Anda di halaman 1dari 8

UNIVERSITAS ESA UNGGUL

Ketepatan Kodefikasi Terhadap Laporan Morbiditas Pasien


Diabetes Melitus di RS Anna Medika Bekasi

KARYA TULIS ILMIAH

KEVIN HANDYNATA
20180306154

Program Studi Rekam Medis dan Informasi Kesehatan


Fakultas Ilmu–Ilmu Kesehatan
Universitas Esa Unggul
2021
UNIVERSITAS ESA UNGGUL

Ketepatan Kodefikasi Terhadap Laporan Morbiditas Pasien


Diabetes Melitus di RS Anna Medika Bekasi

KARYA TULIS ILMIAH

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar


D-III Rekam Medis dan Informasi Kesehatan

KEVIN HANDYNATA
20180306154

Program Studi Rekam Medis dan Informasi Kesehatan


Fakultas Ilmu–Ilmu Kesehatan
Universitas Esa Unggul
2021
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI i
BAB I 1
PENDAHULUAN 1
1.1. Latar Belakang 1
1.2. Rumusan Masalah 3
1.3. Tujuan Penelitian 3
1.3.1. Tujuan Umum 3
1.3.2. Tujuan Khusus 3
1.4. Manfaat Penelitian 4
1.4.1. Bagi Penulis 4
1.4.2. Bagi Institusi Pendidikan 4
1.4.3. Bagi Rumah Sakit 4
1.5. Ruang Lingkup Penelitian 4
DAFTAR PUSTAKA 5

i
BAB I

PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang

Kegiatan kodifikasi adalah pemberian penetapan kode dengan


menggunakan huruf dan angka atau kombinasi antara huruf dan angka
yang mewakili komponen data. Kegiatan yang dilakukan dalam koding
meliputi kegiatan pengodean diagnosis penyakit dan pengodean tindakan
medis. Kode klasifikasi penyakit oleh WHO (World Health
Organization) bertujuan untuk menyeragamkan nama dan golongan
penyakit, cedera, gejala, dan faktor yang mempengaruhi kesehatan. (Budi
2011)

Dalam melakukan Tindakan kodifikasi terdapat panduan sebagai


acuan untuk melakukan kodifikasi yang tepat dan benar yaitu buku
International Classification of Diseases (ICD) yang terdiri atas ICD 10
dan ICD 9 CM. Berdasarkan peraturan menteri kesehatan yang berisikan
tentang petunjuk teknis sistem Indonesian case base groups (INA-CBGs)
dalam Bab empat disebutkan bahwa, koding adalah kegiatan memberikan
kode diagnosis utama dan diagnosis sekunder sesuai dengan ICD-10 serta
memberikan kode prosedur atau tindakan sesuai dengan ICD-9CM.
(Kemenkes R.I. 2014).

Kodifikasi yang tepat dan benar terhadap suatu penyakit akan


mempengaruhi berbagai elemen di rumah sakit, contohnya seperti
pembuatan indeks dan statistik suatu penyakit di rumah sakit tersebut
hingga pendataan mortalitas dan morbiditas suatu penyakit.

Morbiditas memiliki arti sebagai salah satu faktor yang digunakan


untuk mengukur derajat kesehatan penduduk. Semakin tinggi morbiditas,
menunjukkan derajat kesehatan penduduk semakin buruk sementara
semakin rendah maka derajat kesehatan penduduk semakin baik. (Hanum
and Purhadi 2013)

Melansir data World Health Organization (WHO) penyebab kematian


nomor satu adalah penyakit tidak menular dengan persentase 63.50%
yang dimana berdasarkan perkiraan WHO 422 Juta orang yang berusia
diatas 18 Tahun hidup dengan diabetes yang dimana meningkat hampir 4
kali lipatnya dari tahun 1980 yang hanya 108 juta jiwa. (Pusdatin 2016)

1
Sementara pada jumlah penderita Diabetes Melitus, berdasarkan
peringkat dari total 10 negara terbanyak Indonesia menempati peringkat
nomor 4 didunia dengan jumlah penderita diabetes di tahun 2000
berjumlah 8.4 juta jiwa dan pada tahun 2030 diperkirakan akan menjadi
21.3 juta penduduk yang menderita diabetes. (Pusdatin 2016)

Berdasarkan dari pusat data dan informasi kementerian kesehatan


republik Indonesia atau Pusdatin Kemnkes RI pada data tahun 2018 dan
riskedas 2018 Prevalensi Diabetes Melitus berdasarkan diagnosis dokter
pada semua umur menurut provinsi terdapat 2% yang dimana meningkat
dari hasil tahun 2013 yaitu 1.5%. (Pusdatin 2016)

World Health Organization (WHO) mengartikan Diabetes adalah


penyakit kronis yang serius yang terjadi baik ketika pankreas tidak
menghasilkan cukup insulin (hormon yang mengatur gula darah, atau
glukosa), atau ketika tubuh tidak dapat menggunakan insulin secara
efektif menghasilkan. Diabetes adalah masalah kesehatan masyarakat
yang penting, salah satu dari empat penyakit tidak menular prioritas
(NCD) menjadi sasaran aksi para pemimpin dunia. Baik jumlah kasus
maupun prevalensi diabetes yang dimiliki terus meningkat selama
beberapa dekade terakhir. (World Health Organization 2018)

Diabetes sendiri merupakan penyakit yang tidak bisa dianggap remeh


karena tidak hanya terjadi pada usai tertentu tapi bisa terjadi pada semua
kalangan usia baik muda maupun tua. Dapat terjadi dikarenakan gaya
hidup yang kurang sehat seperti konsumsi makanan manis yang berlebih,
jarang melakukan kegiatan atau aktivitas fisik seperti olahraga dan
kelebihan berat badan, sementara penyebab terjadinya diabetes bisa
melalui garis keturunan yang memiliki kemungkinan jauh lebih besar
pada keturunan berikutnya.

Melihat dari hal tersebut bahwa perlu adanya tidak hanya tidakkan
preventif dari tenaga kesehatan namun juga kita perlu memperhatikan
bagaimana jumlah penderita diabetes dari segi data morbiditas dan
pelaporan data yang disampaikan agar dapat dinilai apakah program
tersebut berhasil atau tidak pada masyarakat. Di samping itu, kodifikasi
atau pemberian kode yang tepat pada penyakit akan mempermudah
pencarian data yang spesifik dan terkait akan suatu penyakit khususnya
pada Diabetes melitus.

2
Hal ini harus menjadi perhatian khusus, agar pendataan morbiditas
menjadi akurat dan presisi karena walaupun hanya melalui data
kodifikasi penyakit di dalam rekam medis kesalahan kodefikikasi seperti
yang sudah dikatakan sebelumnya dapat memberikan pengaruh dalam
kevalidasian data. Hal tersebut yang menjadi alasan utama mengapa perlu
adanya pembahasan mendalam terkait dengan “Ketepatan kodifikasi pada
pelaporan morbiditas pasien Diabetes Melitus di RS Anna Medika”.
Karena, dimulai dengan satu rumah sakit yang mencakup masyarakat
didaerah tersebut dapat dilihat ada berapa banyak jumlah penderita
diabetes melitus dan apakah kodifikasi sudah tepat dan laporan
morbiditas sudah sesuai dengan kodifikasi yang dilakukan.

1.2. Rumusan Masalah


Berdasarkan dari latar belakang di atas maka dapat dirumuskan
permasalahan adalah tinjauan ketepatan kodifikasi terhadap laporan
morbiditas pasien diabetes melitus di RS Anna Medika.

1.3. Tujuan Penelitian


1.3.1. Tujuan Umum
Mengetahui gambaran ketepatan kodifikasi dalam
laporan morbiditas pasien diabetes melitus di RS Anna Medika
tahun 2020.

1.3.2. Tujuan Khusus


a. Mengetahui Standar Prosedur Operasional dalam kodifikasi
penyakit Diabetes melitus di Rumah Sakit Anna Medika.

b. Mengetahui ketepatan kodifikasi terhadap penyakit Diabetes


melitus di Rumah Sakit Anna Medika.

c. Mengetahui ketepatan data jumlah pasien diabetes mellitus


pada laporan morbiditas penyakit Diabetes Melitus di Rumah
Sakit Anna Medika.

d. Mengetahui hambatan ketepatan kodifikasi dalam laporan


morbiditas penyakit Diabetes Melitus di Rumah Sakit Anna
Medika.

3
1.4. Manfaat Penelitian
1.4.1. Bagi Penulis
a. Untuk memenuhi salah satu syarat menyelesaikan studi
program studi D3 Rekam Medis dan Informasi Kesehatan.

b. Dapat mengaplikasikan ilmu dan teori yang telah


didapatkan selama masa perkuliahan, menambah
pengalaman dan juga wawasan baru

1.4.2. Bagi Institusi Pendidikan


Memperoleh gambaran tentang bagaimana ketepatan
kodifikasi khususnya dalam laporan morbiditas pasien diabetes
melitus di Rumah Sakit Anna Medika.

1.4.3. Bagi Rumah Sakit


Sebagai bahan masukan untuk rumah sakit khususnya dalam
unit rekam medis terutama dalam melakukan kodifikasi yang tepat
dalam laporan morbiditas pasien diabetes melitus, sehingga dapat
menjadi acuan dalam peningkatan laporan morbiditas

1.5. Ruang Lingkup Penelitian


Penelitian ini membahas dan meninjau terkait dengan ketepatan
kodifikasi dalam laporan morbiditas pasien diabetes melitus dengan
metode analisis deskriptif kuantitatif, karena berdasarkan latar belakang
perkembangan penyakit diabetes melitus semakin meningkat dan dalam
penelitian ini Populasi yang digunakan adalah Rekam Medis pasien
dengan sample rekam medis yang memiliki penyakit Diabetes Melitus.
Penelitian ini akan dilakukan pada bulan November – XX 2020 pada
unit Rekam Medis RS Anna Medika yang merupakan sebuah rumah
sakit tipe C dengan alamat jalan Perjuangan No.45, RT.003/RW.003,
Harapan Baru, Kecamatan Bekasi Utara, Kota Bekasi, Jawa Barat
17123.

4
DAFTAR PUSTAKA

Budi, Savitri Citra. 2011. Manajemen Rekam Medis Dan Informasi Kesehatan.
Yogyakarta: Quantum Sinergis Media.
Hanum, Dinarta, and Purhadi. 2013. “Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi
Morbiditas Penduduk Jawa Timur Dengan Multivariate Geographically
Weighted Regression ( MGWR ).” Jurnal Sains Dan Seni Pomits 2(2):189–
94.
Kemenkes R.I. 2014. “Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 27 Tahun 2014
Tentang Petunjuk Teknis Sistem INA CBGs.”
Pusdatin. 2016. “Infodatin-Diabetes.Pdf.”
World Health Organization. 2018. “Global Report On Diabetes.” 88.

Anda mungkin juga menyukai