Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN PRAKTIKUM

PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP

NAMA : RYSFA NUUR AHAD


NIM : 200105502005
KELAS : PENDIDIKAN KIMIA A

1. MACANDA

Macanda terletak di Jl. Macanda, Kec. Somba Opu, Kabupaten Gowa,


Sulawesi Selatan. Dari lokasi ini kita dapat melihat Sawah, kebun, tumpukan batu
kerikil yang sangat banyak, beberapa alat berat, kuburan cina, bngunan bertingkat
dan kampus II Universitas Islam Negeri Samata.

Lokasi ini juga merupakan salah satu cabang penampungan batu krikil
sehingga terdapat tumpukan batu kerikil yang sanagat banyak yang nantinya dapat
disalurkan pada konsumen sekitar. Serta disana terlihat alat berat seberti excavator
yang digunakan memindahkan tumpukan kerikil ke dalam truk muatan, dan
bulldozer yang digunakan sebagai alat dorong material kerikil baik ke arah
samping, ke depan atau pun bisa juga untuk membuat sebuah timbunan serta truk
yang berfungsi untuk mengangkut material seperti kerikil secara vertical dan
kemudian memindahkannya secara horizatal pada jarak tempuh yang relative
jauh. Kerikil adalah suatu batuan kecil yang terbentuk dari bebatuan besar dan
bebatuan tersebut mengalami pelapukan atau bisa disebut dengan sedimentasi.
Dahulu pembuatan kerikil masih dilakukan secara tradisional yang dilakukan
langsung oleh manusia yaitu dengan cara dipukul, batuan besar yang dijepit
dengan karet dan diletakkan di atas batu lalu di pukul menggunakan palu hingga
menjadi batuan kecil. Sedangkan sekarang sebagian besar sudah dilakukan secara
modern yaitu melalui mesin pembuat batu kerikil. Kerikil memiliki berbagai jenis
yaitu kerikil tepi, kerikil pantai, cadas teluk, cadas tumpukan, kerikil tumpukan,
kerikil murni, kerikil sisa, kerikil piemonte, kerikil, gunung, batu split dan kerikil
sungai. Bila dilihat dari jenisnya kerikil yang berada di Macanda yaitu kerikil
jenis batu split. Kerikil sering digunakan dalam pembangunan badan jalan dan
sebagai batu campuran untuk memproduksi bata dan beton.
Dari kejauhan kita dapat melihat kompleks kuburan cina samata. Kompleks
kuburan cina ini kebanyakan memiliki model dan warna yang serentak yaitu
menyeruapai setengah lingkaran dan berwarna putih sehingga sangat mencolok
walaupun dilihat dari kejauhan. Kuburan cina juga dikategorikan sebagai kuburan
yang elit. Pada awalnya kuburan cina tersebut berada di kantor gebernur
kemudian dipindahkan ke suatu tempat yang kurang diketahui keberadaannya dan
setelah berkembang barulah dipindahkan ke tempat sekarang ini yaitu terletak di
Romangpolong, Kec, Sumba Opu, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan yang
lokasinya jauh dari pusat perkotaan kemudian setelah berkembang dan tidak
memungkinkan lagi lokasinya maka dipindahkanlah ke kompleks kuburan cina
bollangi yang terletak di Timbuseng, Pattallasang, Kab Gowa, Sulawesi Selatan.
Lokasi yang terakhir merupakan lokasi terbesar. Kuburan cina selalu berpindah-
pindah sebab pada umumnya orang cina memilih tempat yang jauh dari pusat kota
untuk menjadikan lokasi menguburka mayat tetapi seiring perkembangan zaman
tempat tersebut sudah dikepung oleh pemukiman penduduk sehingga harga tanah
disana pun semakin mahal pula. Hal ini terjadi karena adanya jalan yang baik, dan
distribusi pemukin yang memadai sehingga aktivitas mansyarakat harus mengikuti
perkembangan tersebut
Selain itu kita juga dapat melihat kampus II Universitas Islam Negeri Samata
yang gedungnya menjualan tinggi dan dominan berwarna putih. Kampus II
Universitas Islam Negeri Samata merupakan hasil perkembangan dari kampus I
Universitas Islam Negeri Alauddin. Hal tersebut dapat terjadi karna adanya kerja
sama yang baik dari pihak kampus dengan pihak luar negeri sehingga dapat
mengembangkan kampusnya dengan secara horizontal.
Tidak jauh dari lokasi tersebut kita dapat pula melihat danau yang bernama
danau mawang. Saat ini Danau mawang merupakan lokasi yang kosong tetapi
tidak menutup kemungkinan beberapa tahun kedepan danau mawang tersebut
dapat dijadikan objek wisata yang baru bagi penduduk sekitar. Airnya dapat kita
salurkan dari sungai Jenneberang yaitu bendungan Bili-Bili. Saat ini daerah
sekitar pinggiran danau tersebut telah dipenuhi oleh pemukiman penduduk maka
akan berpengaruh terhadap lingkungan di sekitar pemukiman tersebut.

2. BENDUNGAN BILI-BILI (BAGIAN BAWAH)

Jika kita membelakangi bendungan kita dapat melihat di sisi kiri terdapat
sungai kecil yg dari timur dan bermuara di sungai jenneberang dan juga terdapat
pepohonan yang ditanam oleh masyarakatt, hal tersebut dapat dilihat dari
pepohonan yang memiliki jenis yang sama dan juga pola dari pohon satu kepohon
yang lain beraturan, sisi kanan juga terdapat sungai kecil serta disisi tengah
terdapat bukit. Dahulu sisi kiri dan sisi kanan merupakan lahan sawah penduduk
yang luas mungkin mencapai beratus-ratus hektoare yang sekarang tidak berfungsi
sebagai sawah lagi sejak bendungan bili-bili dibangun. Disisi tengah terlihat bukit
yang terdapat hamparan lahan perkebunan. Hal tersebut merupakan aktivitas
masyarakat di lereng gunung/bukit yang bisa di fungsikan sebagai tempat untuk
menanam tanaman yang pada umumnya yaitu tanaman jagung.

Membelakangi Bedungan Mengedap Bendungan

Jika struktur tanah tidak kuat bila datang air maka sedikit demi sedikit akan
terbawah oleh air sehingga akan bertambah luas dan bertambah jauh maka
pinggiran sungai dibuatkan tanggul dari batu lalu diberikan rang-rang dari besi.
Rang-rang besi yang berada di pinggir sungai berfungsi sebagai penahan kikisan
air pada sisi kanan dan sisi kiri sungai yang dapat membahayakan sekitar
jembatan seperti dapat merobohkan jembatan dan bisa saja berdampak sampai ke
bendunga. Hal tersebut merupakan tindakan manusia untuk mempertahan
kelestarian lingkungan.
Sebelum bendungan dibuat sepanjang sungai dijadikan penduduk sekitar
sebagai tempat untuk memecah batu menggunakan karet sebagai alat penjepitnya
kemudian dipukul menggunakan palu. Tetapi semakin berjalannya waktu semakin
banyak pula kebutuhan masyarakat terhadap bebatuan kecil seperti kerikil maka
didatangkanlah mesil pemecah batu sehingga dapat menghasilkan bebatuan kecil
yang lebih banyak dan memakan waktu yang lebih singkat.
Bila kita menghadap ke bendungan maka kita dapat melihat bendungan Bili-
Bili yang membentang didepan kita yang memiliki panjang lebih dari 1 Km.
Bendungan bili-bili memiliki kekuatan lebih dari 12 skala rikter sehingga jika
mengalami gempa bumi yang kekutannya mencapai 12 skala rikter maka
bendungan tersebut masih sanggup menahan goncangannya. Secara teori apapun
yang terjadi di bendungan Bili-Bili tidak akan roboh, pecah ataupun jebol apalagi
itu hanya banjir. Jika hal tersebut terjadi daerah yang berada dibawahnya seperti
sekitaran Sunguminasa, Anditonro, Makassar dapat disapu ratakan oleh luapan
air. Dengan teori yang ada tidak akan hancur bendungan tersebut, tetapi berbeda
lagi jika allah menghendaki yang lain.

3. BENDUNGAN BILI-BILI (BAGIAN ATAS)

Pada awalnya bendungan dibuat dibuat dengan cara menggali hingga dasar
sungai yaitu pada bagain bebatuan yang kedap air. Asal mula air pada bendungan
yaitu ketika hujan datang air akan mengalir dari punggung gunung, ada yang
mengalir ke sebelah dan ada yang mengalir ke arah sungai. Dan yang mengalir
kearah sungailah yang akan menjadi sumber air sungai di bendunga. Jika semua
daerah aliran sungai rata dan curah hujan yang besar, serta debit air yang banyak
sehingga bendungan cepat penuh bahkan dapat terjadi peluapan hingga ke laut.
Tetapi kita bersyukur daerah aliran sudah di wilayah Sulawesi Selatan tidak
merata sehingga akan jauh dari yang namanya jebolnya bendungan Bili-Bili dan
tidak akan kering pula sebab sumber airnya sangat banyak dan meluas.
Diujung bendungan Bili-Bili dapat kita lihat terdapat kantor dimana
merupakan tempat di aturnya air pada bendungan tersebut yang dahulunya
merupakan bukit, bila air telah melebihi ambang normal maka bendungan akan
terbuka dengan sendirinya. Jika air dalam keadaan puncak kedalaman sungai
dapat memcapai hingga 70 meter lebih dan airnya akan tergenang sejauh mata
memandang sekitar 12 kilometer jauhnya. Dahulu pinggiran sungai merupakan
sawah, kebun, pemukiman, kuburan dan sebagainya. Jika dibandingkan dengan
harga sawah atapun lahan sekarang perhektoarenya bisa mencapai Rp
150.000.00,00 bila 10 hektoare bisa saja mencapai puluhan triliun. Hal tersebut
membuat masyarakat mengalami kerugian.

Masalah lingkungan yang dapat di akibatkan adanya bendungan ini yaitu :


 pemukiman, sawah, tumbuh-tumbuhan dan lain-lain yang berada sekitarnya
dapat tergenang.
 Tanaman hancur
 kuburan hilang
 pemukiman penduduk berpindah
 perubahan fungsi lahan dan sawah
 perubahan jalan yang menggunakan biaya yang banyak,

Manfaat bendungan :
 Pengairan lahan pertanian (irigasi).
Bendungan dapat mengairi sawah yang luasnya mencapai hingga beratus-
ratus hektoare dan dapat menyalurkan berpuluh-puluh ton air tiap daerahnya ,
sehingga dapat menghasilkan hasil padi yang lebih dari sebelumnya.

 Bembangkit tenaga listrik


Dapat digunakan pada industri kecil seperti pemukiman masyarakat dengan
segala aktivitas rumah tangganya dan pada industri besar seperti benkel dan
tukang kayu yang dahulu melakukan aktivitas pekerjanya secara manual tetapi
dengan adanya listrik dapat menggunakan listri sehingga dapat mempermudah
dalam proses pengerjaan,

 Perusahaan air minum


Sudah bnyak rumah tangga yang disalurkan air minum untuk kehidupan
sehari-harinya. Misalkan 1.000.000 rumah tangga menggunakan air dalam
seharinya 3 meter² dengan harga per meter² nya sebanyak Rp 2.000,00 jadi
perharinya pembayaran setiap rumah tangga menggunakan air pam yaitu Rp
6.000,00. Jika jumlah rumah tangga dikali dengan pembayaran perhari setiap
rumah tangga akan menghasilakan Rp 6.000.000,00 perharinya secara
keseluruhan. Jika dalan sebulan maka akan menghasilkan Rp 18.000.000,00
secara keselurungan. Hal tersebut merupakan cerminan keuntungan
bendungan dengan adanya perusahaan air minum.

 Pengendali banjir
Sudah dijelaskan di awal bahwa bendungan bili-bili memiliki kekuatan lebih
dari 12 skala rikter sehingga jika mengalami gempa bumi yang kekutannya
mencapai 12 skala rikter maka bendungan tersebut masih sanggup menahan
goncangannya. Dan secara teori bendungan ini tidak akan jebol apalagi hanya
banjir.

 pariwisata
Sangat cocok untuk dijadikan tempat wisata karna kita dapat melihat
hamparan sungai yang sangat luas. Selain pemandangnnya yang indah kita juga
dapat melihat bendungan tersebut dari dekat. Di bendungan ini juga disebar
berbagai jenis bibit ikan sehingga orang dapat datang untuk memancing dan
disediakan pula perahu di tepi sungai untuk pengunjung bila ingin keliling
melihat keadaan disekitar sungai dapat menggunakan perahu tersebut.
Pengaruh terhadap lingkungan social yaitu aktivitas manusia misalnya mencuci
pakainna yang awalnya hanya manual berubah menjadi menggunakan mesin cuci
dan sebagainya. Manusia harus mempunyai kemampuan untuk membatasi diri
dalam melihat sampai dimna yanf dapat kita gunakan agar manusia tersebut tetap
sehat. Perubahan mata pencaharian penduduk yang awalnya sebagai petani bisa
saja akan membuka usaha sendiri dengan dukungan listrik yang sudah memadai.

4. LEBONG

Subdam Lebong merupakan tempat pertemuan beberapa sungai yaitu minimal


ada 5 sungai. Sungai terbesar yaitu jeneberang sampai di puncak bawakaraeng.
Tahun 2007 saat terjadinya longsor di gunung bawakaraeng membuat material
disana meluncur kebawa dengan kecepatn sekitar 250 km/jam. Lonsor tersebut
dapat diakibatkan oleh bentuk lahan/kemiringin lereng, curah hujan yaitu
semakin besar curah hujan maka semakin besar pula debit airnya sehingga
semakin besar menimbulkan erosi, begitu pula dengan struktur tanah yaitu
semakin lembek tanahnya maka semakin kurang kompak struktur tanahnya
sehingga semakin besar menimbulkan erosi. Erosi atau dikenal dengan istilah
denodasi yaitu penelanjangan permukaan bumi/lahan. Material yang dibawa itu
dapat berupah batu, pasir, lumpur, kayu dan lain-lain yang berjalan sekitar 10-15
meter pertahunnya.

Istiliah material
 Pasir adalah bahan bangunan yang banyak dipergunakan dari struktur paling
bawah hingga paling bawah bangunan.
 Kerikil adalah suatu batuan kecil yang terbentuk dari bebatuan besar dan
bebatuan tersebut mengalami pelapukan atau bisa disebut dengan sedimentasi.
 Kerakal adalah batu kerikil yang agak besar dan batuannya tidak teratus serta
bersudut runcing.
 Bom (Bill Of Material) adalah gambaran atau definisi produk terkhir dari item,
bahan, material yang dibutuhkan untuk merakit, mencampur atau
memprodeuksi produk akhir.
 Bongkah adalah gumpalan batu dengan garis tengah lebih besar dari 265 mm.

Banyaknya material yang dibawa oleh berbagai aliran sungai membuat


pengelolah bendungan Bili-Bili menjadi khawatir akan terjadinya pendakalan
sungai di bendungan tersebut. Maka dari itu dibuatlah tanggul ini yang berfungsi
untuk menahan berbagai material yang dibawa oleh banjir sehingga dapat
mengurangi pendangkalan sungai secara cepat dan tanggul ini pula dibuat lebih
dari satu. Air yang perputar-putar pada tanggul bertujuan untuk mengurangi
kecepatan arus sungai.
Di lebong ini merupakan sumber material yang banyak yang berfungsi untuk
seperti bahan pembuatan batu kerikil. Dalam setahun banyak truk yang akan
mengangkut material yang ada di lebong ke beberapa darerah di Sulawesi Selatan.
misalkan 1 truk pasir berbatu dapat menghasilkan Rp 1.200.000,00 maka hasil
dalam pertahunnya bisa lebih dari yang dibayngkan.
Pengaruh sosialnya dari tempat tersebut yaitu perubahan fungsi lahan sawah
menjadi lahan kosong sebagai tempat penampungan berbagai material yang
dibawah oleh aliran sungai. Mata pencaharian warga sekitar berubah pula yang
dulunya bertani mungkin sekarang bekerja menawarkan sajanya untuk
mengedalikan alat-alat berat sehingga dapat mengangkut berbagai jenis material
yang ada disana. Yang nantinya akan di distribusikan ke wilayah yang
memerlukannya disekitar lokasi tersebut seperti makassar, gowa ataupun takalar.
5. KANREAPIA

Dahulu ada seorang wisatawan bernama Hj. Ilyas yang berasal dari
Pengalengan, Bandung. Ketika beliau mulai merasakan kesujukan dia pun segerah
menggali-gali tanah lalu dikunyah dan dia pun berkata “kalau disini cocok seperti
tanah di pengalengan, Bandung”. Setelah hj. Ilyas berjalan beberapa ratus meter ia
gali-gali tanah terus dia kunyah kembali sehingga dari beberapa percobaan yang
dia lakukan dia pun menyimpulkan bah daerah Malino tepatnya di Kanreapia
sama dengan di Pengalengan, Bandung yaitu daerah asalnya sendiri. Kemuidan
bersama dengan 4 orang kawannya mereka sepakat unutuk melalkukan budidaya
ditempet tersebut yang di awali dengan tanang yang merekah beli seluas 1½
hektoare lalu merapa cankul bersama dan menanam kentang dilahan tersebut. Hal
asil dalam seluas tanah tersebut dapat mengahilkan beberapa ton kentang lalu
mereka mengenbangkan lagi budidayanya menjadi lebih luas dan berhasil
membangun pemukiman di sekitar lahan mereka. Dalam hal ini pak Hj. lyas dan
kawan-kawannya mendapatkan penghargaan oleh bapak presiden yang pada saat
itu adalah presiden soeharto.
Kanreapia yang terletak di Malino merupakan budidaya tanaman holtikultura
yang luas. Hal ini dapat terjadi karena kandungan zat haranya yang memenuhi
kebutuhan tanaman holtikultura, drainase tanah baik, keminiringan lereng yang
hampir rata dan sedikit landau, kegemburan tanahnya bagus, suhu udaranya yang
sejuk. Lingkungan sosial berdasarkan teori gepgrafi yaitu manusia memberikan
respon terhadap apa yang disediakan oleh alam yang biasa disebut dengan
destabiliti seperti memelihara memberi pupuk, membudidya dan lain-lain yang
hasilnya nanti dapat dijual atau dikomsumsi sendiri.

uud no 4 tahun 1982 lalu diperbaiki lagi pada uud no 32 tahun 1997 kemudian
diperbaiki lagi pada tahun 2007. Lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan
semua benda,semua daya,semua keadaan,semua mahluk hidup dimana termasuk
di dalamnya manusia (manusia yang dapat memberikan kesajahtraan bagi manusia
itu sendiri atau makhluk hidup lainnya). Unsur lingkungan hidup yaitu kesatuan
ruang dan semua benda. Semua daya yaitu tenaga matahari, angin, air, bahan
bakar fosil. Semua keadaan seperti hujan, cerah dan lain-lain. Makhluk hidup
seperti hewan, tumbuhan dan manusia.

Walaupun kondisi hujan tidak merata budidaya sayur mayor tetap berjalan
seperti biasanya, hal ini disebabkan karena dangkalnya air tanah di daerah
tersebut. Pada umumnya di daerah Kanreapia hanya mengalami tidak hujan
selama 2 bulan selebihnya selalu mengalami hujan, hal ini dikarenakan disebalah
timur terdapat teluk bone dan sebelah barat terdapat selat Makassar jika angin
barat daya dan angin timur bertiup maka hujan akan sampai di lokasi tersebut.

Anda mungkin juga menyukai