapkan adalah dividen yang diharapkan dibagi dengan Harga
Saham saat ini. Capital Gain yang diharapkan adalah perbandingan dari harga saham yang
diharapkan dengan harga saham saat ini. Nilai saham (The Value of Shared Stock) adalah
nilai sekarang dari dividen yang diharapkan ketika didiskontokan pada pengembalian yang
diisyaratkan atas saham biasa (P0 = ∑ (Dt / (1 + rs)t)) . Model Dividen Pertumbuhan Konstan,
yang disebut Gordon Model, dapat digunakan ketika pertumbuhan dividen konstan : (P 0 =
D1/rs-gL). Horizon Value untuk saham adalah nilai sekarang dari semua dividen setelah
horizon date didiskontokan kembali ke horizon date (PT = Dr+1 / (rs – gL)). Total tingkat
pengembalian yang diharapkan dari suatu saham terdiri dari dividen yang diharapkan
ditambah hasil keuntungan modal yang diharapkan. Untuk pertumbuhan perusahaan yang
konstan, hasil dividen dan hasil capital gain diharapkan tetap konstan di masa depan.

Saat menggunakan Model Pertumbuhan Dividen, ikuti 4 langkah berikut untuk


memperkirakan nilai sekarang dari saham pertumbuhan tidak konstan : (1) Perkirakan
dividen yang diharapkan selama periode pertumbuhan yang tidak konstan, (2) Perkirakan
harga proyeksi saham pada akhir periode pertumbuhan tidak konstan, (3) Diskontokan
dividen dan harga proyeksi masa sekarang, (4) Jumlahkan keseluruhan PV untuk mengetahui
perkiraan nilai saham P0.

Saham Preferen mempunyai sifat gabungan (hybrid) antara obligasi (bond) dan saham
biasa yang memiliki beberapa karakteristik pada hutang dan beberapa ekuitas. Nilai saham
preferen perpetual adalah dividen dibagi dengan tingkat pengembalian yang dibutuhkan.

CORPORATE VALUATION AND FINANCIAL PLANNING


Langkah penting dalam perencanaan keuangan adalah meramalkan laporan keuangan
yang disebut Proyeksi Laporan Keuangan (Projected Financial Statement) atau Laporan
Keuangan Pro Forma (Pro Forma Financial Statement). Manajer menggunakan proyeksi
laporan keuangan dengan 4 cara : (1) Dengan melihat pernyataan proyeksi, mereka dapat
menilai apakah antisipasi perusahaan sejalan dengan target umum perusahaan dan ekpekstasi
investor, (2) Bagaimana Pro forma Statement dapat digunakan untuk memperkirakan
pengaruh usulan perubahan operasi, memungkinkan manajer untuk melakukan analisis what-
if, (3) Manajer menggunakan Pro forma Statement untuk mengantisipasi kebutuhan
pembiayaan perusahaan di masa depan, (4) Manajer memperkirakan Arus Kas Bebas (FCF)
dalam rencana-rencana operasi yang berbeda, memperkirakan kebutuhan modalnya, lalu pilih
rencana yang memaksimalkan nilai pemegang saham. Security Analyst membuat jenis
proyeksi yang sama, meramalkan pendapatan masa depan, arus kas, dan harga saham.

Metode Forecasted Financial Statement (FFS) dari perencanaan keuangan


memperkirakan seluruh rangkaian laporan keuangan. Biasanya dimulai dengan ramalan dari
penjualan perusahaan. Persamaan Additional Funds Needed (AFN) dapat digunakan untuk
memperkirakan tambahan pembiayaan eksternal tetapi untuk 1 tahun ke depan dan hanya jika
semua rasio aset terhadap penjualan identik, semua rasio kewajiban terhadap penjaualan
spontan yang identik, dan semua rasio biaya penjualan identik. Perusahaan dapat menentukan
AFN-nya dengan memperkirakan jumlah aset baru yang diperlukan untuk mendukung tingkat
penjualan yang diperkirakan dan kemudian menguranginya dari jumlah dana spontan yang
dihasilkan dari operasi. Semakin tinggi tingkat penjualan perusahaan (g) dan semakin tinggi
rasio pembayarannya (POR), semakin besar kebutuhannya akan pembiayaan tambahan
tersebut.

Ada 2 pengaplikasian utama laporan keuangan prakiraan (forecasted financial


statement). Pertama, perkiraan Arus Kas Bebas (FCF) dapat digunakan untuk memperkirakan
dampak perubahan rencana operasi yang dimiliki dalam estimasi nilai intrinsik operasi dan
harga saham. Kedua, perkiraan surplus atau defisit pembiayaan memungkinkan perusahaan
untuk mengidentifikasi kebutuhan pembiayaannya di masa depan.

Adjustment harus dilakukan jika ada skala ekonomi dalam penggunaan aset, jika ada
kelebihan kapasitas, atau jika pertumbuhan harus terjadi secara bertahap (lumpy assets).

Anda mungkin juga menyukai