b. Faktor Presipitasi
1) Trauma seperti penganiayaan seksual dan psikologis atau
menyaksikan kejadian mengancam kehidupan
2) Ketegangan peran hubugnan dengan peran atau posisi yang
diharapkan dimana individu mengalaminya sebagai frustasi. ada tiga
jenis transisi peran :
1. Transisi peran perkembangan
2. Transisi peran situasi
3. Transisi peran sehat /sakit
4. Pohon Masalah
Causa
Penyakit Fisik
a) Citra tubuh
Menolak melihat dan menyentuh bagian tubuh yang berubah atau
tidak menerima perubahan tubuh yang telah terjadi atau yang akan
terjadi.Menolakpenjelasan perubahan tubuh , persepsi negatip tentang
tubuh.Preokupasi dengan bagia tubuh yang hilang , mengungkapkan
keputus asaan, mengungkapkan ketakutan.
b) Identitas diri
Ketidak pastian memandang diri , sukar menetapkan keinginan dan
tidak mampu mengambil keputusan.
c) Peran
Berubah atau berhenti fungsi peran yang disebabkan penyakit ,
proses menua, putus sekolah, PHK
d) Ideal diri
Mengungkapkan keputus asaan karena penyakitnya
mengungkapkan keinginan yang terlalu tinggi.
e) Harga diri
Perasaan malu terhadap diri sendiri , rasa bersalah terhadap diri
sendiri, gangguan hubungan sosial , merendahkan martabat ,
mencederai diri, dan kurang percaya diri. Pasien mempunyai
gangguan / hambatan dalam melakukan hubunga social dengan orang
lain terdekat dalam kehidupan, kelempok yang diikuti dalam
masyarakat.
f) Status Mental
Kontak mata pasien kurang /tidak dapat mepertahankan kontak
mata , kurang dapat memulai pembicaraan , pasien suka menyendiri
dan kurang mampu berhubungan dengan perawat.
g) Mekanisme Koping
Pasien apabila mendapat masalah takut atau tidak mau
menceritakan nya pada orang orang lain( lebih sering menggunakan
koping menarik diri).
h) Aspek Medik
Terapi yang diterima pasien bisa berupa therapy farmakologi ECT,
Psikomotor, therapy okupasional, TAK , dan rehabilitas.
2. Diagnosa Keperawatan
TUK 3 : Setelah diberikan askep selama 1. Diskusikan dengan pasien 1. Keterbukaan dan
Pasien dapat ... menit dalam ..x pertemuan kemampuan yang masih pengertian tentang
menilai kemampuan diharapkan TU dan TUK dapat dapat dilakukan dalam kemampuan yang
yang masih bisa tercapai dengan kriteria hasil : sakit. dimiliki adalah prasarat
digunakan 1. Pasien menilai kemampuan untuk berubah.
yang dapat digunakan di 2. Keterbukaan dan 2. Pengertian tentang
RSJ pengertian tentang kemampuan yang masih
2. Pasien menilai kemampuan kemampuan yang dimiliki dimiliki pasien
yang dapat digunakan adalah prasarat untuk memotivasi untuk tetap
dirumah pasien. berubah. mempertahankan
penggunaannya.
TUK 4 : Setelah diberikan askep selama 1. Rencanakan bersama 1. Membentuk individu
Pasien dapat ... menit dalam ..x pertemuan pasien aktifitas yang dapat yang bertanggung jawab
menetapkan dan diharapkan TU dan TUK dapay dilakukan setiap hari sesuai terhadap dirinya sendiri.
merencanakan tercapai dengan kriteria hasil : dengan kemampuan:
kegiatan sesuai 1. Pasien memiliki kegiatan mandiri, kegiatan
dengan kemampuan kemampuan yang akan dengan bantuan sebagaian,
yang dimiliki dilatih, kegiatan yang
2. Pasien mencoba sesuai membutuhkan bantuan
jadwal harian total.
2. Tingkatkan kegiatan sesuai 2. Pasien perlu bertindak
dengan toleransi kondisi secara realistik dalam
pasien. kehidupannya.
3. Beri contoh pelaksanaan 3. Contoh perilaku yang
kegiatan yang boleh dilihat pasien akan
dilakukan pasien. memotivasi pasien untuk
melaksanakan kegiatan.
5. Evaluasi
Evaluasi merupakan proses berkelanjutan untuk menilai aspek dari
tindakan yang dilakukan secara terus menerus terhadap respon pasien
evaluasi adalah hasil yang dilihat dan perkembangan persepsi pasien
pertumbuhan perbandingan perilakunya dengan kepribadian yang
sehat.Evaluasi dilakukan dengan pendekatan SOAP:
S : Respon subyektif pasien terhadap keperawatan yang telah
dilaksanakan
O : Respon objektif pasien terhadap keperawatan yang dilaksanakan
A : Analisa ulang atas data subyektif dan objektif untuk
menyimpulkan apakah masih tetap atau masuk giliran baru.
P : Perencanaan untuk tindak lanjut berdasarkan hasil analisa pada
respon pasien.
STRATEGI PELAKSANAAN 1 (SP 1)
GANGGUAN CITRA TUBUH
A. PROSES KEPERAWATAN
Tujuan khusus
Tindakan keperawatan
Fase Orientasi :
“bagaimana kabar Bapak/Ibu hari ini?” “Apa keluhan yang Bapak/Ibu rasakan
hari ini?”
Fase Terminasi
Tujuan
1. Klien terbuka tentang perasaannya
2. Melatih koordinasi fungsi anggota tubuh
3. Merencanakan kegiatan yang dapat dilakukan kedepan
4. Mengevaluasi perasaan klien
Tindakan Keperawatan
1. Identifikasi kemampuan pasien, melatih koordinasi fungsi tubuh,
anggota tubuh, dan merencanakan kegiatan kedepan untuk pasien
Strategi Pelaksanaan Tindakan Keperawatan
Fase Orientasi
“Asslamualaikum, selamat pagi bapak/ibu..” (senyum) “Bagaimana kabar
bapak/ibu hari ini?” “Baiklah bapak/ibu, tapi apa sebelumnya cara yang sudah
latih sudah bapak/ibu lakukan?” “Baiklah bapak/ibu, sesuai rencana kita kemarin,
kita akan berbincang-bincang dang mengajarkan bapak/ibu bagaimana cara untuk
melakukan pekerjaan yang lainnya dan mengkoordinasikan bagian tubuh
bapak/ibu yang lain.” “Apakah bapak/ibu bersedia?” “Dimana bapak/ibu ingin
kita berbincang? Bagaimana kalau disini saja?” “Berapa lama bapak/ibu ingin kita
berbincang?” “Bagaimana kalau 10 menit?”
Fase Kerja
“Bagaimana perasaan bapak/ibu sekarang? Apakah sudah membaik?” “Kira-kira
apa yang membebani pikiran bapak/ibu?” “seperti itu ya bapak/ibu. Begini
bapak/ibu, misalnya ketika bapak/ibu ingin mengangkat barang-barang yang
begitu banyak, bapak/ibu dapat meminta bantuan orang sekitar untuk menaikkan
ke atas kepala bapak/ibu dan bisa menggunakan tangan bapak/ibu yang masih
berfungsi untuk menjaga agar barang yang ada diatas kepala bapak/ibu tidak
terjatuh. Nanti ketika bapak/ibu ingin menurunkannya dapat diletakkan ke tempat
yang lebih tinggi atau bapak/ibu sedikit berjongkok atau meminta bantuan untuk
menurunkan barang yang bapak/ibu bawa.” “Bagaimana, apa bapak/ibu paham
dengan penjalasan saya?” “Bagaimana kalau kita mencoba untuk
mempraktekkannya?” “Bagus sekali bapak/ibu..sekarang bapak/ibu sudah dapat
melakukannya. Cara ini bisa bapak/ibu gunakan ketika bapak/ibu akan membawa
barang yang banyak.” “Nah sekarang, kegiatan apa yang bapak/ibu ingin lakukan
kedepannya?” “Wah lumayan banyak kegiatan-kegiatan yang bapak/ibu bisa
dilakukan setiap harinya. Mulai dari sekarang bapak/ibu dapat melakukan
kegiatan yang bapak/ibu sebutkan tadi. Tapi jika bapak/ibu merasa lelah atau tidak
mampu untuk melakukannya, bapak/ibu bisa meminta bantuan keluarga atau
tetangga dan orang sekitar. Mungkin ada kegiatan-kegiatan lain yang bapak/ibu
ingin lakukan selain kegiatan-kegiatan yang bapak/ibu sebutkan tadi?”
“Alhamdulillah, rencana yang bagus sekali bapak/ibu (senyum). Jika
keinginannya kegiatan yang dilakukan seperti itu, saya doakan selalu berjalan
lancar. Aamiin.”
Fase Terminasi
“Bagaimana perasaan bapak/ibu setelah kita mengobrol hari ini dan mencoba
untuk melatih tangan bapak/ibu untuk melakukan kegiatan-kegiatan seperti
biasanya?” “bagus sekali, baiklah bapak/ibu.. tapi apakah bapak/ibu bisa
menjelaskan sedikit yang kita diskusikan tadi?” “Bagus sekali bapak/ibu (senyum)
ternyata bapak/ibu sudah memahami dengan baik apa yang saya sampaikan.
Mungkin pertemuan hari ini saya akhiri dan terimakasih untuk waktunya. Dan
saya doakan agar bapak/ibu selalu sehat untuk melakukan kegiatan sehari-hari
bapak/ibu.” “Kalau begitu saya pamit ya bapak/ibu.”
DAFTAR PUSTAKA