DOSEN PENGAMPU :
Welly Famelia, S.KM. M.KM.
KELOMPOK 5 (A3) :
Kelompok 5
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR........................................................................................................i
DAFTAR ISI.....................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................................1
1.3 Tujuan................................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN...................................................................................................3
3.1 Kesimpulan......................................................................................................12
3.2 Saran................................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................13
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
1.2 Rumusan Masalah
1
3. Apakah tujuan dari brosur ?
4. Bagaimanakah cara merancang brosur ?
5. Bagaimanakah naskah brosur ?
6. Bagaimanakah anatomi surat pembaca ?
7. Bagaimanakah studi kasus kehumasan di bidang kesehatan ?
1.3 Tujuan
1. Untuk dapat mengetahui pengertian dari brosur dan surat pembaca.
2. Untuk dapat mengetahui jenis-jenis brosur.
3. Untuk dapat mengetahui tujuan dari brosur.
4. Untuk dapat mengetahui cara merancang brosur.
5. Untuk dapat mengetahui naskah brosur.
6. Untuk dapat mengetahui anatomi surat pembaca.
7. Untuk dapat mengetahui studi kasus kehumasan di bidang kesehatan.
2
BAB II
PEMBAHASAN
Belum ada definisi pasti yang dapat menjelaskan apa itu brosur (brochure).
Dalam Oxford Advance Lenear’s Dictionary, brosur berarti buku kecil tanpa jilid
(booklet) yang berisi gambar atau informasi tentang sesuatu atau iklan tentang
sesuatu. Sementara menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia karya JS Badudu
(2001). Brosur adalah publikasi singkat yang terdiri atas beberapa halaman tanpa
jilid.
3
3. As an identy for a study subject
3
2.3 Jenis-Jenis Brosur
Brosur bisa dicetak di salah satu atau di kedua sisinya. Harga cetak brosur
satu sisi pun lebih murah dibanding dua sisi. Tetapi untuk brosur dua sisi
harganya akan lebih mahal 2 kali lipat dari pada brosur satu sisi. Satu atau dua sisi
adalah tergantung dari selera promosi dan budget. Yang terpenting dari brosur dua
sisi adalah kesesuaian penempatan konten informasinya. Sebagai contoh bisa
melihat contoh brosur Merek Handphone. Di sisi satu dia menampilkan gambar
handphone dan spesifikasi secara umum, tetapi di sisi brosur yang lain dia
menyampaikan informasi yang lebih spesifisik.
4
c) Brosur Bi-Fold ukuran A3
4
d) Brosur Tri-Fold ukuran A3
e) Brosur folder dengan flap dan sisipian
5
sudah siap untuk di produksi. Final Artwork ialah gambar final yang sudah
melewati proses sebelumnya. Pada proses ini naskah serta tata letak
merupakan proses akhir yang siap untuk diproduksi dengan beberapa kali
revisi selama proses desain.
6
2.5 Pengertian Surat Pembaca
Surat Pembaca adalah surat yang ditulis oleh pembaca yang
dimuat dalam surat kabar/koran, majalah yang berisi tanggapan,
saran,
6
keluhan, ajakan, imbauan, ucapan terima kasih, dan lain-lain.
Surat pembaca merupakan surat terbuka yang isinya dapat dibaca oleh
siapa saja serta dapat ditujukan kepada lembaga, pemerintah,
perusahaan, kantor, perorangan, kelompok, atau organisasi. Digolongkan
sebagai surat karena isinya biasanya ditujukan kepada seseorang atau
sebuah instansi atau organisasi. Teks itu ditulis oleh para pembaca dari
media cetak tersebut. Itulah sebabnya dikenal dengan rubrik surat
pembaca. Isi surat pembaca sangat beragam. Sebagian besar isi surat
pembaca berisi keluhan atau komplain atas sebuah permasalahan. Di
samping itu ada juga orang yang mengirim surat pembaca berisi saran
atau kritikan, baik kepada media cetak itu sendiri maupun
kepada pribadi atau instansi tertentu. Seperti yang tertulis pada
contoh surat pembaca di atas adalah surat pembaca yang berisi saran
untuk menertibkan kebiasaan sekelompok pelajar yang suka bermain-
main di mall ketika jam pelajaran sekolah.
7
lain sebagainya. Pada cara tersebut juga dilampirkan angan-angan
pengirim surat akan persoalan yang diungkapkannya.
8
mediator untuk menjembatani antara top manajemen dengan
stakeholdernya.
Dari sinilah eksistensi Public Relations difungsikan melalui
hubungan- hubungan yang harmonis dan simbiosis mutualisme
antara
8
instansi dengan stakeholdernya. Inilah yang secara tidak langsung
menimbulkan persaingan antar berbagai instansi/perusahaan dalam
memberikan pelayanan kepada masyarakat, agar instansi/perusahaan
yang bersangkutan tidak kehilangan pelanggan karena pelayanan yang
kurang memuaskan. Salah satu perusahaan/ instansi yang selalu
berusaha menjaga kualitas pelayanannya adalah perusahaan yang
bergerak di bidang kesehatan. Kualitas pelayanan di instansi
kesehatan haruslah dipertahankan kualitasnya karena perhatian masyarakat
yang besar terhadap masalah pelayanan kesehatan. Hal ini dapat diamati
dari banyaknya kasus pengaduan yang ditujukan kepada Instansi
Kesehatan baik itu Rumah Sakit, Puskesmas, Klinik Bersalin, Apotek,
maupun kepada petugas kesehatan yaitu Dokter, Perawat, Fishioteraphis,
Ahli Gizi, Humas, Personalia, serta petugas lainnya.
Rumah sakit sebagai lembaga kesehatan, dimana masalah
pelayanan kesehatannya yang paling sering mendapat pengaduan
maupun keluhan dari masyarakat. Keluhan-keluhan dari
masyarakat tersebut biasanya diakibatkan oleh kelalaian atau
kesalahan dari petugas kesehatan di rumah sakit tersebut dalam
memberikan pelayanan kepada masyarakat dalam hal ini adalah
pasien. Dimana pasien merasa kurang puas terhadap kualitas
pelayanan yang dilakukan oleh petugas kesehatan. Banyak faktor
yang bisa dikatakan rawan tuntutan dari sebuah Rumah Sakit.
Contohnya adalah :
a) Prosedur Pendaftaran pasien yang berbelit-belit, padahal pasien
dalam keadaan kritis
b) Pelayanan yang kurang cepat dan tanggap dari pihak dokter
terhadap pasien yang dalam keadaan gawat; dokter yang langsung
memberikan resep obat kepada pasien tanpa pemeriksaan terlebih
dahulu
c) Dokter yang kurang ramah dalam memeriksa pasien
9
d) Penundaan operasi karena sebab yang tidak jelas padahal pasien
tidak memungkinkan untuk bertahan
9
e) Petugas Customer Service yang kurang ramah dalam memberikan
informasi kepada pasien maupun pengunjung
f) Satpam yang terlalu galak terhadap keluarga pasien yang ingin
berkunjung terutama pada waktu lantai sedang dibersihkan
g) Kebersihan ruang inap yang kurang terjaga; administrasi yang
berbelit-belit; fasilitas kesehatan yang kurang lengkap
h) Keamanan dan kenyamanan pasien dan keluarga selama menjalani
proses perawatan kesehatan yang kurang terjamin
i) Biaya perawatan yang terlalu mahal
j) Serta terjadinya malpraktek.
10
dari satu pasien dapat mempengaruhi pasien lain atau konsumen
lainnya, sehingga akan membuat image yang buruk bagi rumah
10
sakit tersebut. Akhir-akhir ini, dalam kenyataannya adalah masyarakat
terutama konsumen rumah sakit semakin kritis terhadap kualitas/mutu
pelayanan yang mereka terima. Untuk itu, rumah sakit berlomba-lomba
untuk meningkatkan kualitas/mutu pelayanan, baik mutu pelayanan
fasilitas, maupun keramahan petugas, yang bertujuan agar mereka tidak
kehilangan konsumen/langganan mereka.
11
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
12
3.2 Saran
12
DAFTAR PUSTAKA
Aziz, Hasbi. 2019. “Pengertian, Jenis-jenis dan Karakteristik Bahan Ajar Cetak
(Brosur, Leaflet, Flyer, Poster dan Wallchart)”.
https://www.academia.edu/40697338/Pengertian_Jenis_jenis_dan_Karakteri
stik_Bahan_Ajar_Cetak_Brosur_Leaflet_Flyer_Poster_dan_Wallchart
(diakses pada 9 November 2020).
https://www.academia.edu/38239775/3_Tips_Membuat_Desain_Brosur_Secara_
Efektif_pdf (diakses pada 9 November 2020).
https://www.scribd.com/document/356576066/4-Studi-Kasus-Kehumasan-di-
Bidang-Kesehatan-docx (diakses pada 9 November 2020).
13