Anda di halaman 1dari 14

RESUME KEGAWATDARURATAN DENGAN

DIAGNOSA MEDIS DIARE

Disusun Oleh :

NAMA : RUSNI
NIM : 2019032081

CI INSTITUSI

Ns. Saka Adhijaya Pendit, M.Kep

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN


WIDYA NUSANTARA PALU
PROFESI NERS
2020
Resume Keperawatan Gawat Darurat

I. Identitas klien
1. Nama : Ny. Y
2. Usia : 68 tahun
3. Jenis kelamin : Perempuan
4. Diagnosa Medik : Diare
5. Tanggal masuk : 30 November 2020
6. Tanggal Pengkajian : 30 November 2020

II. Riwayat Kesehatan


1. Keluhan utama : BAB encer
2. Riwayat Penyakit Sekarang : Pasien masuk rumah sakit pada tanggal 30
November 2020 dengan keluhan BAB encer disertai mual & muntah sejak
tiga hari yang lalu. Keluarga klien mengatakan, keluhan dirasakan oleh klien
setelah meminum susu kental manis dan roti. BAB encer lebih dari 10 kali
sehari disertai muntah. Volume feses kurang lebih 2 gelas per kali BAB.
3. Riwayat Penyakit Dahulu : Pasien mengatakan pernah dirawat di rumah
sakit dengan diagnosa medis hipertensi

III. Pengkajian Primer


1. Airways (jalan napas) : Paten/bebas, tidak ada sumbatan atau penumpukan
secret.
2. Breathing (pernafasan) : Irama nafas teratur frekuensi 16 x/menit, , SPO2
99%.
3. Circulation : tidak ada perdarahan, nadi 68 x/menit teraba lemah dan dalamn
kuat, tekanan darah 110/70 mmHg, akral dingin, wajah tampak pucat, tidak
ada nyeri dada.
4. Disability : Tingkat kesadaran somnolen, GCS : 10 (E : 3, V : 3, M : 4),
pupil isokor, reaksi pupil terhadap cahaya positif.
5. Eksposure : tidak ada deformitas , tidak ada edema

IV. Pengkajian sekunder


1. Keadaan umum : klien tampak lemah
2. Klien tidak memiliki riwayat alergi pada obat-obatan dan makanan.
3. Pemeriksaan head to toe
a. Kepala
o Mata : simetris antara kiri dan kanan, sclera tidak ikterus, konjungtiva
ananemis, respon pupil terhadap cahaya positif, pupil isokor, gerakan
bola mata baik, penglihatan baik.
o Telinga : bentuk simetris kiri dan kanan, tidak ada penurunan fungsi
pendengaran, tidak ada peradangan, tidak ada nyeri tekan.
o Hidung : bentuk hidung simetris, tidak ada secret, tidak ada lesi, klien
mengatakan sesak.
o Mulut : mukosa bibir pucat, lidah nampak bersih, adanya karies gigi,
tidak ada gagguan saat menelan, pasien mengatakan mual dan
muntah.
b. Leher : tidak ada pembesaran kelenjar tiroid, tidak ada pembesaran vena
jugularis, tidak ada tanda cedera cervikal, tidak ada lesi.
c. Dada
o Inspeksi : bentuk dada normal chest, pergerakan dada simetris, ictus
cordis tidak terlihat.
o Palpasi : ictus cordis teraba pada ics 5 mid clavicula.
o Perkusi : area paru sonor , area jantung redup
o Auskultasi : suara nafas normal, bunyi jantung I dan II reguler.
d. Abdomen
o Inspeksi : bentuk abdomen cembung, tidak ada massa/benjolan.
o Auskultasi : peristaltik usus 22x/menit.
o Palpasi : ada nyeri tekan.
o Perkusi : terdengar timpani.
e. Ekstremitas/musculoskeletal : klien tampak terpasang infus NaCl 2 jalur
pada tangan kanan,
kekuatan otot 4 4
3 3
f. Integumen : akral dingin, suhu 35,6ᵒ C
V. Terapi tindakan kolaborasi
Nama Terapi Dosis Rute pemberian

NaCL 0,9% 14 tpm IV

Ondansetron 4 mg IV

Omeprazole 20 mg IV

O2 4 lpm Nasal canul

Loperamide 4 mg Oral
PENGUMPULAN DATA
1. Keluarga klien mengatakan, klien BAB cair lebih dari 10 kali sehari disertai dengan
mual dan muntah, volume veses ± 2 gelas /x BAB
2. Pasien tampak lemah.
3. Akral dingin
4. Turgor kulit tidak elastis
5. Bising usus hiperaktif 22 x/menit

6. Klien nampak maringis dengan memegang perut seluruh kuadran


7. Palpebra tampak cekung
8. Keluarga klien mengatakan klien mual dan muntah
9. TTV :
TD : 110/70 mmHg,
N : 68 x/mnt,
RR: 16 x/mnt.
S : 35,60C
KLASIFIKASI DATA

Data Subjektif
1. Keluarga klien mengatakan, klien BAB cair lebih dari 10 kali sehari disertai
dengan mual dan muntah, volume veses ± 2 gelas /x BAB
2. Keluarga klien mengatakan klien mual dan muntah

Data Objektif
1. Pasien tampak lemah.
2. Akral dingin
3. Turgor kulit tidak elastis
4. Bising usus hiperaktif 22 x/menit

5. Klien nampak maringis dengan memegang perut seluruh kuadran


6. Palpebra tampak cekung
7. TTV :
TD : 110/70 mmHg,
N : 68 x/mnt,
RR: 16 x/mnt.
S : 35,60C
ANALISA DATA
D ATA MASALAH PE NYEBAB

DS : Kekurangan volume cairan Kehilangan cairan aktif


 Keluarga klien
mengatakan, klien BAB
cair lebih dari 10 kali
sehari disertai dengan
mual dan muntah, volume
veses ±2 gelas /x BAB
DO :
 Pasien tampak lemah.
 Akral dingin
 Turgor kulit tidak elastis
 TTV :
TD : 110/70 mmHg,
N : 68 x/mnt,
RR: 16 x/mnt.
S : 35,60C

DS : Diare Infeksi dan iritasi


 Keluarga klien
mengatakan, klien BAB
cair lebih dari 10 kali
sehari disertai dengan
mual dan muntah, volume
veses ±2 gelas /x BAB
DO :
 Bising usus hiperaktif 22
x/menit
 Klien nampak maringis
dengan memegang perut
seluruh kuadran
DS : Resiko syok hipovolemik Berhubungan dengan
 Keluarga klien kehilangan cairan dan
mengatakan, klien BAB elektrolit berlebihan
cair lebih dari 10 kali
sehari disertai dengan
mual dan muntah, volume
veses ±2 gelas /x BAB
DO :
 Pasien tampak lemah.
 Akral dingin
 Turgor kulit tidak elastis
 Palpebra tampak cekung
 TTV :
TD : 110/70 mmHg,
N : 68 x/mnt,
RR: 16 x/mnt.
S : 35,60C

Diagnosis keperawatan.
1. Kekurangan volume cairan berhubungan dengan kehilangan cairan aktif
2. Diare berhubungan dengan proses infeksi dan iritasi
3. Resiko syok hipovolemik berhubungan dengan kehilangan cairan dan elektrolit
berlebihan
Intervensi keperawatan

NO. DIAGNOSA KEPERAWATAN TUJUAN DAN KRITERIA PERENCANAAN RASIONAL


HASIL
Kekurangan volume cairan Setelah dilakukan tindakan 1. Observasi tanda tanda vital 1. Untuk menetahui keadaan
1.
berhubungan dengan kehilangan keperawatan selama di 2. Observasi kulit kering umum pasien dan untuk
cairan aktif, ditandai dengan : ruangan IGD diharapkan berlebihan, penurunan menentukan intervensi yang
DS : masalah kekurangan volume turgor kulit tepat.
 Keluarga klien mengatakan, cairan teratasi, dengan kriteria 3. Pertahankan catatan intake 2. Untuk mengetahui apakah
klien BAB cair lebih dari 10 Kriteria hasil: dan output adanya kehilangan cairan
kali sehari disertai dengan
 Tekanan darah, nadi, suhu 4. Dorong keluarga untuk berlebihan dan dehidrasi
mual dan muntah, volume
tubuh dalaam batas normal memberikan minum 3. Agar tidak terjadi dehidrasi
veses ±2 gelas /x BAB
 Tidak ada tanda-tanda sesuai toleransi 4. Untuk mengganti cairan yang
DO :
dehidrasi, elistisitas turgor 5. Kolaborasi pemberian hilang
 Pasien tampak lemah. terapi
kulit baik, membran
 Akral dingin mukosa lembab, tidak ada
 Turgor kulit tidak elastis rasa haus yang berlebihan
 TTV :
TD : 110/70 mmHg,
N : 68 x/mnt,
RR: 16 x/mnt.
S : 35,60C TD : 150/90
mmHg,

2. Diare berhubungan dengan proses Setelah dilakukan tindakan 1. Observasi dan catat warna, 1. Untuk mengetahui perubahan
infeksi dan iritasi, ditandai keperawatan selama di jumlah, frekuensi dan diare
dengan: ruangan IGD diharapkan konsistensi dari feses
2. Bising usus menandakan
DS : masalah diare teratsi dengan
2. Auskultasi bising usus aktivitas peristaltik
 Keluarga klien mengatakan, kriteria Kriteria hasil:
klien BAB cair lebih dari 10  Feses berbentuk, BAB 3. Anjurkan keluarga untuk 3. Makanan tinggi serat dapat
kali sehari disertai dengan sehari sekali – tiga hari tidak memberikan menyebabkan peningkatan
mual dan muntah, volume  Menjaga daerah rectal dari makanan tinggi serat frekuensi BAB
veses ±2 gelas /x BAB iritasi
4. Anjurkan keluarga untuk 4. Untuk menjaga agar cairan
DO :  Tidak mengalami diare
memberikan cairan per tubuh pasien cepat kembali
 Bising usus hiperaktif 22  Mempertahankan turgor
oral normal dan mencegah
x/menit kulit
dehidrasi
Klien nampak maringis 5. Kolaborasi pemberian obat
dengan memegang perut
anti diare 5. Untuk mengurangi diare
seluruh kuadran
yang berlebihan

Resiko syok hipovolemik Setelah dilakukan tindakan 1. Observasi tanda-tanda 1. Untuk menetahui keadaan
3.
berhubungan dengan kehilangan keperawatan selama di vital umum pasien dan untuk
cairan dan elektrolit berlebihan, ruangan IGD diharapkan 2. Monitor tanda awal syok menentukan intervensi yang
ditandai dengan : masalah resiko syok dapat 3. Pertahankan catatan tepat.
teratasi, dengan kriteria intake dan output 2. Untuk mengetahui
Kriteria hasil: 4. Dorong pasien untuk 3. Untuk menjaga agar cairan
DS :  Nadi dalam batas yang meningkatkan pemasukan tubuh pasien cepat kembali
 Keluarga klien mengatakan, diharapkan oral normal dan mencegah
klien BAB cair lebih dari 10  Frekuensi dan irama nafas 5. Kolaborasi pemberian dehidrasi
kali sehari disertai dengan dalam batas yang terapi 4. Untuk mengganti cairan
mual dan muntah, volume diharapkan yang hilang
veses ±2 gelas /x BAB  Mata cekung tidak
DO : ditemukan
 Pasien tampak lemah.
 Akral dingin
 Turgor kulit tidak elastis
 Palpebra tampak cekung
 TTV :
TD : 110/70 mmHg,
N : 68 x/mnt,
RR: 16 x/mnt.
S : 35,60C
Implementasi dan Evaluasi

NO. TANGGAL/ IMPLEMENTASI RESPON KLIEN/ HASIL TANGGAL/ EVALUASI


DX JAM
JAM
1. Mengobservasi tanda tanda 1. DO :
1. 30 November  TTV : 30 S : Keluarga klien
vital
2020 TD : 110/70 mmHg, November mengataka, klien masih BAB
2. Mengobservasi kulit kering
N : 68 x/mnt, 2020 cair
berlebihan, penurunan turgor RR: 16x/mnt.
kulit S : 35,60C O:
2. DO :
3. Mendorong keluarga untuk  KU masih lemah
 Turgor kulit tidak
memberikan minum sesuai elastis  Turgor kulit tidak elastis
toleransi  Kulit tampak kering  Kulit tampak kering
4. Kolaborasi pemberian terapi  Akral teraba dingin
3. DO :  Akral teraba dingin
 Keluarga klien tampak  TTV :
memberikan minum TD : 110/80 mmHg,
pada pasien
4. DO : N : 70 x/mnt,
 Klien terpasang infus 2 RR: 16 x/mnt.
jalur dengan cairan S : 35,60C
NaCL 0,9%
A : Masalah kekurangan
volume cairan belum
teratasi.

P : intervensi dilanjutkan

2. 30 November 1. Mengobservasi dan catat 1. DO : 30 S : keluarga klien


2020 warna, jumlah, frekuensi dan  Volume veses ± 2 November mengatakan, klien masih
gelas/x BAB
konsistensi dari feses 2020 BAB cair
 Frekuensi 10x sehari
 Konsistensi cair
2. Mengauskultasi bising usus O:
2. DO :
 Bising usus hiperaktif  KU masih lemah
3. Menganjurkan keluarga
22x/menit  Volume veses ± 2 gelas/x
untuk tidak memberikan 3. DS :
BAB
makanan tinggi serat  Keluarga klien
mengatakan akan  Frekuensi 10x sehari
4. Menganjurkan keluarga mematuhi anjuran yang  Konsistensi cair
diberikan
untuk memberikan cairan per  Bising usus hiperaktif
4. DO :
oral  Keluarga klien tampak 22x/menit
memberikan klien
5. Kolaborasi pemberian obat minum A : Masalah diare belum
anti diare loperamide 4 mg 5. DO : teratasi.
 Klien tampak
menkomsumsi obat P : Intervensi dilanjutkan
yang diberikan

3. 30 November 1. Mengobservasi tanda-tanda 1. DO : 30 S : keluarga klien


 TTV :
TD : 110/70 mmHg,
2020 vital N : 68 x/mnt, November mengatakan, klien masih
2. Memonitor tanda awal syok RR: 16x/mnt. 2020 BAB cair
S : 35,60C
3. Mendorong keluarga untuk  Klien tampak lemah
2. DO :  Klien tampak pucat
meningkatkan pemasukan  Klien tampak pucat  Akral teraba dingin
oral pada pasien  Akral teraba dingin  Suhu tubuh menurun
4. Kolaborasi pemberian terapi  Suhu tubuh menurun  TTV :
cairan  Klien tampak lemah TD : 110/80 mmHg,
3. DS :
N : 70 x/mnt,
 Klien tampak diberi
makan dan minum oleh RR: 16x/mnt.
keluarga S : 35,60C
4. DO : A : Masalah resiko syok
 Klien terpasang infus 2 belum teratasi
jalur dengan cairan
NaCL 0,9% P : Intervensi dilanjutkan

Anda mungkin juga menyukai