PEMETAAN MASALAH
A. Identifikasi Masalah
Berdasarkan hasil penemuan kesenjangan antara fakta dan target serta
prosedur yang ditetapkan, maka permasalahan program yang belum tercapai
pada bagian promosi kesehatan Puskesmas Baamang II pada tahun 2016
adalah sebagai berikut:
1. Belum tercapainya cakupan PHBS rumah tangga. Dari 10 indikator
penilaian dengan target nasional 80%, pencapaian rata-rata hanya sebesar
75% yang sudah mempraktikkan PHBS (halaman 29).
2. Belum tercapainya cakupan PHBS institusi pendidikan atau sekolah. Dari
19 sekolah yang terdapat di wilayah kerja Puskesmas Baamang II dengan
target nasional 80%, hanya 15 sekolah yang mempraktikkan PHBS atau
hanya sebesar (78,94%) (halaman 29).
B. Prioritas Masalah
Adanya keterbatasan pada ketersediaan sumber daya, keterbatasaan
biaya dan keterbatasan waktu, maka perlu dipilih suatu prioritas masalah yang
perlu ditangani terlebih dahulu. Salah satu cara dalam menentukan prioritas
masalah yaitu dengan menggunakan metode Bryant karena metode ini cocok
untuk mengidentifikasi masalah di sebuah organisasi/instansi dan dapat
menggunakan data yang sudah tersedia tanpa melakukan survey langsung.
Adapun kriteria-kriteria yang digunakan yaitu (15):
1. Besarnya masalah (Prevalence):
Prevalence atau besar masalah yaitu jumlah atau kelompok masyarakat
yang terkena masalah.
1 : Menyatakan masalah tidak besar
2 : Menyatakan masalah kurang besar
30
31
Kriteria Jumlah
No Masalah Rank
P S C M PxSxCxM
Dari teknik Skoring dengan metode Bryant didapatkan prioritas masalah yang
utama yaitu “Belum tercapainya cakupan PHBS rumah tangga. Dari 10
indikator penilaian dengan target nasional 80%, pencapaian rata-rata hanya
sebesar 75% yang sudah mempraktikkan PHBS ”. Analisis berdasarkan metode
Bryant adalah:
a. Besarnya Masalah (prevalence)
1. Belum tercapainya cakupan PHBS rumah tangga. Dari 10 indikator
penilaian, pencapaian rata-rata hanya sebesar 75% yang sudah
mempraktikkan PHBS.
Metode Lingkungan
Gambar 3.1 Fish Bone penyebab Masalah Belum Tercapainya Cakupan PHBS di Tatanan Rumah Tangga
41
Dari diagram tulang ikan (fishbone) dapat diketahui berbagai aspek yang
dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Faktor Manusia
Penyebab masalah dari aspek manusia yaitu tidak adanya kader PHBS.
Seperti yang diketahui tenaga di bidang promosi kesehatan Puskesmas
Baamang II hanya berjumlah 2 orang. Hal ini membuat tidak maksimalnya
pelaksanaan promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat sehingga
dapat berdampak pada kurangnya pengetahuan dan kesadaran masyarakat
untuk melaksanakan PHBS di rumah tangga. Hal ini sejalan dengan penelitian
Hadiyanto (2016) yang menyatakan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) di
tatanan keluarga masih belum dipahami oleh masyarakat karena kurangnya
informasi yang diterima dan juga kurangnya dukungan fasillitas untuk program
tersebut (28).
Manusia adalah aset atau kekayaan bagi suatu organisasi dan juga
merupakan motor yang berperan dalam menentukan arah dan jalannya suatu
program dalam suatu organisasi artinya, manusia dapat membuat
42
3. Faktor Lingkungan