Anda di halaman 1dari 4

PEMERINTAH KABUPATEN JEMBER

DINAS KESEHATAN
UPT PUSKESMAS BANGSALSARI
Jl. A.Yani No.03 BANGSALSARI Telp. (0331) 712869
JEMBER
Kode Pos. 68154

SASARAN KESELAMATAN PASIEN

Tujuan dari ditetapkannya sasaran keselamatan pasien adalah untuk


mendorong perbaikan spesifik dalam keselamatan pasien. Sasaran menyoroti
bagian-bagian yang bermasalah dalam pelayanan kesehatan dan menjelaskan bukti
serta solusi dari konsensus berbasis bukti dan keahlian atas permasalahan ini.
Untuk meningkatakan keselamatan pasien perlu dilakukan pengukuran
terhadap sasaran – sasaran keselamatan pasien.

Indikator pengukuran sasaran keselamatan pasien seperti pada tabel berikut ini :

NO INDIKATOR SASARAN KESELAMATAN PASIEN TARGET


1. Tidak terjadi kesalahan identifikasi 100%
2. Terlaksananya komunikasi yang efektif dalam pelayanan klinis 100%
3. Tidak terjadi kesalahan pemberian obat pada pasien 100%
4. Tidak terjadi kesalahan prosedur pada tindakan medis keperawatan 100%
5. Pengurangan terjadinya resiko infeksi ≥75%
6 Tidak terjadi pasien jatuh 100%
Tabel 1. Indikator Sasaran Keselamatan Pasien

1. Tidak terjadinya Kesalahan Identifikasi Pasien


Identifikasi pasien yang tepat meliputi tiga detail wajib, yaitu: nama, umur,
nomor rekam medis pasien. Kegiatan identifikasi pasien dilakukan pada saat
pemberian obat, pengambilan spesimen atau pemberian tindakan.
Pengukuran indikator dilakukan dengan cara menghitung jumlah pasien yang
teridentifikasi tepat yang disurvei pada suatu unit pelayanan dibagi jumlah
seluruh pasien yang dilayani pada unit pelayanan tersebut.

Jumlah pasien yang teridentifikasi tepat


X 100%
Jumlahseluruhpasien yang dilayani
2. Peningkatan Komunikasi Yang Efektif
Komunikasi efektif yang tepat waktu, akurat, lengkap, Jelas, dan yang
dipahami oleh pasien akan mengurangi kesalahan dan peningkatan
keselamatan pasien. Komunikasi dapat berbentuk elektronik, lisan atau
tertulis. Komunikasi yang mudah terjadi kesalahan kebanyakan pada saat
perintah diberikan secara lisan atau melalui telepon.
Untuk mengurangi kesalahan dalam komunikasi maka penerima
perintah harus mencatat perintah dan hasil pemeriksaan secara lengkap serta
Konfirmasi kembali perintah tersebut kepada pemberi perintah.

Jumlah pasien yang dilayani - Jumlah pasien yang gagal komunikasi


X 100%
Jumlah seluruh pasien yang dilayani

3. Tidak Terjadinya Kesalahan Pemberian Obat Kepada Pasien


Ketepatan pemberian obat kepada pasien dimaksudkan agar tidak terjadi
kesalahan identifikasi pada saat memberikan obat kepada pasien.
Pengukuran indikator dilakukan dengan cara menghitung jumlah pasien yang
dilayani oleh bagian farmasi dikurangi kejadian kesalahan pemberian obat
dibagi jumlah seluruh pasien yang mendapat pelayanan obat.

Jumlah pasien yg dilayani – kejadian kesalahan pemberian obat


X 100%
Jumlah pasien yang mendapat pelayanan obat

4. Tidak Terjadi Kesalahan Prosedur Tindakan Medis dan Keperawatan


Dalam melaksanakan tindakan medis dan keperawatan, petugas harus selalu
melaksanakannya sesuai prosedur yang telah ditetapkan. Identifikasi pasien
yang akan mendapatkan tindakan medis dan keperawatan perlu dilakukan
sehingga tidak terjadi kesalahan dalam pemberian prosedur. Pengukuran
indikator dilakukan dengan cara menghitung jumlah tindakan yang dilakukan
dikurangi kejadian kesalahan prosedur tindakan dibagi dengan seluruh
tindakan medis yang dilakukan.
Jumlah tindakan medis dan keperawatan yang dilakukan – kejadian
kesalahan prosedur
X 100%
Jumlah seluruh tindakan medis dan keperawatan yang dilaksanakan

5. Pengurangan Terjadinya Risiko Infeksi di Puskesmas


Agar tidak terjadi risiko infeksi, maka semua petugas Puskesmas
Bangsalsari wajib melakukan pengurangan resiko infeksi antara lain:
Menjaga kebersihan tangan dengan cara mencuci tangan 6 langkah
dengan menggunakan sabun dan air mengalir. Enam langkah Cuci tangan
pakai sabun (CTPS) harus dilaksanakan pada lima keadaan, yaitu:
1. Sebelum kontak dengan pasien
2. Setelah kontak dengan pasien
3. Sebelum tindakan aseptik
4. Setelah kontak dengan cairan tubuh pasien
5. Setelah kontak dengan lingkungan sekitar pasien.
Pengukuran terjadinya risiko infeksi di Puskesmas dilakukan dengan
cara menghitung jumlah petugas yang melakukan pengurangan resiko infeksi
yang disurvei dibagi dengan jumlah petugas pelayanan klinis yang disurvei.
Petugas melakukan sterilisasi alat setelah pemakaian pada pasien
sehingga pasien yang datang selanjutnya aman akan penyebaran infeksi dari
alat tersebut. Pemakaian spuit satu kali pemakaian, setelah dibuka dan
dipakai segera di buang ketempat sampah medis.
Petugas memilah sampah medis dan nom medis dengan benar.

Jumlah petugas yang melakukan pengurangan resiko infeksi X 100%


Jumlah semua petugas pelayanan klinis yang disurvei

6. Tidak Terjadinya Pasien Jatuh


Setiap pasien yang dirawat di Puskesmas Bangsalsari dilakukan pengkajian
terhadap kemungkinan risiko jatuh untuk meminimalkan risiko jatuh.
Pencegahan terjadinya pasien jatuh dilakukan dengan cara:
a. Memberikan identifikasi jatuh pada setiap pasien dengan resiko jatuh
dengan memberi tanda pada pintu ruang rawat inap.
b. Memberikan intervensi kepada pasien yang beresiko serta
memberikan lingkungan yang aman.
c. Pengukuran terhadap tidak terjadinya pasien jatuh dilakukan dengan
cara menhitung jumlah pasien yang dirawat dikurangi kejadian pasien
jatuh dibagi dengan jumlah semua pasien yang dirawat.
Jumlah pasien yg dirawat – kejadian pasien jatuh
X 100%
Jumlah semua pasien yang dirawat

Enam indikator / sasaran keselamatan pasien yang ditetapkan di Puskesmas


Bangsalsari yaitu tidak terjadi kesalahan identifikasi, terlaksananya komunikasi yang
efektif dalam pelayanan klinis, Tidak terjadi kesalahan pemberian obat pada pasien,
Tidak terjadi kesalahan prosedur pada tindakan medis keperawatan, Pengurangan
terjadinya resiko infeksi, Tidak terjadi pasien jatuh. Semua indikator dilakukan
pengukuran pada masing- masing unit layanan klinis.

Ditetapkan di : Jember
Pada Tanggal : - - 2018

Plt. KEPALA UPT PUSKESMAS


BANGSALSARI

dr. Koeshar Yudyarto


NIP. 19720606 2002121 011

Anda mungkin juga menyukai