Anda di halaman 1dari 10

INTERNAL AUDIT

BAB 5
PROGRAM AUDIT

NAMA KELOMPOK 5 :

1. YULIA RATRI (01118065)


2. HAFIZHAH SALWA (01118076)
3. NIAR KUSWINDARTI (01119040)
4. EKO PRASETYO (01119073)

DOSEN PENGAMPU :

RONY WARDHANA,S.E., M.AK., CPA

FAKULTAS EKONOMI BISNIS


PRODI AKUNTASI
TAHUN PELAJARAN 2020
PROGRAM AUDIT
PENDAHULUAN

TUJUAN
Program Audit internal merupakan pedomn bagi auditor dan merupakan satu kesatuan
dengan supervise audit dalam Langkah-langkah audit tertentu.
Langkah-langkah ini dirancang untuk :
1) Mengumpulkan bahan bukti audit
2) Untuk memungkinkan auditor internal mengemukakan pendapat mengenai efisiensi,
keekonomisan, dan efektivitas aktivitas yang akan diperiksa.
Program Audit merupakan alat yang menghubungkan survey pendahuluan dengan
pekerjaan lapangan.

MANFAAT
Program Audit yang disusun dengan baik bisa memberikan banyak manfaat yaitu :
1) Memberikan rencana sistematis untuk setiap tahap pekerjaan audit yang merupakan
suatu rencan ayang dapat dikomunikasikan baikkepada supervisor audit maupun
kepada staf audit.
2) Menjadi dasar penugasan auditor
3) Menjadi sarana pengawasan dan evaluasi kemajuan pekerjaan audit karena memuat
waktu audit yang dianggarkan
4) Memungkinkan supervisor audit dan manajer membandingkan apa yang dikerjakan
denga napa yang direncanakan
5) Membantu melatih staf-staf yang belum berpengalaman dalam tahapan-tahapan
pelaksanaan audit
6) Memberikan ringkasan catatan pekerjaan yang dilakukan
7) Membantu auditor pada audit selanjutnya untuk mengenal lebih dekat jenis
pekerjaan audit yang dilakukan dan waktu yang dibutuhkan
8) Mengurangi waktu supervisi lansung yang dibutuhkan
9) Menjadi titik awal bagi penilai fungsi audit internal untuk mengevalusi upaya audit
yang telah dilakukan.

KAPAN SEBAIKNYA MENYIAPKAN PROGRAM AUDIT


Audit internal harus menyiapkan program audit segera setelah suvey pendahuluan. Program
yang terlambat disusun bisa memiliki kesenjangan dan tidak meadai serta tidak bisa
menetapkan prioritas yang tepat. Namun program audit yang disiapkan dengan baik pun
bisa saja tidak memuat hal – hal penting yang tidak disadri auditor sampai mereka kemudian
melakukan pekerjaan lapangan. Jadi, semua program audit harus dianggap tentatif sampai
audit diselesaikan. Tentu saja, semua perubahan atas staf program audit mebutuhkan
pengesahan seperti halnya program audit awal.

TANGGUNG JAWAB AUDIT


Audit internal harus bertanggung jawab untuk merencanakan penugasan audit.
Perencanaan harus didokumentasikan dan harus mencakup :
a. Penetapan tujuan audit dan lingkup pekerjaan
b. Perolehan latar belakang informasi tentang aktivitas yang akan diaudit
c. Penentuan sumber daya yang diperlukan untuk melakukan audit
d. Komunikasi dengan orang-orang yang perlu mengetahui audit yang akan dilakukan
e. Pelaksanaan, jika layak, survei lapangan untuk mengenal lebih dekat aktivitas dan
control yang akan diaudit, untuk mengidentifikasi hal-hal yang akan ditekankan
dalam audit, dan untuk mengundang komentar dan saran dari klien
f. Penulisan program audit
g. Penentuan bagaimana, kapan, kepada siapa hasil audit akan dikomunikasikan
h. Perolehan pengesahan rencana kerja audit

LINGKUP AUDIT
Program audit harus menunjukkan lingkup pekerjaan audit. Program tersebut harus
memperjelas hal-hal apa yang akan tercakup dalam audit dan yang tidak.
Tujuan utama dari system control internal itu adalah :
1) Keandalan dan integritas informasi
2) Ketaatan dengan kebijakan, rencana, prosedur, humun, dan regulasi
3) Pengamanan aktiva
4) Penggunaan sumber daya yang ekobomis dan efisien
5) Pencapaian tujuan dan sasaran yang ditetapkan untuk operasi dan program

MENDEFINISIKAAN EKONOMISASI, EFISIENSI DAN EFEKTIVITAS


Ekonomis diartikan melakukan sesuatu dengan biaya yang murah, tetapi implikasi
utamanya adalah adanya manajemen yang berhati-hati atau gunakan hingga mendapatkan
keuntungan terbaik tanpa ada sisa.
Efisiensi itu melakukan sesuatu dengan benar, berarti meminimalkan kerugian atau
penghamburan tenaga Ketika memberikan dampak, manghasilkan atau memfungsikan.
Efektifitas yaitu melakukan hal yang benar. Efektivitas menekankan hasil aktual dari dampak
atau kekuatan untuk menghasilkan dampak tertentu.

TUJUAN DAN PROSEDUR OPERASI


Tujuan operasi adalah akhir yang akan dicapai oleh manajer operasi dan karyawa-
karyawannya. Prosedur adalah tata cara atau aturan bagaimana sebuah tujuan.

TUJUAN DAN PROSEDUR OPERASI


Tujuan operasi (operating objective) adalah akhir yang akan dicapai oleh manajer operasi
dan keryawan-karyawannya. Auditor internal tidak mampu mengevaluasi sebuah operasi
jika mereka tidak sepenuhnya memahami yang diharapkan untuk dicapai dari operasi
tersebut, yaitu tujuan-tujuannya. Mereka juga tidak bisa menentukan apakah suatu tujuan
telah dicapai secara efisien, ekonomis, dan efektif jika mereka tidak memeriksa prosedur-
prosedur yang diterapkan oleh karyawan operasi dalam mencapai tujuannya. Oleh karena
itu, program audit harus mengidentifikasi tujuan operasi yang pencapainnya akan dievaluasi
oleh auditor.

TUJUAN DAN PROSEDUR AUDIT


Tujuan audit dapat bersifat umum bisa juga khusus. Tujuan umum audit diupayakan
tercapai dalam semua penugasan dan dituntun oleh lingkup audit yang diberikan
manajemen dan dewan komisaris ke kepala bagian audit. Misalnya auditor internal mungkin
dibatasi hanya pada masalah-masalah akuntansi dan keuangan. Dalam kasus ini tujuan
umum audit mereka mungkin diarahkan hanya untuk menentukan keandalan dan integritas
informasi keuangan; ketaatan dan kebijakan, rencana, prosedur, hukum, dan regulasi; dan
pengamanan aktiva.
Tujuan khusus audit terkait dengan tujuan operasi. Misalnya, jika tujuan pembelian
adalah membeli barang yang tepat, maka tujuan auditnya adalah menentukan apakah
sistem yang dirancang untuk melihat apakah tujuan operasi telah dicapai dan apakah
barang yang tepat memang telah dibeli.
Prosedur-prosedur audit (audit procedures) adalah teknik-teknik yang diterapkan
auditor untuk menentukan apakah tujuan operasi telah dicapai. Program audit harus
dirancang untuk menjadi pedoman auditor mengenai prosedur audit apa yang akan
dilakukan untuk mencapai tujuan-tujuan audit.

MENYIAPKAN PROGRAM AUDIT


LATAR BELAKANG INFORMASI
Latar belakang informasi yang diperoleh selama survei pendahuluan akan membantu
mengarahkan cakupan audit yang direncanakan. Setiap operasi yang luas dengan banyak
keterkaitan dan proses dapat menghabiskan waktu audit jika auditor memutuskan untuk
memeriksa setiap aktivitas yang dilakukan. Tetapi program yang efektif dan ekonomis
memfokuskan pada hal-hal penting untuk memenuhi tujuan kunci operasi dan tidak selalu
pada hal-hal yang menarik perhatian.
Program sesuai kondisi lebih relevan untuk suatu operasi dibandingkan program
yang bersifat umum. Program yang lebih bersifat umum tidak mempertimbangkan
perbedaan yang mungkin timbul dari perubahan keadaan, beragamnya kondisi, dan orang-
orang yang berbeda. Analisis yang seksama (yang dibuat dengan manajer operasi) dapat
memberi tujuan operasi, mengidentifikasi risiko aktual atau potensial, dan menentukan
kontrol yang tepat untuk keadaan tersebut. Bantuan dari manajemen operasi membuat
perlindungan terhadap kritik-kritik yang mengatakan bahwa auditor tidak tertarik pada hal
yang menjadi perhatian manajemen. Program audit yang dilakukan dengan analisis
seksama akan menjadi program yang cukup ekonomis dalam sudut pandang jangka
panjang.

PEMBELIAN
Tujuan-tujuan manajemen operasi pembelian yang umum berlaku adalah
mendapatkan barang atau jasa yang tepat: (1) dengan harga yang tepat, (2) dengan waktu
yang tepat, (3) dengan kuantitas yang tepat, (4) dengan kualitas yang tepat, dan (5) dari
pemasok yang tepat. Tujuan-tujuan tersebut dapat membentuk kerangka kerja untuk
program audit. Setiap tujuan dapat menjadi bagian terpisah dari program yang kemudian
diidentifikasi risiko-risiko potensial yang ditemukan dalam survei pendahuluan.
Masing-masing risiko yang telah diidentifikasi memiliki perbedaan intensitas. Auditor
harus yakin untuk menelaah risiko-risiko yang memiliki bahaya terbesar sebelum menangani
risiko-risiko yang dampaknya kecil. Auditor internal bisa memeringkat intensitasnya dengan
membuat indiaktor-indikator setelah mendata risiko-risiko tersebut. Misalnya, “A” bisa
menunjukkan risiko terbesar , “B” lebih kecil dan seterusnya. Dengan cara ini, auditor akan
ingat untuk menelaah risiko-risiko utama sebelum menelaah risiko yang lebih kecil.
Dalam penyusunan bagan dalam program audit perlu ditambahkan kolom referensi
kertas kerja yang menunjukkan halaman dokumen pengujian dan penelaahan. Referensi ini
sangat penting untuk menemukan bahan bukti pekerjaan yang dilakukan. Program audit
juga memuat kolom komentar auditor yang bisa diisi dengan pernyataan ringkas tentang
hasil audit, dan bisa sangat berguna untuk memberi gambaran menyeluruh tentang hasil
audit. Komenter sebaiknya ringkas, seperti “kontrol memadai, “semuanya dilakukan tanpa
kecuali”, “sistem yang sangat bagus”, dan lain-lain.
PEMASARAN
Beberapa tujuan penting organisasi pemasaran adalah (1) menentukan potensi
pasar untuk barang dan jasa organisasi (riset pasar); (2) menyebarkan informasi,
mengembangkan perilaku yang ramah pelanggan, dan mendorong tindakan yang
bermanfaat bagi organisasi (periklanan); dan (3) mendorong distributor memberikan
perhatian lebih ke penjualan produk organisasi dan membujuk pelanggan membeli produk-
produk tersebut (promosi penjualan). Sebagaimana dalam pembelian setiap tujuan
pemasaran diatas dapat dibuatkan terpisah dalam program.
Penyusunan Bagan Program audit sama dengan penyusunan program audit pada
program audit organisasi pembelian.

AUDIT YANG KOMPREHENSIF


Dalam beberapa kondisi, auditor internal mungkin ingin melakukan audit
komprehensif atas suatu operasi. Kondisi tersebut adalah mungkin audit yang dilakukan
pertama kali untuk suatu operasi yang membutuhkan audit untuk semua aktivitas baik
berisiko tinggi atau tidak; atau pada kondisi ingin mendokumentasikan keseluruhan sistem
untuk menentukan kesesuainya dengan ketentuan kontrol akuntansi internal.
Audit komprehensif berfokus pada kontrol karena risiko tidak menjadi dasar utama
untuk menentukan luas dan pendekatan audit. Audit akan diarahkan pada penentuan kontrol
yang diterapkan atau seharusnya diterapkan untuk mencapai tujuan operasi.
Contoh Bagan Program Audit untuk Departemen Pembelian

Segmen audit : Biaya srta barang dan jasa


Waktu yang dianggarkan : 5 hari
Tujuan Operasi : Untuj memperoleh barang dan jasa pada harga yang
tepat
*Huruf-huruf dalam tanda kurung menunjukkan tingkat risiko, mulai dari risiko tinggi
(A) hingga rendah (G)
Risiko Kontrol Pengujian (Yang Referensi Komentar
Direkomendasikan) Kertas
Kerja
Komite yang Komite tersebut Periksa catatn Komite    
memutuskan harus untuk menentukan
membeli atau beranggotakan apakah pembelian-
memproduksi orang-orang dari pembelian penting
sendiri tidak Departemen telah dipertimbangkan
memiliki akta Produksi, Kontrol dan dukungan
tertulis atau Mutu, Permesinan, memadai telah
seperangkat dan Pembelian. diberikan bagi
prosedur (F) * Mereka harus rutin keputusan tersebut
bertemu untuk
membuat
keputusan
membeli atau
memproduksi
sendiri atas
produk-produk dan
program-program
baru. Keputusan
harus didasarkan
pada kapasitas
pabrik, informasi
biaya
berkelanjutan, dan
subtitusi yang
wajar.
Tidak ada tolok Laporan komitmen Periksa sampel    
ukur kuantitatif bulanan untuk volume penawaran
dan kualitatif setiap pembeli yang tidak kompetitif.
untuk aktivitas berisi hal-hal Tanyakan alasannya.
pembelian. seperti: Tanyakan karyawan
Tidak ada Jumlah total dolar departemen
informasi atau yang dijanjikan. pembelian prosedur-
standar yang Komitmen prosedur yang
dapat digunakan berdasarkan dijalankan untuk
manajemen untuk penawaran mendapatkan
menilai aktivitas kompetitif. pengurangan harga.
pembelian. Alasan tidak ada (Sistem pelaporan
Pembelian yang kompetisi. yang
tidak terkontrol. Jumlah dolar yan direkomendasikan
Harga yang lebih dihabiskan untuk untuk memberi
tinggi dan pembelian- manajemen informasi
kemungkinan pembelian yang tersebut
penurunan disiplin tidak kompetitif.
karyawan Penghematan
departemen yang dicapai
pembelian. (E) dengan adanya
penawaran yang
kompetitif,
negosiasi, sumber
persediaan baru,
prosedur-prosedur
yang inovatif, dan
bahan baku
pengganti.
Kurangnya rotasi Adanya Periksa jadwal    
penugasan penugasan rotasi dan cuti.
pembelian. mengenai rotasi Periksa cuti yang
Memungkinkan periodik tidak diambil atau
karyawan penugasan. Aturan penugasan yang tidak
departemen agar semua dirotasi.
pembelian karyawan
memiliki departemen
hubungan jangka pembelian
panjang denga mengambil cuti.
pemasok tertentu Jadwal rotasi dan
dan lebih suka cuti yang resmi.
membeli dari
pemasok
tersebut. (C)
Departemen Sebuah Untuk sampel    
Pembelian baru komite, yang peralatan yang
mengetahui anggotanya butuha waktu lama
diperlukannya termasuk untuk diperoleh,
peralatan baru karyawan tentukan apakah
hanya setelah pembelian, jadwal sudah
rancangan menetapkan jadwal ditetapkan, realitis,
diterima. kebutuhan dan memberikan
Sehingga peralatan untuk banyak waktu untuk
Departemen mengantisipasi mengundang
Pembelian tidak perlunya waktu penawaran yang
punya banyak lama untuk kompetitif.
waktu untuk memperoleh
mendapatkan peralatan tersebut.
penawaran Bagian Pembelian
kompetitif untuk harus ikut serta
barang-barang menetapkan jadwal
butuh yang butuh untuk barang-
waktu lama untuk barang seperti ini.
diperoleh. (D)
Jumlah pesanan Dibuat Hitung rasio    
berlebihan, yang aturan untuk pesanan yang
menandakan laporan pesanan dikonfirmasi dengan
departemen tersebut, total pesanan.
pengguna , bukan mennetukan Periksa apa yang
departemen alasannya, dan dilakukan untuk
pembelian, yang mengambil mengurangi risiko
memilih pemasok tindakan disiplin tersebut. Berdasarkan
dan memesan yang layak. Arahan sampel, tanyakan
barang, sehingga manajemen karyawan
meniadakan memberi departemen
kontrol pembelian wewenang tunggal pembelian dan
dan mengarah pada Departemen departemen
manyukai Pembelian untuk pengguna alasan-
pemasok tertentu menggunakan alasan menyetujui
dan harga yang dana organisasi pesanan
lebih tinggi. (A) guna mendapatkan
barang dan jasa
dari pemasok.

PROGRAM PRO FORMA


Program pro forma sangat penting dan berguna jika audit akan dilaksanakan oleh auditor –
auditor yang kurang berpengalaman yang pekerjaannya harus diawasi. Program tersebut
juga bermanfaat jika :
1) Jenis audit yang sama akan dilakukan disejumlah lokasi yangberbeda
2) Informasi yang bisa dibandingkan diperlukan untuk setiap lokasi
3) Laporan serupa atau laporan konsolidasi akan dikeluarkan
4) Operasi yang diaudit relatif serupa

AMBIGUITAS
Ambiguitas (ambiguities) akan berkurang bila aktivitas audit internal menerapkan makna
seragam untuk berbagai istilah yang digunakan dalam program audit. Berikut ini beberapa
definisi yang dapat membantu menghilangkan kebingungan dan menjembatani pembuat
program dengan staff audit :
 Menganalisi : Memecah menjadi bagian-bagian penting dan menentukan sifatnya.
 Mengecek : Membandingkan atau menhitung ulang, sesuai keperluan, untuk
mengetahui akurasi atau kewajarannya.
 Mengonfirmasi : Membuktikan kebenaran atau akurasi, biasanya melalui tanya
jawab tertulis atau melalui inspeksi.
 Mengevaluasi : Mencapai kesimpulan mengenai kelayakan, efektivitas, atau
kegunaan.
 Menginpeksi : Memeriksa secara fisik.
 Menginvestigasi : Memastikan fakta kondisi – kondisi yang dicurigai atau yang
dituduhkan.
 Menelaah : Mempelajari secara kritis.
 Memeriksa Cepat : Mempelajari cepat dengan tujuan menguji kecenderungan
umum, mengetahui penyimpangan yang muncul, hal – hal yang tidak biasa, atau
kondisi – kondisi lain yang membutuhkan studi lanjut.
 Membuktikan : Mencari bukti yang meyakinkan.
 Menguji : Memeriksa sampel yang representatif dengan tujuan mencapai
kesimpulan mengenai populasinya.
 Memverifikasi : Menetapkan akurasi.

HUBUNGAN PROGRAM DENGAN LAPORAN AUDIT AKHIR


Beberapa audit internal merasa efisien dan akan sangat membantu bila bagian – bagian dari
laporan audit mereka tulis sesuai kemajan audit. Dalam penugasan audit berskala besar,
laporan kemajuan memberikan informasi awal bagi klien dan membuat penyusunan laporan
audit akhir lebih mudah. Dan jiak laporan audit tetap dipikirkan saat program ditulis, format
program itu sendiri akan membuat kerangka laporan resmi lebih mudah dipersiapkan.

MEKANISME PROGRAM
Supervisor atau manajer audit harus menyetujuai semua program audit. Mereka juga harus
menyetujui semua perubahan signifikan. Program audit cenderung mengalami evolusi.
Jarang sekali terjadi pembuat program audit bisa mengantisipasi setiap keadaan atau
kondisi yang dihadapi selama audit. Sebuah batu kecil yang terlihat dalam survei
pendahuluan bisa berubah menjadi potongan batu yang besar saat auditor mulai menggali.

Program audit harus mendokumentasikan kemajuan pekerjaan audit. Bila pengajuan


dilakukan, metode yang sederhana adalah membuat rujukan ke kertas kerja dalam program
audit. Setiap langkah audit yang direncanakan harus memiliki referensi kertas kerja. Hal ini
menunjukkan pekerjaan apa yang telah dilakukan ada apa saja yang masih harus dilakukan.
Hal ini juga membantu auditor untuk menghindari tidak dilakukannya langkah – langkah
tertentu secara tidak sengaja. Jika suatu prosedur dihilangkan, alasannya harus diberikan.

PENUGASAN STAF UNTUK AUDIT BERSKALA KECIL


Sebuah laporan audit biasanya ditulis oleh 1 orang. Seorang penulis laporan yang baik
menyiapkan kerangka sebelum menulis laporan. Kerangka tersebut merupakan program
untuk laporan tertulis. Bahkan department audit yang hanya beranggotakan 1 orang tetap
harus menyiapkan program audit untuk penugasan audit. Staf tersebut bisa melupakan atau
menghilangkan prsedur audit yang bisa terjadi pada staf yuniaor deparrtment audit
beranggota banyak. Juga, konsep asosiasi membantu cakupan yang lebih lengkap.

Memang, sebuah program audit yang disiapkan oleh auditor internal yang juga akan
melakukannya sendiri tidak perlu serinci program yang dibuat untuk auditor yunior. Tetapi
tetap memuat tujuan operasi audit yang diaudit dan porsedur audit yang dilakukan. Hal ini
bisa digabungkan dengan tujuan – tujuan audit. Cara apapun yang diputuskan auditor untuk
menunjukkan prosedur – prosedur audit, mereka harus membuat daftarnya dan
melakukannya.

PEDOMAN PENYIAPAN PPROGRAM AUDIT


Penyiapan program audit terkait erat dengan informasi yang diperoleh selama survei
pendahuluan. Langkah setahap demi setahap. Pedoman penyiapan program akan
mempertimbangkan hasil – hasil dari langkah – langkah yang dilakukan selama survei.

KRITERIA – KRITERIA PROGRAM AUDIT


Program audit sebaiknya mengikuti kriteria tertentu untuk mencapai tujuan departemen audit
internal. Misalnya :
 Tujuan operasi yang diperiksa harus dinyatakan dengan jelas dan disetujui klien.
 Program harus sesuai dengan penugasan audit kecuali bila ada alasan yang
mengharuskan sebaliknya.
 Setiap langkah kerja yang diprogramkan harus memiliki alasan yaitu tujuan operasi
dan kontrol yang akan diuji.
 Langkah – langkah kerja harus mencakup instruktif – instruktif positif, tidak
dinyatakan dalam bentuk pertanyaan.
 Jika dimungkinkan, program audit harus menunjukkan prioritas relatif dari langkah –
langkah kerja.
 Program audit sebaiknya bersifat fleksibel dan memungkinkan munculny inisiatif dan
pertimbangan yang wajar untuk menyimpang dari prosedur yang sudah ditetapkan
atau untuk memperluas cakupan kerja. Tetapi supervisor audit harus diinformasikan
segera.
 Program audit jangan dipisahkan dengan bahan – bahan dari sumber yang tersedia
bagi staff. Beri rujukan bila memungkinkan.
 Informasi yang tidak perlu harus dihindari. Masukkkan hal hal yang diperlukan saja
untuk melakukan audit. Rincian yang berlebihan akan menghabiskan waktu orang
yang menysun program dan yang membacanya.
 Program audit harus memuat bukti persetujuan supervisor sebelum dilakukan.
Perubahan signifikan juga harus disetujio terlebih dahulu.
 Jika mamajemen klien meminta auditor melakukan pengujian tertentu, hal ini harus
tetap tercakup dalam program audit jika dimungkinkan dalam anggaran audit (atau
anggara harus dimodifikasi bila perlu).

Anda mungkin juga menyukai