Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN PRAKTIKUM PALEONTOLOGI

FILUM ARTHROPODA
(ARACHNOIDEA,MYRIAPODA DAN TRILOBITA )

Disusun Oleh:
ABDUL AZIZ
F1D220016

PROGRAM STUDI TEKNIK GEOLOGI


JURUSAN TEKNIK KEBUMIAN
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS JAMBI
2021
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kira-kira 550 juta tahun yang longsoran lumpur terjadi di dasar laut
purba.Tumbuhan dan binatang tersangkut pada proses tersebut ke dasar laut
yang lebihdalam dan terjebak dalam lapisan sedimen lumpur yang kemudian
mengalamilithifikasi menjadi serpih. Selanjutnya serpih megalami
pengangkatan membentuk pegunungan yang tinggi. Pada batuan tersebut
ditemukan sejumlah sisa-sisaorganisme tadi yang beberapa jenis diantaranya
masih tetap hidup sampai sekarangsedang lainnya telah musnah.termasuk di
dalamnya bentuk evolusi dan bentuk interaksi satu dengan yang lainnya serta
bentuk lingkungan kehidupannya atau dikenal dengan paleokologi yang
merupakan bagian dari ilmu bidang paleontologi, selama masa kurun waktu
umur bumi atau dalam skala waktu dari geologi terutama pada pengkajian
dimana diwakili oleh fosil.
Jika dilihat dari bahan penelitian yang dikaji ilmu bidang paleontologi
umumnya berupa fosil dari berbagai macam organisme, bisa kita ketahui pada
pengertian diatas bahwa bidang ini juga mempelajari tentang berbagai macam
jenis spesies yang bisa dikelompokan dalam bidang ilmu biologi, akan tetapi
masih dalam lingkup ilmu geologi.
Sehingga bidang ini memliki batasan berupa kurun waktu antara ilmu
biologi dan ilmu geologi. Begitu juga pada penelitian paleokologi yang
merupakan ilmu cabang paleontologi dimana bisa dikategorikan masuk bidang
ilmu ekologi atau bisa dikatakan adanya hubungan paleontologi dengan ilmu
lainnya. Sehingga pada ilmu paleokologi juga mempelajari bentuk lingkungan
dari spesies spesies fosil yang ditemukan tersebut.
1.2 Tujuan
1. Dapat mengetahui bentuk bentuk fosil dari Filum Arthropoda
2. Dapat mengetahui klarifikasi fosil filum Arthropoda
3. Dpat mengetahui ciri cirri Filum Arthoropoda
1.3 Alat dan Bahan
1. Laptop dan smartfont
2. Maket fosil Arthropoda (Archinodae,Myriapoda,Trilobita)
3. pensil
4. modul
5. LKS

Laporan Praktikum Paleontologi Filum Arthoropoda 1


BAB II
DASAR TEORI
Sisa-sisa kehidupan di masa lampau yang telah mengalami pembatuan
disebut fosil. Fosil yang tertua adalah jejak yang sangat kecil dari organisme
yangmenyerupai bakteri yang pernah hidup sekitar 2000 juta tahun lalu. !abang
ilmu geologi yang mempelajari tentang kehidupan yang pernah ada di masa
lampau disebut paleontologi. Paleontologi sangat membantu ahli geologi dalam
melakukaninterpretasi mengenai sejarah bumi.Hewan tanpa tulang sebagai
organisme bertubuh lunak. Istilah-istilah ini adalah cara yang berguna untuk
membedakan tulang dan jaringan hewan. Fosil jejak / trace fossils - ahli
paleontologi mendefinisikan sebagai fosil-fosil yang dibentuk oleh aktivitas atau
perilaku organisme pada jaman dulu, seperti; jejak, jalur, liang, pengerekan,
sarang, dan koprolit (fosil kotoran). Setiap sisa-sisa organisme dan segala
macam jalur atau jejak, bahkan jika ahli paleontologi tidak dapat
mengidentifikasinya sebagai tanaman atau aktivitas hewan, akan memenuhi
syarat sebagai fosil jika itu dibentuk oleh suatu bentuk kehidupan dari waktu
geologi sebelumnya (Magetsari, N.A, 2001).
Arthopoda berasal dari bahasa Yunani yaitu arthos, sendi dan podos, kaki
oleh karena itu cir-ciri utama hewan yang termasuk dalam filum ini adalah
kaki yang tersusun atas ruas-ruas. Jumlah spesies anggota filum ini adalah
terbanyak dibandingkan dengan filum lainnya yaitu lebih dari 800.000 spesies.
Contoh anggota filum ini antara lain kepiting, udang, serangga, laba-laba,
kalajengking, kelabang, dan kaki seribu, serta spesies-spesies lain yang dikenal
hanya berdasarkan fosil. Habitat hewan anggota filum arthopoda di air dan di
darat (Brotowidjojo, 1989).
Ciri-ciri umum yang dimiliki arthopoda adalah tubuhnya simetri bilateral,
terdiri atas segmen-segmen yang saling berhubungan dibagian luar dan
memiliki tiga lapisan germinal sehingga merupakan hewan tripoblastik.
Tubuhnya memiliki kerangka luar dan dibedakan atas kepala, dada, serta perut
yang terpisah atau bergabung menjadi satu. Setiap segmentubuh memiliki
sepasang alat gerak atau tidak ada. Respirasinya menggunakan paru-paru
buku, trakea, atau dengan insang. Pada spesies terestial bernapas
menggunakan trakea atau pada arachinida menggunakan paru-paru buku atau
menggunakan keduanya yaitu paru-paru dan trakea. Ekskresi dengan
menggunakan tubukus Malpighi atau kelenjar koksal. Saluran pencernaan
sudah lengkap, terdiri atas mulut, usus, dan anus (Rusyana, 2011).

Laporan Praktikum Paleontologi Filum Arthoropoda 2


Crustacea dapat hidup dari berbagai habitat baik di air tawar, laut, dan
daratan. Jenis-jenis yang hidup di darat umumnya membuat lubang dan ada
jenis-jenis tertentu yang hidup di puncak pohon. Kehidupan yang dijalaninya
juga amat beragam seperti plankton, bentos, epizon dan parasit (Aslan dkk,
2010).
Arthropoda bernapas dengan insang, trakea, atau paru-paru buku.Sisa
metabolisme berupa cairan dikeluarkan oleh organ ekskresi yang disebut
saluran/tubula Malpighi, kelenjar ekskresi, atau keduanya.Sistem sirkulasi
Arthropoda bersifat terbuka.Sistem sirkulasi terdiri dari jantung, pembuluh
darah pendek, dan ruang disekitar organ tubuh yang disebut sinus atau
hemosol.Darah Arthropoda disebut juga hemolimfa (Jasin, 1992).
Cara hidup dan habitat Arthropoda sangat beragam, ada yang hidup bebas,
parasite, komensial, atau simbiotik. Dilingkungan kita, sering dijumpai
kelompok hewan ini, misalnya nyamuk, lalat, kecoa, semut, kupu kupu,
capung, belalang, lebah, dan lain lain (Erwin, 2010).
Sistem reproduksi Arthropoda umumnya terjadi secara seksual.Namun ada
juga yang secara aseksual, yaitu dengan partenogenesis. Partenogenesis adalah
pembentukan individu baru tanpa melalui fertilisasi (pembuahan).Individu yang
dihasilkan bersifat steril.Organ reproduksi jantan dan betina pada Arthropoda
terpisah, masing-masing menghasilkan gamet pada individu yang berbeda
sehingga bersifat dioseus (berumah dua). Hasil fertilisasi berupa telur (Erwin,
2010).

Laporan Praktikum Paleontologi Filum Arthoropoda 3


BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 HASIL

PRAKTIKUM PALEONTOLOGI
PROGRAM STUDI TEKNIK GEOLOGI
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS JAMBI
2021
NAMA : Abdul Aziz

NIM : F1D220016

JUDUL PRAKTIKUM : Filum Arthropoda

Proses Pemfosilan : Termineralisasi


Jenis : Filum Arthropoda (Arachnoidea)
Umur : Kambrium (570-100 juta tahun lalu) – Recent (0,01 juta tahun lalu)

GAMBAR

TAMPAK ATAS TAMPAK DEPAN

FOTO TAMPAK BAWAH TAMPAK SAMPING

KETERANGAN
Klasifikasi
Fosil ini dijumpai dizaman Kambrium-Recent kisaran (± 542
juta tahun lalu) . Mengalami proses pemfosilan dengan Kingdom : Animali
termineralisasi, dengan cara hidupnya membuat sarang. :aArthropoda
Filum
Hidupnya dilingkungan daratan. Fosil ini terendapkan
dilingkungan daratan.. Kelas : Aracnoidea
Ordo : Araneae
Family : Cheiracanthii dae
Cara hidup : Hidup dengan cara membuat sarang Genus : Cheiracanthium
Lingkungan hidup : Hidup didaerah daratan Spesies : C.. Inclurum
Lingkungan pengendapan : Terendapkan didaratan

Catatan : Tanggal Paraf / ACC


PRAKTIKUM PALEONTOLOGI
PROGRAM STUDI TEKNIK GEOLOGI
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS JAMBI
2021
NAMA : Abdul Aziz

NIM : F1D220016

JUDUL PRAKTIKUM : Filum Arthropoda

Proses Pemfosilan : Termineralisasi


Jenis : Filum Arthropoda (Myriapoda)
Umur : Kambrium (570-100 juta tahun lalu) – Recent (0,01 juta tahun lalu)

GAMBAR

TAMPAK ATAS TAMPAK DEPAN

FOTO TAMPAK BAWAH TAMPAK SAMPING

KETERANGAN
Klasifikasi
Fosil ini dijumpai dizaman Kambrium-Recent kisaran (± 542
juta tahun lalu) . Mengalami proses pemfosilan dengan Kingdom : Animalia
termineralisasi, dengan cara hidupnya didalam tanah yang : Arthropoda
Filum
lembab. Hidupnya dilingkungan daratan. Fosil ini
terendapkan dilingkungan daratan. Kelas : Myriapoda
Scoloropendro
Ordo : morpia
Family : Scolopendridae
Cara hidup : Hidup dengan cara didalam tanah lembab Genus : Scolopendra
Lingkungan hidup : Hidup didaerah daratan Spesies : Scolopendra sp
Lingkungan pengendapan : Terendapkan di daratan

Catatan : Tanggal Paraf / ACC


PRAKTIKUM PALEONTOLOGI
PROGRAM STUDI TEKNIK GEOLOGI
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS JAMBI
2021
NAMA : Abdul Aziz

NIM : F1D220016

JUDUL PRAKTIKUM : Filum Arthropoda

Proses Pemfosilan : Termineralisasi


Jenis : Filum Arthropoda (Trilobita)
Umur : Kambrium (570-100 juta tahun lalu) – Perem (0,8 juta tahun lalu)

GAMBAR

TAMPAK ATAS TAMPAK DEPAN

FOTO TAMPAK BAWAH TAMPAK SAMPING

KETERANGAN
Klasifikasi
Fosil ini dijumpai dizaman Kambrium-Perem . Mengalami
proses pemfosilan dengan termineralisasi, dengan cara Kingdom : Animali
hidupnya melata didasar laut. Hidupnya dilingkungan laut :aArthropoda
Filum
dangkal. Fosil ini terendapkan dilingkungan yang berkisar
pada Zona Litoral – Zona Neritik dengan kedalaman (± 0-200 Kelas : Trilobita
meter). Ordo : Phacopida
Family : Phacopidae
Cara hidup : Hidup dengan cara melata didasar laut Genus : Kainops
Lingkungan hidup : Hidup didaerah laut dangkal Spesies : Kainops invius
Lingkungan pengendapan : Terendapkan di Zona Litoral-Neritik
(±0-200 m)
Catatan : Tanggal Paraf / ACC
3.2 Pembahasan
Pada pratikum kali ketiga kali ini pratikan membahsa materi
pratikum tentang filum Arthoropoda .Kata Arthropoda dari bahasa
Yunani yaitu Arthros berarti sendi (ruas) dan Podos berarti kaki. Jadi
arthropoda adalah hewan yang mempunyai kaki bersendi-sendi (beruas-
ruas). Hewan ini banyak ditemukan di darat, air tawar, dan laut, serta
didalam tanah. Hewan ini juga merupakan hewan yang paling banyak
jenis atau macam spesiesnya, lebih kurang 75% dari jumlah
keseluruhan spesies hewan di dunia yang telah diketahui .Berdasarkan
hasil pengamatan yang diperoleh di lapangan, diperoleh sampel dari
kelompok phylum Arthropoda. Di antaranya Pada kelas crustacea kami
mendapatkan satu spesies yaitu Coenobita Sp, Morfologi tubuh dari
spesies ini adalah umumnya ditutupi dengan exoskeleton (kerangka
luar) yang sangat keras, dan dipersenjatai dengan sepasang capit.
Kepiting hidup di air laut, air tawar dan darat dengan ukuran yang
beraneka ragam, dari pea crab, yang lebarnya hanya beberapa milimeter,
hingga kepiting laba-laba Jepang, dengan rentangan kaki hingga 4 m.
Walaupun kepiting mempunyai bentuk dan ukuran yang beragam tetapi
seluruhnya mempunyai kesamaan pada bentuk tubuh. Seluruh kepiting
mempunyai chelipeds dan empat pasang kaki jalan.Habitat spesies ini
adalah di air laut, air tawar dan darat dengan ukuran yang beraneka
ragam, dari pea crab, yang lebarnya hanya beberapa milimeter, hingga
kepiting laba-laba Jepang, dengan rentangan kaki hingga 4 m. Pada
kelas Myoriopoda kami mendapatkan dua spesies yang mewakili kelas
ini yaitu, Julus terestris dan Julus nomerensis.Julus nomerensis.,
dengan ciri-ciri tubuh pipih bersegmen, setiap segmen terdapat sepasang
kaki, pada kepala terdapat antena panjang di samping mata, umumnya
hidup di darat tepatnya di tumpukan serasah. Julus terrestris, dengan
ciri-ciri tubuh bulat panjang, memiliki banyak segmen, dan kepala
langsung berhubungan dengan kaki, umumnya hidup di tumpukan
serasah.Pada kelas insecta kami mendapatkan satu spesies pada siang
hari yaitu Sexara sp. Adapun ciri-ciri bentuk tubuhnya panjang,
memiliki antenna yangpanjang, memiliki sepasang mata dan kaki serta
memiliki dua pasang sayap tebal. Habitat hewan ini umumnya didarat

Laporan Praktikum Paleontologi Filum Arthoropoda 4


yakti diatas dedaunan tumbuhan hijau.Pada kelas Araclinidea kami
mendapatkan satu spesies yang mewakili kelas ini yaitu Heteropoda
renatoria. dengan ciri-ciri kaki beruas-ruas, tidak memiliki antena,
jumlah kaki delapan, memiliki abdomen, terdapat dua alat mulut, yaitu
alat sengat dan alat capit serta umumnya hidup di darat.
Dari uraian di atas, dapat diketahui bahwa hewan yang tergolong
dalam filum Arthropoda memiliki keragaman jenis dengan ditemukannya
beberapa spesies yang berbeda seperti yang telah dipaparkan pada tabel
pengamatan. Namun, hal ini tidak memberikan bukti yang sesuai bila
dibandingkan dengan isi dari beberapa literatur mengenai jumlah
anggota phylum Arthropoda yang mendominasi kelompok hewan
Invertebrata, karena kurangnya jumlah spesies yang ditemukan di
lapangan, walaupun spesies yang ditemukan telah mewakili setiap kelas
dalam phylum Arthropoda.Ketidaksesuaian hasil yang diperoleh pada
lapangan bila dibandingkan dengan isi literatur sebenarnya tidak
menjadi masalah yang harus dipecahkan.Namun, perlu diketahui bahwa
hal ini disebabkan adanya kesalahan praktikan dalam melakukan
kegiatan praktikum, yang diakibatkan oleh beberapa faktor. Hal ini
dapat dilihat pada perlakuan menangkap anggota phylum Arthropoda,
khususnya untuk kelas Insekta, dengan menggunakan jebakan tanah.
Kesederhanaan alat yang digunakan dalam perlakuan menyebabkan
faktor alam (angin) sangat mudah mempengaruhi kefektifan kerja dari
perangkap yang digunakan untuk menangkap spesies dari kelas Insekta
tersebut. Selain itu, kendala yang lainnya adalah waktu penangkapan
yang dilakukan pada siang hari kurang efisien. Singkatnya waktu yang
digunakan untuk mengumpulkan berbagai macam spesies menyebabkan
proses penangkapan tidak memberikan hasil yang begitu maksimal.
Berdasarkan uraian di atas, dapat dikatakan bahwa anggota phylum
Arthropoda memiliki keragaman jenis untuk tiap kelasnya, dengan
ditemukannya beberapa spesies berbeda dalam kegiatan praktikum.
Adapun ketidaksesuaian hasil yang didapatkan di lapangan dengan isi
daripada literatur, bukan merupakan aspek yang digunakan untuk
menjatuhkan teori yang terdapat dalam literatur, melainkan digunakan
sebagai perbandingan antara hasil yang diperoleh .

Laporan Praktikum Paleontologi Filum Arthoropoda 5


BAB IV

PENUTUP
4.1 Kesimpulan
1. Kata Arthropoda dari bahasa Yunani yaitu Arthros berarti sendi (ruas)
dan Podos berarti kaki. Jadi arthropoda adalah hewan yang
mempunyai kaki bersendi-sendi (beruas-ruas).
2. Filum Arthropoda sendiri terbagi menjadi 4 kelas yaitu Crustacea (kelas
udang-udangan), Myriapoda (kelas lipan), Insecta (kelas serangga), dan
Arachnoidea (kelas laba-laba).
3. Habitat hewan-hewan yang tergolong dalam phylum arthoropoda, yaitu
di laut, danau, sungai, dan daratan.
4.2 Saran
Saran saya agar pratikum untuk kedepannya dapat di jalan kan tampa
terburu-buru agar pratikan dapat menyerap inti dari materi pratikum tersebut.

Laporan Praktikum Paleontologi Filum Arthoropoda 6


DAFTAR PUSTAKA
Fenton, C.L & Fenton M.A. 1940. Paleontologi. New york : Doubleday dan
Company inc.
Magetsari, N.A. 2001. Arkeologi. Bandung : ITB.
Brotowidjojo, Mukayat Djarubito. 1989. Zoologi Dasar. Jakarta: Erlangga.
Hynes, Margareth. 2006. Batuan dan Fosil. Jakarta: Erlangga.
Sukandarrumidi. 2008. Paleontologi Aplikasi. Penuntun Praktis untuk Geologist
Muda. Yogyakarta: UGM Press.

Laporan Praktikum Paleontologi Filum Arthoropoda 7

Anda mungkin juga menyukai