Askep HD Nya
Askep HD Nya
Disusun oleh:
RT. ZULFA NUR AZZAH
FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS PADJADJARAN
BANDUNG
2018
KAJIAN PUSTAKA
Pada kondisi gagal ginjal kronik, penyakit ini tidak dapat dipulihkan
karena dampak yang merusak pada ginjal disebabkan oleh diabetes mellitus,
hpertensi, glomerulonefritis, infeksi HIV, infeksi kronis, penyakit ginjal
polycystic atau nephropathy ischemic (DiGiulio, 2014)
Gagal ginjal kronik ditinjau dengan melihat gubungan antara bersihan
kreatinin dengan laju filtrasi glomerulus (GFR) sebagai presentase dari
keadaan normal, terhadap kreatinin serum dan kadar nitrogen urea darah
(BUN) karena massa nefron dirusak secara progresif oleh penyakit CKD
(Price & Wilson, 1999).
Menurut Kidney Disease: Improving Global Outcomes (KDIGO) 2012
yang mengacu pada National Kidney Foundation-KDQOL (NKF-KDQOL)
tahun 2002, PGK diklasifikasikan menjadi lima stadium atau kategori
berdasarkan penurunan GFR, yaitu : Klasifikasi penyakit ginjal kronik
berdasarkan GFR
Stadium Penjelasan GFR
(ml/min/1,73m2)
I Kerusakan ginjal dengan GFR normal atau ≥ 90
Meningkat
II Kerusakan ginjal dengan penurunan ringan 60-89
IIIa Kerusakan ginjal dengan penurunan GFR ringan 45-59
sampai sedang
IIIb 3b Kerusakan ginjal dengan penurunan GFR 30-44
sedang
hingga berat
IV Kerusakan ginjal dengan penurunan berat GFR 15-29
V Gagal ginjal < 15
Dalam kondisi gagal ginjal kronis, cairan dan elektrolit, serta limbah dapat
menumpuk dalam tubuh. Gejala dapat terasa lebih jelas saat fungsi ginjal
sudah semakin menurun. Jika GGK sudah memasuki tahap akhir, maka terapi
pengganti ginjal merupakan pilihan yang bisa dilakukan untuk menjaga
keberlangsungan hidup penderita (Haryono, 2013).
B. Definisi Hemodialisa
Hemodialisa merupakan suatu proses menggunakan mesin hemodialisis
dan berbagai aksesorisnya dimana terjadi difusi partikel terlarut (salut) dan air
secara pasif melalui darah menuju kompartemen cairan dialisat melewati
membran semi permeabel dalam dializer (ginjal buatan) (Price & Wilson,
2006).
C. Tujuan Hemodialisa
Salah satu pilihan terapi untuk penderita CKD adalah hemodialisis (HD).
Hemodialisis dilakukan untuk mengeluarkan sisa-sisa metabolisme atau racun
tertentu dari peredaran darah manusia, seperti kelebihan ureum, kreatinin,
asam urat, dan zat-zat lain melalui membran semipermiabel (Rahman & Elim,
2016; Bayhakki & Yessi, 2017). Selain itu HD juga bertujuan untuk
menggantikan fungsi ginjal mengeluarkan cairan tubuh yang seharusnya
dikeluarkan sebagai urin (Nuari, 2017). Pasien CKD menjalani proses HD
sebanyak dua sampai tiga kali dalam seminggu dimana setiap satu kali HD
rata-rata memerlukan waktu 4-5 jam
D. Indikasi Hemodialisa
b. Indikasi Biokimiawi
Ureum plasma lebih atau sama dengan 150mg/dL
Kreatinin plasma sama atau lebih dari 10mg/dL
Bikarbonat plasma kurang atau sama dengan 12meq/L
E. Peralatan hemodialisa
a. Mesin hemodialisa
Mesin hemodialisa merupakan perpaduan antara koputer dan pompa
yang memiliki fungsiuntuk mengatur dan memonitor. Pompa dalam mesin
hemodialisa berfungsi untuk mengalirkan darah dari tubuh ke dialiser dan
megembalikan kembali ke tubuh (Thomas, 2003)
c. Dialisat
Dialisat adalah cairan yang terdiri atas air dan elektrolit utama dari
serum normal yang dipompakan melewati dialiser ke darah pasien (Thomas
& Smith, 2003).
F. Komplikasi
Komplikasi dilakukannya hemodialisa melalui dua akses, yaitu (Price &
Wilson, 1999):
a. Akses Vaskular Internal (Fistula AV dan Tandur AV)
Trombosis
Infeksi
Nyeri pada pungsi vena
Kesulitan homeostasis pascadialisis
Pembentukan aneurisma
Iskemik pada tangan (steal syndrom)
C. Anamnesa
a. Keluhan utama:
Tubuh merasa berat
e. Riwayat Psikososial
Tidak ada kendala komunikasi, kondisi saat ini tenang, yang merawat pasien
dirumah ialah keluarga
D. Pemeriksaan Fisik
Tanggal dan jam pengkajian : 1 Oktober 2018 jam 07.50 WIB
Keadaan Umum : Sedang
Kesadaran : Kompos mentis
Tekanan Darah : 140/80 mmHg
Nadi : Reguler, 80x/menit
Respirasi : Normal, 18x/menit
Suhu : 36,8oC
Konjungtiva : Tidak anemis
Ekstremitas : Tidak edema
Berat Badan : Pre HD : 57,5 kg
Post HD yang lalu : 53,5 kg
Kering : 53,5 kg
Post HD : 53 kg
IDWG :7,54
Akses Vaskular : AV-fistula
E. Pemeriksaan Penunjang
1. Hbs-Ag : (-)
2. Anti HCV : (+)
3. Anti HIV : (-)
4. Hemoglobin : 7,8 g/dL LL (14 – 17,4)
5. Ureum : 188 mg/dL HH (15,0 – 39)
6. Kreatinin : 14,23 mg/dL HH (0,8 – 1,3)
7. Kalium : 4,6 meq/L (3,5 – 5,1)
8. Natrium : 144 meq/L (135 – 145)
9. Gula darah : 91 mg/dL (<140)
F. Target Pengobatan
HD rutin : 2x/minggu (Senin dan Kamis)
UF Volume : 4500 ml
Waktu : 4,5 Jam
G.Masalah Keperawatan
Kelebihan volume cairan
RESUME INTRA HEMODIALISA
A. Persiapan HD
1. Type Dializer : L0 PS 15
2. Reuse ke : Non reuse
3. Jenis dialisat : Bikarbonat
4. Akses sirkulasi : Cimino
5. Lama Dialisis : 4,5 jam
6. Conductivity : 14,2
B. Data Fokus
1. Data Subyektif : Pasien tampak tenang
2. Data Obyektif : Kesadaran compos mentis
Vital sign : TD 130/80 mmHg Nadi 78x/menit
C. Masalah Keperawatan
Kelebihan volume cairan
D. Monitoring Selama HD
2. Pengobatan selama HD
Obat yang diberikan : Epodion 3000 U subcutan, Asam folat PO, Bicnat PO
4. Penyulit selama HD
Shunt problem
Perdarahan : tidak ada
Mual muntah : tidak ada
Kejang : tidak ada
Kram : tidak ada
Panas/Menggigil : tidak ada
Koma : tidak ada
Sakit dada : tidak ada
Gatal-gatal : tidak ada
Hipotensi : tidak ada
Hipertensi : ada
Alergi Dializer : tidak ada
RESUME POST HEMODIALISA
A. DATA FOKUS
1. Data Subyektif : BB pasien kembali ke BB kering yakni 53kg
2. Data Obyektif : Kesadaran : composmentis GCS : E4M6V5
Vital Sign : TD 160/90 mmHg, Nadi 54x/menit , Suhu 36oC ,RR: 18x/menit
3. Lama Dialisis : 4,5 jam Mulai jam : 07.50 WIB Selesaii: 12.20 WIB
4. Ultra Filtrasi : 4500 liter Qb : 250ml/mnt
5. Pemberian Heparine : Kontinyu Bolus 3000 IU, Dosis maintenance 1000 IU/h
6. Jenis Dializer : L0 PS 15
7. Jenis Dialisat : Bicarbonate
8. Jenis akses vaskuler : AV Fistula
10. Tindakan /pengobatan selama HD :
a. Transfusi darah : -
b. D 40% : -
c. Ca. Gluconas :- ampul
d. KCL : -vial
e. Renxamin : -
B. DIAGNOSA KEPERAWATAN
TD : 150/80 mmHg
HR : 76 x/menit
RR : 17 x/menit
S : 36 oC
PostHD
TD : 160/90 mmHg
HR : 54 x/menit
RR : 18 x/menit
S :36 oC
2. BB PreHD: 57,5kg
BB Post HD dulu : 53,5kg
BB Kering : 53kg
BB Post HD : 53kg
IDWG : 7,54
D. CATATAN PERKEMBANGAN
TANGGAL
NO.DX EVALUASI PARAF
/JAM
1 Oktober 2018 /
1 S:
07.50 – 12.20 S : Pasien mengatakan tubuh terasa lebih ringan setelah di
hemodialisis.
O : TTV. TD : 160/90 mmHg, HR : 54x/menit, RR :
18x/menit,
T : 36 C
o
DAFTAR PUSTAKA
Bakta, I Made, I Ketut Suastika. 1999. Gawat Darurat di Bidang Penyakit Dalam. Jakarta:
EGC.
Price, Slivia Anderson, Lorraine McCarty Wilson. 1999. Patofisiologi: Konsep klinis proses-
proses penyakit.Ed.3. Jakarta: ECG.
Price, Slivia Anderson, Lorraine McCarty Wilson. 2006. Patofisiologi: Konsep klinis proses-
proses penyakit.Ed.6. Jakarta: ECG.
Smeltzer et al, 2008. Buku Ajar Keperwata Medikal Bedah. Jakarta : Buku Kedokteran
EGC