Anda di halaman 1dari 5

PEMERINTAH KABUPATEN KUPANG

DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS SULAMU
Jln.Palapa Kelurahan Sulamu
Kecamatan Sulamu
Kode Pos : 85368
Email : puskesmassulamu24@gmail.com
Hotline Service :

KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS SULAMU


Nomor : 05 /005/ SK- R1/PKM.S/ 2023

TENTANG
PELAPORAN INSIDEN KESELAMATAN PASIEN

KEPALA PUSKESMAS SULAMU,

Menimbang : a. Bahwa keselamatan pasien merupakan suatu sistem yang bertujuan untuk
mencegah terjadinya cedera yang disebabkan oleh kesalahan akibat
melaksanakan suatu tindakan atau tidak mengambil tindakan yang
seharusnya diambil sehingga asuhan pasien di puskesmas menjadi aman;
b. Bahwa pelaksanaan program keselamatan pasien wajib dilaksanakan
puskesmas;
c. Bahwa terlaksananya program proaktif berupa identifikasi ini dan
meminimalkan insiden diperlukan tata kelola insiden keselamatan pasien
di rumah sakit;
d. Bahwa untuk kepentingan tersebut, maka perlu ditetapkan Panduan
Pencatatan dan Pelaporan Insiden Keselamatan Pasien di Puskemas
Sulamu.

Mengingat : 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 tahun 2009 tentang


Kesehatan;
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44 tahun 2009 tentang
Rumah Sakit;
3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 29 tahun 2004 tentang
Praktik Kedokteran;
4. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 1691/Menkes/PER/VIII/2011
tentang Keselamatan Pasien Puskesmas;
5 Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 251/MENKES/SK/VII/2012
tentang Komite Keselamatan Pasien Puskesmas;
MEMUTUSKAN :
Menetapkan : KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS SULAMU TENTANG
PELAPORAN INSIDEN KESELAMATAN PASIEN DI PUSKESMAS
SULAMU
Kesatu : Pelaporan insiden keselamatan pasien harus mengikuti panduan yang
tersedia di puskesmas dan berdasarkan standar operasional prosedur yang
tersedia.
Kedua : Semua insiden di puskesmas wajib segera ditindak lanjuti(dicegah/ditangani)
untuk mengurangi dampak atau akibat yang tidak diharapkan.
Ketiga : Semua insiden harus dilaporkan secara tertulis pada formula pelaporan
internal insiden dalam kurun waktu 2x24 jam dan diketahui oleh atasan
langsung.
Keempat : Hasil tindak lanjut dari insiden ditentukan berdasarkan grading risiko insiden
yaitu berupa investigasi sederhana yang dilakukan oleh tim keselamatan
pasien.
Kelima : Hasil Analisa dan rekomendasi dari insiden yang terjadi di laporkan kepada
atasan oleh tim keselamatan pasien.
Keenam : Surat keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dengan ketentuan
apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan akan diadakan
perbaikan/perubahan sebagai mana mestinya.

Ditetapkan di Sulamu
pada tanggal 3 Mei 2023

KEPALA PUSKESMAS SULAMU,

Yansry Lusrida Manafe,S.Tr.Keb


NIP.197300129 200604 2 013
LAMPIRAN : KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS SULAMU
NOMOR : 05 /004/ SK- R1/PKM.S/ 2023
TENTANG : SASARAN KESELAMATAN PASIEN

SASARAN KESELAMATAN PASIEN

Tujuan dari ditetapkannya sasaran keselamatan pasien adalah untuk


mendorong perbaikan spesifik dalam keselamatan pasien. Sasaran menyoroti bagian-
bagian yang bermasalah dalam pelayanan kesehatan dan menjelaskan bukti serta
solusi dari konsensus berbasis bukti dan keahlian atas permasalahan ini.
Untuk meningkatkan keselamatan pasien perlu dilakukan pengukuran terhadap
sasaran – sasaran keselamatan pasien. Indikator pengukuran sasaran keselamatan
pasien seperti pada tabel berikut ini:

NO INDIKATOR SASARAN KESELAMATAN PASIEN TARGET


1 Tidak terjadinya Kesalahan Identifikasi Pasien 100%
2 Tidak terjadinya Kesalahan Pemberian Obat Kepada Pasien 100%
3 Tidak Terjadinya Kesalahan Prosedur Tindakan Medis dan 100%
Keperawatan
4 Pengurangan Terjadinya Risiko Infeksi di Puskesmas 100%
5 Tidak Terjadinya Pasien Jatuh 100%

Tabel 1. Indikator Sasaran Keselamatan Pasien

1. Tidak Terjadinya Kesalahan Identifikasi Pasien

Identifikasi pasien yang tepat meliputi tiga detail wajib, yaitu:


nama, umur, nomor rekam medis pasien. Kegiatan identifikasi pasien
dilakukan pada saat pemberian obat, pengambilan spesimen atau
pemberian tindakan. Pengukuran indikator dilakukan dengan cara
menghitung jumlah pasien yang teridentifikasi tepat yang disurvei
pada suatu unit pelayanan dibagi jumlah seluruh pasien yang
dilayani pada unit pelayanan tersebut.
Jumlah Pasien yang teridentifikasi tepat
________________________________________ X 100
Jumlah seluruh pasien yang dilayani
2. Tidak Terjadinya Kesalahan Pemberian Obat Pada Pasien.
Ketepatan pemberian obat kepada pasien dimaksudkan agar
tidak terjadi kesalahan identifikasi pada saat memberikan obat
kepada pasien. Pengukuran indikator dilakukan dengan cara
menghitung jumlah pasien yang dilayani oleh bagian farmasi
dikurangi kejadian kesalahan pemberian obat dibagi jumlah seluruh
pasien yang mendapat pelayanan obat. Ketepatan pemberian obat
kepada pasien dimaksudkan agar tidak terjadi kesalahan identifikasi
pada saat memberikan obat kepada pasien. Pengukuran indikator
dilakukan dengan cara menghitung jumlah pasien yang dilayani oleh
bagian farmasi dikurangi kejadian kesalahan pemberian obat dibagi
jumlah seluruh pasien yang mendapat pelayanan obat.

Jumlah Pasien yang dilayani – kejadian kesalahan pemberian obat


-----------------------------------------------------------------------------X 100%
Jumlah Pasien yang mendapatkan pelayanan obat

3. Tidak Terjadi Kesalahan Prosedur Tindakan Medis dan Keperawatan


Dalam melaksanakan tindakan medis dan keperawatan,
petugas harus selalu melaksanakannya sesuai prosedur yang telah
ditetapkan. Identifikasi pasien yang akan mendapatkan tindakan
medis dan keperawatan perlu dilakukan sehingga tidak terjadi
kesalahan dalam pemberian prosedur. Pengukuran indikator
dilakukan dengan cara menghitung jumlah tindakan yang dilakukan
dikurangi kejadian kesalahan prosedur tindakan dibagi dengan
seluruh tindakan medis yang dilakukan.

Jlh Tindakan Medis & Kep yang dilayani – kejadian kesalahan prosedur
-----------------------------------------------------------------------------X 100%
Jumlah Seluruh Tindakan Medis dan Keparawatan yang dilaksanakan

4. Pengurangan Terjadinya Risiko Infeksi di Puskesmas


Agar tidak terjadi risiko infeksi, maka semua petugas
Puskesmas Sulamu wajib menjaga kebersihan tangan dengan cara
mencuci tangan 6 langkah dengan menggunakan sabun dan air
mengalir atau hands scrub. Enam langkah cuci tangan harus
dilaksanakan pada lima keadaan, yaitu:
a. Sebelum kontak dengan pasien
b. Setelah kontak dengan pasien
c. Sebelum tindakan aseptik
d. Setelah kontak dengan cairan tubuh pasien
e. Setelah kontak dengan lingkungan sekitar pasien.
Pengukuran terjadinya risiko infeksi di Puskesmas dilakukan
dengan cara menghitung jumlah petugas yang melakukan cuci tangan
6 langkah pada 5 keadaan tersebut di atas yang disurvei dibagi
dengan jumlah petugas pelayanan klinis yang disurvei.

Jlh Petugas Yang Melakukan 6 Langkah Cuci Tangan Pada 5 Keadaan


-----------------------------------------------------------------------------X 100%
Jumlah Semua Petugas Pelayanan Klinis Yang Disurvei

5. Tidak Terjadinya Pasien Jatuh


Setiap pasien yang dirawat di Puskesmas Sulamu dilakukan
pengkajian terhadap kemungkinan risiko jatuh untuk meminimalkan
risiko jatuh. Pencegahan terjadinya pasien jatuh dilakukan dengan
cara:
a. Memberikan identifikasi jatuh pada setiap pasien dengan pada
setiap pasien yang beresiko jatuh dengan memberi tanda pada
pintu ruang rawat inap.
b. Memberikan intervensi kepada pasien yang beresiko serta
memberikan lingkungan yang aman. Pengukuran terhadap tidak
terjadinya pasien jatuh dilakukan dengan cara menghitung jumlah
pasien yang dirawat dikurangi kejadian pasien jatuh dibagi dengan
jumlah semua pasien yang dirawat.

Jumlah pasien yang dirawat-kejadian pasien jatuh


-----------------------------------------------------------------------------X 100%
Jumlah Semua pasien yang dirawat

Mengetahui
KEPALA PUSKESMAS SULAMU,

Yansry Lusrida Manafe,S.Tr.Keb


NIP.197300129 200604 2 013

Anda mungkin juga menyukai