ARTIKEL PENELITIAN
HUBUNGAN ANTARA PAJANAN PEKERJAAN DENGAN MUSCLE SPASM PADA
PEGAWAI CAR WASH
Abstrak
Latar Belakang: Spasme otot merupakan kontraksi involunter mendadak satu kelompok otot atau
lebih meliputi kram dan kontraktur (Haigh, 2005 : 1064). Spasme otot sering kali disebut sebagai
kram otot atau bahkan nyeri otot. Pada dasarnya spasme otot merupakan tahap awal atau gejala awal
dari berbagai penyakit seperti adanya kram otot, nyeri otot, atau bahkan merupakan komplikasi pada
cedera tulang belakang. Sehingga dapat disimpulkan bahwa spasme otot, nyeri otot dan kram otot
merupakan hal yang berbeda tetapi memiliki keterkaitan yang sangat erat. Keterkaitan yang sangat
erat ini juga ditunjukan pada tanda dan gejala dari spasme otot yakni adanya nyeri pada area yang
mengalami spasme, ketegangan pada otot, kelemahan serta perasaan tidaknyaman lainnya.
Metode: Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif dengan pendekatan Cross
Sectional melalui proses Walk Through Survey. Data yang digunakan berupa kebiasaan responden,
dan data faktor-faktor pencetus muscle strain. Data pengukuran adanya kecenderungan muscle spasm
dengan menggunakan check list. Sampel dalam penelitian ini adalah pasien dengan diagnosis muscle
strain yang mengeluh nyeri saat melakukan pekerjaan. Distribusi sampel penelitian berdasarkan jenis
pekerjaan yang dilakukan, didapatkan hasil 1 karyawan dari 5 karyawan laki-laki yang bekerja
mengalami nyeri pada bahu.
Hasil: Prevalensi terjadinya muscle spasm adalah sebesar 20% pada karyawan car wash. Faktor yang
dominan adalah faktor ergonomi berupa posisi kerja yang berdiri dan membungkuk serta gerakan
yang salah yang berulang-ulang saat melakukan pekerjaan. Faktor psikososial monotoni dan bekerja
berlebih.
Kesimpulan: Faktor pajanan pekerjaan merupakan faktor yang mempunyai hubungan yang signifikan
dengan terjadinya keluhan muscle spasm pada karyawan car wash.
Kata kunci: Muscle spasm, karyawan car wash, pajanan pekerjaan.
Page 1
Hubungan Antara Pajanan Pekerjaan Dengan Muscle Spasm Pada Pegawai Car Wash
Page 2
Hubungan Antara Pajanan Pekerjaan Dengan Muscle Spasm Pada Pegawai Car Wash
selain itu juga mampu mengurangi melibatkan sebagian otot, seluruh otot,
bengkak (Shehata & Manal, 2013:204). atau bahkan otot yang berdekatan.
Dalam penggunaan thermotherapy, hal Penggunaan berlebihan sebagai
yang perlu diperhatikan adalah ketepatan penyebab kejang otot rangka sering terlihat
suhu seperti terlalu panas ataupun terlalu pada atlet yang melakukan olahraga berat
dingin sehingga perlu adanya konsultasi di lingkungan yang panas. Ini juga
serta pengawasan oleh praktisi kesehatan merupakan masalah pekerjaan dengan
seperti dokter, perawat ataupun fisioterapi pekerja konstruksi atau orang lain yang
(Larkin, 2011:10). bekerja di lingkungan yang panas.
Kedua terapi ini telah banyak Biasanya, kejang akan terjadi pada otot
dikenal di masyarakat serta sering kali besar yang sedang tegang saat diminta
dipergunakan. Namun masih belum dapat melakukan pekerjaan. Jika hal ini terjadi
dipastikan di antara kedua terapi ini yang terkait dengan paparan panas, kondisi ini
lebih efektif dalam menurunkan nyeri juga dikenal sebagai kram panas.
akibat spasme otot. Sehingga penelitian ini Penggunaan berlebihan juga dapat terjadi
bertujuan untuk mengetahui perbandingan dengan aktivitas rutin sehari-hari seperti
keefektifan antara thermotherapy dan menyekop salju, atau memotong atau
coldtherapy dalam menurunkan nyeri menyapu rumput, menyebabkan kejang
akibat spasme otot. otot pada leher, bahu, dan punggung.
PATOGENESIS
ETIOLOGI
Patofisiologi frozen shoulder masih
Ada berbagai penyebab kejang
belum jelas, tetapi beberapa penulis
otot, dan masing-masing tergantung pada
menyatakan bahwa dasar terjadinya
faktor predisposisi, bagian tubuh yang
kelainan adalah imobilisasi yang lama.
terlibat, dan lingkungan tempat tubuh
Setiap nyeri yang timbul pada bahu dapat
berada. Kejang dapat terjadi saat otot
merupakan awal kekakuan sendi bahu. Hal
digunakan secara berlebihan, lelah, cedera
ini sering timbul bila sendi tidak
sebelumnya, atau tegang. Kejang dapat
digunakan terutama pada pasien yang
terjadi jika otot terlalu meregang atau telah
apatis dan pasif atau dengan nilai ambang
ditahan pada posisi yang sama untuk
nyeri yang rendah, di mana tidak tahan
waktu yang lama. Akibatnya, sel otot
dengan nyeri yang ringan akan membidai
kehabisan energi dan cairan dan menjadi
lengannya pada posisi tergantung. Lengan
hipereksitabilitas, mengakibatkan
yang imobil akan menyebabkan stasis vena
kontraksi yang kuat. Kejang ini mungkin
Page 3
Hubungan Antara Pajanan Pekerjaan Dengan Muscle Spasm Pada Pegawai Car Wash
dan kongesti sekunder dan bersama-sama sekitar sendi inilah yang menyebabkan
dengan vasospastik, anoksia akan perlekatan satu sama lain sehingga
menimbulkan reaksi timbunan protein, menghambat full ROM. Kapsulitis
edema, eksudasi, dan akhirnya reaksi adhesiva pada bahu inilah yang disebut
fibrosis. Fibrosis akan menyebabkan frozen shoulder. 4,5
adhesi antara lapisan bursa subdeltoid, Terdapat pula pendapat yang
adhesi ekstraartikuler dan intraartikuler, menyatakan adanya proses perubahan
kontraktur tendon subskapularis dan bisep, vakuler pada frozen shoulder. 5
perlekatan kapsul sendi. 4,5
Penyebab frozen shoulder mungkin
melibatkan proses inflamasi. Kapsul yang MANIFESTASI KLINIS
berada di sekitar sendi bahu menebal dan Manifestasi klinis dari frozen
berkontraksi. Hal ini membuat ruangan shoulder memiliki ciri khas yaitu terbagi
untuk tulang humerus bergerak lebih kecil, dalam tiga fase, nyeri, kaku, dan
sehingga saat bergerak terjadi nyeri. 4,5 perbaikan. Proses alamiah dari fase-fase
Penemuan makroskopik dari ini biasanya berjalan selama 1 hingga 3
patofisiologi dari frozen shoulder adalah tahun. 4,6
fibrosis yang padat dari ligament dan Fase pertama sering disebut juga
kapsul glenohumeral. Secara histologik sebagai painful atau freezing stage, fase ini
ditemukan prolifrasi aktif fibroblast dan diawalin dengan rasa nyeri pada bahu.
fibroblas tersebut berubah menjadi Pasien akan mengeluhkan nyeri saat tidur
miofibroblas sehingga menyebabkan dengan posisi miring dan akan membatasi
matriks yang padat dari kolagen yang gerak untuk menghindari nyeri. Pasien
berantakan yang menyebabkan kontraktur akan sering mengeluhkan nyeri pada
kapsular. Berkurangnya cairan synovial daerah deltoid. Sering kali pasien tidak
pada sendi bahu juga berkontribusi akan meminta bantuan medis pada fase ini,
terhadap terjadinya frozen shoulder. 4,5 karena dianggap nyeri akan hilang dengan
Pendapat lain mengatakan sendirinya. Mereka dapat mencoba
inflamasi pada sendi menyebabkan mengurangi nyeri dengan analgesic. Tidak
thrombine dan fibrinogen membentuk ada trauma sebelumnya, akan tetapi pasien
protein yang disebut fibrin. Protein akan ingat pertama kali dia tidak bisa
tersebut menyebabkan penjedalan dalam melakukan kegiatan tertentu akibat nyeri
darah dan membentuk suatu substansi yang membatasi pergerakan. Fase ini dapat
yang melekat pada sendi. Perlekatan pada berlangsung selama 2 sampai 9 bulan. 6
Page 4
Hubungan Antara Pajanan Pekerjaan Dengan Muscle Spasm Pada Pegawai Car Wash
Fase kedua ini disebut stiff atau tangan sisi kontra lateral melewati
frozen fase. Pada fase ini pergerakan bahu belakang kepala. Pada frozen shoulder
menjadi sangat terbatas, dan pasien akan pasien tidak dapat melakukan gerakan ini.
menyadari bahwa sangat sulit untuk Nyeri akan bertambah pada penekanan
melalukan kegiatan sehari-hari, terutama dari tendon yang membentuk
yang memerlukan terjadinya rotasi interna muskulotendineus rotator cuff. Bila
dan externa serta mengangkat lengan gangguan berkelanjutan akan terlihat bahu
seperti pada saat keramas atau mengambil yang terkena reliefnya mendatar, bahkan
sesuatu yang tinggi. Saat in pasien kempis, karena atrofi otot deltoid,
biasanya mempunyai keluhan spesifik supraspinatus dan otot rotator cuff lainnya.
seperti tidak bisa menggaruk punggung,
atau memasang BH, atau mengambil FAKTOR RESIKO
sesuatu dari rak yang tinggi. Fase ini Frozen shoulder lebih sering terjadi
berlangsung selama 3 bulan hingga 1 pada wanita. Frozen shoulder sering
tahun. 7 terjadi pada orang yang pernah mengalami
Fase terakhir adalah fase resolusi trauma atau operasi pada sendi bahu.
atau thawing fase. Pada fase ini pasien Orang dengan diabetes, penyakit jantung,
mulai bisa menggerakan kembali sendi penyakit paru, hipertiroid, dan
bahu. Setelah 1-3 tahun kemampuan untuk hipertriglisemia cenderung berisiko untuk
melakukan aktivitas akan membaik, tapi mengalami frozen shoulder. Selain itu
pemulihan sempurna jarang terjadi. orang yang sering bekerja berat dalam
Pada pemeriksaan fisik didapatkan waktu yang lama juga dapat menyebabkan
hilangnya gerak pada segala arah baik frozen shoulder. 6,7
secara gerak aktif maupun pasif. Pada
pemeriksaan fisik, fleksi atau elevasi PENANGANAN
mungkin kurang dari 90 derajat, abduksi Penatalaksanaan dari frozen
kurang dari 45 derajat, dan rotasi internal shoulder berfokus pada mengembalikan
dan eksternal dapat berkurang sampai 20 pergerakan sendi dan mengurangi nyeri
derajat atau kurang. Terdapat pula restriksi pada bahu. Biasanya pengobatan diawali
pada rotasi eksternal. 2,6 dengan pemberian NSAID dan pemberian
Tes Appley scratch merupakan tes panas pada lokasi nyeri, dilanjutkan
tercepat untuk mengeveluasi lingkup gerak dengan latihan-latihan gerakan. Pada
sendi aktif. Pasien diminta menggaruk beberpa kasus dilakukan TENS untuk
daerah angulus medialis skapula dengan mengurangi nyeri. 6,8
Page 5
Hubungan Antara Pajanan Pekerjaan Dengan Muscle Spasm Pada Pegawai Car Wash
Page 6
Hubungan Antara Pajanan Pekerjaan Dengan Muscle Spasm Pada Pegawai Car Wash
Page 7
Hubungan Antara Pajanan Pekerjaan Dengan Muscle Spasm Pada Pegawai Car Wash
sisanya mengeluh penyakit yang berbeda checklist yang dibuat hanya menentukan
juga yang berhubungan dengan pekerjaan hubungan penyakit akibat kerja, tetapi
sebagai karyawan RM Pannampu Park tidak dapat menentukan insidens, berat
Makassar. ringannya penyakit, dan prognosis
Prevalensi terjadinya Frozen penyakit. Demikian pula untuk survey,
shoulder adalah sebesar 20 % pada diagnosisnya hanya bersifat subjektif tidak
karyawan RM Panampu Park. Faktor yang dapat diketahui kapan stressor muncul.
dominan adalah faktor ergonomi berupa Keterbatasan lainnya adalah tidak
posisi kerja yang berdiri dan membungkuk dilakukan pemeriksaan yang menyeluruh
serta gerakan yang salah saat melakukan terhadap seluruh responden, karena
pekerjaan. faktor psikososial monotoni dan keterbatasan sarana pemeriksaan, dan
bekerja berlebih. keterbatasan waktu penelitian.
Didukung dari penelitian lain yang Selain itu checklist yang hanya
dilakukan menyatakan bahwa terdapat terfokus pada faktor penyebab penyakit
faktor yang berhubungan dengan kejadian akibat kerja, tidak memenuhi semua poin-
Frozen shoulder dengan pekerjaan sebagai poin yang diperlukan untuk mendiagnosis
karyawan di Rumah Makan. penyakit dari keluhan yang dirasakan.
Perlu penelitian yang lebih mendalam dan
KETERBATASAN PENELITIAN pemeriksaan yang lebih lengkap untuk
Penelitian ini tentunya tidak dapat menilai secara keseluruhan
terlepas dari keterbatasan, adapun penyebab dari keluhan yang dirasakan oleh
keterbatasan dari penelitian ini adalah responden.
Page 8
Hubungan Antara Pajanan Pekerjaan Dengan Muscle Spasm Pada Pegawai Car Wash
SARAN
Sebaiknya dilakukan penelitian lebih
lanjut sehingga dapat dilakukan
penatalksanaan yang komprehensif,
Page 9
Hubungan Antara Pajanan Pekerjaan Dengan Muscle Spasm Pada Pegawai Car Wash
Page 10
Hubungan Antara Pajanan Pekerjaan Dengan Muscle Spasm Pada Pegawai Car Wash
Page 11