Anda di halaman 1dari 7

BAGIAN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT OKTOBER 2020

DAN ILMU KEDOKTERAN KOMUNITAS


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS HASANUDDIN

Laporan Kasus Penyakit Akibat Kerja: Rotator Cuff Injury


Akibat Kerja pada Car Wash Jl. Perintis Kemerdekaan

DISUSUN OLEH:
Dito Julian Payangan
C014182055

PEMBIMBING
dr. Muh. Rum Rahim. M.Sc

DIBAWAKAN DALAM RANGKA TUGAS KEPANITERAAN KLINIK


DEPARTEMEN IKM/IKK FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS HASANUDDIN
2020
Laporan Kasus Kecelakaan Kerja: Hubungan Antara Pajanan
Pekerjaan Dengan Kejadian Rotator Cuff Injury Pada Pegawai Car
Wash di Jl. Perintis Kemerdekaan

Sub-departemen Kedokteran Okupasi, Departemen Ilmu Kedokteran Komunitas, Fakultas


Kedokteran Universitas Hasanuddin

ABSTRAK

Latar Belakang: Rotator cuff injury adalah cedera yang timbul pada rotator cuff akibat
trauma dan degenerasi, dan paling sering didiagnosis pada orang- orang yang bekerja
melibatkan pengangkatan lengan atas lebih dari 30° berulang, karena gerakan berulang dapat
mengiritasi otot dan tendon yang disebabkan oleh trauma, infeksi, metabolisme, neoplasma,
atau kongenital. Penatalaksanaan yang dapat dilakukan adalah istirahat dan modifikasi
aktivitas, terapi dingin, dan penggunaan NSAID. Pembedahan dapat dilakukan jika terapi
konservatif gagal. Prognosis baik tapi mulai memburuk seiring dengan jalannya usia.
Kata Kunci: Rotator cuff injury, akibat kerja, car wash.1

Work Accident Case Report: Relationship between Occupational


Exposure and Rotator Cuff Injury Occurrence in Car Wash at
Perintis Kemerdekaan Street

Sub-department of Occupational Medicine, Department of Community Medicine, Faculty of


Medicine Hasanuddin University

ABSTRACT

Background: Rotator cuff injuries are injuries that arise in rotator cuff due to trauma and
degeneration, and are most often diagnosed in people whose work involves removing the
upper arm more than 30 ° repeatedly, because repetitive movements can irritate muscles and
tendons and are caused by trauma, infection, metabolism, neoplasm, or congenital.
Management that can be done is rest and activity modification, cold therapy, and the use of
NSAIDs. Surgery can be done if conservative therapy fails. Prognosis is good but begins to
deteriorate with age. Keywords : Rotator cuff injury, as a result of work, car wash.1
PENDAHULUAN Rotator cuff injury adalah kerusakan
Extremitas superior merupakan
pada rotator cuff, yang merupakan bagian
bagian dari anggota gerak yang cukup
dari bahu. Rotator cuff adalah kelompok
banyak di gunakan untuk menjalankan
empat otot yang berada di sekitar sendi
aktifitas sehari-hari seperti menulis,
bahu dalam pola seperti manset. Rotator
mengangkat barang dan lain-lain, sehingga
cuff menempel dari skapula, atau tulang
sangat rentan terjadi cidera. Beberapa
belikat, dengan humerus, atau tulang
macam cidera yang dapat terjadi pada
lengan, dan berfungsi untuk menarik
extremitas superior antara lain: cidera pada
lengan ke soket bahu, menstabilkan
bahu, cidera pada siku, cidera pada lengan
lengan, sehingga gerakan melewati kepala
bawah, pergelangan tangan dan tangan.
dapat dilakukan.1
Cidera ini biasanya disebabkan oleh
Rotator cuff injury adalah gangguan
kesalahan gerak atau kesalahan posisi,
yang paling sering didiagnosis pada orang-
penggunaan yang berlebihan, faktor
orang yang bekerja melibatkan
pekerjaan dan trauma. 1
pengangkatan lengan atas lebih dari 30°
Rotator cuff merupakan jaringan
berulang atau berkelanjutan, gerakan
ikat fibrosa yang mengelilingi bagian atas
berulang dapat mengiritasi otot dan tendon
tulang humerus yang berfungsi untuk
dengan menempatkan tekanan terhadap
menjaga stabilitas sendi glenohumeral
tulang di bagian atas tulang belikat. Ketika
dengan menarik humerus ke arah skapula
lengan dinaikkan berulang kali, tepi depan
untuk gerakan- gerakan sendi
tulang belikat (akromion) dapat
glenohumeral seperti abduksi-adduksi,
menggesek seluruh Rotator cuff
rotasi dan fleksi- ekstensi.1
(impingement syndrome atau painful arc
Sakit pada rotator cuff dapat
syndrome). Jika cedera rotator cuff
disebabkan oleh trauma besar atau kecil
diagnosis secara dini, dapat dilaksanakan
baik secara langsung ataupun tidak
identifikasi dan pengobatan yang lebih
langsung, atau oleh infeksi, metabolismae,
efektif, sehingga mencegah cedera lebih
neoplasma atau kongenital. Dalam
lanjut atau kerusakan.1
makalah ini hanya diulas penyebab trauma
atau gangguan trofik dalam kaitannya
dengan sikap tubuh baik lokal maupun
segmental, gerak anggota tubuh, mobilitas
lokal dan segmental serta kaitannya
dengan nutrisi.1
ETIOLOGI berhubungan dengan memakai kronis dan
Nyeri bahu adalah gangguan
degenerasi bahu. Rotator cuff injury paling
muskuloskeletal ketiga yang paling umum.
umum terjadi di lengan yang lebih
Perkiraan dari semua gangguan bahu
dominan.1
adalah 10 per 1.000 penduduk, dengan
kejadian puncak 25 per 1.000 penduduk KASUS
Seorang pasien Wanita berusia 30
usia 42-46 tahun. Di antara usia 60 tahun
tahun mengeluh nyeri pada bahu sebelah
atau lebih, 21% ditemukan memiliki cedera
kiei sejak kurang lebih 1 bulan yang lalu
bahu, sebagian besar yang disebabkan
dan memberat sejak seminggu terakhir.
rotator cuff. Namun demikian, kejadian
Pasien merasa sulit untuk menggerakkan
yang sebenarnya rotator cuff injury tidak
tangan kirinya karena nyeri pada bahu.
pasti sejak sekitar 34% dari populasi
Nyeri dirasakan pertama kali saat pasien
mungkin memiliki rotator cuff yang robek
membuang sampah saat bekerja sebagai
tapi tidak memiliki gejala.1
cleaning service. Pada saat itu nyeri yang
FAKTOR RISIKO dirasakan berkurang setelah beristirahat.
Pekerja yang beresiko untuk terkena
Namun mulai timbul pada saat melakukan
rotator cuff injury adalah pekerja yang
aktifitas tertentu dan pasien mengeluh
yang dibutuhkan untuk memindahkan
terkadang bangun saat malam hari ketika
beban berat berulang kali di atas kepala
nyeri yang dirasakan timbul secara spontan
mereka, seperti cleaning servis, pelukis,
sehingga pasien mengeluh susah tidur pada
tukang las, pekerja piring, dan pekerja
malam hari.1
rumah jagal. Gangguan ini juga telah
dilaporkan pada operator mesin jahit. Hal
ini juga dapat terjadi pada atlet yang PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan umum tampak pasien Sakit
terlibat dalam olahraga seperti berenang,
ringan dengan Gizi Cukup dan kesadaran
tenis, angkat besi, dan bisbol di mana
Compos mentis. Tanda Vital dan
lengan berulang kali mengangkat di atas
antropometri: TD: 120/80 mmHg,
kepala. Pada usia yang lebih muda lebih
Pernapasan: 22 x/menit, Nadi: 88 x/menit,
mungkin untuk mengalami rotator cuff
Suhu: 36,7°C.1
injury sebagai akibat dari trauma,
ketidakstabilan sendi bahu, atau
ketidakseimbangan otot. Pada orang tua,
gangguan ini lebih sering
STATUS GENERALIS untuk meningkatkan rentang gerak.
Mata, telinga, hidung, kesan dalam
Pemulihan fungsi harus ditekankan.
batas normal. Pada pemeriksaan leher, JVP
Program latihan dirumah adalah penting
tidak meningkat, kesan dalam batas
untuk membantu mencegah kekambuhan.1
normal. Pada pemeriksaan paru, gerak dada
dan fremitus taktil simetris, tidak
PROGNOSIS
didapatkan rhonki dan wheezing, kesan
Pemulihan sering tergantung pada
dalam batas normal. Pada pemeriksaan
tahap sindrom dan usia pasien Beberapa
jantung, auskultasi dan batas jantung
pasien yang rotator cuff injury disebabkan
normal. Pada pemeriksaan abdomen, datar
oleh mengangkat bahu berulang dapat pulih
dan supel, tidak didapatkan organomegali
sepenuhnya jika pekerjaan berulang
ataupun asites, kesan dalam batas normal.
dihentikan. Rencana perawatan non bedah
Pada pemeriksaan extremmitas didapatkan
(pemberian es, penguatan dan latihan untuk
nyeri tekan pada bahu sebelah kiri.1
memperbaiki rentang gerak) diikuti dengan
berbagai pengobatan konservatif dapat
PEMERIKSAAN PENUNJANG
meningkat prognosis dari 33% menjadi
Disarankan untuk melakukan
90%, dengan waktu pemulihan lebih lama
pemeriksaan penunjang berupa Foto
dicatat pada orang tua. Hasil bedah sering
Rontgen Left Shoulder AP/Lateral, dan CT
bergantung pada kemauan dan kemampuan
Scan Left Shoulder.1
pasien untuk berpartisipasi aktif dalam
PENANGANAN terapi fisik pasca operasi dan latihan di
Selama fase akut rotator cuff injury,
rumah. Tingkat keberhasilan yang
pengobatan konservatif terdiri dari istirahat
dilaporkan untuk operasi untuk mengobati
dan modifikasi aktivitas, es, dan
robek rotator cuff adalah antara 77% dan
penggunaan (NSAID) tujuannya adalah
95%.1
untuk mengurangi peradangan dan rasa
sakit dan mengembalikan fungsi bahu yang
SARAN
normal. Kegiatan menyebabkan rasa sakit
Sebaiknya dilakukan penelitian lebih
harus dilanjutkan secara bertahap ketika
lanjut sehingga dapat dilakukan
rasa sakit hilang. Kadang-kadang suntikan
penatalksanaan yang komprehensif,
kortison ke dalam ruang di atas tendon
holistic, kontinyu dan kolaboratif dari
rotator cuff (injeksi kortikosteroid
berbagai pihak. Selain itu, edukasi
subacromial) membantu meringankan
mengenai kesehatan dan keselamatan kerja
pembengkakan dan peradangan. Penerapan
harus dilakukan agar terjadi peningkatan
es ke daerah lunak untuk 15 menit 3
kualitas kesehatan pada para pekerjan.2,3
sampai 4 kali sehari juga membantu dalam
program peregangan dan latihan penguatan
DAFTAR PUSTAKA
1. Arthur Mantir et. all. Rotator Cuff
Syndrome Jurnal Sinaps, Vol. 1 No.
3. Medan. 2018
2. Matthew Varacallo et. all. Rotator
cuff syndrome University of
Kentucky School of Medicine.
Kentucky. 2020
3. Gumina. Stefano. Rotator Cuff Tear:
Pathogenesis, Evaluation and
Treatment springer international
publishing AG. Switzerland. 2016

Anda mungkin juga menyukai