A. Tujuan Pembelajaran
a. Menganalisis hubungan antara struktur dan fungsi pada sistem panca indera
b. Menganalisis keterkaitan sistem panca indera dengan sistem tubuh lain
c. Mengevaluasi penyebab kelainan atau penyakit pada sistem panca indera
d. Menemukan alternatif solusi dari permasalahan kelainan atau penyakit pada sistem
panca indera
e. Menganalisis tanaman lokal disekitar sebagai upaya pencegahan dan
penanggulangan kelainan atau penyakit pada sistem panca indera
B. Kegiatan Pembelajaran
Wacana 2
Psoriasis sebagai penyakit autoimun menyebabkan sistem imun tubuh memberikan
reaksi berlebihan terhadap benda asing di dalam tubuh dan menganggapnya sebagai
ancaman. Oleh karena itu, walaupun kelainannya ada di kulit, tapi penyakit ini bisa
memengaruhi seluruh tubuh.
Psoriasis dan Serangan Jantung
Banyak studi ilmiah yang menunjukkan bahwa pasien dengan psoriasis cenderung
memiliki penyempitan arteri yang memasok darah ke jantung, yang sering disebut
sebagai penyakit arteri koroner. Reaksi imun yang berlebihan menyebabkan timbulnya
inflamasi di beberapa atau seluruh bagian tubuh. Pada akhirnya terjadi aterosklerosis
(penyempitan pembuluh darah). Kondisi inilah yang memicu timbunya plak dalam
dinding pembuluh darah arteri, dan menghambat pasokan darah menuju jantung. Para
peneliti menemukan pasien dengan psoriasis akan semakin besar risikonya terhadap
penyakit jantung. Itulah sebabnya para penderita Psoriasis disarankan untuk dapat
menjalankan pola hidup sehat. Olahraga teratur dan atur tingkat stres. Hindari betul
rokok dan alkohol karena akan semakin meningkatkan risiko serangan jantung.
Sumber:
https://www.perdoski.id/article/detail/1236-psoriasis-bisa-tingkatkan-risiko-serangan-jantung-
diabetes-obesitas-dan-penyakit-lainnya
Berdasarkan informasi dari kedua wacana tersebut, beberapa hal yang belum begitu
jelas untuk saya diantaranya :
1. Apa itu Psoriasis?
Psoriasis merupakan Suatu penyakit kulit dermatosis eritroskuamosa yang disebabkan
oleh autoimun, bersifat kronik residif yang ditandai dengan munculnya ruam merah
pada kulit, kulit kering dan bersisik, serta mengakibatkan rasa gatal pada kulit dan
menyebabkan kulit dilapisi oleh skuama tebal berlapis-lapis berwarna putih
keperakah.
Referensi :
Dsouza, Pria Hilda, Maria, Kuruville. Dyslipidemia in psoriasis: as a risk for
cardiovascular disease. Int J Res Med Sci 2013; 1(2):53-7
2. Mengapa Psoriasis dapat mempengaruhi kesejahteraan emosional?
Psoriasis dapat mempengaruhi kesejahteraan emosional dikarenakan penyakit ini
dapat menyebabkan perubahan penampilan pada kulit sehingga menimbulkan rasa
tidak percaya diri, cemas, malu, minder, hingga depresi yang menyebabkan penderita
Psoriasis memiliki keterbatasan dalam melakukan aktivitas sehari-hari, bersosialisasi,
keterbatasan gerak jika disertai peradangan sendi, dan dapat memperparah penyakit
bawaan seperti diabetes. Semakin parah derajat keparahan Psoriasis maka semakin
berat juga gejala yang dialami pasien dan membuat penderita Psoriasis semakin
merasa terganggu dalam melakukan aktivitas sehari-hari dan kehidupan sosial.
Sehingga Psoriasis dapat berpengaruh pada psikis dan emosional dari penderitanya.
Referensi :
Kruger, Gerald., John, K., Mark, L., Alan, M., Robert, S S., Tara, R. The Impact of
Psoriasis on Quality of Life. Arch Dermatology 2001; 137: 280-4.
3. Mengapa depresi dapat memperparah Psoriasis?
Depresi dapat memperparah Psoriasis karena ketika pasien Psoriasis yang pada
dasarnya merupakan penyakit autoimun. Depresi pada penderita Psoriasis dapat
semakin memperlemah sistem imun dari penderita Psoriasis. Sehingga dapat
memperparah gejala dari Psoriasis karena sistem imun yang merupakan pertahanan
tubuh dari penyakit semakin melemah dan semakin jauh dari fungsi normal sehingga
akan kehilangan kemampuan untuk mencegah agar penyakit Psoriasis tidak semakin
bertambah parah.
Referensi :
Kruger, Gerald., John, K., Mark, L., Alan, M., Robert, S S., Tara, R. The Impact of
Psoriasis on Quality of Life. Arch Dermatology 2001; 137: 280-4.
4. Gen atau faktor pemicu apakah yang berperan dalam menimbulkan Psoriasis?
Faktor genetik dari psoriasis berhubungan dengan HLA (Human Leukocyte Antigen).
Psoriasis tipe I disebabkan oleh HLA-B13, B-17, Bw57 dan Cw6, gen HLA-B27 dan
Cw2 pada Psoriosis tipe II, dan HLA-27 pada Psoriasis pustulosa.
Referensi :
Djuanda, A., Hamzah, M., Aisah, S. 2007. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin Edisi
kelima. Jakarta : Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.
2. Temukanlah permasalahan yang terkandung dalam wacana I dan II, kaitkan dengan:
a. Penyebab munculnya penyakit psoriasis dikaji dari aspek lingkungan
(sosial/budaya/ekonomi/tempat tinggal), pola hidup (aktivitas sehari-hari), biologi
(genetik/umur/gender)
b. Komplikasi pada psoriasis (kaitkan dengan sistem saraf, panca indra, sistem
imun, dan sistem tubuh lainnya)
c. Pengobatan baik medis dan tradisional (manfaatkan tanaman lokal yang ada
disekitar Anda)
d. Pencegahan pada penyakit psoriasis
3. Analisislah bidang ilmu dan konsep apa saja yang dibutuhkan dalam menyelesaikan
masalah yang telah dipilih melalui kegiatan studi literatur!
1. Farmakologi
Farmakologi diperlukan untuk menentukan jenis obat yang dapat digunakan untuk
pengobatan penyakit Psoriasis. Ilmu ini diperlukan untuk mengkaji senyawa yang dapat
digunakan untuk mengurangi gejala Psoriasis, selain itu farmakologi juga dapat berperan
dalam menentukan kandungan senyawa kimia yang terdapat dalam tumbuhan herbal
disekitar yang dapat digunakan untuk mengurangi gejala dan sebagai terapi penyembuhan
penyakit Psoriasis.
2. Genetika
Ilmu genetika diperlukan untuk memahami penurunan sifat dari Psoriasi, memahami
penyebab, dan faktor dominan yang menyebabkan timbulnya penyakit Psoriasis.
3. Sistem Saraf
Ilmu yang berkaitan dengan sistem saraf yaitu neurologi, hal ini dikarenakan Psoriasis dapat
menyebabkan inflamasi kronik pada jaringan saraf dan dapat memicu timbulnya penyakit
Parkinson. Sehingga untuk mengetahui tentang efek penyakit ini lebih dalam lagi diperlukan
bidang neurologis.
4. Sistem Otot
Ilmu yang berkaitan dengan sistem gerak dan otot yaitu fisiologi dan anatomi. Anatomi
diperlukan untuk mengetahui karakteristik dari tulang dan persendiaan dikarenakan Psoriasi
juga dapat berpengaruh terhadap ssitem gerak karena dapat menyebabkan peradangan
pada sendi, kekakuan otot, artritis, serta keterbatasan gerak. Fisiologi tubuh seperti proses
pembentukan jaringan kulit dan materi apa saja yang berperan didalamnya juga diperlukan
untuk mengetahui faktor yang menjadi pemicu dari penyakit Osteogenesis. Fisiologi juga
berperan dalam mempelajari mekanisme dari sistem Indera terutama kulit, sehingga kita
dapat mengetahui bagaimana mekanisme dari penyakit Psoriasis, mengapa penyakit ini
berkaitan dengan terganggunya sistem gerak dan otot.
5. Psikososial
Ilmu dalam aspek sosial dan psikologi juga berperan penting dalam pemecahan
masalah penyakit Psoriasis. Penyakit Psoriasis biasanya ditandai dengan adanya ruam
merah yang menyebabkan kulit menjadi kering dan terlihat bersisik, selain itu
Psoriasis juga dapat menyebabkan rasa gatal yang dapat menyebabkan
ketidaknyamanan pada penderitanya yang membuat mereka merasa minder dan
kurang percaya diri. Selain itu, penderita Psoriasis juga menjadi memiliki keterbatasan
gerak jika disertai dengan adanya peradangan sendi sehingga membatasi aktivitas
fisiknya dan menjadikan mereka kurang bersosialisai dengan lingkungan sekitarnya.
Sehingga ilmu sosiologi dan psikologi juga diperlukan untuk penyembuhan dan
pemulihan pasien Psoriasis.
6. Imunologi
Imunologi merupakan cabang ilmu biologi yang mempelajari tentang sistem kekebalan
tubuh (imunitas). Penyakit psoriasis salah satunya disebabkan oleh autoimun dan dapat
menyebabkan sejumlah penurunan pada sistem imun dan kulit termasuk sel dendritik
dermal, sel T, neutrofil , dan hiperproliferasi keratinosit. Sehingga imunologi juga
berperan dalam pemecahan permasalah untuk penyembuhan Psoriasis.
7. Dermatologi
Dermatologi merupakan ilmu yang mempelajari tentang kulit dan bagian-bagian yang
berhubungan dengan kulit seperti rambut, kuku, kelenjar keringat, dsb. Ilmu Dermatologi
diperlukan untuk memecahkan permasalahan yang berkaitan dengan Psoriasis karea
Psoriasis ini menyerang sel kulit yang menyebabkan aktivitas tidak normal pada bagian
epidermis dan dermis kulit sehingga terjadi inflamasi berupa timbulnya ruam pada daerah
sekitar kulit disertai dengan penebalan kuku dan timbulnya sisik pada kulit.
8. Kardiologi
Kardiologi merupakan bidang keilmuan yang mempekajari tentang gangguan pada
jantung dan pembuluh darah. Ilmu ini berperan penting dalam penanganan Psoriasis
karena Psoriasis dapat menyebabkan zat pro-inflamasi masuk ke dalam darah sehingga
memicu peradangan dan mengakibatkan tersumbatnya aliran darah sehingga dapat
meningkatkan resiko penyakit jantung serta diabetes.
4. Kaitkan antara pokok permasalahan dengan bidang ilmu dan konsep yang telah Anda analisis dengan cara membuat pemetaan pikiran
Kerjakan Secara Kelompok!
Bekerjasamalah dengan anggota kelompok Anda!
1. Dari permasalahan-permasalahan yang telah Anda buat, fokuskan menjadi lima
permasalahan pada wacana I dan II bersama dengan kelompok Anda, terkait
a. Penyebab munculnya penyakit psoriasis dikaji dari aspek lingkungan
(sosial/budaya/ekonomi/tempat tinggal), pola hidup (aktivitas sehari-hari), biologi
(genetik/umur/gender)
b. Komplikasi pada penyakit psoriasis (kaitkan dengan sistem saraf, panca indra,
dan sistem imun, dan sistem tubuh lainnya)
c. Pengobatan baik medis dan tradisional (manfaatkan tanaman lokal yang ada
disekitar Anda)
d. Pencegahan pada penyakit psoriasis
Rumuskan permasalahan dalam bentuk pertanyaan untuk memudahkan dalam
mencari solusi
c. Bagaimanakah pengobatan dan terapi yang dapat disarankan bagi penderita
Psoriasis
d. Bagaimanakah tindakan yang dapat dilakukan untuk dapat mencegah terkena
penyakit Psoriasis?
a. Penyebab psoriasis belum diketahui secara pasti, tetapi diduga terkait dengan gangguan
sistem kekebalan tubuh dan faktor keturunan. Walaupun tidak diketahui penyebabnya,
beberapa faktor diduga dapat memicu timbulnya gejala psoriasis, yaitu mengalami
stres, infeksi tenggorokan, atau cuaca dingin (alodokter.com)
b. Komplikasi penyakit ini dapat menyebabkan hipokalsemia, superinfeksi bakteri, sepsis,
dan dehidrasi (Latifa, 2019).Psoriasis secara umum bisa menyebabkan gangguan pada
kulit seperti gatal, panas, hingga berdarah. Namun, kondisi autoimun ini juga bisa
menyebabkan komplikasi lainnya seperti psoriatic arthritis (PsA), gangguan mata,
tekanan darah tinggi, sindrom metabolisme, diabetes tipe 2, penyakit ginjal, dan depresi
(doktersehat.com).
Perawatan didasarkan pada keparahan psoriasis pada saat presentasi. Psoriasis ringan
biasanya diobati dengan terapi topikal, berlanjut ke fototerapi jika responnya tidak
mencukupi. Psoriasis sedang hingga berat membutuhkan terapi sistemik. Obat lini
pertama yang umum digunakan termasuk methotrexate, ciclosporin, acitretin dan
etretinate. Di beberapa negara, terapi sistemik lain seperti agen biologis dan ester asam
fumarat tersedia. Semua pengobatan untuk psoriasis, selain retinoid, terutama bersifat
anti-inflamasi, dan selanjutnya menyebabkan perputaran keratinosit epidermal yang
melambat dan plak menjadi rata. Di banyak negara, pengobatan lain mungkin
memainkan peran penting, termasuk pengobatan tradisional Tiongkok, pengobatan
sendiri dengan produk yang dijual bebas (obat tanpa resep) dan klimatoterapi.
d., Pencegahan yang dapat dilakukan untuk menghindari penyakit Psoriasis diantaranya :
Semua hal tersebut dapat dilakukan untuk menghindari terjadinya komplikasi lebih lanjut
terkait dengan penyakit psoriasis. Misalnya saja, konsumsi alkohol dan pemakaian rokok
berkorelasi dengan risiko serangan jantung yang biasanya diderita oleh penderita
psoriasis.
3. Analisis dan hubungkan informasi-informasi dan data yang telah diperoleh dengan
membuat pemetaan pikiran sehingga menghasilkan suatu gagasan atau solusi dalam
menyelesaikan masalah.
4. Kemukakanlah gagasan atau solusi dari pemecahan masalah yang telah kelompok
Anda lakukan dalam bentuk laporan kegiatan observasi (individu dan kelompok) dan
lengkapi dengan pemetaan pikiran
Referensi:
Latifa fadillah , Asrawati Sofyan , Nur Hidayat.2019.Laporan Kasus : Psoriasis
Pustulosa Generalisata Dengan Kejadian Berulang yang Diinduksi Alergen.Vol.1
No.1
Rajguru, J. P., Maya, D., Kumar, D., Suri, P., Bhardwaj, S., & Patel, N. D. 2020.
Update on psoriasis: A review. Journal of family medicine and primary care, 9(1),
20–24.
Program kesehatan untuk penderita psoriasis yang paling utama adalah program yang
dilakukan untuk memastikan penderita Psoriasis untuk berobat sesuai dosis dan anjuran
yang telah diberikan oleh dokter dan terus melakukan follow up, memberikan edukasi
agar ppenderita Psoriasis selalu menjaga higienitas tubuh terutama kulit dan senantiasa
menjaga kelembapan. Ada pula beberapa hal yang dapat dilakukan sendiri oleh pasien
untuk mencegah kambuhnya dan mencegah semakin memburuknya kondisi dari
psoriasis, yaitu:
Mencegah kekeringan pada kulit kerena kulit yang kering membuat iritasi dan gatal
semakin berat untuk memastikan kulit selalu dalam keadaan lembab dengan
menggunakan losion atau pelembab pada kulit secara teratur
Menghindari pemakaian pewangi pada tubuh pada kebanyakan sabun dan parfum
memiliki substansi kimia yang dapat mengiritasi kulit
Membiasakan mengkonsumsi makanan sehat. Namun tidak ada bukti pasti yang
menyebutkan bahwa makanan tertentu membuat psoriasis lebih baik ataupun buruk,
namun mengingat adanya hubungan antara beberapa penyakit metabolik dengan psoriasis,
diet yang sehat akan mampu menurunkan komorbiditas
Membiasakan mandi air hangat secukupnya, air hangat dapat dicampur dengan garam
Epsom, minyak mineral atau minyak zaitun dapat meredakan gatal dan mengifiltrasi
skuama juga plak
Menjalani terapi sinar matahari untuk memperlambat pertumbuhan dari sel kulit,
namun paparan yang berlebih hingga kulit terbakar akan memperburuk psoriasis.
Membiasakan menggunakan tabir surya dengan SPF 30 atau lebih tinggi dan
membatasi waktu paparan matahari selama 20 menit per hari, setiap 3 hari perminggu
sebagai permulaan
Senantiasa menjaga kebersihan tubuh dan kulit serta menghindari makanan yang
dapat menyebabkan kulit menjad gatal dan iritasi
Menghindari makanan yang banyak mengandung banyak lemak jenuh atau gula
olahan diyakini dapat meningkatkan peradangan, serta memperparah gejala penyakit,
termasuk psoriasis.
Setelah proses diskusi kelas, lakukan refleksi dan perbaikan hasil pekerjaan
kelompok Anda kemudian dikumpulkan