Anda di halaman 1dari 18

ASUHAN KEPERAWATAN

PADA TN. A DENGAN CHRONIC KIDNEY DISEASE STAGE V


DI RUANG KIARA RSCM
TANGGAL 06 – 09 JUNI 2020

OLEH :

NI KADEK AYU PURNAMASARI


209012448

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


STIKES WIRA MEDIKA BALI
DENPASAR
2020
ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn. B
DENGAN DIAGNOSA MEDIS CHRONIC KIDNEY DISEASE STAGE 5
DI RUANG OLEG
TANGGAL 2020

I. PENGKAJIAN
1. Identitas
1. Identitas Pasien
Nama : Tn. B
Umur : 56 tahun
Agama : Hindu
Jenis Kelamin : Laki-laki
Status : Menikah
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Wiraswasta
Suku Bangsa : Indonesia
Alamat : Jln Ahmad Yani Utara
Tanggal Masuk : 28 Desember 2020
Tanggal Pengkajian ......................................................................................................:
29 Desember 2020
No. Register : 9980
Diagnosa Medis : CKD

2. Identitas Penanggung Jawab


Nama : Ny. A
Umur : 54 tahun
Hub. Dengan Pasien : Istri
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Alamat : Jln Ahmad Yani Utara
2. Status Kesehatan
1. Status Kesehatan Saat Ini
1. Keluhan Utama (Saat MRS dan saat ini)
Sesak Nafas
2. Alasan masuk rumah sakit dan perjalanan penyakit saat ini
Klien datang ke IGD dengan keluhan sesak nafas, kaki bengkak, badan gatal-gatal dan
merasa lemas. Klien mengatakan sudah terdiagnosa CKD stage V sejak November 2019.
Klien juga memiliki riwayat hipertensi dan DM sejak tahun 2005. Pada saat di IGD
klien dilakukan pemeriksaan fisik didapatkan odema derajat 3, pruritus (+), konjungtiva
anemis (+), turgor kulit jelek, peningkatan bendungan vena jugularis (+). Dilakukan juga
pemeriksaan laboratorium pada tanggal 28 Desember 2020 dengan hasil Hb: 8 g/dl,
Ht: 14 %, Trombosit: 246.000 mcL, Leukosit: 16.910 mcL, Na: 132 mEq/L, K: 4,6
mmol/L, Cl: 96 mEq/L, Alb: 3,28 g/dL, Ureum : 123 mg/dL, kreatinin: 5,8 mg/dL,
SGOT : 8 U/L, SGPT: 11 U/L, Prokalsitonin: 222 ng/mL, CRP: 226 mg/dL. Hasil
pemeriksaan rontgen thorax pada tanggal 27 Mei 2020 didapatkan hasil bahwa infiltrat
di lapangan bawah paru kiri, kardiomegali, pneumonia. Klien dilakukan
penapisan/skrining covid-19, hasilnya adalah klien PDP dan dirawat di Kiara RSCM
khusus covid. Klien dilakukan pemeriksaan swab nasofaring dan orofaring dengan hasil
negatif pada tanggal 29 Mei 2020 dan 01 Juni 2020. Pada tanggal 02 Juni 2020 klien
dipindahkan ke lantai 2 gedung A (kamar step down dari kiara), kemudian tanggal 06
Juni 2020 klien dipindahkan lagi ke ruang rawat penyakit dalam untuk mendapatkan
pemeriksaan dan terapi lebih lanjut.
3. Upaya yang dilakukan untuk mengatasinya
Klien mengatakan bahwa dirinya menderita CKD stage V dan klien selalu rurin
melakukan HD di Klinik Esa pada hari selasa dan jumat. Klien mengatakan selalu rutin
minum obat yang didapat di Klinik Esa.

2. Satus Kesehatan Masa Lalu


1. Penyakit yang pernah dialami
Klien mengatakan memiliki riwayat penyakit CKD stage V sejak November 2009 dan
sedang menjalani HD rutin. Klien juga memiliki riwayat penyakit DM tipe 2 dan
Hipertensi sejak tahun 2005.
2. Pernah dirawat
Klien mengatakan pernah dirawat pada bulan November 2009 dan terdiagnosa CKD
stage V dan dianjurkan untuk menjalani HD rutin setiap mingu 2 kali yaitu pada hari
selasa dan jumat.
3. Alergi
Klien mengatakan tidak memiliki alergi obat ataupun makanan
4. Kebiasaan (merokok/kopi/alkohol dll)
Klien mengatakan tidak memiliki riwayat perokok, minum kopi, alkohol dan lain-lainnya

3. Riwayat Penyakit Keluarga (genogram jika diperlukan)


Klien mengatakan memiliki 3 anak yaitu 1 anak peremupuan yang dan 2 anak laki-laki ,
anak pertama sudah menikah dan memiliki 2 anak laki-laki sedangkan anak kedua dan
ketiga masih dirawat oleh Ny.B. Ny.B tinggal bersama suaminya, 2 anak laki-laki dan
mertua laki-lakinya. Klien mengatakan di keluarganya ada yang menderita hipertensi
yaitu Ayah dari Ny.B yang sudah menderita hipertensi kurang lebih sekitar 20 tahun
lalu.
4. Diagnosa Medis dan therapi
Diagnosa Medis: CKD stage V, DM tipe 2 dan Hipertensi
Therapy yang diberikan
No Tanggal Nama Dosis Rute Indikasi
awal
diberikan
1. 27 Mei 2020 Amlodipin 1x10 mg Oral Untuk terapi hipertensi
2 27 Mei 2020 Candesartan 1x16 mg Oral Untuk terapi hipertensi
3 27 Mei 2020 Bicnat 3x500 mg Oral Untuk mengatasi asidosis
metabolik
4 27 Mei 2020 Folic Acid 1x5 mg Oral Untuk terapi pasien dengan
anemia
5 27 Mei 2020 Vitamin 3x50 mg Oral Untuk mengatasi anemia
B12 dan defisiensi vitamin b12
6 27 Mei 2020 Lanzoprazol 1x30 mg Oral Untuk mengatasi gangguan
pada lambung
7 27 Mei 2020 Sucralfat 3x15 mg Oral Untuk mengatasi tukak
lambung, ulkus duodenum,
atau gastritis kronis
8 27 Mei 2020 Meropenem 3x500 mg IV Untuk menangani berbagai
kondisi yang diderita akibat
adanya infeksi bakteri
9 27 Mei 2020 Atrovastatin 1x20 mg Oral Untuk menurunkan
kolesterol jahat (ldl) dan
trigliserida, serta
meningkatkan kadar
kolesterol baik (hdl) di
dalam darah
10 27 Mei 2020 Allopurinol 1x100 mg Oral Untuk menurunkan kadar
asam urat dalam darah
akibat penyakit asam urat
11 27 Mei 2020 Ibuprofen 2x20 mg Oral Untuk meredakan nyeri dan
peradangan
12 27 Mei 2020 Domperidon 3x10 mg Oral Untuk meredakan rasa mual
dan muntah, gangguan
pencernaan
13 27 Mei 2020 Novorapid 3x8 unit SC Untuk mengurangi tingkat
gula darah tinggi 
14 27 Mei 2020 Lantus 1x6 unit SC Untuk mengurangi tingkat
gula darah tinggi 
3. Pola Kebutuhan Dasar ( Data Bio-psiko-sosio-kultural-spiritual)
a. Pola Persepsi dan Manajemen Kesehatan
 Pola Persepsi
Sehat : klien mengatakan sehat itu adalah saat klien mampu melakukan segala
aktivitas yang biasa dilakukan.
Sakit : klien mengatakan sakit itu adalah saat sesak nafas timbul pada saat
melakukan aktivitas seperti habis pergi kekamar mandi
 Pola Manajemen
Sehat : klien mengatakan bahwa klien sudah memperhatikan pola makan dan minum
sesuai dengan arahan dokter
Sakit : klien mengatakan jika ada anggota keluarga yang sakit langsung diajak ke
rumah sakit dan jika penyakit klien kambuh seperti sesak nafas, mual, klien hanya
bisa beristirahat dan rajin meminum obat yang diberikan serta rutin melakukan HD.
b. Pola Nutrisi-Metabolik
 Sebelum sakit :
Klien mengatakan sebelum sakit klien makan 3 x sehari dengan porsi yang
secukupnya dengan lauk daging, klien tidak suka mengkonsumsi sayur dan buah-
buahan. Klien selalu menghabiskan makanan yang diambil dan klien minum dibatasi
600 ml per hari.
 Saat sakit :
Klien mengatakan mual berkurang, tidak ada muntah, nafsu makan sudah sedikit
meningkat dari sebelumnya, klien mampu menghabiskan ½ porsi makanan yang
didapat di rumah sakit. Biasanya makanan yang didapat klien di rumah sakit adalah
nasi, lauk terkadang ayam, telur dan tempe serta sayur. Minum klien dibatasi sebanyak
600ml/hari. Berat badan klien saat sakit 70 kg dengan tinggi 160 cm, IMT 27,3 (berat
badan lebih), Hb : 4,3 g/Dl, GDS: 300 gr/dL , bising usus hiperaktif 6 x/menit (5-34
x/menit), Tampak mukosa bibir lembab.
c. Pola Eliminasi
1) BAB
 Sebelum sakit :
Klien mengatakan BAB 1 x sehari dengan konsistensi lembek dan berwarna
kuning kecoklatan
 Saat sakit :
Klien mengatakan BAB 2 x sehari, warna kuning, konsistensi keras, tidak ada
penggunaan laktasi dan tidak ada pendarahan saat BAB.
2) BAK
 Sebelum sakit :
BAK biasanya 2-3 kali per hari kira-kira 400-500 ml /hari
 Saat sakit :
BAK sebelum sakit dan saat sakit saya yaitu biasanya 2-3 kali sehari sekitar 400-
500 ml/hari
d. Pola Gerak dan aktivitas
 Aktivitas Saat Sakit
Tabel 3.1
Aktivitas

Kemampuan 0 1 2 3 4
Perawatan Diri √
Makan dan minum √
Mandi √
Toileting √
Berpakaian √
Berpindah √
0: Mandiri, 1: Alat bantu, 2: Dibantu orang lain, 3: Dibantu orang lain dan alat, 4:
Tergantung total.

 Latihan
Sebelum sakit
Klien mengatakan jika penyakitnya tidak kambuh, klien mampu melakukan aktivitas
latihan secara mandiri
Saat sakit
Klien mengatakan saat ini klien tidak mampu melakukan aktivitas dan latihan seperti
berpindah, pergi ke toilet karena kaki tampak bengkak, dan kaki kanan terasa nyeri
dengan 3 saat digerakkan. Klien tidak memiliki riwayat cedera, tidak ada kesemutan.
Selain itu juga klien mengatakan sesak nafas timbul disaat klien melakukan aktivitas
terlebih habis dari kamar mandi
e. Pola koqnitif dan Persepsi
 Pola Kognitif
Klien mengatakan sudah mengetahui tentang penyakit apa yang dialami dan
pengobatannya bagaimana dan jika penyakitnya kambuh lagi klien hanya meredakan
penyakitnya dengan meminum obat dan beristirahat.
 Pola Persepsi
Klien mengatakan tidak mengalami gangguan pada panca indera, tidak ada gangguan
baik sebelum sakit atau saat sakit. Klien tidak memakai kacamata atau memakai alat
bantu dengar.
f. Pola Persepsi-Konsep diri
 Peran :
Klien mengatakan perannya menjadi sorang ibu rumah tangga, istri dan Ibu bagi
kedua anak laki-lakinya yang masih harus dia rawat. Sebelum sakit klien hanya
melakukan pekerjaan dirumah seperti bersih-bersih dan lainnya. Tetapi saat masuk
rumah sakit pekerjaannya digantikan oleh suaminya dan terkadang dibantu oleh
kedua anaknya.
 Gambaran diri
Klien mengatakan bahwa dirinya sakit dan membutuhkan perawatan serta
dukungan dari keluarga untuk membantu proses penyembuhan
 Identitas diri
Klien mengatakan bersyukur telah dilahirkan dalam keluarganya yang sangat
peduli terhadap klien dan klien merasa bangga dengan dirinya sendiri
g. Pola Tidur dan Istirahat
 Sebelum sakit :
Klien mengatakan tidur malam sekitar pukul 20.00 dan bangun pukul 6.30. ketika
tidur malam klien tidur dengan nyenyak
 Saat sakit :
Klien mengatakan tidur malam pukul 20.00 dan bangun pukul 06.30, ketika tidur
malam klien tidur dengan nyenyak
h. Pola Peran-Hubungan
Klien mengatakan tidak mengalami gangguan dalam berhubungan dengan keluarga,
teman maupun orang terdekat baik sebelum sakit atau saat sakit. Klien selalu
menjalankan perannya sebagai ibu rumah tangga, Istri dan Ibu dari kedua anak laki-
lakinya yang masih dirawatnya. Klien mengatakan bahwa klien selalu akrab dengan
orang lain, jika bertemu dengan orang yang klien kenal, klien pasti selalu menyapa
duluan dan mengobrol. Pada saat sakit pun klien sering berbincang-bincang dengan
perawat mengenai menyakitnya
i. Pola Seksual-Reproduksi
 Sebelum sakit :
Klien mengatakan memiliki 1 suami dan 2 anak laki-laki dan 1 anak perempuan.
Klien mengatakan sudah menopause sekitar 4 tahun yang lalu
 Saat sakit :
Klien mengatakan tidak ada perubahan sebelum sakit ataupun saat sakit
j. Pola Toleransi Stress-Koping
Klien mengatakan jika ada masalah selalu cerita kepada suaminya dan terkadang
kepada anaknya untuk menemukan solusinya
k. Pola Nilai-Kepercayaan
Klien mengatakan baik sebelum sakit atau saat sakit selalu sembahyang tetapi bedanya
sebelum sakit klien selalu sembahyang di merajan sedangkan saat sakit klien
sembahyang di atas bed saja.

4. Pengkajian Fisik
a. Keadaan umum : Lemah
Tingkat kesadaran : komposmetis
GCS = 15 (E: 4 M: 5 V: 6)
b. Tanda-tanda Vital : TD = 140/70 mmHg,
Nadi = 98 x/menit,
RR = 20 x/menit ,
Suhu = 36,5 oC
c. Keadaan fisik
1) Kepala
Inspeksi: bentuk kepala normal, tidak ada benjolan, tidak ada lesi, kulit kepala bersih,
penyebaran rambut merata
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan
2) Mata
Inspeksi: mata simetris, konjungtiva ananemis, sklera anikterik, tidak ada edema,
tidak ada lesi, pergerakan bola mata sama
Palpasi: Tidak ada nyeri tekan
3) Telinga
Inspeksi: simetris kanan kiri, mampu mendengar dengan baik, tidak menggunakan
alat bantu dengar
Palpasi: tidak ada nyeri tekan
4) Mulut
Inspeksi: membran mukosa lembab, mukosa bibir berwarna merah, simetris bibir atas
dan bawah, mulut bersih, tidak ada bau mulut, tidak ada lesi
Palpasi: Tidak ada nyeri tekan
5) Sistem Pernafasan
Inspeksi : simetris kanan kiri, saat respirasi kedua dada mengembang, tidak ada lesi,
tidak ada wheezing atau ronkhi, Saturasi O2: 98% menggunakan nasal
kanul 3 liter. RR: 20x/menit
Palpasi : tidak terdapat nyeri tekan
Perkusi : terdengar sonor
Auskultasi : terdengar vesikuler
6) Sistem Kardiovaskuler
Inspeksi : simetris kanan kiri, tidak ada lesi, tidak ada murmur dan gollop
Palpasi : tidak terdapat nyeri tekan
Perkusi : terdengar suara dullnes
Auskultasi : terdengar suara jantung S1 dan S2 normal
7) Sistem Persyarafan
Pengkajian 12 saraf kranial :Tidak ada gangguan pada 12 saraf kranial
8) Sistem Perkemihan
Klien BAK 2-3 kali sehari (400-500 ml) tidak terpasang kateter urin , tidak ada nyeri
tekan
9) Sistem Pencernaan
Klien makan ½ porsi makanan yang ada di rumah sakit. Bising usus hiperaktif 6
x/menit (5-34 x/menit). Mukosa bibir lembab, abdomen terasa lunak, tidak ada nyeri
tekan. Klien minum dibatasi 600 ml/ hari. BAB 2 kali sehari berwarna kuning, keras,
tidak ada laktasi dan tidak ada pendarahan saat BAB, tidak terpasang stoma
10) Sistem Muskuloskeletal dan Integumen
 Ekstremitas :
 Atas
Inspeksi : simetris kanan kiri, akral hangat, tampak pucat, kekuatan dan tonus
otot 5555/5555, CRT<2 detik, tidak ada nikotin staining
Palpasi : tidak tedapat nyeri tekan, denyutan nadi bracialis dan radialis teraba
Bawah
 Inspeksi : simetris kanan kiri, akral hangat, tampak pucat, tampak edema pada
ekstremitas dan pada kaki kanan terasa nyeri sehingga agak sulit digerakkan
kekuatan dan tonus otot 3333/4444, CRT<2 detik, tidak ada nikotin staining
Palpasi : tedapat nyeri tekan pada kaki kanan skala 3 (0-10)
 Integumen
Tidak ada lesi pada integumen, warna kulit kepucatan, turgor kulit elastis, tampak
ada edema pada kaki kanan
11) Sistem Reproduksi
Tidak dikaji
12) Sistem Hematopoetik
Tidak dikaji
5. Pemeriksaan Penunjang
 Data laboratorium yang berhubungan
Hasil pemeriksaan laboratorium pada tanggal 27 Mei 2020
Pemeriksaan Hasil Satuan
Hemoglobin 4,3 g/dl
 Hematokrit 14 % Pemeriksaan radiologi

Trombosit 246.000 mcL Hasil pemeriksaan

Leukosit 16.910 mcL rontgen thorax

Natrium 132 mEq/L pada tanggal 27


Mei 2020
Kalium 4,6 mmol/L
didapatkan hasil
Klorin 96 mEq/L
bahwa infiltrat di
Albumin 3,28 g/dL
lapangan bawah
Ureum 123 mg/dL
paru kiri,
Kreatinin 5,8 mg/dL
kardiomegali,
SGOT 8 U/L
pneumonia
SGPT 11 U/L
 Hasil konsultasi
Prokalsitonin 222 ng/Ml
Lanjutkan terapi
CRP 226 mg/dL
obat yang diberikan
 Pemeriksaan
penunjang diagnostik lain
Tidak ada pemeriksaan diagnostik lain

6. ANALISA DATA
A. Tabel Analisa Data
DATA Interpretasi MASALAH
(Sesuai dengan patofisiologi)
DS: Hipervolemia
Hipertensi dan DM tipe 2
 Klien mengatakan sesak nafas hilang

GFR menurun

Retensi Na dan H2O


timbul
 Nyeri pada kaki kanan dengan skala
3 (0-10) dan terdapat edema serta
sulit untuk digerakkan
 Klien BAK 2-3 kali sehari
 DO:
 Terdapat edema pada ekstremitas
bawah
 Ekstremitas tampak pucat
 HB: 4,3 g/dL
 HT : 14%
 Klien minum 600 ml/hari
 Klien BAK 400-500 ml/ hari
 BB : 70 kg, TB: 160 cm, IMT: 27,3

DS:
Produksi HB turun
 Klien mengatakan sesak nafas hilang
Intoleransi Aktivitas
timbul, timbul apabila melakukan
Oksihemoglobin turun
aktivitas seperti keluar dari toilet
DO:
 TD: 140/70 mmHg Suplai O2 turun
 N: 98 x/menit
 R: 20 x/menit
 S: 36 x/menit
 Saturasi O2: 98 %
 Klien terpasang nasal kanul 3
ltr/menit
B. Tabel Daftar Diagnosa Keperawatan /Masalah Kolaboratif Berdasarkan Prioritas

N TANGGAL / DIAGNOSA KEPERAWATAN TANGGAL Ttd


O JAM TERATASI
DITEMUKAN
1 6 juni 2020 Hipervolemia 9 Juni 2020
09.00 WITA 09.00 WITA
2 6 juni 2020 Intoleransi Aktivitas 09 Juni 2020
09.00 WITA 09.00 WITA

Masalah Kolaboratif Berdasarkan Prioritas


1. Hipervolemia berhubungan dengan kelebihan asupan cairan dan natrium ditandai dengan
klien mengatakan sesak nafas hilang timbul, nyeri pada kaki kanan dengan skala 3 (0-10)
dan terdapat edema serta sulit untuk digerakkan, klien BAK 2-3 kali sehari (400-500 ml,
terdapat edema pada ekstremitas bawah, ekstremitas tampak pucat, HB: 4,3 g/dL, HT : 14%,
Klien minum 600 ml/hari, klien BAK 400-500 ml/ hari, BB : 70 kg, TB: 160 cm, IMT: 27,3
2. Intoleransi Aktivitas berhubungan dengan ketidak seimbangan antra suplai dan kebutuhan
oksigen ditandai dengan klien mengatakan sesak nafas hilang timbul, timbul apabila
melakukan aktivitas seperti keluar dari toilet, TD: 140/70 mmHg, N: 98 x/menit, R: 20
x/menit, S: 36 x/menit, Saturasi O2: 98 %, Klien terpasang nasal kanul 3 ltr/menit.
C. Rencana Tindakan Keperawatan
Hari/Tgl No Rencana Perawatan Ttd
Dx Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi Rasional
6 Juni 1 Setelah dilakukan tindakan 1. Periksa tanda dan gejala 1. Mengetahui tanda/gejala
2020 keperawatan 3x24 jam hipervolemia ( mis: ortopneu, hipervolemia apakah sudah
diharapkan hypervolemia dapat dispneu, edema, JVP/CVP, berkurang atau makin parah
teratasi dengan kriteria hasil : meningkat, reflek 2. Mengetahui penyebab dari
1. Input dan output cairan hepatojugular positif, suara hipervolemia
seimbang nafas tambahan) 3. Mengetahui apakah klien
2. Membrane mukosa lembab 2. Identifikasi pengebab kelebihan cairan atau
3. Tidak ada edema hipervolemia kekurangan cairan dengan
4. Klien tidak dehidrasi 3. Monitor intake dan output mengukur balance cairan
5. Turgor kulit elastis cairan monitor kecepatan 4. Mengetahui apakah ada
6. Tidak ada penambahan Bb infus secara tepat peningkatan berat badan yang
secara drastis 4. Timbang berat badan setiap drastis setiap harinya
hari pada waktu yang sama 5. Untuk menghindari
5. Batasi asupan cairan dan hipervolemia yang semakin
garam parah
6. Tinggikan kepala tempat tidur 6. Agar sirkulasi udara masuk
30-40o dan klien tidak sesak nafas
7. Anjurkan melapor jika 7. Untuk mengetahui urin keluar
haluaran urin <0,5 mL/kg/jam setiap 6 jam
dalam 6 jam 8. Agar klien mengetahui urin
8. Ajarkan cara mengukur dan yang keluar meningkat atau
mencatat asupan haluaran menurun
cairan 9. Agar klien memahami
9. Ajarkan cara membatasi pentingnya membatasi cairan
cairan untuk pasien CKD
10. Kolaborasi pemberian obat 10. Untuk mengatasi kelebihan Na
Amlodipin, Candesartan dan H2O dalam tubuh
6 Juni 2 Setelah dilakukan tindakan 1. Identifikasi gangguan fungsi 1. Mengetahui organ tubuh
2020 keperawatan 3x24 jam tubuh yang menyebabkan mana yang cepat merasa lelah
diharapkan klien dapat kelelahan disaat beraktifitas
beraktivitas seperti biasa dengan 2. Monitor lokasi dan 2. Mengetahui aktivitas yang
kriteria hasil : ketidaknyamanan selama bagaimana membuat klien
1. Klien tidak mudah lelah melakukan aktivitas merasa lelah atau sesak
2. Tidak ada dispnea saat 3. Sediakan lingkungan yang 3. Agar klien dengan mudah
aktivitas nyaman dan rendah stimulus melakukan aktivitas tanpa
3. Tidak ada dispnea setelah 4. Lakukan latihan rentang gerak merasa kelelahan
beraktivitas aktif dan atau pasif 4. Untuk membangunkan otot-
4. Frekuesi nadi normal (16-20 5. Anjurkan tirah baring otot klien dengan melatih
x/menit) 6. Anjurkan melakukan aktivitas gerak pasif atau aktif secara
5. Respirasi normal (16-20 secara bertahap perlahan
x/menit) 7. Anjurkan menghubungi 5. Agar klien lebih banyak
perawat jika tanda dan gejala beristirahat dari pada
kelelahan tidak berkurang melakukan aktivitas yang
8. Ajarkan cara mengidentifikasi berat berat
kebutuhan istirahat seperti 6. Untuk mengurangi adanya
sesak nafas saat beraktivitas sesak disaat beraktivitas
7. Agar mendapatkan terapi
atau tindak lanjut mengenai
gejala yang tidak berkurang
8. Agar klien mengetahui sesak
yang ditimbulkan
dikarenakan beraktivitas yang
berlebih

Anda mungkin juga menyukai