Dosen Pengampu:
KELOMPOK I
PRODI MANAJEMEN
Pertama kami panjatkan puja dan puji syukur kehadapan Tuhan Yang Maha Esa karena atas
berkat rahmat beliau sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan judul Konsep Teori
Dyadic dan Followership.
Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai
pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami menyampaikan
terimakasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi
susunan kalimat maupun tata bahasanya.
Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari
pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ini. Akhir kata kami berharap semoga makalah
tentang Konsep Teori Dyadic dan Followership.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR....................................................................................................................i
BAB I...............................................................................................................................................1
PENDAHULUAN..........................................................................................................................1
1. 1 Latar Belakang..................................................................................................................1
1. 2 Rumusan Masalah.............................................................................................................1
1. 3 Tujuan...............................................................................................................................2
BAB II.............................................................................................................................................3
PEMBAHASAN.............................................................................................................................3
2.1 Evolusi Teori Dyadic.......................................................................................................3
2.1.1 Teori “Vertical Dyadic Linkage” (VDL)........................................................................3
2.1.2 Teori “Leader–Member Exchange” (LMX)...................................................................4
2.1.3 Team Building................................................................................................................5
2.1.4 Sistem dan Jaringan........................................................................................................6
2.1.5 Teori Pertukaran Pemimpin-Anggota (Leader Member Exchange Theory)..................7
2.2 FOLLOWERSHIP........................................................................................................11
2.2.1 Gaya Followership........................................................................................................11
2.2.2 Petunjuk untuk Menjadi Follower yang Efektif...........................................................13
2.2.3 Penentu Pengaruh Follower..........................................................................................17
2.2.4 Peranan Daya Relatif Follower.....................................................................................17
2.2.5 Fokus Pengendalian Follower.......................................................................................18
2.2.6 Pendidikan dan Pengalaman Follower..........................................................................18
2.2.7 Peran ganda Menjadi Pemimpin dan Pengikut.............................................................19
BAB III.........................................................................................................................................21
KESIMPULAN............................................................................................................................21
3.1 Kesimpulan.....................................................................................................................21
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................................22
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1. 1 Latar Belakang
Seiring berjalannya waktu, teori LMX telah menjadi lebih prespektif dibandingkan
deskriptif, dan dyadic telah terpisah ditekankan dengan membedakan hubungan.
Penyulingan teori dapat menjadi keuntungan jika mereka menjadi lebih tepat, lebih
hemat, dan komprehensif. sayangnya, revisiteori LMX Masih memiliki sejumlah
kelemahan konseptual yang membatasi penggunaannya. Versi awal dari teori ini
tidak memadai menjelaskan bagaimana hubungan dyadic berkembang seiring waktu,
bagaimana hubungan dyadic berbeda dari pemimpin saling mempengaruhi, dan
bagaimana hubungan yang dibedakan mempengaruhi kinerja keseluruhan oleh unit
kerja pemimpin itu.
Saat pertama kali kita mendengar kata pengikut, mungkin yang muncul dalam
pikiran kita adalah individu yang melayani orang lain, atau yang mengikuti perintah
orang lain, bahkan meniru orang lain. Begitu pula saat kita mendengar kata
pemimpin, yang muncul dalam pikiran kita adalah individu yang memimpin orang
lain, atau yang memberi perintah pada orang lain, mungkin juga seorang penguasa
1
adalah pengikut memiliki peran yang penting dalam pencapaian visi dan misi sebuah
organisasi.
1. 2 Rumusan Masalah
1. Bagaiman konsep teori Dyadic?
2. Bagaimana konsep followership?
1. 3 Tujuan
1. Untuk mengetahui mengenai konsep teori Dyadic.
2. Dapat mengetahui mengenai konsep followership.
2
BAB II
PEMBAHASAN
Tema umum dalam kepemimpinan Dyadic adalah gagasan "dukungan untuk diri"
yang diberikan pemimpin kepada pengikut, dan kinerja pengembalian yang disediakan
pengikut kepada para pemimpin. Dukungan untuk diri didefinisikan sebagai dukungan
seorang pemimpin untuk tindakan dan ide-ide pengikut, membangun kepercayaan pengikut
dalam dan atau kemampuannya, integritas, dan motivasi, dan memperhatikan perasaan dan
kebutuhan pengikut.
3
Kelompok luar (out-group) mencakup pengikut dengan sedikit atau tanpa
ikatan sosial untuk pemimpin mereka, dengan berpusat kepada tugas (task-oriented).
Hubungan ditandai dengan pertukaran yang rendah dan pengaruh top-down.
Pemimpin kebanyakan menggunakan hadiah, serta kekuasaan yang sah dan koersif,
untuk mempengaruhi anggota kelompok luar ini. Untuk memenuhi persyaratan dari
hubungan pertukaran, pengikut out-group hanya perlu memenuhi peran formal
(seperti tugas, aturan, prosedur standar, dan arah yang sah dari pemimpin). Selama
kepatuhan tersebut dilakukan maka pengikut out-group menerima manfaat standar
untuk pekerjaan (seperti gaji) dan tidak lebih.
4
atau atasan memiliki jumlah terbatas dalam sumber daya sosial, pribadi, dan organisasi
(seperti energi, waktu, perhatian, dan kebijaksanaan), dan sebagai hasilnya cenderung
untuk mendistribusikan mereka di antara pengikut. Pemimpin tidak berinteraksi
dengan semua pengikut yang sama, yang akhirnya hasil dalam pembentukan LMXs
dalam kualitas bervariasi.
5
karyawan mungkin menginginkan tanggung jawab lebih besar , namun masing-masing
harus merasa bahwa ada kesempatan yang sama berdasarkan kompetensi dan bukan
untuk menjadi bagian dari beberapa dalam kelompok dalam organisasi .
Perspetif yang berorientasi pada sistem fokus pada bagaimana kualitas hubungan
LMX berefek pada pengikut di level interpersonal, kelompok dan organisasi.
Pendukung Sistem dan Jaringan melihat pertentangan bahwa hubungan pemimpin
tidak terbatas pada pengikut, tapi juga teman sejawat, konsumen, supplier dan
pemangku kepentingan relevan di kelompok kerja kolektif dan jaringan organisasi.
6
2.1.5 Teori Pertukaran Pemimpin-Anggota (Leader Member Exchange Theory)
Teori ini adalah salah satu teori yang menguji bagaimana pemimpin
mempengaruhi perilaku anggota. Berdasar teori ini, pemimpin dari pertukaran sosial
tinggi (berdasar kepercayaan dan kesukaan) dengan beberapa anggota dan pertukaran
ekonomi berkualitas rendah dengan yang lain tidak memperpanjang melebihi kontrak
pekerjaan. Etika kerja karyawan, produk berkualitas LMX berefek pada produktifitas,
kepuasan, dan persepsi.
Dasar pertukaran hubungan yang lebih dalam adalah kontrol pemimpin diluar
hasil yang diinginkan pengikut. Hasil yang diharapkan, misalnya adalah manfaat
pada karir pengikut, memberi hadiah spesial, memperbolehkan ikut dalam
pengambilan keputusan, memberi otoritas lebih besar dll.
7
b. Tiga Tahap Proses untuk Membangun Hubungan LMX yang positif
Tahap 1
Pemimpin dan pengikut memperlakukan dirinya sebagai orang yang tidak saling
mengenal, menguji satu sama lain untuk mengidentifikasi perilaku apa yang dapat
diterima. Setiap hubungan dinegosiasikan informal antara tiap pengikut dan
pemimpin. Manajemen Kesan dibutuhkan disini, manajemen kesan adalah usaha
pengikut untuk membuat citra yang baik dengan tujuan untuk mendapat
keuntungan atau menjaga hubungan panjang dengan pemimpin.
Selain itu, ada pula taktik lain untuk mempengaruhi pemimpin, yaitu
Penyenangan (Ingratiation). Penyenangan adalah usaha untuk terlihat suportif,
apresiatif dan bertanggungjawab. Ada pula Promosi Diri (Self Promotion) yaitu
usaha untuk terlihat kompeten dan dapat dipercaya. Penelitian melihat adanya
hubungan positif antara penyenangan dari pengikut dan kesukaan pemimpin
terhadapnya. Sehingga kemampuan sosial seseorang sangatlah penting untuk
mempengaruhi hubungan pemimpin dan pengikut.
Tahap 2
Tahap 3
8
c. Faktor yang Menentukan Kualitas LMX
a) Sifat Pengikut
c) Faktor Situasional
9
e. Keterbatasan LMX Teori Aplikasi
Keterbatasan utama LMX adalah kesulitan pengukuran. Teori transaksi
LMX dengan sikap dan persepsi individu, dua isu yang sering sulit untuk
mengukur dan menghitungnya. Untuk alasan ini, upaya penelitian baru pada LMX
telah berfokus pada instrumen dari teori. Skala LMX - 7 adalah yang paling umum
digunakan, alat ini mendefinisikan dan mengukur kualitas hubungan. Contoh
pertanyaan fitur pada skala LMX - 7 termasuk pertanyaan terstruktur, sebagai
berikut:
• Seberapa baik pemimpin anda mengenali potensi anda? (Tidak sama sekali,
sedikit, sedang, sebagian besar, dan sepenuhnya).
Kesimpulan yang dapat ditarik dari diskusi ini adalah bahwa para
pemimpin, manajer, dan spesialis manajemen sumber daya manusia perlu dibuat
sadar akan potensi biasing proses yang melekat dalam hubungan LMX berkualitas
tinggi.
10
FOLLOWERSHIP
Jika bicara karir, asumsinya adalah posisi yang terus menanjak. Posisi yang menanjak
ini selalu dikaitkan makin banyaknya anak buah. Maka leadership dianggap sebagai kunci
untuk memuluskan jalan karir.
Padahal antara leader dan follower bagaikan dua sisi dari satu mata uang. Kita ambil
contoh seorang manajer dalam sebuah organisasi. Fungsinya sebagai pemimpin adalah
apabila ia berhubungan dengan para supervisor yang berada pada tingkatan di bawahnya.
Supervisor yang melapor kepadanya secara struktural organisasi. Di sisi lain, ia juga seorang
follower bagi direktur organisasi tersebut. Ia mengikuti perintah dari direktur yang menjadi
atasannya.
“A good leader is also a good follower”. Tanpa dukungan dari follower, mustahil
leader akan berhasil. Akan sulit bagi kita untuk mengatakan bahwa seseorang adalah
pemimpin yang baik, apabila ia juga tidak bertindak sebagai pengikut yang baik.
a. Berpikir kritis: berpikir secara mandiri dan mengetahui akan efek dari pemikiran
sendiri dan perilaku orang lain dalam mencapai visi organisasi.
b. Tidak berpikir kritis: gagal untuk mempertimbangkan kemungkinan melampaui
apa yang diceritakan; menerima ide-ide pemimpin tanpa berpikir.
Dimensi kedua gaya followership adalah "perilaku aktif vs pasif". Seorang
individu yang aktif berpartisipasi sepenuhnya dalam organisasi, terlibat dalam perilaku
yang di luar batas pekerjaan. Seorang individu pasif ditandai oleh kebutuhan untuk
pengawasan konstan dan dorongan oleh atasan. Sementara Robert E. Kelly membagi
tipe follower menjadi lima tipe:
a Pertama adalah tipe pasif dan domba (sheep). Ciri-cirinya adalah pasif, tergantung,
dan tidak kritis dalam pemikiran. Follower tipe ini hanya menjalankan perintah dari
pemimpin.
11
b Kedua, adalah tipe “yes people” atau conformist follower. Pengikut tipe ini selalu
berada di sekitar “bos”, berusaha mengantisipasi setiap langkah, siap untuk
membukakan pintu untuk atasannya. Pengikut dengan tipe seperti ini mempunyai
ciri: pendekatannya aktif, tetapi berpikir tidak kritis dan tidak bebas.
c Ketiga adalah alienated follower. Cirinya adalah independen dalam berpikir dan pasif
dalam pendekatan. Mereka acap merasa kecewa dengan pemimpinnya. Mereka tidak
memberikan seluruh tenaga dan komitmen kepada pemimpinnya.
d Keempat, adalah tipe pragmatis atau survivor. Seorang pengikut yang memiliki
kualitas keempat ekstrem (terasing, efektif, pasif, konformis), tergantung pada gaya
sesuai dengan situasi umum. Tipe ini adalah orang yang dapat selamat dari segala
bentuk reorganisasi dan selalu terpakai. Mereka dapat menyesuaikan diri dengan
segala macam keadaan, pasang surut waktu, dan kejadian yang menimpa organisasi.
e Kelima adalah tipe effective follower. Karakter mereka mirip dengan karakter
pemimpin. Ciri-cirinya adalah melakukan pendekatan aktif, mandiri, dan berpikir
kritis. Mereka akan menyampaikan pendapatnya tentang ide-ide yang dilontarkan
pemimpin sekaligus menyampaikan ide-ide yang dimilikinya. Mereka mempunyai
komitmen yang tinggi terhadap organisasi dan tugas-tugas yang dibebankan
kepadanya. Nah, tipe terakhir inilah yang akan menjadi asset berharga bagi organisasi.
12
2.2.2 Petunjuk untuk Menjadi Follower yang Efektif
Penelitian difokuskan pada followership telah mengidentifikasi perilaku
tertentu yang bekerja dan lain-lain yang tidak. Hal ini telah menyebabkan perumusan
pedoman tentang bagaimana menjadi pengikut yang efektif. Pedoman, ia berpendapat,
membedakan pengikut di tim top -performing dari rekan-rekan mereka di sedikit
melakukan tim. Isu-isu seperti bagaimana meningkatkan hubungan pemimpin -
pengikut, bagaimana melawan pengaruh yang tidak tepat, dan bagaimana untuk
menantang rencana cacat dan tindakan ditangani melalui pedoman ini. Juga mendasari
pedoman ini adalah etika dan moral tema, seperti menjaga kredibilitas dan
kepercayaan, mengikuti nilai-nilai dan keyakinan anda sendiri, dan mengambil
tanggung jawab pribadi untuk kinerja tim dan untuk hidup anda sendiri.
b. Ambil Inisiatif
Pengikut yang efektif mengambil inisiatif untuk melakukan apa yang
diperlukan tanpa diberitahu, termasuk bekerja di luar kewajiban mereka biasanya
ditugaskan. Mereka mencari kesempatan-kesempatan untuk membuat dampak
positif pada tujuan organisasi. Ketika muncul masalah serius yang menghambat
kemampuan organisasi untuk mencapai tujuannya, pengikut yang efektif
mengambil risiko untuk melakukan tindakan korektif dengan menunjukkan
masalah untuk pemimpin, menyarankan solusi alternatif, atau jika perlu,
memecahkan masalah langsung. Sementara mengambil inisiatif sering melibatkan
risiko, jika dilakukan dengan hati-hati dan benar, dapat membuat follower bagian
berharga dari tim dan anggota dari pemimpin dalam kelompok.
13
Bertentangan dengan mitos bahwa pemimpin memiliki semua jawaban,
kebanyakan orang sekarang mengakui bahwa pengikut juga memiliki kesempatan
untuk pelatih dan pemimpin nasihat, terutama ketika pemimpin baru dan
berpengalaman. Sebuah hubungan yang saling percaya dengan pemimpin
memfasilitasi pembinaan ke atas dan konseling. Pengikut yang efektif harus
waspada untuk kesempatan untuk memberikan saran, dan mengajukan pertanyaan,
atau hanya menjadi pendengar yang baik ketika pemimpin membutuhkan
seseorang untuk curhat masuk Karena beberapa pemimpin mungkin enggan untuk
meminta bantuan, itu adalah tanggung jawab pengikut untuk mengenali situasi -
tions tersebut dan langkah dalam saat yang tepat.
14
pemimpin adalah untuk mendorong umpan balik yang jujur dalam evaluasi nya
kinerja Anda. Mendorong pemimpin untuk menunjukkan aspek terkuat dan
terlemah dari pekerjaan Anda. Untuk memastikan bahwa Anda memiliki evaluasi
komprehensif, berkonsultasi dengan pemimpin bagi nya masukan tentang hal-hal
lain yang dapat Anda lakukan untuk menjadi lebih efektif , dan mencari tahu
apakah ia memiliki kekhawatiran tentang aspek lain kinerja pekerjaan Anda .
g. Tampilkan Apresiasi
Setiap orang, termasuk para pemimpin, suka dihargai ketika mereka
melakukan perbuatan baik yang bermanfaat bagi orang lain. Ketika seorang
pemimpin membuat upaya khusus untuk membantu seorang pengikut, seperti
membantu untuk melindungi kepentingan pengikut, atau memelihara dan
mempromosikan karir pengikut, itu cocok untuk pengikut untuk menunjukkan
appre - ciation. Bahkan jika tindakan pemimpin tidak langsung menguntungkan
pengikut tertentu namun merupakan prestasi yang signifikan bagi organisasi
(misalnya, negosiasi perusahaan patungan sulit, menyelesaikan tugas
restrukturisasi sukses, mengamankan bagian lebih besar dari sumber daya untuk
kelompok), itu adalah masih gerakan yang tepat bagi pengikut menyampaikan
15
penghargaan dan kekaguman mereka untuk pemimpin. Pengakuan dan dukungan
semacam ini hanya memperkuat diinginkan kepemimpinan prilaku IOR. Meskipun
beberapa mungkin berpendapat bahwa memuji pemimpin adalah suatu bentuk
menjilat EAS - ily digunakan untuk mempengaruhi pemimpin, ketika tulus, dapat
membantu untuk membangun hubungan pertukaran pemimpin-pengikut produktif.
16
2.2.3 Penentu Pengaruh Follower
Dalam setiap pengaturan organisasi atau pekerjaan, beberapa pengikut
tampaknya memiliki lebih banyak pengaruh terhadap rekan-rekan mereka (dan bahkan
pemimpin mereka) dari yang lain. Ini adalah pengikut yang dihormati, ketaatan, dan
loyalitas dari rekan-rekan mereka dan dengan demikian dianggap statusnya lebih
tinggi daripada yang lain. Status pengikut dalam suatu organisasi akan mempengaruhi
bagaimana ia diperlakukan oleh pengikut lainnya. Hal ini tidak biasa bagi seorang
pengikut dengan status yang tinggi untuk mengerahkan pengaruh lebih besar pada
pengikut selain bahkan pemimpin. Pemimpin yang memahami pengikut - pengikut
yang dinamis ini dapat menggunakannya untuk keuntungan mereka.
Hal ini tidak terjadi bahwa semua pengikut berpengaruh adalah pengikut yang
efektif. Mereka dapat menggunakan pengaruh mereka dalam cara negatif untuk
membuat pekerjaan pemimpin mempengaruhi pengikut sulit. Bagian ini membahas
faktor-faktor yang menentukan pengikut influence. Tiga faktor penentu yang telah
ditemukan untuk membedakan pengikut berpengaruh dari rekan-rekan mereka adalah:
posisi pengikut relatif kekuasaan, locus of control, dan pendidikan dan pengalaman
(lihat Exhibit 7.5 pada halaman berikutnya).
17
kinerja, mengajukan griev - ances, demonstrasi panggung, atau bahkan sabotase
operasi - semua tindakan yang bisa merugikan reputasi seorang pemimpin.
18
umpan balik secara berkala untuk mencapai tingkat kinerja yang tinggi. Untuk
meningkatkan kinerja mereka, karyawan berpengalaman sering mencari bantuan dari
karyawan yang berpengalaman. Pengikut dengan keterampilan dan pengalaman
berharga mungkin dapat menggunakan kekuatan ahli mereka untuk mempengaruhi
pengikut lain dan bahkan pemimpin. Agar lebih efektif, para pemimpin perlu
memahami dan menghargai pendidikan mereka pengikutnya ' pengalaman, pelatihan,
dan latar belakang - dan bagaimana faktor-faktor ini mempengaruhi perilaku mereka.
Pemimpin harus membiarkan diri mereka ruang untuk belajar dari pengikut
dalam ekonomi global modern. Persyaratan ini ditentukan oleh fakta bahwa
pemimpin dan pengikut saat ini bekerja di lingkungan perubahan yang konstan. Hari
pekerja - sebagian besar dari mereka pengikut - yang jauh lebih berpendidikan,
mobile, beragam, dan lebih muda dari tenaga kerja dari 20 tahun yang lalu, namun,
kebutuhan untuk melanjutkan pendidikan dan pelatihan di tempat kerja hanya akan
meningkat. Pemimpin harus beralih dari gaya direktif top-down terkemuka yang
umum ketika tugas yang sangat terstruktur dan kekuasaan cenderung terpusat dan
bergerak ke arah yang lebih terdesentralisasi, gaya partisipatif Manag - ing. Sebagai
pendidikan dan pengalaman peningkatan pekerja, mereka cenderung menolak gaya
kepemimpinan ini. Pemimpin yang mengabaikan fakta ini akan menghadapi lebih
tinggi ketidakpuasan karyawan dan turnover. Era pengikut pasif, itu akan muncul,
adalah sesuatu dari masa lalu. Para pengikut yang berpengalaman dan berpendidikan
bisa jauh lebih berpengaruh dengan pengikut selain pemimpin.
19
sistem sekolah, guru menjawab kepala sekolah, yang menjawab dengan pengawas
sekolah, yang menjawab ke sekolah anggota dewan. Terlepas dari posisi seseorang di
tangga perusahaan, kita semua dalam peran pengikut kepada orang lain.
Untuk melaksanakan kedua peran efektif adalah sebuah tantangan. Ini bukan
tugas yang mudah, mengingat potensi tinggi untuk konflik peran dan ambiguitas.
Pemimpin yang bertanggung jawab atas segala sesuatu yang terjadi di unit kerja
mereka, namun mereka juga dituntut untuk mendelegasikan banyak tanggung jawab
dan wewenang untuk pengikut mereka untuk memberdayakan mereka dalam
menyelesaikan masalah sendiri. Akibatnya, para pemimpin diminta untuk melatih dan
mengembangkan pengikut, yang akhirnya mungkin ingin pemimpin pekerjaan -
bahkan jika pemimpin tidak siap untuk menyerah. Bagaimana untuk menyeimbangkan
tuntutan sering bertentangan dan melakukan peran ganda pemimpin dan pengikut
efektif adalah subyek yang layak jauh lebih fokus penelitian daripada yang diterima.
BAB III
KESIMPULAN
Kesimpulan
20
1) Dyadic adalah hubungan individual antara pemimpin dan pengikut masing-
masing unit kerja. Teori dyadic berfokus pada pengembangan dan efek dari
hubungan dyadic terpisah antara pemimpin dengan pengikut. Teori Dyadic
merupakan pendekatan kepemimpinan yang mencoba untuk menjelaskan
mengapa pemimpin bervariasi dalam perilaku mereka kepada pengikut . Seorang
pemimpin tunggal akan membentuk hubungan yang berbeda dengan pengikut
yang berbeda (hubungan heterogenitas).
2) Dimana ada leader akan selalu ada follower yang akan menjadi bayangan dari
leader tersebut, maka dari itu perlu membangun hubungan yang positif antara
leader dengan follower dengan leadership yang baik, “A good leader is also a
good follower”. Tanpa dukungan dari follower, mustahil leader akan berhasil.
Akan sulit bagi kita untuk mengatakan bahwa seseorang adalah pemimpin yang
baik, apabila ia juga tidak bertindak sebagai pengikut yang baik.
DAFTAR PUSTAKA
Northouse, Peter G. (2001). Leadership Theory and Practice, seventh edition. Thousand. Oaks,
CA: Sage Publications, Inc. Rasto, (2006).
Setiawanvolt. (2018). Teori Dyadic dan Followership. CourseHero. Diakses pada tanggal 4
November 2020 Pukul 16.33 WITA melalui https://www.coursehero.com/file/34949341/8docx/
21