Anda di halaman 1dari 4

MEMBULLY

Penyakit yang harus di musnahkan


Sebuah akhir yang tragic di dunia pendidikan baru saja dimulai – Kiki bocah 13 tahun
berhenti bersekolah karena teman temannya biasa mengejeknya tanpa henti. Mereka ( teman
temannya) secara tidak sengaja menyadari kehidupan sederhananya, ayahnya menjadi
seorang pedagang kaki lima. Di kasus yang lain, Dinda yang berusia 15 tahun tidak dapat
bertahanlagi. Dia sangat depresi, meninggalkan sekolahan dan tinggal dirumah karena dia
secara terus menerus dibuli oleh teman temannya karena kegagalannya di SMP.
Dan dalam kasus yang lain, akhir akhir ini, beberapa siswa senior SMA membawa ke
tujuh siswa juniornya dan menjadikan mereka bahan pukulan. Sherry, salah satu siswa SMA,
dibawa ke Rumah sakit karena memar pada perutnya. Dia menjadi ketakutan untuk pergi ke
sekolah. Julie, bocah 10 tahun kelas 5 sekolah dasar, menyatakan bahwa dua tahun
pertamanya di SD sungguh pengalaman yang sangat mengerikan. Dia secara sedih dibulli
temanteman kelasnya karena kegemukannya. Mereka biasa memanggilnya dengan Gajah
Sumatera, Baboon dan banyak nama nama lainnya.
Ini adalah sedikit kasus dari ratusan kasus yang sama dan jumlahnya bertambah setiap
waktunya. Di Indonesia pelecehan hadir dalam beberapa bentuk, dari  ejekan sampai
penghinaan berat. Bahkan kejadian bulli tersebut umum, malangnya hal ini tidak dilihat
sebagai masalah yang serius. Survey terbaru dilakukan oleh National child Protection
commission ( KOMNASHAM) menunjukkan bahwa lebih dari setengah kasus buli dibiarkan
tanpa laporan karena bulli dianggap normal di beberapa masyarakat. Juga orang orang yang
mendapatkan pelecehan tidak mau melaporkannya karena mereka berpendapat ini akan
membuat “ sesuatu semakin besar”. Atau lebih buruk, mereka juga takut bahwa mereka tidak
mempercayai siapa saja dan tidak ingin membagi keadaan buruk mereka dengan siapa saja .
ISU buly tersebut telah menjadi sebuahmasalah selam bertahun tahun akan tetapi akhir akhir
ini menjadi pusat perhatian dari media berita ketika beberapa kasus dilaporkan.
Buli mempengaruhi anak secara fisik dan psikis. Diperkirakan bahwa ada ratusan
anak anak meninggalkan sekolah setiap harinya karena takut di perlakukan semena mena oleh
siswa yang lain dan di beberapa kasus yang lebih parah mereka memilih HomeSchooling,
atau dalam keadaan yang lebih parah mereka memilih untuk berhenti belajar.
Anak anak seharusnya tidak hidup dalam ketakutan. Mereka seharusnya tidak takut.
Sebaliknya, mereka seharusnya menantikan hari hari sekolah dan menikmati kehidupan
sekolah. Berdasarkan penelitian bully selalu ada di dalam masyarakat Indonesia, akan tetapi
ini telah terbuka karena perkembangan teknologi media. ( Craig, 2009). Karena Bully sudah
umum dalam masyarakat kita ini sangat perlu untuk menyadari bahwa ini adalah salah.
Seharusnya ada kampanye untuk meningkatkan kesadaran. Semua pihak seharusnya bekerja
bersama sama, melawannya, menghentikannya. Ini sangat menyakitkan melihat anak anak
kita menjadi terisolasi dari masyarakat karena mereka diperlakukan secara semena mena.
Saya berpendapat bahwa tidak ada seorangpun yang mempunyai hak untuk mengganggu atau
mempua orang merasa dipojokkan. Tidak ada seorangpun yang mempunyai kelebihan. Anak
anak iniadalah masa depankita dan kita seharusnya melakukan apapun untuk menghentikan
bully.
Saya ingin menekankan bahwa bully adalah masalah dan tanggung jawab semua
orang. Jika kamu membiarkan bully, ini berarti kamu terlibat dalamnya apakah itu langsung
atau tidak langsung menjadi diam. Sebagian besar orang orang harus bekerja sama untuk
mengatasi masalah ini.
Beberapa orang mungkin menganggap bahwa mengejek seseorang adalah lucu,
meskipun lucu kepada orang yang menerimaha. Ejekan kecil dapat mengakibatkan sakit dan
penderitaan. Ketika ini Nampak tidak berdosa akan teapi effek yang terkumpul dapat menjadi
kerusakan besar. Tambahan pula, ketika rasa pedih tersebut meningkat, setiap kejadian
menjadi sedikit sedikit akan menjadi sangat menyakitkan.
Besar kemungkinan bahwa Bully juga terjadi di sekolahmu sehingga ini adalah
kewajiban dari setiap siswa untuk melindungi teman teman kelasnya dan mencoba untuk
menghentikan bully. Jika tidak bisa kemudian kamu seharusnya menginformasikan guru atau
orang tuamu.
Tidak banyak diantara kita berpikir untuk mencegah bully. Selama ini tidak terjadi
diantara kita mengapa kita tidak melibatkan, mengapa kita harus ikut campur? Akan tetapi
tibalah untuk aktif terlibat dalam pemberantasan bully.
Sehingga lain waktu jika kamu melihat seseoran dibully, akankah kamu mencoba untuk
menghintikannya atau membiarkannya? Ingat, buli adalah masalah semua orang ; karena itu
semua orang harus berpartisipasi dalam pencegahan.
D
I
S
U
S
U
N
OLEH:
NAMA:

KELAS: XI-MIA-5
M.PEL: BAHASA INGGRIS
SEKOLAH: SMA NEGERI 16 MEDAN
T.A: 2017-2018

Anda mungkin juga menyukai