Pt6-7. v. Bahan Kemasan Logam (Online)
Pt6-7. v. Bahan Kemasan Logam (Online)
A. Pendahuluan
Secara umum jenis kemasan logam dibedakan menjadi : (1) kaleng logam :
merupakan salah satu kemasan logam tertua, terutama digunakan untuk pengemasan
produk pangan olahan (diawetkan); (2) aluminium dan paduannya (alloy) : umumnya
digunakan untuk kemasan fleksibel atau semi fleksibel seperti dalam bentuk foil atau
collapsible tube; dan (3) wadah komposit : umumnya berbentuk kaleng dan merupakan
hasil gabungan dua atau lebih bahan kemasan : plastik, aluminium foil, papan kertas
bergelombang atau logam.
Proses pembuatan kemasan kaleng diawali dengan proses pemotongan bahan
kemasan sesuai dengan ukuran badan kaleng, kemudian dilakukan proses penutupan badan
dan tutup kaleng dengan double seam, interlock atau solder. Proses penutupan badan dan
tutup kaleng sangat menentukan keamanan produk yang dikemas.
Kemasan aluminium dan paduannya (alloy) banyak digunakan sebagai kemasan
fleksibel. Berbeda dengan kemasan kaleng, kemasan aluminium dan paduannya (alloy)
tidak dapat disolder. Umumnya proses penggabungan atau penutupan kemasan ini
dilakukan dengan double seam atau interlock tanpa disolder, atau di-seal dengan
menggunakan panas.
Wadah komposit umumnya berbentuk kaleng. Kekuatan wadah komposit
ditentukan oleh cara pembuatan badan kaleng. Pembuatan badan kaleng komposit secara
spiral-wound menghasilkan badan kaleng komposit yang lebih kuat dibandingkan dengan
badang kaleng komposit yang dibuat secara convolute-wound dan lap-seam.
B. Tujuan
Tujuan praktikum ini adalah untuk mangamati apakah kemasan logam yang ada di
pasar (kaleng) mempunyai sifat fisik yang sesuai dengan kriteria yang ditentukan (evaluasi
seam) dan untuk mengetahui sifat aluminium foil dan paduannya (kemasan fleksibel), yaitu
gramatur, densitas, kekuatan tarik, perpanjangan putus dan ketahanan gesek, serta uji bakar
plastik.
C. Metodologi
2. Metode
a. Evaluasi seam
Evaluasi seam meliputi penentuan jenis seam pada bagian kaleng (interlock seam
atau double seam), dimensi double seam dan atribut double seam. Dimensi double seam
22
(Gambar 1) meliputi tebal seam (ST), panjang/tinggi seam (SL), kedalaman seam (CD),
panjang overlap (OL), panjang kaitan badan kaleng (BH) dan panjang kaitan tutup kaleng
(EH). Atribut double seam (Gambar 2) meliputi : panjang overlap actual (a), panjang
kaitan badan bagian dalam (b), panjang seam bagian dalam (c), tebal plate penutup (te) dan
tebal plate badan (tb).
Dua kriteria yang umum digunakan untukmenentukan baik tidaknya seam pada
bagian tutup/dasar kaleng, yaitu % panjang kaitan badan kaleng (% BHB) dan % overlap.
BH – (1,1 x tb)
% Panjang kaitan badan kaleng = ----------------------------- x 100 %
SL – 1,1 x (2 te + tb)
D. Hasil Pengamatan
Rata-rata
Rata-rata
23
Atribut Double Seam
te
Jenis Kaleng a (mm) b (mm) c (mm) tb (mm) % BHB % Overlap
(mm)
Rata-rata
Rata-rata
* jika tidak ada alat pengukur mikrometer sekrup, gunakan data literatur
** jika menggunakan timbangan kasar, gunakan beberapa lembar plastik
E. Pembahasan
Lakukan pembahasan sifat fisik dan mekanik bahan kemasan logam yang Anda uji
dengan membandingkan sifat fisik dan mekanik antar bahan kemasan. Gunakan rujukan
literatur untuk mendukung pembahasan sifat fisik dan mekanik bahan kemasan logam.
24
25