Untuk pemasaran secara online, Domino’s pizza menggunaan Google Analytics 360,
yaitu perangkat besutan google yang sangat efektif untuk melakukan pengukuran pemasaran
terpadu, diantaranya mengumpulkan berbagai data penting tentang informasi demografis,
frekuensi, dan metode pemesanan yang dilakukan pelanggan. Domino’s pizza juga
menggunakan Google BigQuery untuk menyimpan kumpulan data besar secara cepat dan
efisien. Setelah menggunakan Google Analytics untuk mendukung sistem digitalnya,
Domino’s pizza mampu menghemat biaya operasional dan pemasangan iklan hingga 80%.
Implementasi Google Tag Manager 360 memungkinkan Domino’s pizza bertindak cepat,
tanpa perlu menunggu berbulan-bulan untuk mengembangkan tag selanjutnya. Tim
Domino’s pizza berhasil mengalokasikan anggaran secara efektif dan mengalami peningkatan
pendapatan sebesar 6% setiap bulan.
Domino’s pizza merilis aplikasi yang diberi nama pizza chef menggunakan teknologi
augmented reality (AR), yaitu teknologi yang menggabungkan dunia nyata dan dunia virtual.
Dengan aplikasi ini, Domino pizza menawarkan pengalaman bagi pelanggannya untuk
membuat kombinasi pizza favorit mereka secara realtime melalui smartphone. Pizza Chef ini
pun menggunakan framework AR Google dan Apple untuk memahami ruang di sekitar
pengguna. New Pizza Chef tersedia di aplikasi Domino untuk Apple dan Android, yang
berarti pelanggan juga masih bisa mengakses menu Domino yang lengkap, penawaran
terbaru, dan melacak pesanan mereka melalui teknologi pelacak driver GPS. Inovasi seperti
ini yang kemudian membantu Domino untuk terus mendorong penjualan secara online, dan
pencapaian sukses Domino dalam marketing AR bisa menjadi inspirasi bagi brand lainnya
untuk turut memanfaatkan teknologi AR sebagai strategi marketing.