Anda di halaman 1dari 17

ASUHAN KEPERAWATAN MATERNITAS INTRANATAL DENGAN

INDIKASI KPD PADA NY. X DI RUANG VK (BERSALIN) RUMAH

SAKIT ISLAM PKU MUHAMMADIYAH KAB. TEGAL

Disusun Oleh :
Bella Al Kurniati
D020012

PROGRAM PROFESI NERS


STIKES BHAKTI MANDALA HUSADA SLAWI
2021
ASUHAN KEPERAWATAN MATERNITAS INTRANATAL DENGAN
INDIKASI KPD PADA NY. X DI RUANG VK (BERSALIN) RUMAH
SAKIT ISLAM PKU MUHAMMADIYAH KAB. TEGAL

Nama Mahasiswa : Bella Al Kurniati

Pengkajian : 17 Februari 2021 Jam 13.15

Ruang : VK (Bersalin)

Tanggal Praktek : 15 – 21 Februari 2021

Tanggal pasien masuk: 17 Februari jam 12.30

A. PENGKAJIAN
I. Identitas Pasien
- Nama : Ny. M
- Umur : 21 tahun
- Agama : Islam
- Pendidikan : SMP
- Pekerjaan : IRT
- Suku : Jawa
- Bangsa : Indonesia
- Alamat : Desa Ketanggungan Rt 05/01, Kec. Dukuhturi,
Kab. Tegal
- Diagnosa Medis : G1 P1 A0 dengan indikasi KPD
II. Identitas Penanggung Jawab
- Nama : Ny. T
- Umur : 45 tahun
- Alamat : Desa Ketanggungan Rt 05/01, Kec.
Dukuhturi, Kab. Tegal
- Pekerjaan : IRT
- Hubungan dengan pasien : Ibu kandung
A. Riwayat kesehatan
Ibu G1 P1 A0 dengan HPL 10 Mei 2020 dan UK 42 minggu datang dari
IGD kiriman dari bidan tanggal 17 Februari 2021 jam 12.30 WIB dengan
keluhan kenceng-kenceng sejak tadi pagi jam 10.30 WIB, merasa ingin
mengejan, dan pasien mengatakan keluar cairan bening dari jalan lahir
sejak pukul 09.30 WIB. Pasien mengatakan baru pertama kali dirawat di
RSI PKU Muhammadiyah Kab. Tegal. Pasien juga mengeluh nyeri perut
bagian bawah sampai tembus ke bagian belakang.
P : Pasien mengeluh nyeri ketika bergerak
Q : Nyeri seperti tertusuk – tusuk
R : Nyeri perut bagian bawah sampe tembus ke bagian belakang
S : Skala 6 dari (1-10)
T : Terasa hilang timbul
B. Keluhan utama
Pasien mengeluh kenceng-kenceng sejak tadi pagi jam 10.30 WIB, merasa
ingin mengejan. Kapan muncul lendir darah, HIS : Pasien mengatakan
keluar cairan bening dari jalan lahir sejak pukul 09.30 WIB
C. Riwayat penyakit terdahulu
Pasien mengatakan memiliki riwayat anemia
D. Riwayat penyakit keluarga
Pasien mengatakan tidak ada riwayat penyakit keturunan
E. Riwayat ginekologi (PMS, Pembedahan ginekologi, keganasan alat
reproduksi)
Pasien mengatakan tidak ada PMS (penyakit menular seksual), tidak
pembedahan ginekologi, dan tidak ada keganasan alat reproduksi.
Riwayat obstetri (menarche, siklus menstruasi, darah yang keluar, masalah
yang terjadi pada saat menstruasi) G :1 P : 1 A : 0
- Menarche : pasien mengatakan mengalami menstruasi pertama kali
pada saat dirinya SMP umur 13 tahun tanpa keluhan nyeri yang
berlebih
- Siklus menstruasi : pasien mengatakan sejak pertama mengalami
menstruasi, setiap bulan mengalami perubahan jadwal menstruasi (maju
5 hari dari tanggal di bulan sebelumnya). Pasien mengatakan lama
menstruasi paling lama adalah 7 hari
- Darah yang keluar : pasien mengatakan hari pertama menstruasi pasti
langsung mengalir darah berwarna merah tanpa kecoklatan Jumlah
darah yang keluar setiap kali haid sebanyak 2-3 kali ganti pembalut
perhari.
- Pasien mengatakan tidak ada masalah yang terjadi pada menstruasinya

F. Kebiasaan yang merugikan selama kehamilan (merokok, obat – obatan


yang dijual bebas, obat – obatan terlarang)
Pasien mengatakan tidak ada kerugian selama kehamilan
G. Riwayat kontrasepsi
Pasien belum pernah menggunakan KB
H. Pola nutrisi
- Pola makan, frekuensi, jenis, dan jumlah
 Selama dirumah : pasien mengatakan makan 3x / hari, porsi
habis, nasi, lauk, dan sayur.
 Selama di RS : pasien makan baru 2 kali tadi pagi dan tadi
 Siang ,lauk,nasi, dan sayurnan
 Nafsu makan habis, baik tidak ada keluha
Pasien mengatakan asupan nutrisi 3x / hari, nafsu makan baik
- Perubahan selama hamil
Pasien mengatakan perubahan saat hamil yaitu nafsu makan bertambah
sehingga BB naik
- Alergi makanan
Pasien mengatakan tidak ada alergi makanan
- Minum jumlah dan jenis
Pasien mengatakan minum air putih sebanyak 6 – 7 gelas / hari
- Keluhan / masalah yang berhubungan dengan nutrisi
Pasien mengatakan tidak ada masalah yang berhubungan dengan
nutrisi
I. Pola eliminasi
- BAK (frekuensi, karakteristik urine, jumlah, kelainan atau keluhan
yang berhubungan dengan BAK)
 Kebiasaan pasien BAK sering sebanyak 4 – 5 kali / hari dengan
karakteristik urine berwarna kuning kecoklatan, berbau menyengat,
jumlah 1000 cc perhari dan pasien juga mengatakan tidak
mempunyai kelainan
- BAB (frekuensi, karakteristik feses, jumlah, kelainan atau keluhan
yang berhubungan dengan BAB)
 Selama di RS pasien BAB sebanyak 1 kali perhari dengan
karakteristik feses lembek, berwarna kuning dan mengeluarkan bau
yang khas. Pasien juga mengatakan tidak ada keluhan dalam BAB.
J. Pola istirahat tidur
- Perubahan selama hamil, faktor yang mendukung dan mengganggu
pola istirahat tidur, keluhan dengan istirahat tidur
 Pasien mengatakan perubahan pola istirahat selama tidur sering
terbangun dimalam hari karena ingin BAK
 Pasien mengatakan merasa terganggu dengan luka pada jalan lahir
saat paasien menggerakan tubuhnya, nyeri yang dirasakan hilang
timbul
K. Aktifitas dan latihan
Mengikuti kelasa prenatal, kunjungan selama kehamilan
 Pasien mengatakan tidak mengikuti kelasa prenatal, namun pasien
mengatakan rutin setiap bulan dalam kunjungan selama kehamilan
Seksualitas
- Pola hubungan sexual selama hamil, komunikasi antar pasangan,
masalah sexual yang dialami selama hamil, keluhan ibu terhadap
sexualitas selama hamil
 Pasien mengatakan pola hubungan sexual selama hamil pada
trimester tiga
 Pasien mengatakan komunikasi antar pasangan baik
 Pasien mengatakan tidak ada masalah sexual selama hamil dan
keluhan ibu terhadap sexualitas selama hamil
L. Pemeriksaan fisik (inspeksi, palpasi, auskultasi)
- Vital sign : TD 120 / 90 mmHg, N 88 x/menit, S 36,5 oC, RR 24
x/menit, SPO2 97 %
- Ukur TB 159 cm dan BB 57 kg
- Kepala (rambut, mata, hidung, tenggorokan, dan telinga)
 Rambut : bersih, rambut tidak rontok, tidak ada benjolan,
tidak ada ketombe, tidak ada nyeri tekan kepala
 Mata : bentuk simetris, pupil isokor, sklera anikterik,
konjungtiva ananemis
 Hidung : bersih, tidak ada polip
 Tenggorokan : tidak ada luka, bisa menelan dengan baik
 Telinga : simetris, tidak ada perdarahan, tidak terdapat
serumen
- Wajah (muncul closma, garvidarum, perubahan pada kulit wajah)
 Pasien tidak ada closma diwajah, tidak ada perubahan pada kulit
wajah
- Leher (palpasi kelenjar limphe, nadi anterior dan superior, palpasi
kelenjar thiroid)
 Pasien tidak terdapat benjolan pada kelenjar limphe dan kelenjar
thiroid
- Thorak dan paru – paru (keadaan dada, suara pernafasan, gerakan dada
saat bernafas)
- Thorak dan paru – paru :
I : simetris kanan kiri, tidak terdapat retraksi dinding dada, tidak
tampak ketinggian gerak, pernafasan diafragma.
P : tidak terdapat nyeri tekan, tidak teraba massa
P : resonan pada lapang paru-paru dalam batas normal, terdengar
sonor
A : tidak terdengar suara tambahan
- Jantung

I : tidak terlihat ictus cordis, jantung tidak membesar, tidak tampak


pelebaran vena jantung.
P : tidak terdapat nyeri tekan, tidak terdapat pembesaran, iktus kordis
teraba dengan palpasi baik
P : dullnes pada area jantung, batas-batas jantung normal.
A : duplup, tidak ada suara tambahan
- Payudara (pembesaran vena, hiperpigmentasi pada aerola mamae dan
puting, peningkatan ukuran mamae, kebersihan, keluar colostrun,
keadaan puting menonjol / tenggelam)
Bentuk putting menonjol, kolostrum belum keluar, tidak ada
pembesaran vena, terjadi hiperpigmentasi aerola mamae dan putting,
payudara terlihat bersih.
- Abdomen (strie gravidarum, bentuk abdomen, pemeriksaan leopold
TFU, DJJ)
I : Bersih, tidak ada luka bekas operasi, terdapat linea nigra dan stretch
mark, pembesaran perut sesuai usia kehamilan
P : Pemeriksaan leopold
 Leopold I : TFU 2 jari dibawah px (28 cm) pada fundus teraba
lunak, sedikit bundar, dan tidak melenting (bokong)
 Leopold II : Pada bagian perut kanan ibu teraba bagian keras,
memanjang seperti papan (punggung). Pada bagian perut kiri ibu
teraba bagian – bagian kecil janin.
 Leopold III : Bagian terbawah teraba kepala
 Leopold IV : Bagian terendah sudah sedikit masuk PAP,
divergen

A : DJJ 135 x / menit

- Genetalia (distribusi rambut pubis, warna kulit, kebersihan, bekas luka


episiotomi / perineal, discharge vagina)
 Distribusi rambut pubis : tidak ada
 Warna kulit : coklat
 Kebersihan : bersih
 Bekas luka episiotomi : rapih, tidak ada infeksi
 Discharge vagina : merah
- Anus (hemoroid, lesi, warna, discharge)
 Hemoroid : tidak ada
 Lesi : tidak ada
 Warna : coklat
 Discharge : tidak ada
- Vaskularisasi perifer ektrimitas atas dan bawah (warna, pucat,
kemerahan, kapilari refill)
 Warna : coklat
 Pucat : tidak
 Kemerahan : normal
 Kapilari refill : normal
M. Theraapi
- Infus RL 500 ml 20 tpm
- Injeksi Dexamethasone 1 amp (1 ml)
- Injeksi Oxytocin 10 IU
- Inj methyleryometrin 2 ampul
- Inj oxytosin 2 ampul
N. Hasil pemeriksaan laboratorium
- Hb : 12 gr % (12 – 14 gr %)
- Leukosit : 9.100 (5 – 10.000)
- Trombosit : 195.100 / mm3 (150 – 400.00 mm3)
- HBSAG : NR
- B20 : NR

CATATAN PERSALINAN

Riwayat persalinan sekarang

1. Mulai persalinan (kontraksi / pengeluaran pervagina) tgl 17 Februari 2021


jam 12.30
2. Keadaan kontraksi

Jam Frekuensi Lama Kekuatan


12.30 1 10 menit 10 detik
13.30 1 10 menit 10 detik
14.30 2 10 menit 20 detik
15.30 2 10 menit 20 detik
16.30 3 10 menit 25 detik
17.30 3 10 menit 25 detik

3. Frekuensi dan kekuatan

Jam pemeriksaan DJJ


12.30 135 x / menit
13.30 145 x / menit
14.30 130 x / menit
15.30 137 x / menit
16.30 144 x / menit
17.30 155 x / menit

4. Pemeriksaan TTV :
- TD : 120 / 90 mmHg RR : 24 x / menit
- N : 88 x / menit SpO2 : 8
- S : 36,5 oC
5. Pemeriksaan dalam

Tanggal / jam Kontraksi uterus DJJ keterangan


17 – 2 – 2021
12.30 1x/10 menit, durasi 10 detik, lemah 135x/menit Oxytosin 5 ui drip 28 tpm
13.30 1x/10 menit, durasi 10 detik, lemah 145x/menit Oxytosin 5 ui drip 32 tpm
14.30 2x/10 menit, durasi 20 detik, kuat 130x/menit Oxytosin 5 ui drip 36 tpm
15.30 2x/10 menit, durasi 20 detik, kuat 137x/menit Oxytosin 5 ui drip 40 tpm
16.30 3x/10 menit, durasi 25 detik, kuat 144 x/menit Oxytosin 5 ui drip 40 tpm
17.30 3x/10 menit, durasi 25 detik, kuat 155 x/menit Oxytosin 5 ui drip 40 tpm

Jam pemeriksaan Hasil


13.25  Portio lunak
 Pembukaan 4 cm
 Djj 145
 Penurunan kepala uuk
6. Ketuban (utuh / pecah)
Ketuban pecah
7. Therapi yang diberikan (tanggal, jam, jenis therapi, dosis, rute)

Tanggal Jam Jenis therapi Dosis


17 februari 16.30 Infus RL 20 tpm
2021 Deamethason 2x2 amp

Misoprostol 1/8
tab pv
LAPORAN PERSALINAN
ANALISA DATA KALA I
Tanggal : 17 Februari 2021
Jam : 14.30
Hasil observasi : kala 1

Jam Kontraksi DJJ/menit TD S N RR SPO2


(10 menit) (mmHg) (Celcius) (/ menit)
13.15 2x 15 detik 137x 110/80 36, 5o 104x 20 97%
13. 30 2x 15 detik 145x 120/70 36, 7o 96x 20 98%

No Data yang muncul Etiologi Problem


1. DS : Agen cedera Nyeri akut
- Pasien mengeluh nyeri biologis
P : Pasien mengeluh nyeri ketika bergerak (kontraksi uterus)
Q : Nyeri seperti tertusuk - tusuk
R : Nyeri perut bagian bawah sampe tembus
ke bagian belakang
S : Skala 6 dari (1-10)
T : terasa hilang timbul
- Pasien mengatakan hamil pertama
DO :
- Ekspresi wajah meringis
- Pasien nampak gelisah dan kadang – kadang
merintih kesakitan
- Kontraksi uterus 3x / 10’ lamanya 40’’- 45’’
- Hasil pemeriksaan dalam :
 Portio lunak
 Pembukaan 4 cm
 Djj 145
 Penurunan kepala uuk
- TTV :
 TD : 120 / 90 mmHg
 N : 98
 RR : 23
 S : 36,6 oC
SpO2 : 97%

No Data yang muncul Etiologi Problem


2. DS : Luka episiotomi Kerusakan
- Pasien mengatakan nyeri pada luka jalan (perinium) integritas kulit
lahir (perinium)
- Pasien mengatakan kurang nyaman dengan
luka jahitan ± 4 yang ada dibagian
periniumnya
- Pasien mengatakan takut jika lukanya tidak
sembuh - sembuh
DO :
- Pasien tampak menahan nyeri
- Pasien terlihat gelisah
- Terdapat luka jahitan ± 4 pada bagian
perinium

Diagnosa Keperawatan :

1. Nyeri akut b/d agen cidera biologis (kontraksi uterus)


2. Kerusakan integritas kulit b/d luka episiotomi (perinium)
INTERVENSI KEPERAWATAN
Nama : Ny. M
Umur : 21 tahun

No NOC NIC
Dx
1. Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1 x 5 jam, nyeri berkurang O : Lakukan pengkajian nyeri secara komprehensif yang meliputi
dengan kriteria hasil : lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, intensitas / beratnya nyeri
Indikator Awal Hasil dan faktor penyebab
- Nyeri yang dilaporkan 2 4 N:
- Lamanya nyeri berlangsung 2 4 - Berikan teknik non farmakologi untuk mengurangi nyeri
- Ekpresi nyeri wajah 2 4 - Ajarkan teknik relaksasi nafas panjang
Keterangan :
E : Edukasi ke pasien untuk meningkatkan istirahat
1 : Berat
C : Kolaborasi pemberian analgetik
2 : Cukup berat
3 : Sedang
4 : Ringan
5 : Tidak ada
No NOC NIC
Dx

2. Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1 x 5 jam, integritas kulit 1. Observasi kondisi insisi (perinium)
membaik dengan kriteria hasil : 2. Membersihkan area perinium secara teratur
Indikator Awal Hasil 3. Menjaga area perinium dalam keadaan kering
- Kondisi kulit 2 4 4. Instrusikan kepada pasien dan keluarga untuk melihat tanda –
- Lebam dikulit dan sekitarnya 3 4 tanda yang tidak normal pada perinium
- Eritema dikulit dan sekitarnya 4 4 5. Kolaborasi pemberian obat anti nyeri
Keterangan :
1 : Berat
2 : Cukup berat
3 : Sedang
4 : Ringan
5 : Tidak ada

IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
Nama : Ny. M
Umur : 21 tahun

No Dx Tanggal / jam Implementasi Respon Paraf


1 17 – 02 – 1. Melakukanpengkajian nyeri secara komprehensif yang S: Bella
2021 meliputi lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, - Pasien mengatakan masih nyeri
Jam 14.00 intensitas / beratnya nyeri dan faktor penyebab P : - Pasien mengatakan nyerinya bertambah
WIB 2. Memberikan teknik non farmakologi untuk mengurangi saat melakukan aktivitas / pergerakan
nyeri Q : - Pasien mengatakan nyerinya seperti
3. Mengajarkan teknik relaksasi nafas panjang tertusuk – tusuk
4. Mengedukasi ke pasien untuk meningkatkan istirahat R : - Pasien mengatakan lokasi nyeri diperut
5. Mengkolaborasi pemberian analgetik bagian bawah sampai ke bagian belakang
S : Pasien mengatakan nyeri dengan skala 6
dari (1-10)
T : Pasien mengatakan nyeri yang dirasakan
hilang timbul

O : Pasien terlihat sedang berbaring dengan


menahan rasa nyeri
TD : 110 / 70 mmHg
N : 90 x / menit
RR : 20 x / menit
S : 36,8 oC
SpO2 : 97 %
A : Masalah belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi
- Berikan analgetik untuk mengurangi rasa
nyeri
2 17 – 2 – 2021 1 Mengobservasi kondisi insisi (perinium) S: Bella
Jam 15.00 2. Membersihkan area perinium secara teratur - Pasien mengatakan nyeri pada bagian
3. Menjaga area perinium dalam keadaan kering perinium sudah berkurang
4. Menginstrusikan kepada pasien dan keluarga untuk - Pasien mengatakan sudah sedikit lebih
melihat tanda – tanda yang tidak normal pada perinium nyaman dengan kondisi lukanya
5. Mengkolaborasi pemberian obat anti nyeri O:
- Pasien terlihat lebih rileks
- Terdapat luka pada perinium ± 4
A : Masalah belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi
Kolaborasi pemberian obat anti nyeri

Anda mungkin juga menyukai