TTN Referat
TTN Referat
REFERAT
Oleh :
Pembimbing :
YOGYAKARTA
2015
1
BAB I
PENDAHULUAN
disease 1 yang terjadi pada banyak bayi di seluruh dunia dan dihadapi oleh semua
dokter yang merawat bayi baru lahir. Angka kejadian sekitar 1-2 % kelahilaran
hidup1,7. Hal ini disebabkan adanya penumpukan cairan yang berlebihan dalam paru
akibat gangguan mekanik pada saat lahir yang biasa terjadi pada pasien yang
limfatik1,2.
pada ibu dan bayi dan non medis 9 . Bayi yang sering mengalami TTN adalah bayi
yang dilahirkan secara operasi caesar sebab mereka kehilangan kesempatan untuk
mengeluarkan cairan paru mereka1. Bayi yang dilahirkan lewat persalinan per
vaginam mengalami kompresi dada saat melewati jalan lahir. Hal inilah yang
menyebabkan sebagian cairan paru keluar. Kesempatan ini tidak didapatkan bagi bayi
bernapas, ditandai dengan napas cepat (frekuensi >60 kali permenit ), sianosis perifer
dan sentral, merintih, retraksi sternal, napas cuping hidup, hingga apneu periodik
4,7
kumpulan gejala tersebut disebut Respiratory Distress Syndrome (RDS) gejala
2
tersebut dapat dialami pada bayi baru lahir seperti HMD akibat paru yang belum
Peranan radiologi sangat penting untuk mendiagnosis bayi yang baru lahir
the Newborn dengan HMD grade I, mukonium aspirasi dan pneumonia. Tujuan
referat ini untuk membedakan Transient Tachypnea of the Newborn dengan HMD,
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Definisi
Distress of the Newborn (TRDN) = Wet lung adalah suatu penyakit ringan pada
neonatus yang mendekati cukup bulan atau cukup bulan yang mengalami gawat napas
1,2
segera setelah lahir akibat gangguan penyerapan cairan di alveoli dan hilang
dengan sendirinya dalam waktu 3-5 hari.1,7 TTN pertama kali di diskripsikan oleh
2.2. Epidemiologi
Angka kejadian sekitar 1-2 % kelahiran hidup. Kejadianya lebih banyak pada
bayi lahir dengan operasi Caesar dibandingkan dengan lahir spontan 1,7. Bayi baru
lahir dengan TTN umumnya gangguannya terbatas tanpa morbiditas yang signifikan.
Bayi dengan TTN baru lahir yang mebaik selama periode 24-72-jam 2. Tidak ada
predileksi ras telah dilaporkan. Risiko pria lebih banyak dibandingkan wanita 4,7.
Beberapa faktor risiko terjadinya TTT baik pada bayi, orang tua maupun
proses persalinan antara lain : Bayi dilahirkan secara operasi Caesar, makrosomia,
bayi yang dilahirkan dari ibu yang menderita penyakit asma , diabetea mellitus dan
4
2.4. Patofisiologi
Segerah setelah janin lahir dan mulai menarik napas terjadi inflasi paru yang
interstitial. Volume darah paru juga meningkat pada saat bayi menarik napas,tetapi
cairan dalam paru belum mulai berkurang sampai 30-60 menit post natal dan lengkap
Cairan dalam lumen paru mengandung protein kurang dari 0,3 mg/ml, cairan
aktivitas Na-K, ATP ase epitel paru selama proses persalinan menyebabkan
napas tidak hanya mendorong cairan ke interstitial tetapi juga mengakibatkan tekanan
hidrostatistik dalam sirkulasi paru menurun dan meningkatkan aliran darah paru
efektif untuk mendrainase cairan. Pernapasan spontan juga akan menurunkan tekanan
proses yaitu 1. Penyerapan cairan paru janin terganggu disebabkan oleh gangguan
penyerapan cairan paru janin dari sistem limfatik paru dan gangguan mekanik, pada
bayi yang lahir secara Caesar karena kurangnya pemerasan toraks yang normal
5
vagina, yang memaksa cairan paru keluar. Volume cairan yang meningkat
faktor utama dalam penyebab TTN. Para penulis menemukan rasio L-S matang tanpa
paru). Bayi yang lahir dengan usia kehamilan 36 minggu resiko lebih tinggi kena
Gejala klinis pada pasien TTN biasanya mirip dengan gejala distress
respiratory antara lain: Takipnea (>60 kali/menit), retraksi pada dada, sianosis,
merintih, terlihat nafas cuping hidung. Takipnu ini bersifat sementara dimana
2.6 Diagnosis
dalam cairan ketuban dapat membantu untuk menentukan kematangan paru, Analisis
didapatkan. Jika ada, hipokarbia biasanya ringan (PCO2 >55 mm Hg). Extreme
hypercarbia sangat jarang, namun jika terjadi, merupakan indikasi untuk mencari
6
penyebab lain. Differensial Count adalah normal pada TTN, tapi sebaiknya dilakukan
bayi lahir ; foto thorax dan pemeriksaan ultrasonografi. Pada pasien TTN biasanya
dengan foto thorax ditemukan berupa hiperinflasi kedua paru, garis prominen di
perihiler, Pembesaran jantung ringan hingga sedang, Diafragma datar, dapat dilihat
dari lateral, Cairan di fisura minor dan perlahan akan terdapat di ruang pleura.
pada pemeriksaan foto thorax evaluasi sudah membaik dalam 3-5 hari. Apabila
echocardiografi.
pecah dini, dan demam. Hialin Membran Disease biasanya terjadi pada neonates
yang premature atau dengan alasan lain akan tertundanya maturasi paru. Aspirasi
Mekonium biasanya dapat diketahui dari riwayat kehamilan dan persalinan berupa
cairan ketuban berwarna hijau tua, mekonium pada cairan ketuban, noda kehijauan
7
pada kulit bayi, kulit bayi tampak kebiruan (sianosis), frekuensi denyut jantung janin
rendah sebelum kelahiran , skor APGAR yang rendah , auskultasi: suara nafas
abnormal.7
2.8 Penatalaksanaan
Transient Tachypnea of the Newborn ini bersifat self limiting disease, sehingga
Pemberian makanan. Jika pernafasan di atas 60 kali per menit, neonatus sebaiknya
tidak diperi makan per oral untuk menghindari risiko aspirasi. Jika frekuensi
pernafasan kurang dari 60 kali per menit, pemberian makanan per oreal dapat
ditolerir. Jika 60-80 kali per menit, pemberian makanan harus melalui NGT. Jika
lebih dari 80 kali per menit, pemberian nutrisi intra vena diindikasikan. 7 Cairan dan
elektrolit. Status cairan tubuh dan elektrolit harus dimonitor dan dipertahankan
normal.4
2.9 Prognosis
Penyakit ini bersifat sembuh sendiri dan tidak ada risiko kekambuhan atau
disfungsi paru lebih lanjut. Gejala respirasi membaik sejalan dengan mobilisasi cairan
8
BAB III
PEMBAHASAN
Secara umum distress pernafasan pada bayi disebabkan dari gangguan pada
system pernafasan dan non system pernafasan (penyakit jantung, neurologi dan lain-
pernafasanantara lain : obstruksi jalan nafas (dari hidung hingga karina), kelainan
vaskuler paru (TTN, MAS, HMD, pneumonia, Congenital alveolar proteolisis, udema
pulmonum, PPHN).
Dari seluruh bayi yang lahir, sekitar 1% akan mengalami kesulitan bernapas,
ditandai dengan napas cepat (frekuensi >60 kali permenit ), sianosis perifer dan
sentral, merintih, retraksi sternal, napas cuping hidup, hingga apneu periodik
oleh paru yang belum matang, aspirasi mekonium, serta penumpukan cairan yang
9
Ada beberapa masalah yang dapat muncul pada masa transisi bayi dari
kehidupan intra ke extra uterin, salah satunya adalah bayi tidak dapat bernapas cukup
kuat untuk mendorong cairan keluar dari alveoli, sebagai akibatnya paru-paru tidak
dapat terisi oleh udara dan tidak tersedia oksigen untuk sirkulasi darah ke paru-paru.
dalam paru. Selama intra uterin paru terisi oleh cairan dan paru dalam keadaan aktif
secara metabolic yaitu paru membuat surfactant dan mensekresi cairan. Perubahan
placenta berubah ke paru, sehingga cairan dalam paru harus segerah dihilangkan.
Selama beberapa tahun ini diyakini bahwa kompressi mekanis dinding dada saat
proses kelahiran akan mengeluarkan sebagian besar cairan dalam paru melalui trakea
kemudian ke mulut. Bayi lahir dengan kelahiran sesar berisiko memiliki cairan paru
yang berlebihan sebagai akibat tidak mengalami semua tahapan persalinan normal.
Seperti yang dilaporkan oleh Milner dkk mencatat bahwa volume udara rata-rata
toraks adalah 32,7 mL / kg pada bayi yang lahir melalui vagina dan 19,7 ml / kg pada
bayi yang lahir melalui kelahiran caesar ( lingkar dada adalah sama ) . Sedangkan
volume cairan interstitial dan alveolar lebih banyak pada bayi yang lahir melalui
oparasi caesar dibandingkan dengan bayi yang lahir melalui vagina, meskipun
10
Pemeriksaan radiologi dalam hal ini pemeriksaan foto thorax penting untuk
lainnya pada bayi baru lahir. Gambaran foto thorax TTN ditemukan adanya
hiperinflasi paru , garis-garis perihiller yang prominen dan bilateral, gambaran ini
bronkovaskuler, adanya cairan di fissura minor dan pleura space, dan Prominent
Salah satu faktor terjadinya TTN adalah pada bayi dengan umur kehamilan
distress pernapasang pada bayi baru lahir , seperti dilaporkan oleh Morrison 5,7%
dan Riskin et all 7,2%. Untuk membedakan dengan HMD dapat dilakukan dengan
ketuban dapat membantu untuk menentukan kematangan paru dan pemeriksaan foto
atelektasis paru.
Adanya hiperinflasi pada paru dan efusi pleura pada bayi baru lahir yang
adanya obstruksi jalan napas akibat mukonium menyebabkan volume paru meningkat
11
dan memberikan gambaran adanya area emphysema (air trapping) dan asimetris
Penyebab lain distress pernapasan pada bayi baru lahir adalah pneumonia
sindrom. Efusi pleura umumnya ditemukan sekitar 75% pada pneumonia neonatal
lebih sering dibandingkan dengan disters pernapasan pada bayi baru lahir. Untuk
menunjukkan tanda neutropenia atau leukositosis dengan jumlah abnormal dari sel
immature. Tes antigen urin dapat positif bila neonates mengalami group B
12
BAB IV
KESIMPULAN
neonatus yang mendekati cukup bulan atau cukup bulan yang mengalami gawat napas
prominen dan bilateral, adanya cairan di fissura minor dan kadang-kadang disertai
efusi pleura , dan Prominent pulmonary vascular markings. Gambaran tersebut dapat
Dibedakan dengan HMD grade I pada foto thorax tampak pengembangan paru
membedakan dengan MAS ditemukan hiperinflasi asimetris disertai air trapping dan
13
REFERENSI
14
13. Guglani L, Lakshminrusimha S. Transient Tachypnea of the. Pediatrics in
Review Vol.29 No.11 November. 2008.
14. Keleş E, Gebeşçe A, Yazgan H, Tonbul A, Baştürk B. Transient Tachypnea of
the Newborn Journal of science and technology. March. 2015;3.
15. Wood J, Thomas L. Imaging of Neonatal Lung Disease. J Am Osteopath coll
Radiol, 2015;4(1):12–8.
16. Lawson SJ. Persistent Pulmonary Hypertension of the Newborn, 2008
17. Anonim III, Medical Respiratory Neonatal Distress. https://www.med-
ed.virginia.edu/courses/rad/peds/chest , diakses tgl 18.05. 2015.
15