Anda di halaman 1dari 6

Resume I Evaluasi Pembelajaran

“Konsep Dasar Evaluasi”

Resume Ini Dibuat Untuk Memenuhi Tugas Mingguan Mata Kuliah Evaluasi
Pembelajaran Petemuan II

Dosen Pengampu:

Drs. Syafril,M.Pd.

Novrianti,S.Pd.,M.Pd.

Dibuat Oleh :

Awani Rahman (19004097)

Kurikulum Teknologi Pendidikan

Fakultas Ilmu Pendidikan

Universitas Negeri Padang

2021
Teknik dan Prosedur Penilaian

A. Teknik dan Alat Penilaian


1. Teknik Penilaian
Secara keseluruhan teknik penilaian terbagi menjadi dua yaitu :
a. Teknik Test
Teknik test adalah penilaian yang dilakukan dengan menggunakan tes
atau yang telah ditentukan sebelumnya (metode test). Teknik ini terbagi
pula menjadi beberapa bagian yaitu:
1) Test tertulis,yaitu serangkaian soal,pertanyaan,tugas yang diberikan
kepada orang secara tertulis dan jawaban dari murid harus secara
tertulis dengan bahasa sendiri.
2) Test lisan,yaitu serangkaian soal,pertanyaa,tugas yang diberikan
kepasa orang secara lisan dan jawaban dari murid harus secara lisan
pula.
3) Test perbuatan,yaitu serangkaian tugas atau pekerjaan yang perlu
diselesaikan murid tanpa bantuan orang lain.
b. Teknik Non-Test
Teknik non test adalah penilaian yang dilakukan tanpa menggunakan test.
Ada beberapa bentuk teknik non test yaitu :
1) Angket,yaitu cara mengajukan pertanyaan-pertanyaan kepada murid
atau orang lain.
2) Wawancara atau interview, yaitu dengan cara mengajukan
pertanyaan-pertanyaan secara langsung kepada murid agar dapat
menilai langsung sikap dan kepribadian dari murid yang bersangkutan.
Interview terbagi menjadi 3 macam yaitu :
a) Non structured interview yaitu wawancara dimana arah
pembicaraan tidak tertentu tidak terbimbing ke suatu tema yang di
ukur.
b) Structured interview, yaitu wawancara dimana hal-hal yang akan
dibicarakan telah ditentukan lebih dahulu, pada awal pembicaraan.
c) Semi structured interview, yaitu interview yang merupakan
sinthesa/penghubungan dari dua bentuk yang dikemukakan
terdahulu.
3) Observasi,yaitu dengan cara mengamati langsung kegiatan yang
dilakukan oleh objek yang dipelajari. Observasi terbagi menjadi dua
macam yaitu :
a) Non participant observation (observasi dengan jalan turut serta)
yaitu pengamatan yang dilakukan kepada objek observasi tanpa
diketahui oleh objek tersebut.
b) Participant observation (observasi dengan jalan ikut serta) yaitu
pengamat harus memainkan peranan yang dapat dimainkan dalam
mengamati situasi sosial tertentu.
4) Questionnaire dan invertory,yaitu dengan cara mengumpulkan
informasi disebagian besar orang tentang suatu masalah.
Questionnare terdiri dari 2 macam yaitu :
a) Questionnaire/angket tertutup yaitu ialah daftar pertanyaan dimana
jawabannya setiap pertanyaan telah dicantumkan sekaligus pada
angket itu dinilai hanya mengecek salah satu atau lebih jawaban
yang sesuai menurut pendapatnya.
b) Questionnaire/ angket terbuka yaitu daftar pertanyaan yang
jawabannya memerlukan uraian atau pernjelasan terperinci dari
orang yang mendapatkannya.
2. Alat Penilaian
a. Alat Penilaian Teknik Test,yaitu alat penilaian yang mempergunakan soal-
soal tes diantaranya :
1) Objective test. Bentuk-bentuk soal objective test yaitu :
a) True False Item,yaitu serangkaian pertanyaan yang harus
ditentukan benar atau salah.
b) Completion item,yaitu tes yang harus diisi dan dilengkapi titik-titik
dalam soal dengan jawaban sederhana.
c) Multiple choise item,yaitu soal-soal berbentuk pertanyaan atau
pernyataan yang dengan kemungkinan jawaban berbentuk pilihan
ganda.
d) Matching item,yaitu tes yang mencocokkan kalimat atau kata yang
tepat pada soal.
2) Oral dan Essay Examination,yaitu ujian yang diminta jawaban dari
pertanyaannya bersifat menguraikan,menerangkan suatu hal. Bila
dilaksanakan secara lisan dinamakan oral examination dan apabila
dilaksanakan secara tertulis dinamakan essay examination.
b. Alat Penilaian Teknik Non Test
1) Metode rating yaitu salah satu alat untuk mengadakan observasi
langsung.
2) Sosiometri yaitu teknik pengukuran yang digunakan untuk mengetahui
struktur hubungan individu dalam suatu kelompok. Sosiometri
dikembangkan oleh Jacob L. Moreno,metode sosiometri dilakukan
melalui tingkah laku yaitu : memilih teman, pentabelan (tabulating),
pembuatan peta (diagramming).
B. Petunjuk Penyusunan Soal Evaluasi
1. Soal Bentuk Uraian
Dalam menyusun pertayaan bentuk uraian hendaknya diperhatikan hal-hal-
sebagai berikut:
a. Setiap pertanyaan hendaknya berisi suatu perumusan masalah yang jelas
dan pasti, dengan menggunakan kata-kata yang mudah difahami oleh
siswa.
b. Setiap pertanyaan hendaknya menggambarkan petunjuk yang jelas
tentang jenis jawaban yang dikehendaki oleh penyusun soal.
c. Pertanyaan-pertanyaan hendaknya disusun sedemikian rupa, sehingga
menjangkau keseluruh aspek domain kognitif yang meliputi :
1) Pengingatan (knowledge) atau C.1. Soal untuk tingkat ini memerlukan
ingatan pengulangan informasi.
2) Pemahaman (comprehension) atau C.2. Untuk soal tingkat ini
memerlukan pengucapan dengan kata-kata sendiri, dan membedakan
informasi.
3) Penerapan (application ) atau 0.3. Tingkat ini memerlukan penerapan
pengetahuan dalam rangka menentukan jawaban yang benar.
4) Analisa (analysis) atau C.4. Soal tingkat C.4 bersifat mengidentifikasi
motif, sebab akibat atau alasan menarik kesimpulan berdasarkan
informasi. Dan menganalisa kesimpulan untuk mencari untuk mencari
bukti yang mendukung kesimpulan tadi.
5) Sintesa (synthesis) atau C.5. Soal C.5 bersifat mencari
komunikasi/hubungan, mengadakan ramalan, dan memecahkan
masalah yang mungkin jawabnya lebih dari.
6) Evaluasi (Evaluation) atau C.6. Untuk soal C.6 bersifat mengadakan
pertimbangan dan penawaran pendapat mengenai/mengetabui adanya
konsep, fakta, atau istilah.
2. Soal Bentuk Obyektif
Setiap pertanyaan bentuk obyektif, hendaknya didahului dengan pertunjuk
tentang cara pengerjaannya.
a. Penggunaan kalimat dan istilah harus sesuai dengan tingkat usia dan
sekolah.
b. Hindarkan pertanyaan-pertanyaan yang mengandung lebih dari satu
pengertian.
c. Pertanyaan jangan langsung diambil dari buku (yang tertulis dalam buku
pelajaran), karena hal itu akan melatih ingatan saja, dan kurang berfikir.
d. Harus dijaga jangan sampai pertanyaan yang satu mempermudah yang
lain.
e. Urutan jawaban yang salah atau yang benar jangan mengikuti pola
tertentu yang tetap. Misalnya dalam tipe benar salah, urutan jawaban
yang benar jangan B, S, B, S dan seterusnya. Atau dalam pilihan ganda
urutan jawaban yang benar jangan A, B, C, D, E, A, B, C D, E, dan
seterusnya.

Berpangkal tolak dari taxonomi dan pedoman yang telah dikemukakan di


atas, maka lebih lanjut dapat dikemukakan contoh soal sebagai berikut :

a. Tingkat C.1. Pada tingkat ini siswa dituntut untuk mengenali atau
mengetahui adanya konsep, fakta, atau istilah dan lain sebagainya, tanpa
harus memahami atau dapat menggunakan.
b. Tingkat C.2. Pada tingkat kemampuan ini siswa dituntut untuk memahami
yang berarti mengetahui sesuatu hal dan dapat melihatnya dari beberapa
segi. Termasuk kemampuan untuk mengubah bentuk menjadi bentuk
yang lain, misalnya dari bentuk verbal menjadi bentuk rumus, dapat
menerangkan, menyimpulkan dan memperluas makna.
c. Tingkat C.3. Pada level ini kemampuan siswa dituntut untuk mampu
memilih dan menggunakan dengan tepat teori, hukum, atau metoda jika
berhadapan dengan situasi baru. Misalnya kemampuan untuk
meramalkan pengaruh yang akan terjadi jika diadakan perubahan salah
satu faktor atau variabel, misalnya untuk meramalkan terjadinya bahaya
erosi dan banjir akibat penebangan pohon secara besar-besaran.
d. Tingkat C.4. Pada level ini kemampuan siswa dituntut untuk mampu
menganalisa atau memerinci suatu situasi atau bahan pengetahuan
menurut bagian-bagiannya yang lebih kecil atau lebih terurai, dan
menemukan hubungan diantara bagian yang satu dengan yang lain.
e. Tingkat C.5. Pada level ini kemampuan siswa dituntut untuk mampu
berfikir dalam hal menemukan atau menggabungkan bagian-bagian atau
unsur-unsur, sehingga terjilma suatu bentuk baru atau kesimpulan.
Umpamanya kemampuan seseorang menceriterakan pribadinya secara
teratur dan mengarah pada sesuatu kesimpulan.
f. Tingkat C.6. Kemampuan berfikir yang dituntut atas dasar taxonomi
Bloom ialah kemampuan untuk dapat melakukan pertimbangan terhadap
suatu situasi tertentu berdasarkan suatu patokan atau kriteria. Misalnya
seseorang dapat memilih suatu alternatif yang terbaik berdasarkan suatu
patokan tertentu.
Daftar Literatur

http://digilib.unimed.ac.id/12729/8/Bab%20II.pdf

https://id.scribd.com/doc/290505250/Teknik-Dan-Prosedur-Evaluasi

Anda mungkin juga menyukai