Anda di halaman 1dari 17

NAMA : FATUR RAHMANSYAH YURIDU

STB : 15020190245
KLS/KLP : C11C12/4

TUGAS PENDAHULUAN PENGECATAN BAKTERI

1. Apa yang membedakan antara pengecatan sederhana dengan


pengecatan negatif (min 2 literatur)
Jawaban:
a) Pewarnaan sederhana hanya menggunakan pereaksi tunggal, dimana
pada pengamatan dapat dijumpai warna yang kontras antara sel
bakteri dengan latar belakang. Pada pewarna basa dengan kromogen
negatif lebih cocok untuk bakteri karena dapat terikat kuat pada asam
nukleat dan komponen dinding sel tertentu. Pewarna yang sering
digunakan antara lain metilen biru, kristal violet, dan karbon fuksin.
Berbeda dengan pewarnaan sederhana yakni pada pewarnaan negatif
yang digunkan adalah pewarna asam. Pewarna tidak dapat mewarnai
sel bakteri, melainkan mewarnai latar belakangnya. Pewarna yang
digunakan pada pewarnaan negatif adalah tinta India atau nigrosine.
(Yulianto Ade Prasetya, S.Si., M.Si, 2019)
b) Pewarnaan sederhana hanya menggunakan pereaksi tunggal tetapi
berbeda dengan pewarnaan sederhana yakni pada pewarnaan negatif
yang digunakan adalah pewarna asam. Pewarna asam tidak dapat
mewarnai sel bakteri, melainkan mewarnai latar belakangnya.
Pewarna yang digunakan pada pewarnaan negatif adalah tinta India
atau nigrosin.
(Yulianto Ade Prasetya, S.Si., M.Si, 2019)
2. Jelaskan alasan dilakukan proses fiksasi pada pengecatan bakteri
Jawaban:
Dengan fiksasi diharapkan olesan spesimen melekat kuat pada objek
glass dan mikroorganisme yang akan diwarnai mati tanpa merusak
strukturnya.
(Sri Murwani, 2015)
3. Jelaskan fungsi cat safranin dan larutan mordan
Jawaban:
a) Safranin digunakan untuk mewarnai kembali sel-sel yang telah
kehilangan cat utamanya setelah perlakuan dengan alkohol.
b) Mordan, yaitu senyawa yang digunakan untuk mengintensifkan cat
utama (kompleks antara cat utama dengan senyawa yang dicat lebih
baik), misal larutan iodine.
(Lily Arsanti Lestari, dkk, 2018)
4. Jelaskan mengapa digunakan alkohol asam dalam proses pencucian
Jawaban:
Alkohol asam digunakan sebagai peluntur. Kompleks kristal violet-iodin
pada sel bakteri Gram-negatif akan luntur sehingga sel bakteri tidak
berwarna (trasparan), sedangkan kompleks kristal violet-iodin pada sel
bakteri Gram-positif yang memberikan warna violet tidak luntur.
(Dr. Sri Darmawati, M. Si, 2019)
5. Mengapa bakteri gram positif berwarna ungu dan bakteri gram negatif
berwarna merah, jelaskan
Jawaban:
Bakteri gram positif menahan pewarna pertama (ungu), sehingga tidak
terpengaruh dengan penambahan pewarna pembanding, sedang gram
negatif menjadi berwarna merah. Perbedaan bakteri dalam bereaksi
dengan bakteri dikarenakan perbedaan susunan dinding sel yang
menyebabkan perbedaan dalam kemampuan menahan kombinasi dari
crystal violet-iodine (CV-I) complex. Perbedaannya adalah kandungan dari
peptidoglikan (disakarida dan asam amino) dalam dinding sel bakteri gram
positif lebih tebal dibanding gram negatif. Pada dinding sel bakteri gram
negatif terdapat lapisan LPS yang tersusun dari lipid dan polisakarida. CV-
I mempunyai ukuran yang lebih besar, sehingga tidak dapat keluar pada
saat pelunturan menggunakan alkohol. Pada gram negatif, saat
pelunturan dapat melarutkan lapisan luar LPS, sehingga CV-I dapat keluar
dari lapisan tipis peptidoglikan saat pelunturan. Hasilnya bakteri yang tidak
berwarna menjadi merah saat diberi pewarna pembanding.
(Sri Murwani, 2015)
DAFTAR PUSTAKA

Darmawati, Sri. 2019. Monograf Sistematika Polifasik untuk Deteksi


Keanekaragaman Genetik Salmonella typhi. Yogyakarta: Ar-Ruzz
Media.
Lestari, Lily Arsanti, dkk. 2018. Dasar-Dasar Mikrobiologi Makanan di
Bidang Gizi dan Kesehatan. Yogyakarta: Gadjah Mada University
Press.
Murwani, Sri. 2015. Dasar-Dasar Mikrobiologi Veteriner. Malang: UB
Press.
Prasetya, Yulianto Ade. 2019. Bakteriologi 1: Penuntun Praktikum
Teknologi Laboratorium Medik. Jawa Timur: Qiara Media.
Prasetya, Yulianto Ade. 2019. Petunjuk Praktikum Mikrobiologi &
Parasitologi. Jawa Timur: Qiara Media.

Anda mungkin juga menyukai