Anda di halaman 1dari 10

ENGLISH FOR SPECIFIC PURPOSES

CHAPTER 8
NEEDS ASSESSMENT

“A Target Situation Analysis Framework”


&
“Types of Instruments”

GROUP 11th

 DEA ANNISA
 JESSICA GABRIELLA
 YUNI NINGTYAS
 ANDHI NUGRAHA
 MUHAMMAD HIDAYAT

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS


JURUSAN BAHASA INGGRIS
FAKULTAS BAHASA DAN SASTRA

UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR


TAHUN AKADEMIK 2014

~1~
DAFTAR ISI

Daftar Isi ............................................................................................................................. i

Kata Pengantar .................................................................................................................... ii

Pendahuluan ........................................................................................................................ 1

Rumusan Masalah ............................................................................................................... 1

Pembahasan ........................................................................................................................ 2

Kesimpulan ......................................................................................................................... 6

Daftar Pustaka ..................................................................................................................... 7

~i~
KATA PENGANTAR

ESP telah berkembang pesat di dalam setiap aktifitas manusia, ESP bukanlah gerakan
koheren dan terencana tetapi lebih kepada fenomena yang berkembang dari beberapa tren
umum karena bahasa Inggris telah menjadi bahasa internasional dimana hampir disemua
aspek bidang ilmu menggunakannya. ESP bertujuan untuk membantu pebelajar dengan jenis
bahasa yang dibutuhkan dalam suatu bidang tertentu, jurusan, ataupun pekerjaan.
Dengan menyebarnya globalisasi telah membuat peningkatan dalam penggunan
bahasa inggris sebagai bahasa komunikasi internasional. Lebih dan lebih banyak lagi orang
yang akan menggunakan bahasa inggris dan akan terus meningkat, para pelajar mulai
mempelajari dan kemudian menguasai bahasa inggris umum pada usia dini dan kemudian
berpindah pada ESP saat dewasa nanti.
Dalam makalah ESP ini menyajikan materi tentang bagian dari Need Assessment “A
Target Situation Analysis Framework” & “Types of Instruments.
Kami sebagai penyusun makalah ini menyedari betul bahwa makalah ini masih jauh
dari kesempurnaan, dan terakhir harapan kami agar makalah ini dapat memberikan manfaat
kepada para pembacanya kelak.

Penyusun

~ ii ~
I. Pendahuluan

Dalam proses belajar dan mengajar, kadang kala pengajar terlalu melebih-

lebihkan kebutuhan akan Bahasa Inggris kepada siswanya, sementara itu siswa

mengindikasi lebih rendah kebutuhan akan Bahasa Inggris itu. Mereka bisa saja

berpikir bahwa Bahasa Inggris itu tidak dibutuhkan untuk masa depan karir mereka

ataupun kehidupan sosialnya.

Berdasarkan hal tersebut, siswa diberi pelajaran mengenai English for Specific

Purposes (ESP). ESP bertujuan untuk memberi siswa motivasi agar mereka tahu

pentingnya Bahasa Inggris sesuai dengan bidang study mereka.

Untuk memaksimalkan proses pembelajaran hingga bisa mendapatkan hasil

sesuai dengan yang diharapkan maka diperlukanlah perencanaan pembelaran terlebih

dahulu. Sedangkan, sebelum membuat perencanaan pembelajaran, terlebih dahulu kita

perlu melakukan analisis kebutuhan terhadap peserta didik. Hal ini perlu dilakukan

agar nantinya materi/pelajaran yang diterima oleh peserta didik benar-benar suatu

yang dibutuhkan. Oleh karena pentingnya analisis kebutuhan ini, maka disini kami

akan membahas tentang langkah-langkah analisis kebutuhan atau yang sering juga

disebut need assessment.

Rumusan Masalah

Dalam makalah ini akan dibahas:

1. Bagaimana menganalisis kebutuhan akan Bahasa Inggris sesuai dengan situasi


siswa?
2. Instrumen apa saja yang dapat digunakan dalam proses analisa.

1
II. Pembahasan

Glasgow menggambarkan need assessment dalam bentuk kegiatan yang


dimulai dari tahapan pengumpulan informasi sampai merumuskan masalah.
Sedangkan Morrison menggambarkan need assessment dalam bentuk kegiatan yang
dimulai dari perencanaan sampai membuat laporan akhir.

Bentuk langkah-langkah need assessment menurut Glasgow sebagai berikut:


1. Tahapan pengumpulan Informasi; dalam tahapan ini seorang desainer harus
bisa memahami dan mengumpulkan informasi dari para siswa cakupan
pengumpulan informasi bisa beragam seperti karakteristik siswa, kemampuan
personal, dan problematic didalam pembelajaran.
2. Tahapan identifikasi kesenjangan; menurut Kaufman mengidentifikasi
kesenjangan yaitu dengan menggunakan metode Organizational Element Model
yang dimana dalam metode ini menjelaskan adanya lima elemen yang saling
berkaitan. Dimulai dari input-proses-produk-output-outcome.
3. Analisis Performa; tahapan ini dilakukan setelah desainer memahami berbagai
informasi dan mengidentifikasi kesenjangan yang ada. Dalam hal ini ketika
menemukan sebuah kesenjangan, diidentifikasi kesenjangan mana yang dapat
dipecahkan melalui perencanaan pembelajaran dan mana yang memerlukan
pemecahan yang lain.
4. Identifikasi Hambatan dan Sumber; dalam tahapan ini pelaksanaan suatu
program berbagai kendala bisa muncul sehingga dapat berpengaruh terhadap
kelancaran suatu program. Berbagai kendala bisa meliputi dari waktu, fasilitas,
bahan, dan sebagainya. Sumber-sumbernya juga bisa dari pengorganisasian,
fasilitas, dan pendanaan.
5. Identifikasi Karakteristik Siswa; tahapan ini merupakan proses
pengidentifikasian masalah-masalah siswa. Karena Tujuan utama dalam desain
pembelajaran adalah memecahkan berbagai masalah yang dihadapi siswa.
6. Identifikasi tujuan; mengidentifikasi tujuan merupakan salah satu tahapan
penting yang ada didalam need assessment, karena mengidentifikasi tujuan
merupakan proses penetapan kebutuhan yang dianggap mendesak untuk
dipecahkan sesuai dengan kondisi, karena tidak semua kebutuhan menjadi tujuan.

2
7. Menentukan permasalahan; tahapan ini adalah tahap akhir dalam proses
analisis, yaitu menuliskan pernyataan adalah sebagai pedoman dalam penyusunan
proses desain instruksional.

Sedangkan menurut Morrison langkah-langkah need assessment sebagai berikut:


1. Perencanaan : yang perlu dilakukan; membuat klasifikasi siswa, siapa yang akan
terlibat dalam kegiatan dan cara pengumpulannya.
2. Pengumpulan data : perlu mempertimbangkan besar kecilnya sampel dalam
penyebarannya (distribusi)
3. Analisa data : setelah data terkumpul kemudian data dianalisis dengan
pertimbangan : ekonomi, rangking, frequensi dan kebutuhan
4. Membuat laporan akhir : dalam sebuah laporan analisa kebutuhan mencakup
empat bagian; analisa tujuan, analisa proses, analisa hasil dengan tabel dan
penjelasan singkat, rekomendasi yang terkait dengan data.

Selain itu, ada pula beberapa kerangka yang dapat digunakan untuk menganalisis
situasi siswa.

1. Why is the language needed?, yaitu kenapa bahasa itu dperlukan oleh siswa.
Misalnya; untuk belajar, bekerja, latihan, promosi dan status.
2. How will the language be used?, yaitu bagaimana bahasa itu akan digunakan,
seperti ; menulis, membaca, berbicara, menjalin hubungan dengan orang lain,
membuat tulisan akademik, dan berkomunikasi baik melalui telepon maupun
secara langsung (face to face).
3. What will the content areas be?, yaitu seperti apa wilayah cakupan bahasa yang
akan dipelajari. Apakah untuk bidang kesehatan, teknik, olahraga, dan bisnis.
4. Who will the learner use the language with?, yaitu dengan siapa bahasa itu
akan digunakan. Apakah dengan penutur asli, siswa, guru, dan teman sekolah.
5. Where will the language be used?, yaitu dimana bahasa itu akan digunakan.
Misalnya; kantor, perpustakaan, rapat, dan hotel.
6. When will the language be used?, yaitu kapan bahasa itu akan bahasa akan
digunakan.

3
7. Why are the learners taking the course?, yaitu alasan mengapa pelajar ingin
mendalami pelajaran tentang bahasa tersebut. Apakah karena tuntutan pekerjaan
ataupun hanya sekedar keinginan.
8. How do the learners learn?, yaitu bahaimana pelajar mempelajari bahasa
tersebut.
9. What resources are available?, yaitu sumber-sumber apa saja yang bias
digunakan oleh siswa.
10. Who are the learners?, yaitu siapa pelajarnya.
11. Where will the ESP course take place?, yaitu dimana pelajaran ESP akan
dilaksanakan.
12. When will the ESP course take place?, yaitu kapan pelajaran ESP akan
dilaksanakan.

Dalam perguruan tinggi siswa diberikan arahan ataupun motivasi untuk belajar

ESP dengan memberikan tujuan dari pembelajaran yang mereka terima yang dapat

meningkatkan keinginan mereka dalam belajar. Dibutuhkannya analisis kebutuhan untuk

membantu siswa agar lebih terarah dalam mempelajari ESP.

 JENIS-JENIS INSTRUMEN

Ada enam jenis instrumen yang sering digunakan dalam mengumpulkan informasi
analisis kebutuhan yang dikemukakan oleh Brown (1995:46) yakni melalui:

1) Pengamatan
2) Wawancara
3) Angket (daftar pertanyaan)
4) Informasi yang telah ada
5) Pengujian
6) Pertemuan

4
Ada pula metode pengumpulan data untuk menganalisis kebutuhan yang
dikemukakan oleh Jordan (1997). Yakni:

 Data yang telah ada


 Penelitian dalam kelas
 Angket (daftar pertanyaan)
 Wawancara
 Penelitian sebelumnya
 Catatan harian pelajar
 Penilaian dalam diskusi

Ada dua model instrumen analisis kebutuhan yang dikemukakan oleh para ahli berikut:

1. Model oleh Lamb (1996:34-8) : a. penelitian kebutuhan umum pebelajar.

b. penelitian penggunaan bahasa.

c. pemilihan metode yang digunakan dalam


belajar.

2. Model oleh Pauleen (1996:196-7) : memadukan program bahasa yang


membutuhkan penilaian.

5
III. Kesimpulan

Dari penjelasan yang telah dikemukakan dapat disimpulkan bahwa sebelum

memulai kegiatan belajar-mengajar dibutuhkan pengetahuan mengenai tujuan ataupun

manfaat dari pembelajaran yang diikuti oleh siswa, sehingga lebih memotivasi siswa

dan dapat mengefisienkan waktu dalam belajar. Karena perlu ditanamkan kesadaran

dalam diri siswa untuk belajar dengan mengetahui alasan dari pembelajaran yang

mereka ikuti maka siswa tidak hanya mendapat pengetahuan tapi juga

mengaplikasikan pengetahuan yang mereka terima dalam dunia kerja maupun dalam

kehidupan sosialnya.

6
DAFTAR PUSTAKA

Hutchinson, T., & Waters, A. (1987). English for Specific Purposes: A learning-centered
approach. Cambridge: Cambridge University Press.

Dudley-Evans, T., & St John, M. (1998). Developments in ESP: A multi-disciplinary


approach. Cambridge: Cambridge University Press.

Gatehouse, K. (2001) Key issues in English for Specific Purposes: (ESP) Curriculum
development. TESL Journal Vol. VII, No.10, October 2001,
http://www.iteslj.org/Articles/Gatehouse-ESP.html, Retrieved December 14, 2011 at
17:48 pm

Development of ESP English for Specific Purposes,


http://www.beritaduniaku.com/2011/11/development-esp-english-specific.html,
Retrieved December 14, 2011 at 18:55 pm

English for Specific Purposes | the Difference between ESP and EGP
http://www.kursikayu.com/2011/07/english-for-specific-purposes.html, Retrieved
December 14, 2011 at 18:05 pm

Anda mungkin juga menyukai