Anda di halaman 1dari 15

TUGAS MAKALAH SOSIOLOGI KOMUNIKASI MASSA

“PANDEMIK VIRUS COVID-19 MENJADIKAN INSTAGRAM


SEBAGAI KEBUTUHAN MILENIAL DALAM PENGEMBANGAN
HUBUNGAN ”

Dosen : Kho, Gerson Ralph Manuel, BA., M.Ikom

Disusun oleh :
Muhamad Hafian Firmana – 14180409

JURUSAN ILMU KOMUNIKASI


FAKULTAS SOSIAL & HUMANIORA
UNIVERSITAS BUNDA MULIA
2019/2020

DAFTAR ISI

BAB I......................................................................................................................................................

PENDAHULUAN..................................................................................................................................

1.1 Latar Belakang......................................................................................................................


1.2 Rumusan Masalah.................................................................................................................
1.3 Tujuan Masalah.....................................................................................................................
1.4 Manfaat Penelitian.................................................................Error! Bookmark not defined.
BAB II....................................................................................................Error! Bookmark not defined.

KAJIAN PUSTAKA..............................................................................Error! Bookmark not defined.

2.1 Landasan Teori............................................................................Error! Bookmark not defined.


2.2........................................................................................................Error! Bookmark not defined.
2.3 Media Sosial.................................................................................Error! Bookmark not defined.
2.4 Social Media Audiens..................................................................Error! Bookmark not defined.
2.5 Instagram.....................................................................................Error! Bookmark not defined.
BAB III...................................................................................................Error! Bookmark not defined.

PEMBAHASAN.....................................................................................Error! Bookmark not defined.

BAB IV...................................................................................................Error! Bookmark not defined.

KESIMPULAN & SARAN...................................................................Error! Bookmark not defined.

4.1 Kesimpulan..................................................................................Error! Bookmark not defined.


4.2 Saran.............................................................................................Error! Bookmark not defined.
DAFTAR PUSTAKA............................................................................Error! Bookmark not defined.

LAMPIRAN...........................................................................................Error! Bookmark not defined.


BAB I

PENDAHULUAN

“Think before you click. If people do not know you personally and if they cannot see you as you type,
what you post online can be taken out of context if you are not careful in the way your message is
delivered.” - Germany Kent

1.1 Latar Belakang

Pada awal tahun 2020 dunia digemparkan dengan merebaknya virus corona, dikutip
dari BBC.com (24/4/20) virus ini berawal dari Hubei, China. Di Indonesia sendiri
penularan virus corona terkonfirmasi sejak awal Maret 2020 dan pertanggal 25 April
2020 jumlah penularan sudah mencapai lebih dari 8.200 kasus, dengan awal pelonjakan
kasus penularan sejak 6 April 2020, yakni sekitar 200-300 orang perhari, dengan
demikian total kasus positif Covid-19 mencapai 8.211 dengan jumlah kematian 689 orang
dan sembuh 1.002 orang pada Jumat (24/4). Dari data tersebut pemerintah Indonesia
mengadakan penyuluhan tentang bagaimana cara penyebaran virus tersebut serta
mengajak seluruh masyarakat Indonesia untuk melakukan social distancing, tidak hanya
masyarakat tetapi juga perusahaan-perusahaan dari berbagai sektor serta seluruh instansi
pemerintahan dan pendidikan untuk melakukan dan menerapkan work from home agar
mengurangi potensi penyebaran virus Covid-19.

Dengan diterapkannya work from home atau karantina mandiri bagi seluruh
masyarakat termasuk kaum milenial yang dituntun untuk mendukung gerakan ”dirumah
saja” dalam segala aktifitas termasuk bekerja dan belajar bagi mahasiswa dan murid
sekolah. Semua kaum milenial pada era digital saat ini dituntut untuk kreatif dalam
mendukung aktifitas sehari-hari mereka termasuk dalam bersosialisasi dengan orang lain,
penggunaan berbagai platform media termasuk Instagram dalam menjalankan proses
sosialisasi dengan orang lain dan pemenuhan kebutuhan akan pengembangan diri yang
dilakukan di rumah masing-masing.
Pada era modern saat ini, orang-orang lebih cenderung untuk berkenalan dengan
orang lain menggunakan alamat akun media sosial yang mereka gunakan. Sangat berbeda
dengan masa lalu, orang-orang berkenalan dengan cara konvensional dengan bertatap
muka dan saling menukarkan kartu nama (M. Mulawarman & A. D. Nurfitri, 2019). Hal-
hal ini karena saat ini sudah memasuki era digital yang hamper semua orang
menggunakan telepon pintar dalam mendukung aktifitas mereka sehari-hari, termasuk di
dalamnya penggunaan media sosial, seperti Instagram, Facebook, Whatsapp, Twitter, dan
sebagainya, hal ini wajar karena orang-orang dituntut untuk berkomunikasi pada era
digital pada masa kini.

Adapun media sosial yang saat ini “wajib” atau paling sering digunakan oleh milenial
saat ini adalah aplikasi Instagram, yang sudah berdiri sejak tahun 2010. Hal ini karena
Instagram menyediakan wadah untuk penggunanya untuk membagikan atau mengunggah
dari laman pribadi mereka untuk disebarkan ke semua orang atu teman mereka, ditambah
lagi dengan beragam filter yang disediakan pihak Instagram yakni banyaknya pilihan
filter untuk mengedit foto bahkan video, termasuk juga didalamnya terdapat fitu
Instagram Story yang dapat digunakan penggunanya untuk membagikan moment sehari-
hari kepada orang lain, pun ditambah dengan hadirnya fitur Instagram Live yang dapat
digunakan penggunanya untuk siaran langsung tanpa mengenal waktu dan tempat.
Dengan berbagai fitur tersebut instagram menduduki posisi ke-tiga sebagai aplikasi yang
sering dibuka di Indonesia menurut data dari survei edisi 18 Februari 2020 yang
dikeluarkan oleh Wearesocial.com, dalam laman survey tersebut juga menyebutkan
bahwa pengguna Instagran aktif di Indonesia berumur 16-64 tahun dengan presentase
79%, hasil survei juga menyebutkan pengguna aktif Instagram perempuan lebih banyak
dengan presentase 50.8% dari pada pengguna laki-laki dengan presentase 49.2%, hal ini
menempatkan aplikasi Instagram di urutan ke-tiga sebagai aplikasi paling sering
digunakan oleh masyarakat Indonesia. Dengan perkembangannya Instagram yang
semakin cepat dan penambahan berbagai fitur pendukung lainya, aplikasi Instagram ini
mampu menarik minat masyarakat untuk mengguanakan dari yang awal berdirinya hanya
sebagai aplikasi membagikan foto dan video dengan seiring perkembangannya Instagram
menambahkan beberapa fitur yakni Instagram story, Instagram live, Instagram Tv, dan
masih banyak lagi.
Meningkatnya pengguna media yang terkoneksi dengan internet ini dapat
mengambarkan bahwa media situs jejaring sosial telah menjadi sebuah tren baru di
masyarakat khususnya para kaum milenial. Aktifitas penggunaan internet yang paling
tinggi yaitu membuka media sosial, serta bekomunikasi menggunakan email. Namun
tidak sedikit juga para milenial melakukan aktifitasnya dalam berkomunikasi dengan
memperbarui status di media sosial, memperbarui komentar, mengunggah foto maupun
video, termasuk komunikasi yang dilakukan melalui game online.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan paparan latar belakang yang sudah dijabarkan, maka rumusan penelitian
dalam makalah ini yaitu : hal apa yang menjadi kebutuhan generasi milenial saat
menggunakan aplikasi Instagram dalam pengembangan hubungan?, serta hal-hal yang
membuat proses pengembangan hubungn bagi generasi milenial saat masa penyebaran
virus Covid-19.

1.3 Tujuan masalah

Berdasarkan latar belakang, dan rumusan masalah, maka tujuan dari


penelitian ini, yaitu : Untuk mengetahui apa saja kebutuhan yang ingin
dipenuhi dari penggunaan aplikasi Instagram untuk mengembangkan
hubungan bagi generasi milenial saat melakukan karantina mandiri akibat
penyebaran virus Covid-19 serta apa saja hal-hal yang dilakukan untuk
pengembangan diri bagi kaum milenial dari penggunaan aplikasi Instagram.

1.4 Manfaat Penelitian


- Manfaat akademis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah serta dapat digunaka sebagai ilmu
pengetahuan bagi penulis pada saat ini atau masa yang akan datang khususnya dalam
bidang Sosiologi Komunikasi Massa Universitas Bunda Mulia.

- Manfaat praktis
Hasil penelitian diharapkan menambah wawasan ilmu bagi pembaca dalam bidang
sosiologi komunikasi massa, serta menambah wawasan dalam menganalisis permasalahan
dalam bidang sosiologi komunikasi, dan menambah pengetahuan mengenai apa dan
bagaimana generasi milenial menggunakan aplikasi Instagram dalam pengembangan diri.

BAB II
KAJIAN PUSTAKA
“You can talk with someone for years, everyday, and still, it won’t mean as much as what
you can have when you sit in front of someone, not saying a word, yet you feel that person
with your heart, you feel like you have known the person for forever… connections are made
with the heart, not the tongue.” - C. JoyBell C.

2.1 Landasan Teori

Teori yang digunakan dalam penelitian makalah ini menggunakan teori Use and
Gratification. Teori ini awal mulanya diperkenalkan oleh buku yang berjudul The Uses of
Mass Communication : Current Perspective on Gratification Reserch. Oleh Elihun Katz dan
Herbert Blumer, teori ini membahas tentang pengguna media aktif untuk memilih serta
menggunakan media tersebut, teori ini juga mengatakan para pengguna media atau konsumen
media memiliki kebebasan memutuskan dan memilih akan tontonan atau produk media yang
mereka gunakan, serta seperti apa produk media tersebut berdampak pada dirinya. Menurut
(Effendy,2000:289) inti teori Use and Gratification ini adalah masyarakat atau khalayak awal
mulanya mengguanakan media massa atas dasar motif-motif tertentu, jika tujuan atau motif
tersebut terpenuhi maka secara tidak langsung kebutuhan khalayak juga akan terpenuhi,
sehingga media mampu memenuhi kebutuhan khalayak secara efektif.

Adapun asumsi dasar dari teori Use and Gratification sendiri menurut Baran & Davis
(2009, hal. 232) menyatakan bahwa kahalayak dianggap sebagai pihak yang cenderung
secara aktif dalam penggunaan media, serta fokus utamanya ada pada harapan atau pencarian
apa yang menjadi dasar khalayak untuk mengakses media, dan sampai mana terpenuhinya
kebutuhan khalayak. Menurut Narudin tahun 2011 pada bukunya Pengantar Komunikasi
Massa dalam teori ini menunjukan bahwa permasalahan utama yakni bukan dari media
mengubah sikap atau perilaku khalayak, melainkan lebih kepada cara media untuk memenuhi
kebutuhan pribadi serta kebutuhan sosial masyarakat, dan dari sini dapat dilihat bahwa
pemegang peran yang dominan dalam teori ini adalah khalayak yang aktif untuk
mendapatkan kebutuhannya, dan dengan menggunakan teori Uses and Gratification ini dapat
dipahami bahwa interaksi yang terjadi antara khalayak dengan media melalui pemanfaatan
media oleh sesorang dan juga kepuasan yang diperoleh.

Adapun menutut Krisyanto (2008:209) dan Litlejohn (1996) mengatakan bahwa


sesorang memeiliki kepercayaa terhadap isi media ditentukan oleh institusi dan budaya sosial
seseorang seperti adanya media dan variabel psikologis tertentu seperti contoh dengan adaya
sifat introvert, extrovert dan dogmatisme. Selain itu tipologi pada motivasi khalayak dalam
menggunakan media dibagi dalam empat golongan, yang pertama Personal Relationship,
yakni sarana pertemanan yang cenderung pada persahabatan dan kegunaan sosial. Yang
kedua Diversion , yakni melepaskan diri dari kegiatan sehari-hari serta masalah yang ada.
Yang ketiga Personal Identity, yakni referensi diri, pengutan nilai, dan eksplorasi realitas.
Dan yang terakhir yakni Surveillance, yakni bentuk-benruk dalam pencarian informasi, hal
ini menurut Dennis Mc.Quail (Vivian,2008).

2.2 Media Massa

Media merupakan alat setrta sarana yang dapat digunakan untuk mengirimkan pesan
dari komunikator kepada khalayak, dan pengertian media massa sendiri adalah alat yang
digunakan dalam penyampaian pesan dari sumber kepada khalayak yang menggunakan
perantara seperti radio, televisi,Koran, film, dan lain sebagainya (Cangara, 2010:123,126).

Dennis McQuail (1987) menjelaskan arti penting dari media massa perihal peran atau
fungsi media di kehidupan masyarakat saat ini :
1. Media berperan sebagai sumber kekuatan atau kontrol manajemen serta inovasi dalam
masyarakat. Komunikator menjadikan media sebagai pengganti tameng, kekuatan, atau
sumber daya lainnya dalam kehidupan nyata.
2. Media merupakan sebuah industri, semua aspek terus berkembang seiring dengan
perkembangan teknologi, termasuk media dan fungsi lain untuk menciptakan lapangan kerja,
barang, dan jasa.
3. Media memiliki peran sebagai sarana dalam mengembangkan budaya, melalui media
individu dapat mengembangkan pengetahuan budaya lama maupun baru, termasuk
pengetahuan mengenai gaya hidup, tren masa kini, dan hal ini didapat dari informasi di
media.
4. Media menjadi wadah informasi dalam segala aspek termasuk menampilkan peristiwa-
peristiwa dalam kehidupan masyarakat.
5. Media menjadi wadah nilai-nilai dan penilaian yang digabungakan dengan berita tayangan
hiburan. (Nurudin, 2013:34)

2.3 Media Sosial

Media sosial merupakan situs yang dimana penggunanya dapat membuat profil
pribadi dan kemudian terhubung dengan sesame teman untuk berbagi informasi dan
berkomunikasi, dan berinteraksi sosial dengan sesame teman dengan mengunggah, menyukai,
dan berkomentar di konten yang mereka abadikan di laman media sosial mereka. (Rebecca
Gray. 2014:855)

Media sosial telah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari dan seiring dengan
perkembangan jaman semakin banyak individu yang bergantung pada media sosial untuk
tetap berhubungan dengan satu sama lain, dan situs media sosial yang populer antara lain
Facebook, Twitter, dan Instagram (Joe Phua, Seunga Jin. 2017:115).

Selanjutnya McQuail mempunyai pendapat bahwa fungsi utama media bagi


masyarakat adalah:

1. Informasi
Dari informasi ini berkembang menjadi inovasi, adaptasi, serta kemajuan bagi seluruh
masyarakat.
2. Kesinambungan
Mengekspresikan budaya yang dominan serta mengakui keberadaan budaya, khususnya
perkembangan budaya baru. Dan juga dapat meningkatkan perkembangan dan melestarikan
nilai-nilai budaya
3. Korelasi
Korelasi sendiri lebih kepada menjelaskan, menafsirkan, mengomentari makna peristiwa dan
informasi, selain itu korelasi juga mengedepankan otoritas dan norma yang berlaku
4. Hiburan
Menyediakan hiburan bagi masyarakat, pengalihan perhatian dan sebagai saranan relaksasi
bagi masyarakat.
5. Mobilisasi
Dapat mendukung tujuan masyarakat dalam bidang politik,pembangunan ekonomi,
pekerjaan, bahkan perang.

2.4 Computer Mediated Communication and Media Social

CMC merupakan kegiatan transaksi komunikasi yang terjadi antara dua orang atau
lebih melalui perangkat komputer, pada awal kemunculanya digunakan hanya sebatas sebagai
alat untuk mengolah data dan menyebarkan informasi, hal ini karena pada itu masih
terbatasnya fitur komunikasi serta tingginya biaya untuk mengakses informasi yang ada.
Namun saat ini internet sebagai jembatan media komunikasi baru yang telah berkembang
dengan pesat bahkan semakin populer dengan banyaknya media sosial yang terkoneksi
internet, seperti Facebook, Twitter, Instagram dan masih banyak lagi.

Penelitian yang dilakukan oleh Parse dan Dunn yang dikutip oleh Saverin dan
Tankard (2005) mengatakan bahwa komputer yang terkoneksi dengan internet dapat
digunakan sebagai media lain dalam memenuhi berbagai kebutuhan, seperti dapat digunakan
sebagai media pembelajaran untuk memperoleh informasi kapanpun dan dimanapun, selain
itu dapat juga digunalan sebagai media hiburan, melupakan masalah, penghilang penat,
mengisi waktu, melakukan sesuatu dengan teman atau keluarga, hal ini menjadikan
komunikasi menggunakan media komputer dapat meningkatkan hubungan emosi serta kesan
antar pribadi (Walter, 2006). Dalam penelitian ini saya menganalogikan dengan masa saat ini
dimana fungsi komputer sama dengan fungsi telefon gengam yang terkoneksi dengan
internet, yang dimana hal tersebut serupa dengan perkembangan teknologi saat ini.

Adapun kajian dari prespektif uses and gratification, memiliki fungsi media yang
terkoneksi dengan internet sebagai media baru dan dapat digolongkan dalam lima kategori
kebutuhan (Severin dan Tankard, 2005:357)

1. Kognitif
Fungsi kognitif sendiri memperoleh informasi, pengetahuan, serta pemahaman
2. Afektif
Afaektif sendiri untuk memenuhi kebutuhan emosional, serta untuk mencari pengalaman
menyenangkan atau estetis.
3. Integratif personal
Disini individu dapat membangun atau memperkuat kredibilitas, rasa percaya diri, serta
status yang diinginkan.
4. Integratif sosial
Individu memperkuat hubungan sosial di lingkungan sekitar seperti keluarga dan teman.
5. Pelepasan ketegangan
Adalah fungsi dari pelepasan ketegangan, relaksasi berupa mencarihiburan dari media sosial.

2.5 Hubungan Interpersonal

Hubungan interpersonal menurut (Devito. 1997:233-235) adalah hubungan antar


pribadi yang terjadi didalam dua atau lebih individu, adapun tahapan-tahapan yang terjadi
dalam membina hubungan interpersonal yakni.

1. Kontak
Dalam tahap awal ini individu melakukan kontak dengan individu lain dan membuat persepsi
terhadap individu lain melalui alat indra seperti melihat, mendengar, dan mencium aroma.
Dalam tahap ini individu memberikan presepsi terhadap individu tersebut dan membuat
keputusan apakah hubungan akan terus berlanjut atau tidak.
2. Keterlibatan
Ditahap kedua ini merupakan tahap pengenalan yang melibatkan individu tersebut dengan
individu lain, mengikatkan diri dan memutuskan untuk mengenal lebih jauh melalui
pengungkapan diri (self disclousure). Di tahap ini pengungkapan diri merupakan tahap inti
dari proses perkembangan hubungan. (Altman & Taylor, 2006).
3. Keakraban
Individu mengikatkan diri pada tahap yang lebih jauh terhadap individu lain melalui
hubungan pertemanan atau mungkin persahabatan, asmara, atau bahkan pernikahan.
4. Perusakan
Perusakan merupakan tahapan penurunan hubungan ketikahubungan melemah, dalam tahap
ini kedua pihak merasa hubungan tidak sepenting yang dipikirkan sebelumnya, imbasnya
hubungan menjadi semakin jauh temasuk waktu untuk bertemu, dalam tahap ini ketika kedua
individu bertemu saling diam dan tidak mengungkapkan diri.
5. Pemutusan
Ditandai dengan perpisahan antara kedua individu.
Dalam pengembangan hubungan sosial melalui komunikasi yang dilakukan melaui
media sosial hamper sama dengan tahapan hubungan sosial di dunia nyata, didalam media
sosial tahapan-tahapan tersebut diwakili oleh beberapa sistem media yang menggantikan
peran komunikasi verbal dan non-verbal seperti gambar, suara, video, teks dan lain
sebagainya, hal ini terjadi karena tidak adanya petunjuk langsung yang berkaitan dengan diri
pengguna internet seperti gerak-gerik, intonasi suara, tampilan, ekspresi wajah, atau fisik dari
lawan bicara yang diajak berkomunikasi sehingga hal ini sulit untuk menafsirkan pertanyaan
dan tanggapan pengguna lain (Walther, 2006). Maka dari itu pengembangan hubungan dalam
dunia maya sangan penting karena hal tersebut berkaitan dengan tingkat kepercayaan dan
kedekatan yang akan dibangun oleh individu masing-masing.
2.6 Identitas Diri
Menurut Michael Hetch (Little John:131) pada teori komunikasi yang menyangkut
identitas yang menjelaskan bahwa hubungan utama antara individu dan masyarakat serta
komunikasi adalah sebuah mata rantai yang memperbolehkan sebuah hubungan terjadi.
Secara garis besar identitas yang ada adalah kode yang mendefinisikan keberadaan individu
dalam sebuah komunitas yang beragam. Kode yang dimakasud seperti adalah simbol yang
digunakan seperti bentuk pakaian dan kepemilikan; dan kata-kata, seperti deskripsi diri
seorang individu, termasuk menghubungkan benda-benda atau atribut-atribut dengan individu
tersebut.
2.7 Instagram
Instagram adalah sebuah aplikasi untuk berbagi foto atau video serta dapat
menerapkan filter digital yang diunggah dari akun pribadi individu untuk kemudian
dibagikan kepada orang lain. Instagram merupakan media sosial yang dapat digunakan
sebagai alat penyampaian pesan berupa foto atau video serta dapat digunakan sebagai alat
komunikasi.
Dalam laman Kompas.com edisi 6 oktober 2010, menjelaskan pendiri instagram yakni
Kevin Systrom dan Mike Krieger. Serta menjelaskan arti kata Instagram sendiri berasak dari
kata “instan”, yang berarti berbentuk seperti kamera polaroid yang dapat menghasilkan foto
dalam sekejap dalam bentuk kertas jadi, dan “gram” yang berarti telegram, yang diamana
telegram merupakan media untuk mengirimkan informasi kepada khalayak dengan waktu
yang singkat, maka dari itu seseorang yang menggunakan Instagram dapat mengunggah hasil
foto atau video mereka secara instan untuk dibagikan kepada orang-orang. Dari sini lah asal
mula kata “instan-telegram” atau Instagram.
Instagram dapat dikatakan sebagai alat komunikasi karena dibekali dengan fitur direct
message yang dapat digunakan untuk berkomunikasi dengan orang lain baik secara
perseorangan maupun dengan kelompok, selain itu fitur direct message dapat digunakan
untuk berkomunikasi baik secara langsung (face to face) maupun tidak langsung (hanya
dengan mengirimkan pesan). Selain itu tersedianya kolom komentar yang digunakan untuk
mengomentari atau menanggapi sebuah foto atau video yang diunggah oleh seseorang,
adapun fitur yang tidak bias lepas dengan kolom komentar yakni fitur menyukai atau love
yang digunakan sebagai tanda untuk menyukai sebuah unggahan foto atau video seseorang.
Tidak hanya itu Instagram juga memiliki fitu siaran secara langsung atau live Instagram yang
dapat digunakan penggunanya untuk berinteraksi langsung dengan pengguna lain, termasuk
komunikasi secara face to face dengan pengguna lain apabila pengguna lain meminta anda
untuk siaran langsung secara bersamaan dengan kata lain fitur ini secara tidak langsung
seperti video call namun dapat disaksikan oleh pengguna lain serta dapat berinteraksi dengan
orang lain. Dan yang terakhir adalah fitur Intagram tv yang dapat digunakan oleh pengguna
Instagram apabila ingin membuat video lebih dari satu menit atau lebih, selain itu juga kita
dapat melihat video-video yang diunggah oleh orang lain di Instagram tv.
Instagram juga menjadi media sosial dengan kegunaan untuk membagikan foto atau
video yang secara langsung dapat dilihat oleh khalayak. adapun cara yang digunakan untuk
melihat langsung foto atau video tersebut dengan cara saling mengikuti akun satu dengan
yang lain, maka media sosial ini dapat menyambungkan relasi menjadi semakin luas.
Dijaman sekarang milenial khususnya sangat antusias dalam menunjukan hasil
unggahan foto atau video mereka, hal ini dilakukan untuk mendapatkan jumlah like serta
follower atau pengikut yang banyak, dan hal ini entah kenapa menjadi tolak ukur seseorang
untuk populer atau tidak, dengan terjadinya hal ini rata-rata milenial menghabiskan waktu
untuk menggunakan aplikasi Instagram hanya untuk mencari ke-populeran dengan berbagai
cara, termasuk mereka dalam mencari gaya atau tren terkini, tempat wisata yang harus
dikunjungi dan lain sebagainya, hal ini menurut saya sebagai cara untuk menyombongkan
apa yang kita miliki kepada orang lain, tetapi dengan cara masing-masing, kenapa dikatakan
demikian, karena intagram juga memiliki fitur Instagram story yang dapat digunakan untuk
membagikan moment kegiatan mereka kapanpun dan dimanapun.
Tirto.id membagikan data riset dari Cuponation, pengguna Instagram terutama di
Indonesia tercatat memiliki total 56 juta pengguna dan menempati posisi 4 terbesar di dunia.
Adapun data dari survei edisi 18 Februari 2020 yang dikeluarkan oleh Wearesocial.com,
dalam laman survey tersebut juga menyebutkan bahwa pengguna Instagran aktif di Indonesia
berumur 16-64 tahun dengan presentase 79%, hasil survei juga menyebutkan pengguna aktif
Instagram perempuan lebih banyak dengan presentase 50.8% dari pada pengguna laki-laki
dengan presentase 49.2%, hal ini menempatkan aplikasi Instagram di urutan ke-tiga sebagai
aplikasi paling sering digunakan oleh masyarakat Indonesia.
BAB III

x
“To effectively communicate, we must realize that we are all different in the way we
perceive the world and use this understanding as a guide to our communication with others.”
– Anthony Robbins

Dalam kondisi saat ini Indonesia sedang mengalami musibah yakni merebaknya virus
corona yang mengharuskan masyarakat untuk melakukan karantina mandiri serta melakukan
segala aktifitas yang berkaitan dengan pekerjaan maupun pendidikan dari rumah, hal ini
menjadikan ketersediaan waktu lenggang bagi masyarakat menjadi lebih banyak, termasuk
cara masyarakat dalam mengisi waktu dengan cara menggunakan aplikasi Instagram dalam
mendukung kegiatan mereka, baik untuk tujuan pembelajaran, mencari informasi, mengisi
waktu luang, penghilang stress, serta untuk membangun hubungan.

Aplikasi Instagram sendiri menempati urutan ke-tiga sebagai aplikasi yang paling
sering digunakan di Indonesia menurut hasil riset dari Wearesocial.com, yang menandakan
bahwa Instagram tidak hanya digunakan sebagai media untuk melihat atau mencari sebuah
informasi atau mencari hal-hal yang disukai, tetapi juga menjadi alat komunikasi antar
penggunanya.

Berdasarkan rumusan masalah yaitu bagaimana generasi milenial saat menggunakan


aplikasi Instagram dalam pengembangan hubungan, serta hal-hal yang membuat proses
pengembangan hubungan bagi generasi milenial saat masa penyebaran virus Covid-19.
Dalam proses terjadinya komunikasi sehingga dapat mengembangkan hubungan semua
berangkat dari keinginan seseorang dalam menjalin hubungan, hal ini dibangun melalaui
jejaring sosial terutama Instagram, unsur penting dalam proses komunikasi dalam
mengembangkan hubungan yakni dengan identitas diri yang di tunjukan dari penggunaan
simbol-simbol, kata-kata, serta makna berupa foto, teks, video, atau hanya sekedar audio.

Proses penyampaian identitas diri meliputi dimensi yang bersifat umum berupa
identitas fisik atau dimensi berupa perasaan, pemikiran, tindakan, dan transenden, semua
identitas melalui media sosial ditunjukan melalui profil diri, foto, video, yang dapat menarik
perhatian orang lain. Adapun identitas khusus berupa pengungkapan perasaan serta pemikiran
yang disampaikan melalui pesan barupa teks baik secara langsung ataupun tidak langsung.

Dari proses pembukaan diri yang didukung dengan identitas masing-masing individu
berusaha mencoba untuk mengembangkan hubungan dengan individu lain melalui daya tarik
fisik serta kepribadian masing-masing sehingga mendapatkan pandangan dan persepsi
terhadap individu lain.

Dari hasil riset yang saya lakukan

Anda mungkin juga menyukai