Anda di halaman 1dari 28

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Landasan Teori


2.1.1 Teori Sinyal

Brigham dan Houston (2015) menyatakan bahwa teori sinyal memberikan


gambaran bahwa sinyal atau isyarat merupakan suatu tindakan yang diambil
manajemen perusahaan yang memberi petunjuk bagi investor tentang bagaimana
manjemen memandang prospek perusahaan. Teori ini mengungkapkan bahwa
investor dapat membedakan antara perusahaan yang memiliki nilai tinggi dengan
perusahaan yang memiliki nilai rendah.

Brigham dan Houston (2014: 186) menjelaskan bahwa sinyal merupakan


petunjuk yang diberikan perusahaan terkait dengan tindakan manajemen dalam
upaya penilaian proyek perusahaan. Fokus utama teori sinyal adalah
mengkomunikasikan tindakan-tindakan yang dilakukan oleh internal perusahaan
yang tidak bisa diamati secara langsung oleh pihak di luar perusahaan. Informasi
tersebut dapat bermanfaat bagi pihak luar terutama investor ketika mereka mampu
menangkap dan menginterpretasikan sinyal tersebut sebagi sinyal positif ataupun
sinyal negatif.

Conelly et al., (2011) menyatakan bahwa Spence (1973) adalah yang


pertama untuk memodelkan sinyal kesetimbangan secara formal, da melakukannya
dalam konteks pasar kerja. Suatu perusahaan terdorong untuk memberikan
informasi laporan keuangan kepada pihak eksternal dikarenakan adanya teori
sinyal. Teori sinyal didasarkan pada asumsi bahwa informasi yang dipublikasikan
oleh perusahaan diterima oleh para pengguna laporan keuangan atau masing-
masing pihak yang tidak sama. Hal ini disebabkan karena adanya asimetri informasi
tersebut. Informasi dapat mempengaruhi pengambilan keputusan investasi para
investor. Kualitas informasi dalam laporan keuangan dapat dinilai dari berbagai

1. l F a k u l t a s H u m a n i o r a d a n B i s n i s
sudut pandang, yaitu keakuratan, relevan, kelengkapan informasi dan ketepatan
waktu.

Wolk et al., (2001); Rustiarini (2009) menyatakan, teori sinyal seharusmya


menungkap sinyal-sinyal keberhasilan atau kegagalan harus disampaikan suatu
perusahaan. Hal ini menunjukkan karena adanya asimetri informasi yang terjadi
antara manajemen dengan pihak pemangku kepentingan. Dapat dijelaskan,
perusahaan secara sukarela mengungkapkan informasi penting kepada pihak
eksternal untuk bisa dijadikan acuam dalam pengambilan keputusan. Teori
persinyalan mengungkapkan bagaimana seharusnya sebuah perusahaan
memberikan sinyal yang berupa informasi mengenai hal yang sudah dilakukan oleh
manajemen untuk merealisasikan kepentingan pemilik yaitu memaksimalkan
keuntungan mereka.

Brigham dan Houston (2001); Bionda et al., (2017) menyatakan sinyal dari
tindakan yang diambil manajemen perusahaan memberikan petunjuk bagi investor
tentang prospek perusahaan. Perusahaan yang profitable, berupaya menghindari
penjualan saham dan setiap kebutuhan modal diusahakan dengan cara lain, yaiu
menggunakan hutang yang melebihi target struktur modal yang optimal.
Perusahaan yang mempunyai prospek kurang menguntungkan cenderung untuk
menjual saham, berarti mencari investor baru untuk membagi risiko kerugian.
Keputusan pendanaan merupakan bagian dari keputusan keuangan yang berkaitan
dengan pertimbangan dan analisis kombinasi dari berbagai sumber modal
perusahaan.

2. l F a k u l t a s H u m a n i o r a d a n B i s n i s
2.1.2 Profitabilitas
2.1.2.1 Pengertian Profitabilitas
Profitabilitas merupakan kemampuan perusahaan menghasilkan
laba. Laba tersebut diperoleh dari modal yang dimilikinya. Teori
Profitabilitas sebagai salah satu acuan dalam mengukur besarnya laba
menjadi begitu penting untuk mengetahui apakah perusahaan telah
menjalankan usahanya secara efisien. Efisiensi sebuah usaha baru dapat
diketahui setelah membandingkan laba yang diperoleh dengan aktiva atau
modal yang menghasilkan laba tersebut. Tujuan akhir yang ingin dicapai
suatu perusahaan yang terpenting adalah memperoleh laba atau keuntungan
yang maksimal. Profitabilitas adalah hasil bersih dari serangkaian kebijakan
dan keputusan. Untuk dapat menjaga kelangsungan hidup suatu perusahaan
haruslah berada dalam keadaan menguntungkan (Profitable). Pemilik
perusahaan dan terutama pihak manajemen perusahaan akan berusaha
meningkatkan keuntungan ini, karena disadari betul betapa pentingnya arti
keuntungan bagi masa depan perusahaan. Sedangkan bagi perusahaan itu
sendiri profitabilitas dapat digunakan sebagai evaluasi atas efektivitas
pengelolaan badan usaha tersebut. Dalam kegiatan operasional perusahaan,
profit merupakan elemen penting dalam menjamin kelangsungan
perusahaan. Dengan adanya kemampuan memperoleh laba dengan
menggunakan semua sumber daya perusahaan maka tujuan-tujuan
perusahaan akan dapat tercapai. Pengguna semua sumber daya tersebut
memungkinkan perusahaan untuk memperoleh laba yang tinggi. Laba
merupakan hasil dari pendapatan oleh penjualan yang dikurangkan dengan
beban pokok penjualan dan beban-beban lainnya.

2.1.2.2 Manfaat Profitabilitas


pofitabilitas memiliki manfaat tidak hanya bagi pihak pemilik usaha
atau manajemen saja, tetapi juga bagi pihak di luar perusahaan, terutama
pihak-pihak yang memiliki hubungan atau kepentingan dengan perusahan.
Sementara itu manfaat yang diperoleh dari rasio profitabilitas adalah
sebagai berikut :

3. l F a k u l t a s H u m a n i o r a d a n B i s n i s
a. Mengetahui besarnya tingkat laba yang diperoleh perusahaan dalam
b. satu periode.
c. Mengetahui posisi laba perusahaan tahun sebelumnya dengan tahun
d. sekarang.
e. Mengetahui perkembangan laba dari waktu ke waktu.
f. Mengetahui besarnya laba bersih sesudah pajak dengan modal
sendiri.
g. Mengetahui produktivitas dari seluruh dana perusahaan yang
h. digunakan baik modal pinjaman maupun modal sendiri.
i. Manfaat lainnya.

2.1.2.3 Pengukuran Profitabilitas (ROA)


Pengertian ROA
Return on Assets (ROA) adalah suatu indikator yang mencerminkan
performa keuangan perusahaan, semakin tingginya nilai ROA yang mampu
diraih oleh perusahaan maka performa keuangan perusahaan tersebut dapat
dikategorikan baik. Return on Assets (ROA) merupakan salah satu rasio
profitabilitas. Dalam analisis laporan keuangan, rasio ini paling sering
disoroti, karena mampu menunjukkan keberhasilan perusahaan
menghasilkan keuntungan. ROA mampu mengukur kemampuan
perusahaan manghasilkan keuntungan pada masa lampau untuk kemudian
diproyeksikan di masa yang akan datang. Assets atau aktiva yang dimaksud
adalah keseluruhan harta perusahaan, yang diperoleh dari modal sendiri
maupun dari modal asing yang telah diubah perusahaan menjadi aktiva-
aktiva perusahaan yang digunakan untuk kelangsungan hidup perusahaan.
ROA adalah Rasio laba bersih terhadap total aktiva mengukur
pengembalian atas total aktiva setelah bunga dan pajak.

ROA mengukur efektivitas keseluruhan dalam menghasilkan laba


melalui aktiva yang tersedia, daya untuk menghasilkan laba dari modal yang
diinvestasikan. Horne dan Wachowicz menghitung ROA dengan
menggunakan rumus laba bersih setelah pajak dibagi dengan total aktiva.

4. l F a k u l t a s H u m a n i o r a d a n B i s n i s
Istilah ROA dengan Net Earning Power Ratio (Rate of Return on
Investment/ROI) yaitu kemampuan dari modal yang diinvestasikan dalam
keseluruhan aktiva untuk menghasilkan keuntungan neto. Keuntungan neto
yang beliau maksud adalah keuntungan neto sesudah pajak. Dari uraian di
atas dapat disimpulkan bahwa ROA atau ROI dalam penelitian ini adalah
mengukur perbandingan antara laba bersihsetelah dikurangi beban bunga
dan pajak (Earning After Taxe/EAT) yang dihasilkan dari kegiatan pokok
perusahaan dengan total aktiva (assets) yang dimiliki perusahaan untuk
melakukan aktivita perusahaan secara keseluruhan dan dinyatakan dalam
persentase.

Keunggulan ROA

Kelebihan dari penggunaan ROA sebagai rasio profitabilitas


diantaranya sebagai berikut :

a) ROA mudah dihitung dan dipahami.


b) Merupakan alat pengukur prestasi manajemen yang sensitive
terhadap setiap pengaruh keadaan keuangan perusahaan.
c) Manajemen menitik beratkan per hatiannya pada perolehan laba yang
maksimal.
d) Sebagai tolok ukur prestasi manajemen dalam memanfaatkan assets
yang dimiliki perusahaan untuk memperoleh laba.
e) Mendorong tercapainya tujuan perusahaan
f) Sebagai alat mengevaluasi atas penerapan kebijakan – kebijakan
manajemen.

Di samping beberapa kelebihan ROA di atas, ROA juga mempunyai


kelemahan di antaranya :

a. Kurang mendorong manajemen untuk menambah assets apabila


nilai ROA yang diharapkan ternyata terlalu tinggi.
b. Manajemen cenderung fokus pada tujuan jangka pendek bukan pada
tujuan jangka panjang, sehingga cenderung mengambil keputusan

5. l F a k u l t a s H u m a n i o r a d a n B i s n i s
jangka pendek yang lebih menguntungkan tetapi berakibat negative
dalam jangka panjangnya.
c. ROA mengandung distorsi yang cukup besar terutama dalam
kondisi inflasi.

Rasio profitabilitas yang sering digunakan yaitu Return on Assets


(ROA), Return on Investment (ROI), Return on Equity (ROE), Gross Profit
Margin dan Net Profit Margin. Perusahaan dapat menggunakan rasio
profitabilitas secara keseluruhan atau hanya sebagian saja dari jenis rasio
profitabilitas yang ada. Penggunaan rasio secara sebagian berarti bahwa
perusahaan hanya menggnunakan beberapa jenis rasio saja yang memang di
anggap perlu di ketahui.

2.1.3 Kebijakan Hutang


2.1.3.1 PengertIan Kebijakan Hutang
Menurut Kasmir (2016:158) pengukuran yang mempengaruhi
kebijakan hutang dapat dilakukan dengan menggunakan: “Debt To Equity
Ratio adalah rasio yang digunakan untuk menilai utang dengan ekuitas.
Rasio ini dicari dengan membandingkan antara seluruh ekuitas. Rasio ini
berguna untuk mengetahui jumlah dana yang disediakan peminjam
(kreditor) dengan pemilik perusahaan”. Sedangkan menurut Hery
(2015:167) adalah sebagai berikut: “Debt to equity ratio merupakan rasio
yang digunakan untuk mengukur perbandingan antara total utang dengan
total ekuitas”. Debt To Equity Ratio atau yang umum disingkat dengan
DER, merupakan rasio keuangan yang menggambarkan kemampuan
perusahaan untuk membayar kembali hutang yang ada dengan
menggunakan modal/ekuitas yang ada, nilai DER umumnya maksimal
adalah 150% dan untuk perusahaan multifinance adalah 600%. DER yang
rendah menunjukan bahwa perusahaan tersebut tidak memiliki peningkatan
untung yang maksimal, maka perusahaan harus menghasilkan perhitungan
DER yang optimum sebagai analisis fundamental penanaman saham di
perusahaan (Hery, 2015:167). Adapaun rumus Debt To Equity Ratio (DER)

6. l F a k u l t a s H u m a n i o r a d a n B i s n i s
menurut Kasmir (2016:158), yaitu sebagai berikut: DER = 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐻𝑢𝑡𝑎𝑛𝑔
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐸𝑘𝑢𝑖𝑡𝑎𝑠 Keterangan : Total Hutang = Penjumlahan seluruh hutang
baik hutang jangka pendek maupun hutang janngka panjang. 14 Total
Ekuitas = Total hak pemilik aset atau aktiva perusahaan yang merupakan
kekayaan bersih (jumlah aktiva dikurangi dengan kewajiban).

Dalam mendanai kegiatan operasionalnya, perusahaan memiliki dua


alternatif pendanaan yaitu pendanaan internal dan pendanaan
eksternal yang dalam hal ini kebijakan hutang termasuk sebagai
kebijakan pendanaan perusahaan yang bersumber dari eksternal.
Definisi Kebijakan Hutang menurut Brigham and Houston
(2017:78) adalah sebagai berikkut: “Kebijakan hutang merupakan
kebijakan mengenai keputusan yang diambil perusahaan untuk
menjalankan operasionalnya dengan menggunakan hutang
keuangan”. Sedangkan menurut Kasmir (2016:112) adalah sebagai
berikut: “Kebijakan hutang merupakan kebijakan yang digunakan
untuk mengukur sejauh mana aktivitas perusahaan dibiayai dengan
hutang”. Dari beberapa definisi diatas penulis dapat menyimpulkan
bahwa kebijakan hutang merupakan kebijakan perusahaan tentang
seberapa jauh perusahaan menggunakan hutang sebagai sumber
pendanaannya.

2.1.3.2 Pengukuran Kebijakan Hutang (DER)


Pengertian DER

Menurut Kasmir (2016:158) pengukuran yang


mempengaruhi kebijakan hutang dapat dilakukan dengan
menggunakan:

“Debt To Equity Ratio adalah rasio yang digunakan untuk


menilai utang dengan ekuitas. Rasio ini dicari dengan
membandingkan antara seluruh ekuitas. Rasio ini berguna

7. l F a k u l t a s H u m a n i o r a d a n B i s n i s
untuk mengetahui jumlah dana yang disediakan peminjam
(kreditor) dengan pemilik perusahaan”.

Sedangkan menurut Hery (2015:167) adalah sebagai berikut: “Debt


to equity ratio merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur
perbandingan antara total utang dengan total ekuitas”. Debt To
Equity Ratio atau yang umum disingkat dengan DER, merupakan
rasio keuangan yang menggambarkan kemampuan perusahaan
untuk membayar kembali hutang yang ada dengan menggunakan
modal/ekuitas yang ada, nilai DER umumnya maksimal adalah
150% dan untuk perusahaan multifinance adalah 600%. DER yang
rendah menunjukan bahwa perusahaan tersebut tidak memiliki
peningkatan untung yang maksimal, maka perusahaan harus
menghasilkan perhitungan DER yang optimum sebagai analisis
fundamental penanaman saham di perusahaan (Hery, 2015:167).

Keunggulan DER

Kegunaan dari perhitungan Debt to Equity Ratio (DER) ini


bisa dilihat dari beberapa hal. Anda bisa menyimak penjelasan
mengenai masing-masing kegunaan dari menghitung Debt to Equity
Ratio (DER) tersebut pada daftar yang ada di bawah ini.

Mengukur Kesehatan Perusahaan


Kegunaan yang utama dan yang paling sederhana dari
melakukan perhitungan DER adalah dapat digunakan untuk
mengukur kesehatan perusahaan. Jadi alasan ini biasa dilakukan
oleh internal perusahaan itu sendiri, sekaligus untuk melakukan
pengawasan dan penjagaan mengenai kualitas kesehatan perusahaan
tadi.
Indikator Pengambilan Keputusan oleh Investor
Setiap investor pastinya ingin berinvestasi untuk
mendapatkan keuntungan. Itulah sebabnya mereka akan menjadi

8. l F a k u l t a s H u m a n i o r a d a n B i s n i s
hasil perhitungan DER suatu perusahaan menjadi indikator
pengambilan keputusan untuk melakukan investasi di sana.

Kriteria dalam Pembelian Saham di Bursa


Nilai hasil perhitungan DER juga berguna untuk menjadi
kriteria dalam pembelian saham. Jika nilai DER terlalu tinggi, maka
lebih baik anda tidak membeli saham tersebut di bursa, khawatir
karena tidak stabil dan kondisi keuangannya tergolong rapuh.

2.1.4 Ukuran Perusahaan


2.1.4.1 Pengertian Ukuran Perusahaan
Ukuran perusahaan adalah suatu ukuran, skala atau variabel yang
menggambarkan besar-kecilnya perusahaan berdasarkan beberapa
ketentuan, seperti total aktiva, log size, nilai pasar, saham, total penjualan,
total pendapatan, total modal dan lain-lain. Pengelompokan perusahaan atas
dasar skala operasi umumnya terbagi menjadi tiga kategori, yaitu:
perusahaan besar (large firm), perusahaan menengah (medium-size) dan
perusahaan kesil (small firm).

Ukuran perusahaan merupakan suatu skala yang dapat dihitung


dengan tingkat total aset dan penjualan yang dapat menunjukkan kondisi
perusahaan dimana perusahaan lebih besar akan mempunyai kelebihan
dalam sumber dana yang diperoleh untuk membiayai investasinya dalam
memperoleh laba. Ukuran perusahaan dapat digunakan untuk mewakili
karakteristik keuangan perusahaan. Perusahaan besar yang sudah well
estabilished akan lebih mudah memperoleh modal di pasar modal dibanding
dengan perusahaan kecil. Karena kemudahan akses tersebut berarti
perusahaan besar memiliki fleksibilitas yang lebih besar.

Menurut Basyaib (2007), ukuran perusahaan adalah suatu skala


dimana dapat diklasifikasikan besar kecilnya perusahaan menurut berbagai
cara antara lain dengan ukuran pendapatan, total aset, dan total modal.

9. l F a k u l t a s H u m a n i o r a d a n B i s n i s
Semakin besar ukuran pendapatan, total aset, dan total modal akan
mencerminkan keadaan perusahaan yang semakin kuat.

Menurut Machfoedz (1994), ukuran perusahaan adalah suatu skala


dimana dapat diklasifikasikan besar kecil perusahaan menurut berbagai cara
(total aktiva, log size, nilai pasar saham, dan lain-lain). Pada dasarnya
ukuran perusahaan hanya terbagi dalam 3 kategori yaitu perusahaan besar
(large firm), perusahaan menengah (medium-size) dan perusahaan kecil
(small firm). Penentuan ukuran perusahaan ini didasarkan kepada total asset
perusahaan.

Menurut Ibrahim (2008), ukuran perusahaan adalah gambaran besar


kecilnya perusahaan yang ditentukan berdasarkan ukuran nominal,
misalnya jumlah kekayaan dan total penjualan perusahaan dalam satu
periode penjualan, maupun kapitalisasi pasar. Pengelompokan perusahaan
atas dasar skala operasi (besar dan operasi) dapat dipakai oleh investor
sebagai salah satu variabel dalam menentukan keputusan.

Menurut Riyanto (2013), ukuran perusahaan adalah besar kecilnya


perusahaan dilihat dari besarnya nilai equity, nilai penjualan atau nilai
aktiva.

Menurut Torang (2012), ukuran perusahaan adalah suatu variabel


konteks yang mengukur tuntutan pelayanan atau produk organisasi.

Menurut Brigham dan Houston (2006), ukuran perusahaan adalah


rata-rata total penjualan bersih untuk tahun bersangkutan sampai beberapa
tahun. Dalam hal ini penjualan lebih besar dari pada biaya variabel dan
biaya tetap, maka akan diperoleh jumlah pendapatan sebelum pajak.
Sebaliknya jika penjualan lebih kecil dari pada biaya variabel dan biaya
tetap maka perusahaan akan menderita kerugian.

2.1.4.2 Pengukuran Ukuran Perusahaan (Ln (Total Asset))


Ukuran perusahaan dapat ditentukan dengan berbagai nilai seperti
total aktiva, penjualan, modal, laba dan yang lainnya, nilai tersebut dapat

10. l F a k u l t a s H u m a n i o r a d a n B i s n i s
menentukan besar kecilnya perusahaan. Indikator ukuran perusahaan dapat
dilakukan menggunakan dua cara, yaitu:

1. Ukuran perusahaan = Ln Total Aset. Aset adalah harta kekayaan atau


sumber daya yang dimiliki oleh suatu perusahaan. Semakin besar aset yang
dimiliki, perusahaan dapat melakukan investasi dengan baik dan memenuhi
permintaan produk. Hal ini semakin memperluas pangsa pasar yang dicapai
dan akan mempengaruhi profitabilitas perusahaan.

2. Ukuran perusahaan = Ln Total Penjualan. Penjualan adalah fungsi


pemasaran yang sangat penting bagi perusahaan untuk mencapai tujuan
perusahaan yaitu mendapatkan laba. Penjualan yang terus meningkat dapat
menutup biaya yang keluar pada saat proses produksi. Hal ini laba
perusahaan akan meningkat yang kemudian akan mempengaruhi
profitabilitas perusahaan.

Menurut Moeljono (2005), pengukuran ukuran perusahaan dapat


dilakukan dengan menghitung dari total aset, investasi, perputaran modal,
alat produksi, jumlah pegawai, keluasan jaringan usaha, penguasaan pasar,
output produksi, besaran nilai tambah, besaran pajak terbayarkan, dan
seterusnya itu ternyata menjadi bayangan akan kenyataan bahwa korporasi
memang identik dengan perusahaan besar.

Menurut Setiyadi (2007), ukuran perusahaan juga dapat ditentukan


oleh beberapa indikator sebagai berikut:

1. Tenaga kerja, merupakan jumlah pegawai tetap dan honorer yang


terdaftar atau bekerja di perusahaan pada suatu saat tertentu.
2. Tingkat penjualan, merupakan volume penjualan suatu perusahaan pada
suatu periode tertentu.
3. Total hutang, merupakan jumlah hutang perusahaan pada periode
tertentu.
4. Total aktiva, yang merupakan keseluruhan aktiva yang dimiliki
perusahaan pada saat tertentu.

11. l F a k u l t a s H u m a n i o r a d a n B i s n i s
Pengertian Ukuran Perusahaan

Rumus : Size = Ln (Total Asset)

Menurut Nuringsih (2005), ukuran perusahaan dapat dihitung


dengan cara melakukan Logaritma total asset perusahaan. Logaritma Total
Asset bisa dilakukan software statistic seperti SPSS atau Excel.

2.1.5 Harga Saham


2.1.5.1 Pengertian Harga Saham
Harga saham merupakan harga penutupan pasar saham selama
periode pengamatan untuk tiap-tiap jenis saham yang dijadikan sampel dan
pergerakannya senantiasa diamati oleh para investor. Salah satu konsep
dasar dalam manajemen keuangan adalah bahwa tujuan yang ingin dicapai
manajemen keuangan adalah memaksimalisasi nilai perusahaan. Bagi
perusahaan yang telah go public, tujuan tersebut dapat dicapai dengan cara
memaksimalisasi nilai pasar harga saham yang bersangkutan. Dengan
demikian pengambilan keputusan selalu didasarkan pada pertimbangan
terhadap maksimalisasi kekayaan para pemegang saham.

Sartono (2011:192) menyatakan bahwa harga saham terbentuk


melalui mekanisme permintaan dan penawaran di pasar modal. Apabila
suatu saham mengalami kelebihan permintaan, maka harga saham
cenderung naik. Sebaliknya, apabila kelebihan penawaran maka harga
saham cenderung turun. Menurut Hartono (2013:157) pengertian dari harga
saham adalah “Harga suatu saham yang terjadi di pasar bursa pada saat
tertentu yang ditentukan oleh pelaku pasar dan ditentukan oleh permintaan
dan penawaran saham yang bersangkutan di pasar modal”. Menurut
Brigham dan Houston (2011:231) harga saham adalah “Harga saham
menentukan kekayaan pemegang saham. Maksimalisasi kekayaan
pemegang saham diterjemahkan menjadi maksimalkan harga saham
perusahaan. Harga saham pada satu waktu tertentu akan bergantung pada
arus kas yang diharapkan diterima di masa depan oleh investor “rata-rata”

12. l F a k u l t a s H u m a n i o r a d a n B i s n i s
jika investor membeli saham”. Berdasarkan pengertian para ahli diatas
maka dapat disimpulkan bahwa harga saham adalah harga yang terbentuk
sesuai permintaan dan penawaran dipasar jual beli saham dan biasanya
merupakan harga penutupan.

2.1.5.2 Pengukuran Harga Saham


Pengertian Return Saham

Return saham adalah tingkat keuntungan yang dinikmati oleh


pemodal atas suatu investasi yang dilakukannya (Robert Ang, 2001). Dalam
teori pasar modal, tingkat pengembalian yang diterima oleh seorang
investor dari saham yang diperdagangkan di pasar modal (saham
perusahaan go public) biasa diistilahkan dengan return. Dalam pasar saham
tidak selalu menjanjikan suatu return yang pasti bagi investor. Namun
beberapa komponen return saham yang memungkinkan pemodal meraih
keuntungan adalah deviden, saham bonus, dan capital gain. Komponen
suatu return terdiri dari dua jenis yaitu current income (pendapatan lancar)
dan capital gain (keuntungan selisih harga). Current income adalah
keuntungan yang diperoleh melalui pembayaran bersifat periodik seperti
pembayaran bunga deposito, bunga obligasi dan sebagainya. Disebut juga
pendapatan lancar maksudnya adalah keuntungan yang diterima biasanya
dalam bentuk kas atau setara kas, sehingga dapat diuangkan dengan cepat.
Misalnya kupon bunga obligasi yang membayar bungan dalam bentuk
giro/cek, yang tinggal diuangkan, demikian juga dividend saham, yaitu
dibayarkan dalam bentuk saham, yang dikonversi menjadi uang kas dengan
cara menjual saham yang diterimanya (Robert Ang: 1997). Adapun
komponen kedua dari return adalah capital gain, yaitu keuntungan yang
diterima karena adanya selisih harga jual dengan harga beli suatu instrumen
16 investasi. Tentunya tidak semua instrumen investasi memberikan
komponen return berupa capital gain atau capital loss. Capital gain sangat
tergantung dari harga pasar instrumen investasi yang bersangkutan, yang
berarti bahwa instrumen investasi tersebut habis diperdagangkan di pasar.

13. l F a k u l t a s H u m a n i o r a d a n B i s n i s
Karena dengan adanya perdagangan maka akan timbul perubahan-
perubahan nilai suatu investasi. Investasi yang dapat memberikan capital
gain seperti obligasi dan saham, sedangkan yang tidak memberikan
komponen return capital gain seperti sertifikat deposito, tabungan dan
sebagainya.

2.2 Penelitian Terdahulu


Tabel 2.2 Penelitian Terdahulu

No Peneliti Judul Jenis Hasil Penelitian


(Tahun) Penelitian

1 Ayumi Pengaruh Ratio keuangan dan Kuantitatif Profitabilitas tidak


Rahma1, Budi Ukuran Perusahaan terhadap berpengaruh terhadap harga
Tri Santoso2, Harga Saham saham.
Tubagus Arya
tinggi tidak menjami besarnya
Abdurachman3
pengembalian saham sehingga
tidak berpengaruh terhadap
tingi-rendahnya harga saham.
Solvabitas memiliki pengaruh
yang negative terhada harga
saham.

2 Muhammad Pengaruh Prfitabilitas, Leverage Kuantitatif Profitabilitas berpengaruh


Arrizqi dan Ukuran perusahaan terhadap positif dan signifikan terhadap
harga saham Harga Saham. Semakin tinggi
ROA semakin tinggi
kemampuan perusahaan untuk
menghasilkan keuntungan.
Semakin tinggi keuntungan
yang dihasilkan perusahaan

14. l F a k u l t a s H u m a n i o r a d a n B i s n i s
akan menjadikan investor
tertarik akan nilai saham

Ukuran Perusahaan
berpengaruh positif dan
signifikan terhadap Harga
Saham.

3 Nina Pengaruh Ukuran perusahaan Kuantitatif Berdasarkan hasil pengujian


Andriyani Nst, (FIRM SIZE) dan Profitabilitas regresi linear berganda
Widya Sari terhadap harga saham pada diperoleh hasil bahwa
perusahaan manufaktur yang variabel variabel ROE
terdaftar di BEI memiliki pengaruh Positif
terhadap Harga Saham dan
Ukuran Perusahaan memiliki
pengaruh yang positif
terhadap Harga Saham.

Hasil uji T diperoleh hasil


bahwa ROE berpengaruh
positif dan signifikan terhadap
Harga Saham dan Ukuran
Perusahaan memiliki
pengaruh yang positif dan
signifikan terhadap harga
saham.

Berdasarkan Hasil Uji F


diperoleh hasil bahwa
variabel ROE dan Ukuran
perusahaan atau Firm Size
memiliki pengaruh simultan

15. l F a k u l t a s H u m a n i o r a d a n B i s n i s
dan signifikan terhadap Harga
Saham.

Berdasarkan hasil Uji


Koefisien Determinasi
diperoleh bahwa ROE dan
Ukuran Perusahaaan atau
Firm Size memiliki pengaruh
terhadap Harga Saham 44.2%.

4 Hana Pengaruh kebijakan dividen, Kuantitatif dividen tidak berpengaruh


Chabibatul kebijakan hutang, profitabilitas, terhadap harga saham.
Latifah1, Ani dan likuiditas terhadap harga
kebijakan hutang tidak
Wilujeng saham
berpengaruh terhadap harga
Suryani
saham.

profitabilitas berpengaruh
positif signifikan terhadap
harga saham. besar agar
mendapatkan keuntungan
yang maksimal.

5 Ika Lisnawati Pengaruh Kebijakan Dividen, Kuantitatif Variabel kebijakan hutang


Kebijakan Hutang Terhadap yang diproksikan dengan debt
Harga Saham Dan Nilai to equity ratio (DER)
Perusahaan Sebagai Variabel berpengaruh positif signifikan
Intervening terahdap nilai perusahaan
yang diproksikan price book
(Studi Pada Perusahaan
value (PBV).
Manufaktur Yang Terdaftar Di
kebijakan hutang yang
diproksikan debt to equti ratio

16. l F a k u l t a s H u m a n i o r a d a n B i s n i s
Bursa Efek Indonesia Periode (DER) terhadap harga saham
2013-2015) yang diproksikan price
earning ratio (PER) melalui
nilai perusahaan yang
diproksikan price book value

6 LAIYA Pengaruh ratio hutang terhadap Kuantitatif Hasil penelitian ini


Harga saham perusahaan menunjukan bahwa current
makanan dan minuman yang ratio berpengaruh positif dan
terdaftar di BEI tidak signifikan terhadap
harga saham perusahaan

7 Ni Wayan Ade Pengaruh Ukuran Perusahaan dan Kuantitatif Dari hasil analisis data
Rosita, Profitabilitas terhadap Harga diperoleh bahwa ukuran
Isharijadi, Juli Saham pada Perusahaan Jasa perusahaan (size) berpengaruh
Murwani yang terdaftar di BEI dan signifikan terhadap harga
saham (closing price).

Dari hasil analisis diperoleh


bahwaprofitabilitas (ROA)
tidakberpengaruh terhadap
harga saham (closing price).

Dari hasil analisis data


diperoleh bahwa ukuran
perusahaan dan profitabilitas
berpengaruh secara simultan
terhadap harga saham.
Semakin besar total aset yang
dimiliki perusahaan dan
tingkat laba yang dihasilkan

17. l F a k u l t a s H u m a n i o r a d a n B i s n i s
akan mempengaruhi harga
penjualan suatu saham.

8 Ganerse, Pengaruh Profitabilitas, Kuantitatif Secara simultan, profitabilitas,


Suarjaya Likuiditas dan Ukuran likuiditas dan ukuran
(2016) Perusahaan terhadap Return perusahaan berpengaruh
Sahan perusahaan F&B signifikan terhadap return
saham.

Secara parsial, profitabilitas


berp.engaruh pos.itif
signif.ikan terh.adap return
saham.

Secara parsial, likuiditas tidak


berpen.garuh signi.fikan
terha.dap return saham.

Secara parsial, ukuran


peru.sahaan berpengaruh
positif signifikan terhadap
return saham.

9 Hasanuddin Pengaruh Struktur Modal, Kuantitatif Debt to equity ratio (DER)


Ukuran Perusahaan dan berpengaruh negatif dan tidak
Profitabilitas Terhadap Harga signifikan terhadap
Saham Pada Perusahaan hargasaham pada perusahaan
Makanan Dan Minuman Yang food and beverages yang
Terdaftar Di Bursa Efek terdaftar di Bursa Efek
Indonesia Indonesia.

Debt to asset ratio (DAR)


berpengaruh negatif dan tidak

18. l F a k u l t a s H u m a n i o r a d a n B i s n i s
signifikan terhadap harga
saham pada perusahaan
food and beverages yang
terdaftar di Bursa Efek
Indonesia.

Ukuran perusahaan (SIZE)


berpengaruh berpengaruh
positif dan tidak signifikan
terhadap harga saham pada
perusahaan food and
beverages yang terdaftar di
Bursa Efek Indonesia.

Return on asset (ROA)


berpengaruh berpengaruh
negatif dan tidak signifikan
terhadap harga saham pada
perusahaan food and
beverages yang terdaftar di
Bursa Efek Indonesia.

Return on equity (ROE)


berpengaruh berpengaruh
positif dan signifikan terhadap
harga saham pada perusahaan
food and beverages yang
terdaftar di Bursa Efek
Indonesia.

Net profit margin (NPM)


berpengaruh berpengaruh

19. l F a k u l t a s H u m a n i o r a d a n B i s n i s
negatif dan tidak signifikan
terhadap harga saham pada
perusahaan food and
beverages yang terdaftar di
Bursa Efek Indonesia

10 Kirana Putri Pengaruh Likuiditas, Leverage, Kuantitatif Bagi perusahaan property


Novianto, dan Ukuran Perusahaan terhadap and real estate, peneliti
Budiyanto Harga Saham Pada Perusahaan menyarankan untuk selalu
(2020) Property dan Real Estate yang meningkatkan kinerja
terdaftar di BEI perusahaannya

Bagi para investor ketika


ingin menginvestasikan
dananya pada perusahaan
property and real estate,
peneliti menyarankan agar
lebih mempertimbangkan
likuiditas dan ukuran
perusahaan

Bagi peneliti selanjutnya


diharapkan untuk dapat
menambahkan variabel
independen yang tidak
terdapat dalam penelitian ini
untuk diteliti pengaruhnya
terhadap harga saham.

11 Lailatus Pengaruh Laba Akuntasnsi, Kuantitatif untuk mengetahui apakah laba


Sa’adah, Kompenen arus kas, Ukuran akuntansi berpengaruh
Kadarusman Perusahaan terhadap Harga terhadap harga saham pada

20. l F a k u l t a s H u m a n i o r a d a n B i s n i s
Saham Pada Perusahaan perusahaan kelompok LQ 45
Kelempok LQ45 yang Listing di di BEI
BEI
untuk mengetahui apakah
total arus kas berpengaruh
terhadap harga saham pada
perusahaan kelompok LQ45
di BEI

untuk mengetahui apakah arus


kas operasi berpengaruh
terhadap harga saham pada
perusahaan kelompok LQ 45
di BEI

untuk mengetahui apakah arus


kas investasi berpengaruh
terhadap harga saham pada
perusahaan kelompok LQ 45
di BEI

untuk mengetahui apakah arus


kas pendanaan berpengaruh
terhadap harga saham pada
perusahaan kelompok LQ 45
di BEI

untuk mengetahui apakah


ukuran perusahaan
berpengaruh terhadap harga
saham pada perusahaan
kelompok LQ 45 di BEI.

21. l F a k u l t a s H u m a n i o r a d a n B i s n i s
12 Aminar Sutra Analisis Kinerja Keuangan Dan Kuantitatif Kinerja Keungantidak
Dewi1), Ukuran Perusahaan Terhadap berpengaruh terhadap Harga
Zusmawati2), Harga Saham Perusahaan Dalam Saham.
Nola Hasrina Indeks LQ45 Di BEI Dengan
Ukuran Perusahaan tidak
Lova3) Regresi Data Panel
berpengaruh signifikan
terhadap profitabilitas

13 Muhammad Pengaruh Profitabilitas, Leverage Kuantitatif Variabel yang digunakan


Zaki, Keungan dan Ukuran Perusahaan dalam penelitian ini hanya
Islahuddin, M. terhadap Harga saham (Studi tiga variabel, diharapkan
Shabri pada perusahaan manufaktur penelitian selanjutnya
yang terdaftar di BEI 2005 – menggunakan variabel bebas
2014) lebih banyak lagi dengan
perusahaan lain, sehingga
akan menghasilkan temuan
baru.

Rasio profitabilitas selain


menggunakan ROA, dapat
diukur dengan menggunakan
variabelvariabel yang lain
dengan tujuan untuk melihat
seberapa besar pengaruh yang
dihasilkan terhadap harga
saham.

Untuk penelitian selanjutnya


tidak hanya menggunakan
DER untuk dalam melihat
pengaruh perubahan laba,

22. l F a k u l t a s H u m a n i o r a d a n B i s n i s
Untuk penelitian selanjutnya
rasio ukuran perusahaan tidak
hanya menggunakan log
terhadap nilai total aktiva
tetapi dapat juga diukur

14 Pujo Gunarso Laba Akuntansi, Leverage, dan Kuantitatif Berdasarkan hasil pengujian
Ukuran Perusahaan Terhadap seluruh hipo-tesis, maka
Harga Saham di bursa Efek secara keseluruhan penelitian
Indonesia ini dapatmemberikan bukti
empiris bahwa laba
akuntasidan ukuran
perusahaan berpengaruh
positif dansignifikan terhadap
harga saham.

15 Imam Pengaruh Kebijakan Laba, Kuantitatif Nilai t hitung ROE adalah


Fadlimm Kebijakan Deviden dan sebesar-0,283dengan nilai
Agussalim Kebijakan hutang terhadap Harga signifikansi sebesar 0,778.
M.;Sri Yuli saham perusahaan LQ 45 yang Nilai t tabel dengan df =
Ayu Putri Terdaftar di BEI 2012 - 2018 63-3= 60dengan α =5% maka
diperoleh t tabel sebesar
1.671. Dari hasil di atas
dapat dilihat nilai t hitung
< t tabel dan signifikansi
(0,778>0,05), maka dapat
disimpulkan bahwa H1
ditolak, bahwa ROE tidak
berpengaruh signifikan
terhadap harga Saham

23. l F a k u l t a s H u m a n i o r a d a n B i s n i s
Nilai t hitung DPR adalah
sebesar-1.853 dengan nilai
signifikansi sebesar 0,056.
Nilai t tabel dengan df =
63-3= 60dengan α =5% maka
diperoleh t tabel sebesar
1.671. Dari hasil di atas
dapat dilihat nilai t hitung
< t tabel dan signifikansi
(0,069>0,05), maka dapat
disimpulkan bahwa H2
ditolak, bahwa DPR tidak
berpengaruh signifikan
terhadap harga Saham Pada

Nilai t hitung DER adalah


sebesar 0.787 dengan nilai
signifikansi sebesar 0,255.
Nilai t tabel dengan df =
63-3= 60dengan α =5% maka
diperoleh t tabel sebesar
1.671. Dari hasil di atas
dapat dilihat nilai t hitung
< t tabel dan signifikansi
(0,435>0,05), maka dapat
disimpulkan bahwa H3
ditolak, bahwa DER tidak
berpengaruh signifikan
terhadap harga Saham Pada

24. l F a k u l t a s H u m a n i o r a d a n B i s n i s
Nilai F hitung 1.914 dengan
nilai signifikansi sebesar
0,203 (p>0,05). Hal ini
berarti bahwa secara
bersama-sama ROE, DPR
dan DER tidak
berpengaruh signifikan
terhadap harga Saham Pada
PerusahaanLQ45 Yang
Terdaftar Di Bursa Efek
Indonesia Periode 2012-2018

25. l F a k u l t a s H u m a n i o r a d a n B i s n i s
2.1.2 Perbedaan dengan penelitian saat ini

Rata – rata penelitian saat ini hanya berfokus kepada harga saham
sebagai variable (Y), akan tetapi kita juga harus tau apakah harga saham di
dunia otomotif itu layak untuk diinvestasikan, dari segi profitabilitas,
Kebijakan Hutang dan Ukuran Perusahaan, itu semua harus diperhitungkan
agar para investor mengetahui pengaruh atau tidak nya perusahaan tersebut
untuk di investasikan.

2.3 Kerangka Pemikiran

Profitabilitas (X1)
H1

H2
Kebijakan Hutang (X2)
Harga Saham (Y)

H3
Ukuran Perusahaan (X3)
2.5 Pengembangan Hipotesis

2.3.1 Profitabilitas Berpengaruh terhadap Harga Saham

Hal ini dikarenakan profitabilitas adalah kemampuan


perusahaan untuk menghasilkan keuntungan dan mengukur tingkat
efisiensi operasional dan efisiensi dalam menggunakan harta yang
dimilikinya. Sehingga membuat profit atau laba yang tinggi akan
memberikan prospek perusahaan yang baik serta dapat memicu
investor untuk ikut meningkatkan permintaan saham dan membuat
harga saham juga akan mengalami peningkatan.

26. l F a k u l t a s H u m a n i o r a d a n B i s n i s
Hasil ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh
Andriyani dan Sari (2020) yang menyatakan bahwa profitabilitas
berpengaruh terhadap harga saham

H1 : Profitabilitas Berpengaruh Terhadap Harga Saham

2.3.2 Kebijakan Hutang Berpengaruh terhadap Harga Saham

Hal ini dikarenakan Salah satu dari sekian banyak masalah


keuangan yang dihadapi oleh suatu perusahaan yakni masalah
pendanaan atau pembiayaan. Hutang merupakan salah satu bentuk
pendanaan yang dilakukan oleh perusahaan yang bersumber dari
pendanaan eksternal perusahaan. Kebijakan hutang adalah
mengukur pembiayaan perusahaan dari sumber utang. Maka
semakin besar porsi utang perusahaan akan berdampak pada
perusahaan karena pembiayaan yang dibutuhkan oleh perusahaan
dapat terpenuhi. Jika manajer memiliki keyakinan bahwa prospek
perusahaan baik, dalam meningkatkan laba maka akan mendorong
peningkatan harga saham perusahaan.

Hasil ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Laiya


(2018) yang menyatakan bahwa kebijakan utang berpengaruh
terhadap harga saham

H2 : Kebijakan Hutang Berpengaruh Terhadap Harga Saham

2.3.3 Ukuran Perusahaan Berpengaruh terhadap Harga Saham

Hal ini dikarenakan ukuran perusahaan merupakan suatu


indikator dari kekuatan financial suatu perusahaan. Perusahaan
besar lebih memiliki kepercayaan investor dibandingkan dengan
perusahaan kecil karena perusahaan besar dianggap memiliki
kondisi yang stabil. Sehingga memudahkan perusahaan dalam
mendapat modal. Semakin baik dan semakin banyaknya sumber
dana yang diperoleh, maka akan mendukung operasional

27. l F a k u l t a s H u m a n i o r a d a n B i s n i s
perusahaan secara maksimum, sehingga akan meningkatkan harga
saham dari perusahaan

Hasil ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh


Rosita, dkk (2017) yang menyatakan bahwa ukuran perusahaan
berpengaruh terhadap harga saham

H3 : Ukuran Perusahaan Berpengaruh Terhadap Harga Saham

28. l F a k u l t a s H u m a n i o r a d a n B i s n i s

Anda mungkin juga menyukai