Telaah Kritis Makalah Kedokteran: Bagian/Smf Neurologi Fakultas Kedokteran Universitas Udayana Denpasar 2017
Telaah Kritis Makalah Kedokteran: Bagian/Smf Neurologi Fakultas Kedokteran Universitas Udayana Denpasar 2017
OLEH :
BAGIAN/SMF NEUROLOGI
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA
DENPASAR
2017
2
Pendahuluan
Pada era kedokteran berbasis bukti (evidence-based medicine), seorang
klinisi harus mampu mengaplikasikan sesuatu temuan dari suatu penelitian ilmiah
dalam jurnal ke pasien secara individual didalam menjalankan tugasnya sebagai
klinisi untuk membuat keputusan terapi. Jumlah jurnal ilmiah kedokteran yang
dipublikasikan terus meningkat, lebih dari 12.000 artikel ilmiah dipublikasikan
setiap tahunnya termasuk jurnal randomized control trial (RCT). Secara praktis hal
ini tentu akan dapat membantu seorang klinisi untuk mendapatkan informasi,
namun banyaknya informasi ini membutuhkan kemampuan seorang untuk secara
kritis mampu menelaah jurnal-jurnal kedokteran tersebut dengan berfokus pada
studi yang berkualitas tinggi , yang mampu memberikan penuntun klinis praktis
dan mengekstrapolasikan informasi studi .
Telaah kritis didefinisikan sebagai aplikasi pembuktian suatu studi dengan
menilai validitas data, kelengkapan pelaporan, metode dan prosedur, kesimpulan
dan kesesuaiannya terhadap standar etik dan lain-lain. Kriteria metodologi telaah
kritis berbeda-beda menurut desain penelitian, namun ada beberapa prinsip umum
yang wajib dimiliki oleh semua desain. Begitu banyaknya dokumen-dokumen
guideline telaah kritis bermunculan , namun tidak satupun bisa dijadikan suatu
standar baku untuk telaah kritis. Kriteria untuk menilai validitas dan relevansi suatu
jurnal ilmiah adalah tidak statis, namun berevolusi dengan pemahaman terhadap
berbagai desain studi. Tujuan penulisan ini adalah untuk membantu menerapkan
prinsip-prinsip utama dalam menilai suatu jurnal kedokteran. (1)
terpenting dari proses ini adalah memahami perbedaan hirarki level of evidence.
Gambar di bawah ini menggambarkan perbedaan setiap desain studi dengan tingkat
reliabilitasnya. Bukti yang berasal dari suatu meta-analisis RCT, seperti systematic
review dengan Cochrane Collaboration dianggap sebagai standar baku untuk level of
evidence.
Pencegahan RCT
Etiologi RCT
Harm RCT
Prognosis Studi Kohort dengan ≥ 80% follow-up
Diagnosis Studi Kohort dengan standart yang baik
Diagnosis Prospektif studi Kohort dengan jumlah follow – up adekuat
diferensial
4
Telaah Kritis
Telaah kritis pertama kali diperkenalkan pada tahun 1993 di UK dengan
menggunakan check-list untuk berbagai studi disain. Telaah kritis dibagi menjadi 7
poin utama dalam menilai suatu jurnal kedokteran.
Initial assessment
Yang termasuk di dalam inisial assessment adalah melihat secara
menyeluruh dan detail jurnal tersebut dan tahun publikasinya. Tahun merupakan
hal penting untuk melihat kemutakhiran jurnal, di sisi lain jurnal yang lama pun
walaupun tua namun dapat saja mengadung hal praktis yang juga penting di dunia
modern.
Proses peer review jurnal dan protocol penerimaan juga diperlukan untuk
melihat baik tidaknya suatu jurnal kedokteran, demikian juga pernyataan dari
penulis menganai konflik kepentingan dan potensi bias di masyarakat.
Masalah
Telaah terhadap hipotesis dan masalah penelitian merupakan bagian penting
dalam telaah kritis. Sebuah masalah akan bermanfaat apabila masalah tersebut
relevan dengan masalah kesehatan di masyarakat. Pendekatan yang digunakan
untuk menilai masalah adalah pendekatan Problem Intervention Comparison
Outcome (PICO). Problem adalah menilai apakah penelitian sudah fokus pada
pertanyaan penelitian, Intervention adalah melihat apakah strategi dan manajemen
dijelaskan dengan baik, Comparison apakah tersedia pembanding atau alternatif,
dan Outcome melihat apakah hasil yang diharapkan atau konsekuensi terhadap
pasien teridentifikasi dengan jelas.
5
Metodologi
Desain studi yang baik sangat diperlukan untuk keberhasilan suatu
penelitian. Setiap desain studi memiliki kelebihan dan kekurangan. Desain yang
kurang baik akan berkaitan dengan bias dan hasil yang menyimpang.
Penilaian terhadap cara pengumpulan data terkait masalah peneilitan adalah
sangat penting. Pengumpulan data harus obyektif . Hal lain yang perlu diperhatikan
adalah alokasi waktu yang digunakan utnuk mengumpulkan data apakah sudah
sesuai dengan perjalanan klinis penyakit yang diteliti atau apakah cukup untuk
menilai efek dari intervensi penelitian.
Populasi Sampel
Analisa terhadap populasi sampel yang digunakan dalam suatu penelitian
akan memberikan gambaran mengenai relevansi hasil suatu penelitian terhadap
praktek klinis secara individu. Dalam rangka meminimalisir bias, sampel populasi
harus mewakili populasi yang diteliti dan idealnya partisipan harus dirandomisasi.
Kesimpulan jurnal
Penilaian kesimpulan meliputi cara penulis menarik kesimpulan data hasil
penelitian. Saat menilai kesimpulan dalam telaah kritis perlu untuk melihat apakah
hasil penelitian cukup untuk dapat menarik kesimpulan dan sekaligus apakah data
yang ditampilkan signifikan secara statistik dengan nilai p< 0,05.
6
Hal lain yang dinilai adalah apakah rekomendasi yang sesuai sudah ditulis,
demikian juga mengenai keterbatasan studi dan diskusi bagaimana hal ini
mepengaruhi hasil dan jalan keluar yang ajukan.
Penialaian Umum
Setelah menilai segala aspek yang berkaitan dengan jurnal tersebut, langkah
akhirnya dari telaah kritis adalah menilai relevansi hasil dengan profesi kedokteran.
Hasil baik itu menyakut diagnostik, pencegahan dan pengobatan harus dinilai
berbasis keuntungan dan kekurangannya bila dibandingkan dengan alternatif lain
yang ada. (3)
Kesimpulan
Telaah kritis adalah suatu keahlian yang sangat penting dan dibutuhkan
dalam dunia kedokteran modern untuk menilai suatu penelitian dalam revelansinya
dengan profesi kedokteran. Telaah kritis membantu pengguna akan dapat menilai
suatu jurnal melalui pendekatan analisa sistematik suatu jurnal kedokteran
7
LAMPIRAN (4)
CHECK-LIST TERAPI
Peneliti :
Judul Penelitian :
Jurnal/Tahun/volume/halaman :
A. Apakah studi ini Valid?
1. Apakah alokasi sampel terhadap perlakukan Ya
dirandomisasi? Tidak
Tidak dijelaskan
2. Apakah semua sampel yang diikutkan ke dalam studi Ya
3. diperhitungkan seacra benar sd. akhir studi? Tidak
Tidak dijelaskan
4. Apakah dilakukan buta ganda pada studi ini? Ya
Tidak
Tidak dijelaskan
5. Apakah kerseragaman diantara 2 grup di jelaskan? Ya
Tidak
Tidak dijelaskan
6. Diluar dari perlakukan, apakah ke 2 grup diperlakukan Ya
sama? Tidak
Tidak dijelaskan
B. Hasil
1. Seberapa besar efek perlakuan ?
2. Seberapa akurat perkiraan terhadap efek perlakuakan?
8
KESIMPULAN
Hasil atau rekomendasi adalah Valid (form A) Ya/ TIdak / Tidak dapat dijelaskan
Hasil bermanfaat secara klinis ( form B) Ya/ TIdak / Tidak dapat dijelaskan
Hasil relevan dengan praktek nyata (form C) Ya/ TIdak / Tidak dapat dijelaskan
9
CHECK-LIST DIAGNOSTIK
Peneliti :
Judul Penelitian :
Jurnal/Tahun/volume/halaman :
A. Apakah studi valid?
1. Apakah ada pembending independen yang “blid” Ya
terhadap refensi satndar? Tidak
Tidak dijelaskan
2. Apkah sampel meliputi spectrum pasien yang uas Ya
seperti yang ada dimasyarakat? Tidak
Tidak dijelaskan
3. Apakah hasil dari tes yang dievaluasi mempengaruhi Ya
keputusan utnutk menggunakan pemeriksaan referensi Tidak
satndar? Tidak dijelaskan
4. Apakah metode test yang digunakan dijelaskan dengan Ya
detail sehingga bisa direplikasikan? Tidak
Tidak dijelaskan
KESIMPULAN
Hasil atau rekomendasi adalah Valid (form A) Ya/ TIdak / Tidak dapat dijelaskan
Hasil bermanfaat secara klinis ( form B) Ya/ TIdak / Tidak dapat dijelaskan
Hasil relevan dengan praktek nyata (form C) Ya/ TIdak / Tidak dapat dijelaskan
11
CHECK-LIST PROGNOSTIK
Peneliti :
Judul Penelitian :
Jurnal/Tahun/volume/halaman :
A. Apakah studi ini valid?
1. Apakah ada sampel pasien lain yang memadai dengan Ya
kasus sama sesuai dengan perjalanan penyakit? Tidak
Tidak dijelaskan
2. APakah follow-up cukup panjang dan lengkap? Ya
Tidak
Tidak dijelaskan
3. Apakah kriteria yang obyektif dan tidak bias Ya
digunakan? Tidak
Tidak dijelaskan
4. Apakah ada adjustment terhadap faktor –faktor Ya
prognosis yan penting? Tidak
Tidak dijelaskan
KESIMPULAN
Hasil atau rekomendasi adalah Valid (form A) Ya/ TIdak / Tidak dapat dijelaskan
Hasil bermanfaat secara klinis ( form B) Ya/ TIdak / Tidak dapat dijelaskan
Hasil relevan dengan praktek nyata (form C) Ya/ TIdak / Tidak dapat dijelaskan
13
KESIMPULAN
Hasil atau rekomendasi adalah Valid (form A) Ya/ TIdak / Tidak dapat dijelaskan
Hasil bermanfaat secara klinis ( form B) Ya/ TIdak / Tidak dapat dijelaskan
Hasil relevan dengan praktek nyata (form C) Ya/ TIdak / Tidak dapat dijelaskan
15
Daftar Pustaka
1. Great Ormond Street Hospital For Children. 2011. Critical Appraisal For A
Journal ( cited 2017 November 7) Availabel from:
http://www.ucl.ac.uk/ich/services/library