Anda di halaman 1dari 9

PAPER

“SINTAKSIS”
Paper ini bertujuan untuk memenuhi tugas dalam perkuliahan Gengogaku Nyumon

NAMA KELOMPOK:
Diajeng Damai Yanti 2001581067
Yogi widstana budi junior 2001581068
Josh Tandiary 2001581069
Ni Made Ayu Shanti Sawitri Giri 2001581070
Putu Dyah Kanuruhan 2001581071
Ni Putu Widya Yohana Wijaya 2001581073

PROGRAM STUDI SASTRA JEPANG


FAKULTAS ILMU DAN BUDAYA
UNIVERSITAS UDAYANA
DENPASAR
2021

i
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kita panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang telah melimpahkan
rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas matkul Gengogaku
Nyumon ini. Tugas berupa Paper Sintaksis ini yang telah kami buat merupakan salah satu syarat
untuk memenuhi nilai tugas mata kuliah Gengogaku Nyumon.

Proses penyelesaian paper ini tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak, oleh karena itu
pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih sebanyak-banyaknya kepada pihak
yang telah terlibat dalam penyusunan paper Sintaksis kali ini. Semoga bantuan, kebaikan dan
dukungan yang telah diberikan kepada penulis selama penyelesaian laporan ini mendapat balasan
yang tiada terkira dari Tuhan Yang Maha Esa.

Penulis menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan dan sangat jauh dari
kata sempurna. Akhir kata, kami penulis berharap semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi para
pembaca.

Denpasar, 28 Febuari 2021

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................................................................i
DAFTAR ISI..............................................................................................................................................ii
BAB I..........................................................................................................................................................1
PENDAHULUAN......................................................................................................................................1
1.1 Latar Belakang...................................................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah..............................................................................................................................1
1.3 Tujuan Penulisan...............................................................................................................................1
1.4 Batasan Permasalahan.......................................................................................................................1
BAB II........................................................................................................................................................2
PEMBAHASAN.........................................................................................................................................2
2.1 Pengertian Sintaksis...........................................................................................................................2
2.2 Satuan-satuan Sintaksis.....................................................................................................................3
BAB III.......................................................................................................................................................5
KESIMPULAN..........................................................................................................................................5
3.1 Kesimpulan........................................................................................................................................5
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................................6
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kita sebagai mahasiswa Fakultas Sastra yang mempelajari tentang bahasa, tentu akan
menghadapi masalah-masalah linguistik. Tanpa pengetahuan yang memadai tentang
linguistik kita akan mendapatkan kesulitan dalam melaksanakan tugas kita sebagai
mahasiswa sastra. Tetapi kalau kita memahami masalah-masalah linguistik, kita akan
mendapatkan kemudahan dalam melaksanakan tugas kita.
Seperti yang telah kita ketahui bahwa kajian linguistik terbagi dalam beberapa
tataran, yaitu tataran fonologi, tataran morfologi, tataran sintaksis, tataran semantik dan
tataran leksikon. Pada kesempatan ini penulis membatasi tulisannya pada tataran sintaksis
yang dalam bahasa jepang disebut tougoron. Setelah mengetahui dan memahami pengertian
dari tipologi bahasa, dalam makalah ini penulis akan membahas tentang pengertian dari
sintaksis dan satuan-satuan sintaksis yang berupa frasa, klausa dan kalimat.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang yang dipaparkan diatas dapat dirumuskan masalah yang
terdapat dalam paper ini adalah:

1. Bagaimana pengertian dari Sintaksis?


2. Apa saja satuan-satuan sintaksis yang berupa frasa, klausa dan kalimat?

1.3 Tujuan Penulisan


Tujuan dari paper ini adalah untuk mengetahui pengertian dari sintaksis dan satuan-
satuan sintakis berupa frasa, klausa, dan kalimat.

1.4 Batasan Permasalahan


Sesuai dengan judul dari paper ini maka ruang lingkup dari permasalahan yang di batasi
pada kajian linguistik yang lebih tepatnya pada tataran sintaksis. Dengan mengetahui pengertian
dari sintaksis itu sendiri dan juga mengetahui satuan –satuan sintaksis yang berupa frasa, klausa
dan kalimat kita semua diharapkan mengerti dan dapat berguna untuk kedepannya.
BAB II

PEMBAHASAN

Pada pelajaran sebelumnya kita telah mempelajari bahwa morfologi dan sintaksis adalah
bidang tataran linguistik yang secara tradisional disebut tata bahasa atau gramatika. Kedua
bidang tataran itu memang berbeda, namun sering kali batasan antara keduanya menjadi
kabur  karena pembicaraan bidang yang satu tidak dapat dilepaskan dari yang lain. Orang biasa
membedakan tataran itu dengan pengertian: morfologi membicarakan tentang struktur internal
kata, sedangkan sintaksis membicarakan kata dalam hubungannya dengan kata lain, atau unsur-
unsur lain sebagai suatu satuan ujaran.

Perbedaan Morfologi dan Sintaksis

Morfologi Sintaksis
Disebut juga dengan tata kata/tata
Disebut juga tata kalimat merupakan
bentuk merupakan studi
studi gramatikal mengenai kalimat.
gramatikal struktur intern kata.
Membicarakan kata dalam
Membicarakan struktur internal
hubungannya dengan kata lain atau
kata.
unsur-unsur lain sebagai suatu ujaran.
Kata merupakan satuan terkecil yang
Morfem sebagai satuan terkecil
menbentuk satuan-satuan gramatikal
dan kata satuan terbesar
yang lebih besar

2.1 Pengertian Sintaksis


Sintaksis berasal dari bahasa Yunani, yaitu sun yang berarti ‘dengan’ dan tattein berarti
‘menempatkan’. Jadi secara Etimologinya istilah sintaksis itu adalah menempatkan bersama-
sama kata-kata menjadi kelompok atau kalimat. (Chaer.Abdul.2003:206).
Sintaksis adalah ilmu yang mempelajari struktur kalimat dan unsur-unsur pembentuk
kalimat, mencakup fungsi kategori, dan peran sintaksis, alat yang digunakan dalam membangun
struktur kalimat, satuan sintaksis berupa frase, klausa, kalimat, dan wacana, serta aspek-aspek
lain yang berkaitan dengan sintaksis seperti modus, aspek, modalitas dll.
Dalam bahasa Jepang istilah untuk bidang sintaksis ini adalah とごろん berasal dari と
yang berarti hubungan atau silsilah/keturunan, ご yang berarti kata bahasa/istilah dan ろん yang
berarti kuliah atau argument atau teori.

2.2 Satuan-satuan Sintaksis


1. Frase (句)
Frase lazim didefinisikan sebagai satuan gramatikal yang berupa gabungan kata yang
bersifat nonpredikatif, atau lazim juga disebut gabungan kata yang mengisi salah satu fungsi
sintaksis di dalam kalimat. (Chaer.2003:222)
Contoh : rumah baru
                           sedang belajar
                           あかいりんご
                         田中さん の おばあさん
                         明日 の 夜

  Dalam pertuturan, frase dapat berdiri sendiri. Contoh:


1. anak Ali               (Siapa disana?)
2. kemarin sore        (Kapan anda melihatnya?)
3. sedang belajar      (Mengapa Ahmad?)

Dalam bahasa Indonesia hubungan antara kata yang satu dengan kata yang lain di dalam
sebuah frase cukup longgar sehingga di antara kedua kata yang merupakan unsur frase itu ada
kemungkinan untuk disisispi dengan unsur lain. Contoh :
            anak Ali                       →        anak dari Ali
            analisis kalimat            →        analisis tentang kalimat
Dalam 日 本 語 kecuali frase adjektiva antara dua kata yang membentuk frase selalu diselipi
dengan unsur lain. Contoh : 私 の めがね
Urutan kata dalam frase seringkali bersifat kaku. Contoh :
Ia datang kemarin petang.
Kemarin petang ia datang.
Kemarin ia datang petang. (tidak bermakna)
花子さん は スパで 赤いかばん を 買った。
花子さん は 赤いかばん を スパで 買った。
花子さん は かばん を 赤い スパで 買った。(tidak bermakna)
Frase yang terdapat pada kalimat di atas yaitu kemarin petang dan 赤いかばん,tidak boleh
dipisah-pisahkan karena kalimat yang terbentuk menjadi tidak bermakna seperti kalimat yang
digaris bawahi.

2. Klausa
Klausa adalah satuan sintaksis berupa runtunan kata-kata berkonstruksi predikatif.
(Chaer.Abdul.2003:231). Klausa juga merupakan suatu kontruksi yang di dalamnya terdapat
beberapa kata yang mengandung hubungan fungsional, yang di dalam tata bahasa tradisional
disebut dengan subjek, predikat, objek dan keterangan. Sebuah klausa sekurang-kurangnya
mengandung satu subjek, satu predikat dan secara fakultatif satu objek.
SP±O
Klausa juga berpotensi menjadi kalimat kalau klausa itu diberi intonasi final, baik
intonasi deklaratif, interogatif maupun interjektif dan kalimat yang dihasilkan adalah kalimat
mayor.

3. Kalimat (文)
Kalimat adalah satuan sintaksis yang disusun dari konstituen dasar, yang biasanya berupa
klausa, dilengkapi dengan konjugasi bila diperlukan, serta disertai dengan intonasi final.
(Chaer.Abdul.2003:240)
Contoh:   Diam!
Pergi!
                  出ていけ!
                   たべた!
BAB III

KESIMPULAN

3.1 Kesimpulan
Dari materi di atas kita bisa mengetahui bahwa Sintaksis ( とごろん) adalah ilmu yang
mempelajari struktur kalimat dan unsur-unsur pembentuk kalimat, mencakup fungsi kategori,
dan peran sintaksis, alat yang digunakan dalam membangun struktur kalimat, satuan sintaksis
berupa frase, klausa, kalimat, dan wacana, serta aspek-aspek lain yang berkaitan dengan
sintaksis seperti modus, aspek, modalitas dll.
Sintaksis merupakan cabang linguistik sama seperti morfologi namun yang membuatnya
berbeda yaitu morfologi membahas tentang struktur internal suatu kata sedangkan sintaksis
berfokus pada hubungan antar satu katra dengan kata yang lainnya.
Satuan satuan sintaksis ada dua yaitu frase, dan klausa, frase yaitu sebagai satuan gramatikal
yang berupa gabungan kata yang bersifat nonpredikatif kemudian klausa merupakan
runtunan kata-kata berkonstruksi predikatif.
DAFTAR PUSTAKA

Nelasari, E. (2011). Japan Language. Sintaksis Bahasa Jepang. Diambil kembali dari
https://www.aimizumizu.com
Chaer.Abdul.2003.Linguistik Umum. Jakarta: PT RINEKA CIPTA

Anda mungkin juga menyukai