Anda di halaman 1dari 5

KEPUTUSAN DIREKTUR UTAMA KLINIK ARSYAFI

Nomor : / /KLINIK /XII/2019

TENTANG
SASARAN KESELAMATAN PASIEN DI KLINIK ARYSYAFI TAHUN 2019

DIREKTUR KLINIK UTAMA ASYAFI


Menimbang :
a. Bahwa dalam rangka meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan dan
keselamatan pasien, dibutuhkan tindakan yang komprehensif dan respontif
terhadap kejadian tidak diinginkan difasilitas pelayanan kesehatan agar
kejadian serupa tidak terulang lagi.
b. Bahwa untuk mengetahui keberhasilan pencapaian keselamatan pasien
maka perlu adanya indikator sasaran – sasaran keselamatan pasien.
c. Bahwa untuk melaksanakan maksud tersebut point a dan b perlu di tetapkan
keputusan Direktur utama Klinik Arsyafi.
Mengingat :
1. Undang – Undang Nomor 25 tahun 2009 tentang pelayanan publik
2. Undang – Undang Nomor 36 tahun 2009 Tentang Kesehatan ;
3. Peraturan Pemerintah Nomor 46 tahun 2015 tentang akreditasi puskesmas, Klinik
Pratama, Tempat Praktik Mandiri Dokter.
4. Permenkes Nomor 75 Tahun 2014 tentang pusat kesehatan Masyarakat
5. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 11 tahun 2017 tentang Keselamatan Pasien

MEMUTUSKAN

Menetapkan : KEPUTUSAN DIREKTUR KLINIK ARSYAFI TENTANG SASARAN – SASARAN


KESELAMATAN PASIEN DI KLINIK ARYSYAFI
Kesatu : Indikator sasaran-sasaran keselamatan pasien seperti pada DIKTUM KESATU
adalah:
1. Tidak terjadinya kesalahan identifikasi pasien.
2. Terlaksananya komunikasi yang efektif dalam pelayanan kinis.
3. Tidak terjadinya kesalahan pemberian obat.
4. Tidak terjadinya kesalahan prosedur tindakan medis dan keperawatan.
5. Pengurangan terjadinya risiko infeksi di Puskesmas.
6. Tidak terjadinya pasien jatuh.
Kedua : Indikator sasaran-sasaran keselamatan pasien yang terdapat pada lampiran merupakan
bagian yang tak terpisahkan dari surat keputusan ini
Ketiga :Petugas yang bertanggungjawab terhadap sasaran – sasaran keselamatan pasien adalah
ketua tim Mutu Upaya Kesehatan Perseorangan.
Keempat :Tugas Penanggungjawab sasaran-sasaran keselamatan pasien adalah :
1. Membahas Indikator sasaran keselamatan pasien bersama tenaga Profesi Kesehatan
terkait.
2. Mengumpulkan Indikator sasaran keselamatan pasien tiap unit satu bulan sekali.
3. Melakukan monitoring hasil pengumpulan indikator sasaran keselamatan pasien.
4. Melakukan monitoring indikator sasaran keselamatan pasien ke tiap unit setiap 3
bulan sekali.
5. Melakukan analisis hasil monitoring indikator keselamatan pasien dan rencana
tindak lanjut hasil monitoring.
6. Melakukan evaluasi hasil capaian sasaran keselamatan pasien pada akhir tahun.
7. Menyusun Rencana Mutu Indikator sasaran keselamatan pasien hasil evaluasi
Indikator sasaran keselamatan pasien.
Kelima : Prosedur yang berkaitan dengan sasaran keselamatan pasien akan di jelaskan oelh
penanggungjawab mutu Upaya Kesehatan Perseorangan.
Keenam : Segala biaya akibat dikeluarkannya keputusan ini, dengan ketentuan apabila ada
kekeliruan akan dilakukan perubahan bagaimana mestinya.

Di tetapkan  di  Kota Bima


Tanggal ........../............../.......
Direktur Utama Klinik Arsyafi

Dr. Sri Yati, Sp.A.,M.Sc  


Lampiran 1
KEPUTUSAN DIREKTUR KLINIK UTAMA ARSYAFI
Nomor : .../.../ KLINIK/XII/2019
Tanggal : 31 Desember 2019
Tentang : TENTANG SASARAN – SASARAN KESELAMATAN PASIEN DI KLINIK
ARYSYAFI

SUSUNANA TIM
Penanggung Jawab :
Sekretaris :
Anggota :
1. A
2. B

Di tetapkan  di  Kota Bima


Tanggal ........../............../.......
Direktur Utama Klinik Arsyafi

Dr. Sri Yati, Sp.A.,M.Sc  


Lampiran 2
KEPUTUSAN DIREKTUR KLINIK UTAMA ARSYAFI
Nomor : .../.../ KLINIK/XII/2019
Tanggal : 31 Desember 2019
Tentang : TENTANG SASARAN – SASARAN KESELAMATAN PASIEN DI KLINIK
ARYSYAFI
No Unit Pelayanan Indikator sasaran keselamatan Target
pasien
1 Ruang Pemeriksaan Tidak terjadi kesalahan Identifikasi Pasien 100%
Umum ( kepatuhan identifikasi pasien )
Pengurangan terjadinya risiko infeksi di 100%
Puskesmas ( kepatuhan cuci tangan)
2 Ruang gawat darurat Tidak terjadi kesalahan Identifikasi Pasien 100%
( kepatuhan identifikasi pasien )
Pengurangan terjadinya risiko infeksi di 100%
Puskesmas ( kepatuhan cuci tangan,
kepatuhan double cek)
Komunikasi yang efektif 100%
Tidak terjadinya pasien jatuh 100%
3 Ruang rawat inap Tidak terjadi kesalahan Identifikasi Pasien 100%
( kepatuhan identifikasi pasien )
Pengurangan terjadinya risiko infeksi di 100%
Puskesmas ( kepatuhan cuci tangan,
kepatuhan double cek)
Komunikasi yang efektif 100%
Tidak terjadinya pasien jatuh 100%
4 Ruang Farmasi Tidak terjadi kesalahan Identifikasi Pasien 100%
( kepatuhan identifikasi pasien )
Tidak terjadinya kesalahan pemberian 100%
obat ( kepatuhan LASA 5 benar )
6 Laboratorium Tidak terjadi kesalahan Identifikasi Pasien 100%
( kepatuhan identifikasi pasien )
Pengurangan terjadinya risiko infeksi di 100%
Puskesmas ( kepatuhan cuci tangan)
Komunikasi yang efektif 100%
Di tetapkan  di  Kota Bima
Tanggal ........../............../.......
Direktur Utama Klinik Arsyafi

Dr. Sri Yati, Sp.A.,M.Sc  

Anda mungkin juga menyukai