HENDRAYANA
- Pengobatan TB :
Lini 1 = Rifampisin, Isoniazid, Etambutol, Pirazinamid, Streptomisin.
Lini 2 = Fluorokuinolon, Kanamisin, Amikasin, Kapreomisin, Viomycin, Etionamid, Para amino
salisilat (PAS), Sikloserin, Tioasetazon, Macrolides, Klofazimin, Linezolid.
- ES Rifampisin = trombositopenia, leukopenia, anemia hemolitik, hepatotoksik, hipotensi,
sinus takikardia, ventrikuler aritmia, GI effects, menstrual disturbances, edem, orange-red
discolouration of body fluids, visual disturbances
Dosis = dewasa 8-12 mg/kg once daily. (10mg/kg)
<40kg = 300 mg
<50 kg = 450 mg
>50 kg = 600 mg
Gangguan hati : max 8mg/kg/hari
Pemberian = saat perut kosong
KI = hipersensitivitas, kuning, concurrent use with saquinavir/ritonavir therapy
Monitoring = AST,ALT,Bilirubin,CBC,mental status,sputum culture,Ro thorax 2-3 months into
treatment
Mekanisme = bakterisid pada basil aktif mebelah dan tidak aktif (menghambat proses
transkripsi bakteri), distribusi jaringan tubuh dan cairan termasuk CSF, melewati sawar
plasenta dan ASI, metabolisme di hepar, ekskresi via feses dan urin.
Sediaan : 300/450/600
- ES Isoniazid = peripheral neuritis (kesemutan, rasa terbakar. Efeknya dikurangin dengan
pemberian piridoksin 100mg/hr atau vit b com), psychotic, convulsions, optic neuritis,
transient increases in liver enzyme, trombositopenia, anemia, dry mouth, constipation,
hyperglicemia, gynecomastia, urinary retention, hepatitis
Dosis = 5mg/kg max 300mg daily as single dose atau 15mg/kg max 900mg 2-3x weekly
renal impairment severe = dose reduction may be needed
Pemberian = saat perut kosong
KI = hipersesitivitas, acute liver disease
Monitoring = AST,ALT
Mekanisme = bakterisid (basil aktif) dan bakteriostatik (basil tidak aktif) : (mengganggu
sintesis asam mikolat-komponen utama dari dinding sel dan menghambat sintesis asam
nukleat), distribusi jaringan tubuh dan cairan termasuk CSF, melewati sawar plasenta dan
ASI, metabolisme di hepar, eksresi via urin dan feses.
Sediaan : 300
- ES Pirazinamid = hepatotoksik, hyperuricemia, GI effect, anemia sideroblastic,
trombositopenia, fotosensitif, pellagra (disease caused by a lack of vit b3).
Dosis = fase intensif 25mg/kg atau 35mg/kg 3x/minggu
>60kg = 1500mg
40-60kg = 1000mg
<40kg = 750mg
Renal impariment = doses reduction
Hepatic impairment severe = contraindicated
Pemberian = bersamaan dengan makanan
KI = severe hepatic impairment
Perhatian khusus = mild-moderate hepatic & renal impairment, pregnancy, lactation
Monitoring = fungsi hati, asam urat
Mekanisme = bakterisid (membunuh kuman dalam kondisi semi-dorman pada kondisi pH-
asam) dapat bersifat bakteriostatik. Merupakan pro-drug yang diubah oleh pirazinamidase
menjadi bahan aktif pyrazionic acid (akan mengganggu sistem transport membran sel
bakteri), distribusi jaringan tubuh dan cairan termasuk CSF, melewati sawar plasenta dan
ASI, metabolisme di hepar, ekskresi via urin
Sediaan = 500
- ES Etambutol = optic neuritis, colour blindness and irreversible blindness, hepatotoksik,
trombositopenia, leukopenia, GI effect, jaundice,hyperuricemia, peripheral neuropathy,
hallucinations, confusion, pulmonary infiltrates, dermatitis, eritema multiforme, pruritus.
Dosis = 15mg/kg once daily , max 1600mg/daily
Pemberian = bersamaan dengan makanan
Perhatian khusus = renal impairment
Mekanisme = bakteriostatik (mengganggu struktur dinding sel M.Tbc), distribusi jaringan
termasuk ginjal, paru-paru, eritrosit, melewati plasenta-ASI, ekskresi urin dan feses.
Sediaan = 250,500
- ES Streptomisin : neurotoxic (vestibular, cochlear function disturbance, peripheral neuritis,
encephalopathy), trombositopenia, leukopenia, pansitopenia, anemia hemolitik, muscular
weakness, ambylopia, resp paralysis, nefrotoxic
Dosis = 15mg/kg as a single dose daily max 1 gram daily
KI = hipersensitivitas terhadap streptomisin dan aminoglikosida
Monitoring = fungsi ginjal
Mekanisme = bakterisid, distribusi jaringan tubuh dan cairan termasuk CSF, melewati sawar
plasenta dan ASI, ekskresi via urin
Sediaan = vial 1 gram
- Pemberian DHP = 4-4-2 (3hari)
- Primakuin 14 hari
- Alasan pemberian primakuin 14 hari
- Vivax menyerang eritrosit muda
- Falciparum menyerang semua eritrosit (malaria tropica)
- Ovale menyerang eritrosit tua. Tidak ada di Indonesia, adanya di Africa Barat
- Siklus Malaria
- DHP+Primakuin = artesunat/arterakin (Oral) – artemisin (IV)
- Yang ditakutkan dari malaria = malaria cerebral (falciparum)
- Nicardipin : 10mg/kg
- Etiologi HT = idiopatik. Yang ada Cuma faktor resiko
- White coat HT = HT dimana meningkat saat pasien berobat
- Irbesarta = ARB. Menghambat Ang 1 menjadi Ang II . Bekerja di Vena dengan meningkatkan
venous return
- Amlodipin = CCB. Bekerja di arteri. ES edem karena venous return ke jantung menurun.
- Jadi dengan pemberian irbesartan akan meningkatkan venous return.
- Jadi irbesartan + amlodipin = efek saling melengkapi
- Kalau pasien kakinya bengkak karena pemberian amlodipin :
1. Ganti obat
2. Kombinasi dengan irbesartan, dosis amlodipin diturunkan
REKOMENDASI TB DRUG – WHO